Anda di halaman 1dari 17

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Disusun oleh :
Kelompok 6
Dinar Roudhotul Lailia (198610800025)
Febbianti Widia Santoso (198610800042)

PASCA SARJANA MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SIDOARJO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufiq dan hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Total Quality Management” ini dengan baik. Makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Mutu Pendidikan
Islam di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.

Dalam makalah ini penulis mengakui masih banyak kekurangan karena


pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masih kurang. Oleh karean itu,
diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 02 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................................ 4


B. Rumusan masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan masalah ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Total Quality Management................................................... 6


B. Unsur – Unsur TQM............................................................................... 6
C. Prinsip – Prinsip TQM............................................................................ 7
D. Penerapan TQM dalam Lembaga Pendidikan Islam............................... 7
E. Manfaat TQM Menurut Para Ahli........................................................... 12
F. Manfaat TQM dalam Lembaga Pendidikan Islam.................................. 14

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan .................................................................................................... 16

Daftar Pustaka................................................................................................ 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah organisasi


untuk mencapai tujuannya. Keberhasilan ilmu manajemen berkembang pesat
dari dunia industri dan dianggap berhasil meningkatkan efisiensi dan
penjualan produk industry tersebut. Keberhasilan tersebut telah meluas pada
segmen meningkatkan mutu kinerja organisasi maupun perusahaan. Total
quality management (TQM) merupakan salah satu bentuk manajemen yang
berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas atau mutu
industry. Dalam Bahasa Indonesia total quality management diterjemahkan
sebagai manajemen peningkatan mutu (MPM), manajemen tersebut sering
juga disebut dengan menejemen kendali mutu. Selain dari dunia industry
metode total quality management juga sudah diterapkan dalam dunia
pendidikan islam untuk meningkatkan mutu di lembaga pendidikan islam.
Peningkatan mutu dalam dunia pendidikan islam harus ditingkatkan terus
menerus dan berkesinambungan. Hal tersebut didasari oleh kesadaran dan
ketertarikan masyarakat akan pendidikan islam. Total Quality Management
merupakan salah satu kunci keberhasilan tujuan pendidikan yang paling
efektif. Karena TQM mengedepankan integrasi dari semua fungsi dan proses
serta memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di lemabaga
pendidikan tersebut. TQM harus diberlakukan terus menerus dan
berkesinambungan demi tercapainya tujuan pendidikan, yang memberikan
kepuasan kepada peserta didik, orang tua dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Total quality management?

2. Apa saja unsur-unsur total quality management?

3. Apa perinsip-perinsip total quality management?

4
4. Bagaimana penerapan total quality management dalam lembaga
pendidikan islam?

5. Apa manfaat dari penerapan total quality management dalam lembaga


pendidikan islam?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui definisi dari total quality management

2. Mengatuhi usur-unsur dalam total quality management

3. Mengetahui perinsip-prinsip dalam total quality management.

4. Mengetahui bagaimana cara menerapkan metode total quality management


dalam lembaga pendidikan islam

5. Mengetahui manfaat yang di dapat dari menerapkan metode total quality


management dalam lembaga pendidikan islam

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan yang


berorientasi pada pelanggan dengan cara memperkenalkan perubahan
manajemen secara sistematik da perbaikan secara terus menerus terhadap
proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Pengertian total quality
management dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagaim Manajemen
Mutu Terpadu. Kata total quality management itu sendiri menegaskan bahwa
setiap orang yang berada dalam setiap organisasi harus terlibat di dalamnya
untuk upaya peningkata mutu secara terus menerus.

Menurut Tjiptono, TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan


usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui
perbaikan yang dilakukan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungannya. Singkatnya TQM merupakan system manajemen
yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa tidak ada pihak yang di rugikan.

Menurut Patricia Kovel-Jarboe, TQM adalah suatu filosofi yang menekankan


perbaikan berkelanjutan. Sebagai tujuan fundamental untuk meningkatkan
mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan.

Menurut beberapa definisi menurut beberapa ahli di atas TQM merupakan


pendekatan praktis namun juga strategis dalam menjalankan organisasi yang
memfokuskan diri pada terpenuhinya expektasi pelanggan dengan melakukan
perbaikan secara terus menerus serta melibatkan seluruh sumberdaya yang ada
secara efekif dan efisien.

B. Unsur-Unsur dalam Total Quality Management

Dalam Total Quality Management TQM memiliki beberpa unsur penunjang,


diantara yaitu: focus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, melakukan

6
pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan
system secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan bagi anggota
organisasi, kebebesan yang terkendali, kesatuan tujuan, adanya keterlibatan
dan pemberdayaan karyawan.

C. Prinsip – Prinsip dalam Total Quality Management

terdapat delapan prinsip dalam Total quality Mnagement (TQM) :

1. Tanggung jawab utama management puncak (top management).


Manajemen harus menciptakan struktur organisasi, rancangan suatu
produk (product design), proses produksi, dan insentif untuk
mendorong karyawan membuat produk bermutu.
2. Mutu harus difokuskan pada konsumen dan evaluasinya harus
berbasis kepentingan konsumen
3. Design proses produksi dan metode kerja harus jelas untuk
mencapai kesesuaian mutu produk (conformance quality product)
4. Setiap karyawan bertangggung jawab atas tercapainya mutu produk
yang baik.
5. Mutu tidak boleh dinilai setelah menjadi barang jadi, tetapi sejak
awal (sejak menjadi komponen)
6. Temukan masalah secara tepat lalu pecahkan secara cepat pula
(identify problem quickly and correct immediately)
7. Organisasi harus berusaha keras (stative) melaksanakan perbaikan
mutu produk secara terus menerus.
8. Prusahaan harus bekerjasama dengan pemasok bahan untuk
melaksanakan total quality management.

D. Penerapan TQM dalam Lembaga Pendidikan Islam

Dalam bidang pendidikan Islam, khususnya pada konteks Indonesia,


penggunaan TQM memang terlihat belum familiar dan masih jarang yang
menerapkan konsep tersebut. Hal ini karena di Indonesia, TQM pertama kali

7
diperkenalkan mulai pada tahun 1980-an dan baru sekarang ini konsep
tersebut cukup populer di sektor swasta khususnya dengan adanya program
ISO 9000. Diawali penerapannya pada perusahaan-perusahaan terkemuka dan
perusahaan milik negara, TQM diadopsi sebagai bagian dari strategi untuk
meningkatkan daya kompetitif, baik di tingkat nasional mupun internasional.
Meski demikian, TQM kurang begitu dikenal di sektor publik, khususnya
bidang pendidikan. Akan tetapi sejak ada perubahan dari era sentralisasi
menuju desentralisasi, memungkinkan sektor publik keadaannya ikut berubah,
termasuk sektor pendidikan mulai beradaptasi dengan konsep ini, sebagai
langkah strategis guna meningkatkan pelayanan yang optimal pada
pelanggannya.

Penerapan Total Quality Management dalam pendidikan diharapkan dapat


memperkecil jurang kesenjangan mutu di segala lini dan mampu mencapai
tujuan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terus-menerus,
dan terpadu. (Marno & Supriyanto, 2008:112) Upaya peningkatan mutu
pendidikan yang dimaksud berdasarkan pada setiap komponen pendidikan
yang dapat diwujudkan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Fokus pada pelanggan (costumer focus)

Kunci keberhasilan budaya mutu terpadu yakni adanya suatu hubungan


efektif, baik secara internal maupun eksternal, antara pelanggan dengan
supplier. Semua jaringan dan komunikasi vertikal maupun horizontal perlu
dioptimalkan untuk membentuk iklim kondusif terciptanya budaya
komunikasi dengan memanfaatkan semua media secara multi arah dan secara
harmonis yang setiap saat diperlukan untuk mengimplementasikan manajemen
terpadu dalam bidang pendidikan. Jadi kepuasan pelanggan merupakan faktor
penting dalam manajemen terpadu. (Marno & Supriyanto, 2008:114)

2. Peningkatan proses (process improvement)

Peningkatan kualitas pada proses merujuk pada peningkatan terus menerus


yang dibangun atas dasar pekerjaan yang akan menghasilkan serangkaian

8
tahapan interelasi dan aktivitas yang pada akhirnya akan menghasilkan output
(keluaran).

3. Total Quality Management Keterlibatan total (total involvement)


(Marno & Supriyanto, 2008:117)

Pelibatan semua komponen pendidikan dimulai dari aktifnya pemimpin


(kepala sekolah) hingga para guru dan tenaga kependidikan. Mereka harus
dilibatkan untuk mencapai keuntungan kompetitif di lingkungan pengguna
yang luas.

Secara lebih detail, implementasi Total Quality Management dalam dunia


pendidikan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :

a. Penanaman falsafah kualitas

Dalam hal ini manajemen dan karyawan harus mengerti sepenuhnya dan yakin
mengapa organisasi akan mencapai total quality, yaitu untuk menjamin
kelangsungan hidup organisasi dalam iklim kompetitif.
(Hardjosoedarmo,2004:39) Setiap anggota dalam organisasi perlu mempunyai
pengertian yang sama terhadap istilah-istilah TQ, seperti kualitas, kerusakan,
pelayanan yang baik, pelayanan yang merugikan, customer dan lain-lainya.
(Hardjosoedarmo,2004:40) Setiap organisasi harus dapat memberikan
apresiasi, mengantisipasi dan apabila perlu menerima sejumlah pengorbanan
pada tahap-tahap awal pengimplementasian Total Quality Management.

b. Kepemimpinan pendidikan

Kepemimpinan merupakan salah satu penentu keberhasilan organisasi dalam


mewujudkan tujuannya. Kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh suatu
organisasi akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi tersebut dalam
kiprahnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan memiliki visi
kedepan untuk kemajuan lembaga.

c. Peningkatan secara terus-menerus

Sebagai sebuah pendekatan, Total Quality Management mencari sebuah


perubahan permanen dalam tujuan sebuah organisasi, dari tujuan kelayakan

9
jangka pendek menuju tujuan perbaikan mutu jangka panjang. Institusi yang
melakukan inovasi secara konstan, melakukan perbaikan dan perubahan secara
terarah, dan mempraktekkan Total Quality Management, akan mengalami
siklus perbaikan secara terus-menerus. Semangat tersebut akan menciptakan
sebuah upaya sadar untuk menganalisa apa yang sedang dikerjakan dan
merencanakan perbaikannya. Untuk menciptakan kultur perbaikan terus-
menerus, seorang manajer harus mempercayai stafnya dan mendelegasikan
keputusan pada tingkatan-tingkatan yang tepat. (Hardjosoedarmo,2004:41)
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan staf sebuah tanggung jawab untuk
menyampaikan mutu dalam lingkungan mereka.

d. Organisasi ke atas, samping-bawah

Kunci keberhasilan budaya Total Quality Management adanya suatu


hubungan efektif, baik secara internal maupun secara eksternal, antara
pelanggan dengan suplier. Semua jaringan dan komunikasi baik secara
vertikal maupun horizontal perlu dioptimalkan. Hal ini sangat diperlukan
untuk membentuk iklim kondusif bagi terciptanya budaya kualitas yang
diharapkan. Oleh karena itu, pimpinan perlu menciptakan budaya komunikasi
dengan memanfaatkan semua media secara multi arah secara harmonis setiap
saat diperlukan untuk menerapkan Total Quality Management dalam bidang
pendidikan.

e. Perubahan kultur

Total Quality Management memerlukan perubahan kultur. Ini terkenal sulit


untuk diwujudkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Total Quality
Management membutuhkan perubahan sikap dan metode. Staf dalam institusi
harus memahami dan pelaksanakan pesan moral Total Quality Management
agar bisa membawa dampak. Bagaimanapun juga, perubahan kultur tidak
hanya bicara tentang merubah perilaku staf, tapi juga memerlukan perubahan
dalam metode mengarahkan sebuah institusi. (Hardjosoedarmo,2004:42)

f. Peningkatan kualitas guru dan karyawan

10
Dengan telah diciptakannya lingkungan kerja yang kondusif sebagai hasil
perubahan budaya, seluruh anggota organisasi, termasuk para manajer, harus
siap mengikuti program pendidikan dan pelatihan mengenai Total Quality.
Program diklat ini merupakan langkah-langkah persiapan bagi pemberdayaan
kepada seluruh guru dan karyawan. Dalam pemberdayaan ini seluruh guru dan
karyawan diberi keprcayaan, tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk
mengorganisasikan diri kedalam self-managing teams guna memperbaiki
proses dalam mencapai mutu prodek dan jasa. (Hardjosoedarmo,2004:44)

g. Profesionalisme dan fokus pada pelanggan

Pelatihan guru dalam konsep-konsep mutu merupakan elemen penting dalam


upaya merubah kultur. Staf harus paham bagaimana mereka dan muridnya
dapat memperoleh manfaat dari fokus terhadap pelanggan. Mutu terpadu
bukan sekedar membuat pelanggan senang dan tersenyum. Mutu terpadu
adalah mendengarkan dan berdialog tentang kekhawatiran dan aspirasi
pelanggan. Aspek terbaik dari peran profesional adalah perhatian serta standar
akademi dan kejuruan yang tinggi. Memadukan aspek terbaik dari
profesionalisme dengan mutu terpadu merupakan hal yang esensial untuk
mencapai sukses. (Hardjosoedarmo,2004:46)

h. Pengelolaan kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang memegang


peranan penting dalam menentukan ke arah mana sasaran dan tujuan peserta
didik akan dibawa serta kemampuan minimal dan keahlian apa yang harus
dimiliki oleh peserta didik setelah selesai mengikuti program pendidikan. Atas
dasar itu, maka Perubahan yang menuntut adanya penyesuaian-penyesuaian
tertentu dalam bidang pendidikan merupakan suatu hal yang harus dilakukan,
sebagai upaya memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan, menuju
terciptanya kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu
bersaing, baik tingkat nasional maupun internasional.
(Hardjosoedarmo,2004:49)

i. Menjaga hubungan dengan pelanggan

11
Misi utama Total Quality Management dalam lembaga adalah untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Lembaga yang unggul akan selalu menjaga
kedekatan dengan pelanggan serta memiliki ketertarikan terhadap kualitas.
Oleh karena itu, pimpinan lembaga pendidikan perlu mengembangkan
paradigma baru bahwa yang semula kecenderungannya acuh dengan
pelanggan, di masa mendatang harus memprioritaskan dan memuaskan
pelanggan. (Hardjosoedarmo,2004:52)

Agar transformasi Total Quality Management dalam dunia pendidikan bisa


tercapai, maka antara lembaga pendidikan dan pihak pengajar harus
bekerjasama, dengan kata lain semua yang berkaitan dengan lembaga
pendidikan harus bekerjasama dan benar-benar berupaya untuk mengadakan
perbaikan mutu pendidikan. Apabila penerapan Total Quality Management
tidak disertai dengan usaha yang memaksimalkan diri dan seluruh pihak
pengelola pendidikan maka upaya transformasi Total Quality Management
tidak akan terwujud dengan baik.

E. Manfaat TQM Menurut Para Ahli

Menurut Nasution (2005:22), Total Quality Management (TQM) adalah


Perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan
semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep
kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Total quality
management (TQM) sendiri bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan, dan manfaat bagi semua anggota organisasi dan
masyarakat.

Terdapat beberapa ahli yang menjelaskan manfaat dari penerapan metode total
quality management. Menurut Hessel, manfaat penerapan Total Quality
Management (TQM) bagi perusahaan/organisasi adalah (Nasution, 2005:366):

1. Proses desain produk menjadi lebih efektif, yang akan berpengaruh pada
kinerja kualitas, yaitu keandalan produk, product features, dan
serviceability.

12
2. Penyimpangan yang dapat dihindari pada proses produksi mengakibatkan
produk yang dihasilkan sesuai dengan standar, meniadakan pengerjaan
ulang, mengurangi waktu kerja, mengurangi kerja mesin, dan menghemat
penggunaan material.
3. Hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan berpengaruh positif
bagi kinerja organisasi, antara lain dapat merespon kebutuhan pelanggan
dengan lebih cepat, serta mengantisipasi perubahan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
4. Sikap pekerja yang baik akan menimbulkan partisipasi dan komitmen
pekerja pada kualitas, rasa bangga bekerja sehingga akan bekerja secara
optimal, perasaan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Manfaat yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau jasa


berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya
yang lebih rendah, gabungan keduannya menghasilkan profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan. Gambar 2.1 adalah suatu model kualitas/laba yang
menunjukkan interaksi pengaruh berbagai faktor. Sisi sebelah kiri adalah
faktor-faktor yang dipengaruhi oleh kebijkan, program, dan prosdur kualitas
perusahaan (Nasution, 2010:42).

13
Sumber: Nasution,M.N., (2010), Manajemen Mutu Terpadu (Total
Quality Management), Ghalia Indonesia, Jakarta.

Gambar 2.1 Manfaat Total Quality Management

Hubungan-hubungan dalam gambar 2.1 (Stephen, 1994:8 dalam


Nasution, 2010:42-43) dijelaskan sebagai berikut:

a. Pasar yang dilayani oleh industry mencakup konsumen-


konsumen dengan kebutuhan barang dan jasa tertentu
b. Penelitian pemasaran mengidentifikasi kebutuhan tersebut
dan mengidentifikasi dalam hal yang berkualitas.
c. Konsumen menganggap produk dan jasa perusahaan lebih
berkualitas dari pada pesaingnya.
d. Karena dianggap lebih berkualitas, konsumen bersedia
membayar harga yang relative lebih tinggi daripada harga
pesaing.
e. Karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih
tinggi, produk tersebut dianggap memiliki nilai yang
relative lebih tinggi
f. Nilai yang relative lebih tingi menghasilkan kenaikan
dalam pasar.
g. Berkat program kualitasnya, perusahaan mampu mengikuti
spesifikasi konsumen lebih baik dari pada pesaing.
h. Evektifitas dapat menghasilkan penurunan biaya dengan
memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar.
i. Penurunan biaya digabungkan dengan sasaraan pasar yang
lebih luas sehingga menghasilkan biaya lebih rendah dari
pada pesaing
j. Gabungan dari keunggulan relative di bidang harga, sasaran
pasar, dan biaya untuk mencuptakan profitabilitas serta
pertumbuhan perusahaan.

14
Manfaat TQM merurut Rad (Rad, 2006 dalam Arumugam & Mojtahedzadeh,
2011) adalah meningkatkan profit, kepuasan pekanggan, serta meningkatkan
dan mengembangkan market share dan menciptakan competitive advantages.

F. Manfaat TQM dalam Lembaga Pendidikan Islam

Ada beberapa manfaat positif yang diperoleh jika sebuah lembaga pendidikan
islam mampu menerapkan TQM secara baim dan matang di masa mendatang.
Beberpa manfaat yang dimasud adalah :

1. Pelaksanaan perubahan atau mutase pegawai tidak mengganggu


aktivitas utama lembaga pendidikan.
2. Keluhan dari pihak internal maupun external dapat dieliminasi sekecil
mungkin.
3. Pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki dan ada di lembaga lebih
optimal
4. Pelaksanaan aktivitas utama lebih efektif dan efisien
5. Memperoleh pengakuan dari pihak lain (dalam negri maupun luar
negri) terhadap eksistensi lembaga pendidikan islam
6. Dapat menjadi model untuk mengembangkan lembaga pendidikan
lainnya( yang belum mebgimplementasikan TQM di Indonesia
bahakan di asia)
7. Hubugan antar lemabaga pendidikan islam dengan stakeholders
menjadi lebih baik.

15
BAB III

KESIMPULAN

Total quality management (TQM) dapat di definisikan sebagai sistem


management yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, melalui perbaikan
berkesinambungan dan memiliki motivasi yang tinggi untuk seluruh anggotanya.
Penerapant total quality management (TQM) tidak hanya di terapkan dalam dunia
industry dalam dunia pendidikan islam metode total quality management (TQM)
dapat memberikat dampak serta manfaat yang positif dengan cara penerapan yang
baik dan benar. Manfaat total quality management (TQM) tidak hanya dirasakan
oleh pimpinan melainkan dapat juga dirasakan oleh karyawan. Selain itu, manfaat
TQM adalah Pelaksanaan perubahan atau mutase pegawai tidak mengganggu
aktivitas utama lembaga pendidikan. Keluhan dari pihak internal maupun external
dapat dieliminasi sekecil mungkin. Pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki dan
ada di lembaga lebih optimal Pelaksanaan aktivitas utama lebih efektif dan
efisien. Memperoleh pengakuan dari pihak lain (dalam negri maupun luar negri)
terhadap eksistensi lembaga pendidikan islam. Dapat menjadi model untuk
mengembangkan lembaga pendidikan lainnya( yang belum mebgimplementasikan
TQM di Indonesia bahakan di asia). Hubugan antar lemabaga pendidikan islam
dengan stakeholders menjadi lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arumugam & Mojtahedzadeh. 2011. Determination of TQM in The Iranian


Automotive Industry. International Paper for Quality Research. UDK-
005.6:629(55). Vol, 5. No, 1.

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Marno dan Triyo Supriyanto. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan


Islam. Bandung: PT. Refika Aditama.

Nasution. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Edisi


Kedua Bogor: Ghalia Indonesia.

Nasution,M.N. 2010. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),


Jakarta: Bumi Aksara

Soewarso Hardjosoedarmo. 2004. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi


Offset.

Tjiptono, Fandy. 2003. Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset.

Wakhidah. 2017. Penerapan Toatal Quality Management (TQM) dalam Lembaga


Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah Tulungaggung.

West-Burnham. 1997. Managing Quality in School. London: Prentice Hall.

17

Anda mungkin juga menyukai