Anda di halaman 1dari 3

EKONOMI PERTANIAN KELAS A 2017

DOSEN PEMBIMBING :

1. Dr. Ir. SLAMET HARTONO, MS.

2. HANI PERWITASARI, SP., M.Sc.

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Selasa, 06 Juni 2017

Review Jurnal Efisiensi Usaha Tani Tebu di Kabupaten Purworejo

Nama : Anna Martha C. T.

NIM : 16/398875/PN/14846

Prodi : Agrobisnis

A. ARTIKEL UTAMA

1. Identitas Artikel

Judul : Efisiensi usahatani tebu di Kabupaten Purworejo

Penulis : D. I. Febianti, Jamhari, dan S. Hartono

Jurnal : Agro Ekonomi 26, 2015 (UGM)

2. Review

Artikel yang berjudul “Efisiensi usahatani tebu di Kabupaten Purworejo” menjelaskan tentang alokasi
penggunaan faktor produksi sehingga dapat meningkatkan produksi gula di Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu, mengetahui
efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani tebu, mengetahui pendapatan dan
keuntungan dalam usahatani tebu, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
usahatani tebu. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode
yang memusatkan penelitian dalam suatu kelompok manusia, subjek, suatu kondisi dan peristiwa yang
terjadi serta memusatkan diri kepada pemecahan masalah-masalah aktual yang ada pada masa
sekarang. Penelitian dilakukan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan responden sebanyak 60
petani. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan
Purwodadi, Ngombol, dan Bayan. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil analisis regresi yang
menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tebu di Kabupaten Purworejo berupa luas
lahan, bibit, jumlah phonska, jumlah pestisida, serta tenaga kerja garap dan panen. Selain itu,
didapatkan juga hasil perhitungan efisiensi alokatif yang dihitung menggunakan fungsi Ki dengan nilai Ki
menunjukkan angka lebih dari 1 yang berarti usahatani tebu di Kabupaten Purworejo belum efisien
secara alokatif sehingga perlu ditambah penggunaanya. Hasil lain yang diperoleh adalah pendapatan
usahatani tebu per hektar adalah Rp19.824.598,85 dan keuntungan per hektar adalah Rp16.785.428,07
dan R/C rasio usahatani tebu di Kabupaten Purworejo adalah 2,19 menunjukkan usahatani layak untuk
terus diusahakan. Berdasarkan analisis regresi, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan
usahatani tebu di Kabupaten Purworejo adalah luas lahan, harga bibit yang dinormalkan, harga phonska
yang dinormalkan serta harga tenaga kerja garap dan panen yang dinormalkan.

B. ARTIKEL PEMBANDING

1. Identitas Artikel

Judul : Dampak perubahan harga bahan bakar minya terhadap kinerja sektor pertanian (pendekatan
analisis input-output)

Penulis : P. Simatupang dan S. Friyatno

Jurnal : Agro Ekonomi 34, 2016 (Litbang Pertanian)

2. Review

Artikel yang berjudul “Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak terhadap Kinerja Sektor Pertanian
(Pendekatan Analisis Input-Output) menjelaskan tentang pengaruh harga BBM dalam sektor pertanian.
Penelitian ini bertujuan memperoleh dugaan memperoleh dugaan dampak perubahan harga BBM
terhadap harga sarana, prasarana, dan hasil usaha pertanian, serta kinerja sektor pertanian yang
merupakan parameter kunci dalam perumusan kebijakan terkait dengan penyesuaian harga BBM.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menelusuri rantai pasok komoditas
padi, jagung, kopi, kentang, dan usaha alat mesin pertanian. Penelitian yang bersangkutan dengan
komoditas padi dan kentang berlokasi di Provinsi Jawa Barat, untuk komoditas jagung berlokasi di
Provinsi Sulawesi Selatan, dan untuk komoditas kopi berlokasi di Provinsi Lampung. Penelitian awal
dilaksanakan pada tahun 2009, kemudian pada tahun 2015 dilakukan kembali pengecekan data
intensitas penggunaan BBM. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis input-output
(Tabel IO Nasional Tahun 2005) dan survei mikro usaha pertanian sebagai validasi kelogisan hasil analisis
IO. Dampak perubahan harga BBM terhadap harga-harga didugan dengan model input-output (IO) 2005.
Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh untuk analisis input-output menunjukkan
bahwa apabila harga BBM ditingkatkan 100%, maka profitabilitas usaha akan menurun sekitar 0.095—
0,142% untuk usaha tanaman pangan dan hortikultura, sekitar 0,058—0,141% untuk usaha perkebunan,
sekitar 0,537—0,756% untuk usaha peternakan, dan sekitar 0,058—0,223% untuk usaha pascapanen
dan pengolahan hasil pertanian. Selain itu, didapatkan juga hasil elastisitas inflasi terhadap harga BBM
adalah 0,044% berarti apabila harga BBM ditingkatkan 1% inflasi akan meningkat 0,044%. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, kebijakan penyesuaian harga BBM sebaiknya dilakukan secara bertahap supaya
dampaknya tidak langsung berpengaruh nyata bagi kinerja sektor pertanian dan kesejahteraan petani
serta penduduk pedesaan.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Menurut saya, kedua artikel yang saya baca dari memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk artikel
utama, kelebihanya terdapat kolom tinjauan pustaka yang dijabarkan secara lengkap dan ringkas
sehingga mempermudah pembaca awam dalam memahami isi artikel tersebut. Artikel utama tersebut
dilengkapi dengan abstrak dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Hal ini dapat
memudahkan warga negara asing untuk memperoleh informasi dari artikel itu. Selain itu, artikel
tersebut juga menjelaskan metode penelitian yang digunakan secara lengkap dan jelas serta disertai
penjabaran dari persamaan-persamaan yang digunakan dalam penelitian. Namun, artikel utama ini juga
memiliki kekurangan pada bagian daftar pustaka. Daftar pustaka yang digunakan kurang banyak dan
tahun terbitnya cenderung lebih lama dibandingkan dengan tahun terbit jurnal sehingga kemungkinan
sumber informasi yang digunakan belum diperbaharui. Untuk artikel pembanding, kelebihannya
terdapat abstrak dengan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan terdapat penjelasan
tentang metode penelitian yang dijelaskan secara lengkap dan mudah dipahami. Namun, artikel
pembanding ini tidak dilengkapi dengan tinjauan pustaka sehingga pembaca awam akan sedikit
kesulitan karena kurangnya informasi yang lebih detail dalam memberikan penjelasan terkait dengan
penelitan tersebut. Hal itu menjadi kekurangan dari artikel pembanding.

Anda mungkin juga menyukai