Anda di halaman 1dari 13

2

KAJIAN LITERATUR:
PENDANAAN UNTUK
PROGRAM KESELAMATAN

Model dan Pola-pola Pendanaan Program Keselamatan

1. Pendanaan Multi Sektoral

Paradigma persoalan keselamatan jalan melibatkan berbagai disiplin bidang


sehingga perlu pendekatan multisektoral untuk mengatasi berbagai masalah
tersebut. Dikarenakan keselamatan jalan adalah persoalan yang melibatkan
permasalahan kesehatan publik, ekonomi dan infrastruktur sehingga
keselamatan jalan merupakan faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh banyak pihak, antara lain pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat.
Sektor-sektor tersebut bergerak secara individual maupun secara kolektif
dalam mencapai tujuan triparti yaitu menciptakan jalan yang lebih aman (safer
roads), pengguna jalan yang lebih aman (safer road users), dan kendaraan
yang lebih aman (safer vehicles).

Salah satu contoh wilayah yang menerapkan pendekatan multisektoral


ini adalah Kansas City dengan program The “Destination: Safe”
Coalition. The “Destination: Safe” Coalition adalah kemitraan antara
agen-agen lokal untuk meningkatkan sistem keselamatan transportasi
dan beranggotakan berbagai pihak yang bergerak di bidang penegakan
hukum, advokasi keselamatan, teknik, kesehatan publik, kedokteran,
perencanaan transportasi, peneliti dan berbagai bidang professional
lainnya.

Koalisi ini menerima masukan dari stakeholder lokal dan mengidentifikasi


enam area yang diprioritaskan untuk memfokuskan peningkatan keselamatan
transportasi. Pemerintah federal, state, organisasi regional dan lokal
bekerjasama dalam mengimplementasikan berbagai strategi untuk
meningkatkan keselamatan transportasi di wilayah Kansas City.

Pada umumnya organisasi tersebut bergerak pada empat bidang yang dikenal
dengan Four E’s of Transportation Safety, yaitu education, engineering,
enforcement and emergency services.

berawal pada tahun 1989 pemerintah Myanmar membentuk multi sektor


Traffic Rules Enforcement Supervisory Committee dengan 27 anggota di
dalamnya dari berbagai departemen termasuk juga swasta dan lembaga
swadaya masyarakat. Komite semacam ini tidak saja dibentuk di Yangon
dan Mandalay akan tetapi juga dikembangkan di semua divisi dan
milayah.

Sementara itu aktivitas keselamatan jalan di Singapura didanai oleh berbagai


sumber baik yang bersumber dari anggaran pemerintah maupun kontribusi
pihak swasta. Meskipun demikian sokongan pendanaan tersbut seringkali
kurang mencukupi untuk menjalankan semua program yang diinginkan.
Dengan demikian pembiayaan untuk program-program keselamatan jalan
masih perlu untuk ditingkatkan.

2.3. 0 Sistem Asuransi di Luar Negeri

Di Singapura pendanaan dari anggaran pemerintah dan dukungan pihak


swasta ternyata masih kurang mencukupi. Industri asuransi di
Singapura turut berperan dalam menyokong upaya-upaya keselamatan
kerja. Sebagai contoh industri asuransi memberi insentif bagi para
pengendara melalui penawaran diskon premium untuk pengendara yang
baik.

Keterbatasan pendanaan yang bersumber dari pemerintah dan pihak


swasta juga dialami di Thailand. Di negara ini industri asuransi dewasa
ini juga banyak berperan dalam pendanaan keselamatan jalan. Dalam
rencana aksi 2004-2008 dicantumkan bahwa Departemen Asuransi dan
Departemen Perhubungan Darat merancang kesepakatan mengenai
guidelines dan prosedur pengkombinasian pajak kendaraan tahunan dan
asuransi pihak ketiga sebagai alat untuk mengontrol pembayaran pajak
tahunan dan kewajiban asuransi.

Pemerintah di beberapa negara telah memberlakukan persyaratan agar


dalam keselamatan jalan juga mengalokasikan penjaminan kecelakaan
untuk pihak ketiga. Finlandia, provinsi Quebec di Canada, dan negara
bagian Victoria di Australia dikenal sebagai pemrakarsa model asuransi
di atas. Pemilik kendaraan berkewajiban untuk memiliki asuransi dan
membayar premi termasuk pajak tambahan atau biaya tambahan untuk
keselamatan jalan. Pajak keselamatan atau biaya tambahan ini dapat
dianggap sebagai proksi untuk fee keselamatan pengguna jalan.

Fee keselamatan pengguna jalan yang dipungut melalui biaya tambahan


untuk premi asuransi pihak ketiga dapat menjadi suatu gagasan yang
bermakna seiring dengan konsep komersialisasi.

Karena asuransi dan premi berkaitan dengan biaya kecelakaan jalan raya,
maka sangatlah wajar apabila sebagian dari premi tersebut digunakan untuk
meningkatkan keselamatan jalan. Hal ini pada akhirnya akan menurunkan
angka total kecelakaan dan biaya asuransi. Persyaratan mengenai
pengenaan asuransi pada pihak ketiga ini agar dapat berjalan efektif maka
tidak boleh muncul adanya perkecualian termasuk kendaraan milik
pemerintah pun harus dikenakan persyaratan ini. Kelebihan dari fee
keselamatan dapat untuk mendanai kegiataan koordinasi, penyebarluasan
informasi dan kampanye kesadaran keselamatan jalan, peningkatan
keselamatan jalan untuk anak-anak dan kelompok khusus lainnya, dan
program-program lainnya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi
keselamatan jalan berhubung anggaran pemerintah seringkali tidak
mencukupi untuk mendanai program-program tersebut. Agar “Fee
Keselamatan Jalan” dan “Dana Keselamatan Jalan” ini mempunyai status
hukum yang kuat maka seharusnya dilegalkan melalui undang-undang atau
peraturan pemerintah lainnya.

2. 4 Pendanaan di Selandia Baru

2.4. 0 Sumber-Sumber Pendanaan

Selandia Baru telah memiliki road fund sejak tahun 1953 dan telah
direstrukturisasi beberapa kali. Restrukturisasi paling akhir adalah tahun 2004,
yaitu ketika namanya diganti menjadi National Land Tranport Fund (NLTF).
Lembaga ini memperoleh dananya dari beberapa sumber berikut: Pajak
Bahan Bakar yang ditambahkan pada harga bensin, pungutan weight-
distance yang dikenakan pada kendaraan disel, Pungutan pengguna jalan,
Fee pendaftaran kendaraan bermotor, bunga yang diperoleh pada rekening
dana jalan, keuntungan yang diperoleh dari penjualan kelebihan roading
properties, dan kompensasi GST (Goods and Services Taxes). Dana jalan
tersebut disimpan di rekening bank bendahara negara akan tetapi pemerintah
membayar bunga pada rekening tersebut untuk membedakan bahwa dana
tersebut merupakan rekening yang terpisah dan bukan bagian dari
pendapatan pajak umum pemerintah.

2.4. 0 Mekanisme Pengelolaanan


Sebelum dibentuk Land Transport New Zealand pengelolaan dana
keselamatan jalan ditangani oleh Transport Safety Authority. Kementrian
Keuangan Selandia Baru mengalokasikan dana 15% dari total penerimaan
dana jalan untuk Land Transport Safety Authority (LTSA) yang berada di
bawah kementrian transportasi. Dana-dana tersebut digunakan untuk
mendanai biaya operasional LTSA, terutama untuk program pendidikan dan
publikasi. Selain itu dana keselamatan transportasi jalan juga dipergunakan
untuk penguatan police road safety enforcement, sekitar 80% dana yang
diterima dipergunakan untuk program ini. Dana-dana tersebut ditransfer ke
administrasi dana jalan. Sebagian besar dana dimanfaatkan untuk
mendukung pembiayaan jalan di bawah yurisdiksi Transit New Zealand
(national roads) dan otoritas lokal/daerah. LTSA mengumpulkan penawaran
(dana) tahunan polisi, mengatur proses penawaran, mempublikasikan
program-program dan memonitor kinerja berdasarkan output yang telah
disepakati. Program-program keselamatan dinegosiasikan setiap tahun dan
semua pihak yang terlibat – Transit New Zealand dan otoritas lokal – turut
berpartisipasi dalan proses penawaran. Diagram berikut adalah salah satu
contoh pengelolaan dana keselamatan jalan di Selandia Baru.

Gambar 2. 1 Alokasi Penggunaan Road Fund di Selandia Baru

Secara garis besar mekanisme aliran dana jalan yang ada di Selandia Baru
ditunjukkan pada diagram alur berikut ini. Kecuali arahan pemerintah, dalam
diagram ini pemerintah hanya mempunyai kewenangan untuk mempengaruhi
aliran dana pada dua hal, yaitu:

(1). Kontribusi pengguna jalan untuk Road Fund

(2). Pajak bahan bakar umum yang dikumpulkan dari pengguna jalan yang
secara langsung masuk ke kantong pemerintah.
Gambar 2. 2 Mekanime Aliran Dana Jalan di Selandia Baru

Bagan di atas adalah bagan mekanisme aliran dana jalan di Selandia Baru
sebelum 1 desember 2004. Setelah Desember 2004 LTSA digantikan oleh
Land Transport New Zealand dan Trans Fund New Zealand diganti menjadi
National Land Transport Fund.

2.4. 0 Badan Pengelola Dana-Dana Keselamatan

Pada tahun 1993 Slandia Baru mendirikan Land Transport Safety Authority
(LTSA). Dalam struktur organisasi LTSA berada di bawah Kementrian
Perhubungan. Pendanaan LTSA utamanya berasal dari pungutan pengguna
jalan. Pendanaan langsung untuk organisasi ini 41% dari National Road Fund,
55% dari opengguna sistem transpor, dan 4% persen dari Crown Agent.
National Road Fund (Transfund New Zealand) memperoleh dana dari
pungutan pengguna jalan, pendaftaran kendaraan bermotor dan fee lisensi,
dan bagian dari pajak bahan bakar dan LPG dan CNG.

Minister of
transport

Ministry of
transport

Transport Land
Transfund
Civil Aviation Accident Transport Transit New
Maritime Safety New
Safety Zealand
Authority Investigation Authority    Authority
Zealand
Commission

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Transportasi Selandia Baru Sebelum 1 Desember


2004

Pada tanggal 1 desember 2004 Land Transport New Zealand (LTNZ) dibentuk
untuk mengambil alih tanggungjawab pendanaan transport jalan dan
mempromosikan keselamatan jalan, menggantikan Transfund New Zealand
dan LTSA. Perubahan ini merupakan hasil strategi transport baru untuk
meningkatkan peran pemerintah agar dapat beroperasi secara lebih
terintegrasi dan kolaboratif. Di samping LTNZ kementrian perhubungan
mengawasi Road Safety Trust yang menyedikan dana untuk proyek-proyek
keselamatan jalan di luar penerimaan yang diperoleh dari penjualan
personalized vehicle registration fee.

Minister of
transport

Ministry of
transport

Transport
Land Transfund
Civil Aviation Accident Maritime Safety Transit New
Transport New
Authority Investigation Authority Zealand
New Zealand Zealand
Commission

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Transportasi Selandia Baru Setelah 1 Desember


2004
Di Selandia Baru, semua pungutan pengguna jalan dikumpulkan berdasar
atas kesepakatan kontrak sebagai berikut:

a. Pajak bahan bakar dipungut di bawah kontrak pabean/bea cukai


Selandia Baru yang mengenakan fee ekuivalen dengan 0,2 persen
dari pendapatan.

b. Pungutan penjualan weight-distance dikelola oleh unit dalam Land


Transport Safety Authority di bawah kontrak dengan Kementrian
Perhubungan. Jumlah fee sekitar 3,0 persen dari pendapatan.
Sertifikat dijual melalui NZ Post, depot BP Petrol, Vehicle Testing NZ,
NZ Automobile Association dan AMI Insurance.

c. Pemungutan fee pendaftaran kendaraan bermotor juga diatur di bawah


kontrak oleh LTSA dengan basis yang sama yaitu dengan tarif
sebesar 20 persen dari pendapatan. Sertifikat pendaftaran dijual
melalui jenis agen yang sama dengan weight-distance charges.

2. 5 Pendanaan di Negara Inggris

2.5. 0 Sumber-sumber pendanaan

Pendanaan keselamatan jalan di Inggris bersumber dari:

a. Penerimaan pajak secara umum

b. Pajak spesifik, seperti denda pelanggaran lalu lintas

c. Pungutan yang dikenakan pada premi asuransi

d. Dana jalan yang diturunkan dari penerimaan pungutan pengguna


jalan

e. Sponsor dari sektor swasta.

2.5. 0 Badan Pengelola Dana Keselamatan

Di Inggris penanganan keselamatan jalan dilaksanakan di bawah pengelolaan


Direktorat Lingkungan dan Keselamatan Jalan yang mempunyai 100 staf yang
bekerja dalam empat divisi. Divisi Keselamatan Jalan mempunyai enam seksi
yang tiap-tiap seksi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan kebijakan keselamatan jalan: drinking an driving,


sabuk pengaman dan pengemudi yang kelelahan, keselamatan
pengemudi baru, pengguna jalan yang lebih tua, sistem poin denda,
penegakan dan kebijakan.
b. Kecepatan dan batas kecepatan, teknologi baru, manajemen riset
untuk kebijakan kecepatan, manajemen keselamatan desa dan kota,.

c. Pengguna jalan yang rentan, target pengurangan korban kecelakaan


lokal, hubungan dengan otoritas lokal.

d. Pelatihan dan pengujian pengendara baru, manajemen riset perilaku


dan publisitas, pengendara sepeda dan pengendara motor.

e. Keselamatan anak dan panel penasehat keselamatan jalan.

f. Tes megemudi, pelatihan dan perilaku.

2.6 Pendanaan di Negara Ghana

2.6. 0 Sumber-sumber Pendanaan

Sumber-sumber dana jalan yang sebagian digunakan untuk dana


keselamatan transportasi jalan diperoleh dari:

o Pajak yang dikenakan pada disel dan bensin

o Lisensi kendaraan dan fee pengguna jalan

o Pungutan jalan tol, jembatan, dan ferry

o Fee transit internasional

Pajak bahan bakar menyumbang kurang lebih 88% dari total penerimaan
yang dapat dikumpulkan Customs and Excise Department. Lisensi kendaraan
dan fee pengguna jalan dipungut oleh Vehicle Examination and Licensing
Department. Pungutan jalan tol, jembatan, dan ferry dipungut oleh Ghana
Highway Authority dan sektor swasta.

2.6. 0 Mekanisme Pengelolaan

Dana transportasi jalan ini di bawah Ministry of Roads and Highways. Setiap
bulannya direktur sekretariat yang menangani dana ini harus membuat
laporan yang berisi tentang kegiatan pendanaan dan menggarisbawahi isu-isu
penting yang ada. Pada laporan tersebut juga mendeskripsikan penerimaan
dan pencairan dana bulan sebelumnya. Laporan ini dan laporan keuangan
bulanan didistribusikan ke semua anggota badan, agen pelaksana, dan
departemen terkait. Dana ini diaudit setiap tahun oleh auditor eksternal
independen.

2.6. 0 Badan Pengelola Dana-Dana Keselamatan

Pada Januari 1997 dibentuk Road Fund Board. Lembaga ini beranggotakan
13 anggota dewan; lima anggota dari sektor publik dan delapan anggota dari
sektor swasta dan pengguna jalan. Dewan ini diketuai oleh Menteri Roads
and Highways. Komposisi keanggotaan Road Fund Board seperti berikut:

a. Perwakilan sektor publik:

o Menteri Roads and Highways atau yang mewakili

o Menteri Keuangan atau yang mewakili

o Menteri Pemerintah Daerah dan Pembangunan Pedesaan atau


yang mewakili

o Accountant General atau yang mewakili

b. Perwakilan sektor swasta dan pengguna jalan

o The Association of Road Contractors

o The Ghana Private Road Transport Union

o The Ghana Private Enterprise Foundation

o The Ghana Road Haulage Association

o The Ghana Institution of Engineers

o The Ghana National Association of Farmers and Fishermen


(Crops)

o Dua orang yang dinominasikan oleh Menteri Roads &


Highways

2.7 Tanggung Jawab Pendanaan Keselamatan Jalan

2.7. 0 Pungutan Pengguna Jalan

Pada dasarnya, dana transportasi jalan adalah cara yang sangat bagus untuk
pendanaan keselamatan transportasi jalan. Sayangnya tidak semua negara
mempunyai dana transportasi jalan yang berfungsi dengan baik. Di negara-
negara yang pendapatan nasionalnya masih rendah biasanya hanya
menyediakan dana untuk tindakan rekayasa keselamatan dan masih sedikit
sekali yang mengalokasikan dana untuk program keselamtan transportasi
jalan lainnya dalam jumlah yang mencukupi. Alasan utama dari fenomena ini
adalah sebagian besar negara berpendapatan nasional rendah tersebut
hampir-hampir tidak mempunyai cukup dan untuk mengelola semua
kebutuhan perawatan jalan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan dana
dan mendedikasikan sejumlah persentase tertentu dari penerimaan untuk
program keselamatan transportasi jalan lainnya selaian rekayasa
keselamatan trasnportasi jalan. Alternative kedua adalah menciptakan dana
keselamatan transportasi jalan yang terpisah yang akan membutuhkan
sumber dananya sendiri. Apapun alternatif yang dipilih, pungutan pada
pengguna jalan akan diperlukan. Pungutan/biaya tambahan pengguna jalan
yang paling umum yang dapat digunakan untuk mendanai tindakan
keselamatan transportasi jalan adalah pungutan/biaya tambahan keselamatan
transportasi jalan pada bahan bakar yang digunakan di jalan, pungutan/biaya
tambahan pada weight-distance, pungutan/biaya tambahan pada fee lisensi
kendaraan, dan pungutan/biaya tambahan jalan tol.

2.7.1 0 Pungutan/biaya tambahan pada bahan bakar motor yang digunakan di


jalan

Pajak bahan bakar motor seperti bensin, solar, ethanol campur, LPG
dan CNG merupakan sumber-sumber untuk mendanai jalan di
berbagai belahan dunia. hampir semua pemerintah mendanai
sebagian anggaran mereka melalui pajak bahan bakar motor.
Pengguna jalan harus dapat diyakinkan bahwa membayar pajak
tambahan pada bahan bakar sebenarnya akan menhemat uang
mereka. Misalnya pada daaerah yang kondisi jalannya sangat buruk,
pengeluaran tambahan yang dibelanjakan untuk pemeliharaan jalan
pada akhirnya sebenarnya akan menghemat uang pengguna jalan
dua hingga tiga kali jumlah pajak tambahan yang dikenakan pada
bahan bakar. (Zietlow 2005). Keuntungan utama pendanaan
keselamatan tranportasi jalan melalui pajak bahan bakar adalah
bahwa pungutan biaya tambahan ini tidak dapat dihindari oleh
pengguna jalan dan mencerminkan resiko kecelakaan lebih baik dari
pada pajak pada fee lisensi kendaraan.

2.7.1 0 Biaya tambahan pada biaya weight-distance

Sangat sedikit negara yang menggunakan jenis pungutan ini


sebagai sumber pendanaan keselamatan tranportasi jalan. Contoh
negara yang menggunakan pungutan ini adalah Selandia Baru dan
Amerika Serikat. Jenis pungutan ini dikumpulkan dari pengguna
jalan yang menggunakan kendaraan bermesin disel. Hal ini
dilakukan untuk menghindari masalah diferensiasi pajak antara disel
yang dipergunakan untuk pertanian dan kendaraan jalan. Pungutan
weight-distance ini sulit untuk diadministrasikan dan memungkinkan
adanya penghindaran pajak. Oleh karena itu sumber pendanaan
dari pungutan weight-distance ini tidak direkomendasikan untuk
digunakan di negara yang berpendapatan rendah.

2.7.1 0 Biaya tambahan pada fee asuransi kendaraan


Masih sedikit negara yang mendanai keselamatan transportasi
jalannya dengan menambahkan biaya atau pajak pada premi
asuransi wajib kendaraan pihak ketiga (Finlandia, Swiss, Slovakia,
dan Korea Selatan). Sumber pendanaan melalui biaya tambahan
asuransi wajib pihak ketiga ini mempunyai keuntungan di mana
terdapat hubungan antara pungutan pengguna keselamatan
tranportasi jalan dan biaya kecelakaan sepanjang premi asuransi
mencerminkan profil resiko pengendara individual. Selain itu dengan
adanya biaya tambahan pada premi asuransi wajib pihak ketiga hal
ini akan memberikan insentif tambahan kepada pengendara untuk
mengendara dengan aman. Akan tetapi agar cara ini dapat berjalan
efektif maka akan diperlukan bahwa semua kendaraan bermotor
yang menggunakan jalan harus diasuransikan. Sayangnya di
banyak negara berpendapatan rendah sebagian besar kendaraan
bermotor tidak diasuransikan. Oleh karena itu biaya tambahan pada
premi asuransi kendaraan bermotor bukan alat yang efektif untuk
mendanai keselamatan transportasi jalan di negara berpendapatan
rendah karena pada negara-negara ini biasanya ”compliance rate-
nya” rendah.

2.7.1 0 Biaya tambahan pada fee lisensi kendaraan

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat menggunakan pungutan


pada fee registrasi dan lisensi kendaraan untuk membantu
pendanaan layanan medis darurat dan trauma center. Beberapa
negara lainnya, seperti Papua New Gini dan Boswana juga gunakan
pungutan ini sebagai salah satu sumber pendanaan keselamatan
transportasi jalan. Jenis pungutan ini mempunyai kelemahan bahwa
fee lisensi kendaraan seringkali berpeluang untuk dihindari dan
disalahgunakan pelaksanaannya di negara-negara berpendapatan
rendah. Pungutan pada fee lisensi kendaraan bukan cara yang
efektif untuk mendanai keselamatan transportasi jalan di negara
berpendapatan rendah karena semakin tinggi fee cenderung akan
meningkatkan penghindaran.

2.7. 0 Kontribusi Sektor Swasta

Beberapa bisnis swasta mendukung keselamatan transportasi jalan untuk


keuntungan langsung mereka sendiri, seperti operator tranportasi,
perusahaan asuransi, pabrik dan distributor perlengkapan keselamatan
tranportasi jalan, serta perusahaan dan konsultan teknik keselamatan
transportasi jalan. Seperti halnya perusahaan minyak , mobil dan pabrik truk
menyukai keuntungan akan citra korporasi mereka atau memberi ”brand”
bahwa produk mereka adalah aman. Mereka menyediakan baik dana ataupun
sumbangan lainnya. Kontribusi ini biasanya akan terkonsentrasi pada:
o Pendidikan keselamatan transportasi jalan dan transfer pengetahuan

o Kampanye keselamatan tranportasi jalan

o Kampanye pelaksanaan

o Pelatihan mengemudi

Kontribusi untuk keselamatan tranportasi jalan oleh pihak swasta dapat


memainkan peran penting dalam pendanaan dan implementasi aktifitas
keselamatan transportasi jalan, akan tetapi mereka tidak dapat menyediakan
semua dana yang diperlukan untuk keselamatan transportasi jalan.

2.7. 0 Hibah dan Pinjaman Pembangunan

Institusi pemberi pinjaman baik bilateral maupun multilateral dan donor


memberi kontribusi untuk keselamatan tranportasi jalan melalui pemberian
pinjaman, hibah, dan technical assistance. Dewasa ini perhatian lebih
diberikan untuk memperbaiki keselamatan tranportasi jalan dengan
membantu pemerintah dalam mendirikan dewan keselamatan transportasi
jalan nasional dan mendanai berbagai kegiatan keselamatan transportasi
jalan, kususnya yang ditujukan untuk pejalan kaki dan transport bukan
kendaraan bermotor. Hibah dan pinjaman pembangunan dapat ikut
meningkatkan kesadaran keselamatan transportasi jalan diantara institusi
pemerintah, membantu dalam membangun inisiasi institusi. Akan tetapi hibah
dan pinjaman pembangunan ini hanya dapat memainkan peran inisiasi dan
suplemen dalam pendanaan keselamatan transportasi jalan.

Bila dirangkum kesemua sumber pendanaan keselamatan transportasi jalan


di negara berpenghasilan rendah akan menghasilkan tabel seperti berikut.

Tabel 2. 1 Keunggulan dan Kekurangan Berbagai Sumber Pendanaan Keselamatan


Transportasi Jalan di Negara Berpendapatan Rendah

Sumber Pendanaan Keunggulan Kekurangan


Pungutan/biaya tambhan Tingkat evasi yang rendah Kesulitan dalam menaikan
pada bahan bakar motor harga bahan bakar

Pungutan biaya weight- Diterima sebagai biaya Tingkat evasi yang tinggi
distance pemakai
Pungutan/biaya tambahan fee Sangat terkait dengan Tingkat evasi yang tinggi
asuransi kendaraan wajib keselamatan transportasi
jalan
Pungutan/biaya tambahan fee Tingkat evasi yang rendah Tingkat evasi yang tinggi
lisensi kendaraan Diterima sebagai biaya
pengguna
Biaya tambahan pada jalan tol Dapat melengkapi pendanaan Jalan tol hanya bagian kecil
keselamatan transportasi dari jaringan jalan
jalan dan dapat
memanfaatkan manajemen
dan efisiensi sektor swasta
Kontribusi pihak swasta Dapat menginisiasi program Hanya dapat menyediakan
keselamatan tranportasi jalan jumlah yang terbatas dan
yang efektif dan skema mungkin tidak berkelanjutan
pendanaan
Hibah dan pinjaman Tidak berkelanjutan
pembangunan
Sumber: GTZ

Anda mungkin juga menyukai