Jangka Pendek
Catatan:
Jangka Pendek
Jenis Ke-2 Transaksi Modal
2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu
transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara
6
2.4. Dasar Waktu Pencatatan transaksi Perdagangan
Transaksi jual beli pada umumnya memiliki 3fase dalam melakukan perencanaan
pencatatan yaitu sebagai-berikut :
1. Fase terjadinya perjanjian
2. Fase penyerahan barang
3. Fase pembayaran
Ketiga fase tersebut dalam transaksi yang bersifat neasional terjadi jatu bersamaan
terlebih bila membeli barang secara tunai. Sedangkan bagi barang-barang yang dijual belikan
secara kredit. Jarak waktu antara ketiga fase tersebut tidak berlalu lama
Untuk mencegah timbulnya double positing (Double Accounting) dan pilihan dasar
waktu (Time basis), yaitu sebagai berikut :
a. The Payment basic (the crash basic)
Menurut metode ini transaksi internasional dianggap sudah terjadi, bila sudah
dilakukan pembayaran dengan luas. Bagi Negara yang menggunakan system pengawasan
devisa (exchange control) dimana semua penerimaan atau pembayaran luar negri harus
seizing pemerintah, maka kas ini adalah cara yang paling mudah, tetapi keberatan dari
metode ini adalah sering menimbulkan hal yang menyesatkan.
b. The transaction basic.
Mengikuti cara pembukuan ini maka hubungan ekspor dan import dapat dianggap
sudah terjadi bila kontrak tentang ekspor dan import tersebut sudah ditandatangani. Cara
pembelian ini dapat mengatasi keberatan-keberatan pembukuan yang timbul akibat
penggunaan kredit dalam transaksi ekspor dan import
c. The movent time basic.
Dalam metode ini hubungan eksport import dapat dianggap sudah terjadi bila barang-
barang yang dieksport atau import itu sudah meninggalkan daerah panutan Negara,
pembukuan ini tidak dapat diketahui posisinya.
7
2.5. Pos-pos Dasar Neraca Pembayaran
Pos-pos dalam neraca pembayaran ini dapat gunakan sesuai dengan metode cara
transaksinya. Dan pada pos neraca mempunyai banyak cara yaitu sebagai berikut :
8
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah
berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban
bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi
si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk
menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut
sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi
sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi
tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids)
yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan
obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk
transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral
pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi
transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
9
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya
lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia
kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam
neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang
piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara
lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
10
8. Pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter
(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran
itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam
rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan
modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman
modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang
piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment
account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka
akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo
kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca
pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
I. Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
II. Kewajiban-kewajiban jangka pendek
III. Mutasi cadangan devisa
IV. Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
I. Kewajiban-kewajiban jangka pendek
II. Mutasi cadangan devisa
11
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada
badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan.
Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-
kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka
pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-
transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan
pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta,
penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan
pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat
sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah
debet.
12
2.6 Neraca Hutang Piutang Luar Negeri
Neraca hutang piutang suatu neegara adalah suatu dasar neraca mengenai jumlah
tagihan suatu negara kepada luar negri dan jumlah tagihan suatu negara asing kepada negara
tersebut selama moment tertentu dan bukan dalam suatu tahun tertentu, moment yang sering
dipakai adalah awal tahun, yaitu Januari dan akhir tahun 31 Desember
Neraca hutang piutang ini tidak sepenting neraca pembayaran, sehingga padre ahli
ekonomi internasional tampak belum banyak perhatiannya atas jenis neraca ini. Lepas dari
persoalan seberapa jauh manfaan analisisny, neraca ini dalam hal penyusunannya banyak
menghadapi kesulitan. Antara lain soal pengumpulan data itu sendiri, pada umumnya banyak
harta kekayaan milik suatu negara yang berada dinegara lain, tidak diketahui
pemerintahannya. Hal ini mungkin sengaja dirahasiakan.
Suatu kelemahan lain dari penyusunan neraca pembayaran indebtendes atas dasar
dasar angka-angka dalam neraca itu tidak selamanya diakibatkan oleh transasksi ekonomi
luar negri seperti halnya dalam neraca pembayaran.
13
2.7. Neraca transaksi berjalan (current account)
Current account adalah bagian dari neraca pembayaran yang mencatat pembayaran
dan penerimaan dan penerimaan yang ditimbulkan dari perdagangan barang dan jasa,
termasuk pendapatan hasil investasi (Modal), dan transfer uniteral
Secara garis besar hal-hal yang dicatat dalam transaksi berjalan adalah :
Eksport dan import barang
Pendapatan investasi netto
Transfer uniteral
Pada intinya, terjadinya deficit transaksi berjalan pada suatu negara sering dijadikan
gambaran bahwa sumber daya ekonomi yang diserap negara bersangkutan leebih banyak
daripada yang dihasilkan.
Faktor-faktor yang memperngaruhi transaksi berjalan (current account) :
1. Inflasi Domestik.
Inflasi tinggi akan memperngaruhi keseimbangan current account. Hal ini dikarenakan
konsumen dan perusahaandalam negri memperbesar import dan menurunkan ekspornya.
2. Pendapatan Domestik
Pendapatan domestic naik terhadap pendapatan domestic negara lain (dalam %)
menyebabkan keseimbangan current account turun. Hal ini terutama disebabkan oleh
semakin tingginya tingkat konsumsi barang dan jasa baik dari luar negri oleh konsumen
dikarenakan penapatan naik.
3. Kurs Valuta Asing
Bila mata uang suatu negara mengalami apresiasi relative terhadap petner dagang. Maka
keseimbangan current account menurun. Karena ekspor menjadi lebih mahal akibatnya
menguat mata uang domestic.
4. Retriksi Pemerintah.
Berupa bea masuk ((terif) dan kwota
14
2.8. Kebijakan Valuta Asing
Dalam pembayaran antar negara ada suatu kekhususan yang tidak terdapat dalam lalu-
lintas pembayaran luar negri. Sebab semua negara mempunyai mata uang atau valutanya
sendiri, yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah didalm batas-batas daerah kekuasaan
itu sendiri, tetapi belum tentu mau diterima diluar negri.
Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara
(rupiah misalnya) yang harus dikeluarkan/dikorbankan untuk mendapat satu unit nilai uang
asing (dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain jika digunakan contoh rupiah dan dollar
maka kurs valuta asing adalah : nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurunj waktu tertentu. Kurs
valuta asing adalah harga valuta asing, dinyatakan dalam valuta sendiri misalnya :
Menghitung dari nilai Rupiahnya itu sendiri U$. 1 = Rp. 13.619,0