Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

MATA KULIAH SISTEM BAHAN BAKAR

SISTEM EFI

Dosen Pengampu: Rabiman,M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Hilal Ian Ramadhon


NIM :(2017006104)
Kelas : 6D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam meyelesaikan makalah efi ini.
Penulisan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, sehingga saya senantiasa
mengharap segala saran maupun kritikan yang membangun dari segala pihak.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan
referensi pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

i. Kata Pengantar
ii. Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem EFI..........................................................................................
B. Prinsip Dasar Kerja EFI........................................................................................
C. Perbandingan Antara EFI dan Karburator............................................................
D. Bagian – Bagian Sistem Bahan Bakar EFI...........................................................
E. Cara Kerja dan Fungsi Komponen - Komponen EFI............................................

BAB III
Penutup.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada
tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan
Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa.
Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali
bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan
saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris,
bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam
(internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena
kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka
menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini
mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900.
Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator
umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an.
Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator
mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan
sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI
(Electronic Fuel Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara
elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor
bensin.Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila
dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat
mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan
keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari
keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan
sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor
kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk
menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar
dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan
tenaga keluaran yang lebih.

Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem
karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan
perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem
karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat
dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan
yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut
untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus
dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif.
Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring
dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan
pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun
kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang
mampu meningkatkan antara lain:
Unjuk kerja
Efisiensi penggunaan bahan bakar
Penanggulangan dampak lingkungan
Kenyamanan dan keamanan

Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan


konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri
dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui tentang :
a.Pengertian Sistem EFI
b. Prinsip Dasar Kerja EFI
c.Perbandingan Antara EFI dan Karburator
d. Bagian – Bagian Sistem Bahan Bakar EFI
e.Cara Kerja dan Fungsi Komponen - Komponen EFI
BAB II
PEMBAHASAN

A PENGERTIAN SISTEM EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )


Mesin dengan karburator konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh
mesin diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka
jumlah bahan bakar diatur (dikontrol) lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan
bahan bakarnya kesilinder melalui injektor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal (tepat) disesuaikan
dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air
pendingin, posisi katup throttle pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe, dan kondisi
penting lainnya. Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin
pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal
berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sistem EFI menjamin perbandingan udara
dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.

B PRINSIP DASAR KERJA EFI


Pada dasarnya sistem bahan bakar berfungsi mensuplai bahan bakar yang
dibutuhkan mesin agar mesin dapat bekerja sacara optimal pada semua kondisi. Pada
sistem bahan bakar EFI bahan bakar masuk ke saluran masuk (intake manifold) dengan
cara diinjeksikan, Injector adalah komponen yang berfungsi menginjeksikan bahan bakar
ke saluran masuk. injector bekerja berdasarkan perintah dari ECU (electronic control
unit). ibarat manusia ECU adalah otaknya. Untuk menentukan jumlah bahan bakar yang
akan diinjeksikan, ECU memerlukan 2 data utama yang didapat dari sensor – sensor, 2
data utama tersebut adalah jumlah udara yang masuk dan kecepatan putaran mesin /
engine rpm. berdasarkan 2 data utama tersebut mesin sudah dapat hidup, namun karena
mesin bekerja pada kondisi yang bervariasi seperti bekerja pada suhu yang berbeda –
beda, tekanan udara yang berbeda beda dan sebagainya, maka ECU memerlukan data lain
agar mesin dapat bekerja dengan normal pada semua kondisi, data tersebut antara lain
adalah suhu mesin, suhu udara masuk, posisi bukaan gas / throttle dan lain – lain. Untuk
mengetahui fungsi dari masing masing sensor dengan lebih jelas dapat dibaca di artikel
Daftar Komponen Sistim Bahan Bakar Injeksi / EFI, pada prinsipnya semua data dari tiap
tiap sensor tersebut dikirim ke ECU berupa sinyal listrik.
Di era modern ini kendaraan dituntut untuk dapat menghasilkan emisi / polusi gas
buang serendah rendahnya, maka dari itu pada sistem EFI juga dipasang oxygen sensor
pada saluran buang (leher knalpot) yang berfungsi untuk mengetahui pas / tidaknya
campuran udara dan bahan bakar. data dari oxygen sensor ini akan digunakan ECU untuk
mengkoreksi ulang jumlah bakar bakar yang akan diinjeksikan.

C PERBANDINGAN ANTARA EFI DAN KARBURATOR

Sistem karburator dibuat terlebih dahulu, sistem ini memakai prinsip


perbedaan tekanan untuk mengalirkan bensin kedalam intake manifold. Perbedaan
tekanan ini diperoleh akibat adanya aliran udara, sesuai dengan hukum yang
menyatakan bahwa tekanan pada permukaan yang mendapatkan aliran udara maka
akan turun. Penurunan tekanan ini akan menyedot bensin dari ruang penampung.
Sementara sistem EFI juga menggunakan perbedaan tekanan, hanya saja
tekanan tersebut bukan dibedakan berdasarkan aliran udara intake. Tapi ada
komponen pompa untuk menekan bensin kesaluran bahan bakar. Diujung saluran
akan ada komponen injektor sebagai pintu tempat bensin keluar, kinerja injektor ini
dipengaruhi oleh skema kelistrikan oleh sebab itu dinamakan electronic fuel
injection.
Secara prinsipnya, sama-sama menggunakan perbedaan tekanan tapi proses
kerjanya memiliki perbedaan. Dan outputnya juga memiliki perbedaan, yaitu :
1. Sistem Efi memerlukan arus listrik sementara karbu tidak
Perbedaan yang pertama terletak pada cara kerja keduanya, dimana sistem injeksi
memerlukan arus listrik untuk menggerakan pompa bahan bakar dan melakukan
pembukaan injektor. Pada sistem EFI kita mengenal sensor, ECU dan aktuator. Tiga
komponen tersebut merupakan komponen elektrikal yang tidak bisa bekerja tanpa arus
listrik, sehingga tanpa listrik mesin EFI tidak akan bisa bekerja.
Sementara pada karburator, seluruhnya menggunakan skema konvensional. Baik
dari pompa bahan bakar juga bekerja secara mekanis menggunakan nok pada camshaft.
Sehingga meski tidak ada listrik sistem ini akan tetap berjalan.
2. Sistem Efi menggunakan banyak sensor sementara karbu tidak memiliki sensor
Seperti yang kita singgung diatas, skema injeksi ini menggunakan tiga komponen
utama yakni sensor, ECU dan aktuator. Sensor merupakan alat pendeteksi sebuah
kondisi pada komponen mesin. Sensor akan dijadikan sebagai parameter untuk
menentukan berapa kadar bensin yang harus dikeluarkan.
Pada mesin injeksi, ada sekitar 9 sensor utama yakni :
IAT (Intake air temperature)
MAF (Mass air flow)
TPS (throtle position sensor)
MAPs (manifold absolute pressure sensor)
CKP (Crankshaft postition sensor)
CMP (Camshaft position sensor)
ECT (engine coolant temperature)
HO2S (Heated oxygen sensor)
Knock sensor
Masing-masing sensor diatas memiliki tugas yang berbeda, ada yang mendeteksi
masa udara yang masuk ke intake serta suhunya, ada pula yang mendeteksi berapa
sudut pembukaan katup gas. Data yang didapat akan dikirim ke ECU untuk kemudian
mengatur pembukaan injektor agar volume bensin yang disuplai sesuai.
Untuk mesin karbu, kita tidak akan menemukan sensor sebanyak ini. Karena
volume bensin yang keluar ke intake itu hanya dipengaruhi oleh kecepatan udara yang
melewati venturi. Untuk kondisi lain seperti kondisi membawa beban atau kondisi high
RPM akan dibantu oleh sistem power dan sistem speed didalam karburator yang juga
bekerja secara mekanis.
3. Karburator dilengkapi dengan sistem choke, sementara sistem injeksi tidak ada
Sistem choke itu berfungsi untuk menghambat aliran udara sebelum masuk
kekarburator, tujuannya agar gaya hisap piston saat langkah hisap bisa menyedot
bensin yang ada pada ruang penampung. Sehingga bensin yang disuplai akan lebih
banyak, proses ini biasanya dilakukan saat mesin dihidupkan pada suhu dingin. Suhu
yang rendah akan membuat bensin mengembun pada dinding manifold sehingga hanya
sedikit bensin yang masuk ke ruang bakar.
Pada sistem EFI kita tidak akan menemukan tuas choke, mengapa ? balik lagi ke
pembahasan awal, dimana waktu pembukaan injektor akan mempengaruhi besar
kecilnya volume bensin yang keluar. Tujuan sistem choke adalah mempebanyak suplai
bensin, sehingga pada sistem elektronik ini injektor secara otomatis membuka lebih
lama agar bensin yang keluar lebih banyak.
4. Campuran bensin sistem EFI lebih ideal, sementara karbu bisa ideal bisa juga tidak
Ini terjadi karena sistem EFI menggunakan perhitungan real time yang datanya
diperoleh dari sensor. Sensor inilah yang mengirimkan data secara akurat, data tersebut
kemudian akan dihitung bersama data-data sensor lain untuk kemudian menyimpulkan
timming pembukaan injektor beserta lamanya injektor membuka untuk menentukan
volume bensin yang pas.
Dari skema tersebut, sistem injeksi mampu menyuplai bensin dengan ideal pada
segala kondisi.
Sementara pada karbu, masih ada potensi campuran yang kaya atau kurus.
Campuran kaya adalah kondisi dimana bensin yang terkandung lebih kecil dari 14 : 1.
Sementara campuran miskin terjadi saat bensin yang terkandung lebih besar dari 14:1
(14 molekul bensin banding 1 molekul bensin). Kedua kondisi ini terjadi karena
parameter yang dipakai pada karbu hanya mengandalkan kecepatan aliran udara pada
venturi.
5. Sistem EFI lebih irit daripada sistem karburator

Ini masih dalam satu pembahasan point atas, campuran yang kaya akan membuat
bensin yang keluar itu lebih banyak. Sehingga pemakaian bensin total akan lebih cepat
habis atau boros. Hal ini menyebabkan mesin dengan sistem karburator memiliki
pemakaian bensin yang boros meski kapasitas mesinnya kecil.
Untuk sistem EFI, seperti yang kita bahas bahwa sistem ini mampu menyuplai
bensin yang ideal pada segala kondisi. Hasilnya campuran kaya tidak terjadi dan
pemborosan pemakaian bensin juga tidak akan terjadi, inilah yang membuat pemakaian
bensin mesin injeksi lebih ekonomis.
6. Perawatan EFI rumit, sementara karbu sangat sederhana
Tanpa perawatan, sebuah kendaraan pasti akan cepat rusak secanggih apapun
teknologi  yang digunakan. Hal tersebut juga berlaku untuk sistem injeksi pada mesin.
Mesin EFI yang mengusung penyemprotan bahan bakar elektronik perlu perawatan
pada interval tertentu. Dari mulai mengganti filter udara sampai pembersihan injektor
dalam interval sekitar 10.000 KM.
Jika tidak, maka kotoran yang mengendap pada saluran bahan bakar akan
menghambat kinerja injektor. Bensin akan tersumbat sehingga mesin akan brebet dan
berpotensi mogok.
Namun beda halnya dengan sistem karburator. Skema yang bekerja secara
konvensional ini lebih bandel. Meski kadang ada masalah, tapi cukup dengan
membersihkan filter udara dan melakukan penyetelan sekrup karbu kita sudah merawat
kinerja karburator. Apalagi pada sepeda motor, karburator motor memiliki skema yang
sangat mudah dipahami, sehingga siapapun pasti bisa melakukan bongkar pasang
sendiri untuk membersihkannya.
7. Sistem karburator bisa distel dengan mudah, sementara injeksi perlu alat khusus
Mungkin anda pernah melihat dua buah sekrup pada karburator. Sekrup tersebut
berfungsi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar yang masuk kedalam
mesin, kita bisa mengaturnya semau kita dengan hanya bermodalkan obeng pipih.
Tapi pada sistem EFI, apa bisa ? kita tidak akan menemui dua sekrup ini. Karena
semua pada sistem efi itu diatur secara otomatis. Namun kita bisa melakan penyetingan,
hanya saja perlu alat khusus atau memodifikasi wiring EFI. Penyetingan ini akan
melakuka resetting data ECU memakai scanner, dan cara kedua dengan menambahkan
module khusus pada salah satu kabel sensor agar sinyalnya berubah.
Tapi melakukan setting ulang tanpa perhitungan sama saja mempercepat kerusakan
mesin, untuk itu percayakan saja settingan pabrikan agar segala aspek baik aspek
keawetan mesin atau keiritan bahan bakar bisa terpenuhi.

D BAGIAN – BAGIAN SISTEM BAHAN BAKAR EFI


Komponen-komponen sistem bahan bakar pada mesin EFI antara lain :
1. Tangki bahan bakar (Fuel tank)
Tangki bahan bakar atau fuel tank berfungsi untuk menyimpan/ menyediakan
bahan bakar di dalam kendaraan.
2. Saringan bahan bakar (Fuel filter)
Saringan bahan bakar atau fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran
yang ada di dalam bahan bakar agar nantinya kotoran-kotoran ini tidak mengganggu
kinerja (menyumbat) komponen-komponen lainnya pada sistem bahan bakar.
3. Pompa bahan bakar (Fuel pump)
Pompa bahan bakar atau fuel pump berfungsi untuk memompa bahan bakar agar
dapat bersirkulasi pada sistem bahan bakar.

4. Selang/ pipa bahan bakar (Fuel line)


Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan bahan
bakar dari komponen-komponen sistem bahan bakar.
5. Pipa pembagi/ penyalur (Fuel delivery pipe)
Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem bahan
bakar yang berhubungan dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar berfungsi untuk
menyalurkan bahan bakar ke injektor.
6. Pressure regulator
Pressure regulator pada sistem bahan bakar EFI berfungsi untuk menjaga tekanan
pada pipa pembagi agar tekanannya tetap stabil. Besar tekanan bahan bakarnya pada
pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-2,9 kg/cm2. Apabila tekanan bahan bakarnya
melebihi spesifikasi yang telah ditentukan maka katup (valve) pada regulator tekanan
akan membuka sehingga bahan bakar akan dialirkan kembali ke dalam tangki.
7. Pultation damper
Pulsation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktuasi (menyerap kejutan
dari variasi tekanan bahan bakar yang terjadi) tekanan dari bahan bakar di pipa
pembagi. Pultation damper ini tidak terdapat pada semua mesin EFI, hanya beberapa
mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
8. Injektor
Injektor berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar ke
dalam intake manifold (tipe MPI) atau ke ruang bakar (tipe GDI).
9. Cold Start Injector
Cold start injector atau injekjor tambahan ketika start dingin merupakan komponen
pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk membantu/ menambah penginjeksian
bahan bakar ketika kondisi mesin masih dalam keadaan dingin. Cold start injector ini
tidak terdapat pada semua mesin EFI, hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan
komponen ini.
10. Pipa pengembali bahan bakar (Return pipe)
Pipa pengembali bahan bakar berfungsi sebagai tempat menyalurkan kelebihan
tekanan bakan bakar pada pipa pembagi untuk kembali ke dalam tangki bahan bakar
11. Baterai
Baterai pada sistem EFI juga sangatlah dibutuhkan karena EFI sendiri akan bekerja
dengan menggunakan aliran arus listrik.
E CARA KERJA DAN FUNGSI KOMPONEN – KOMPONEN EFI

1. Tangki Bahan Bakar


Dalam kinerjanya, sistem EFI pada mobil membutuhkan satu wadah
yang digunakan untuk menampung bahan bakar yang akan digunakan untuk
bisa menghidupkan mesin. Dan wadah tersebut bernama tangki bahan bakar.
Sayangnya untuk saat ini wadah tersebut kebanyakan sudah terbuat dari
material plastik tebal bukan dari material logam seperti mobil-mobil keluaran
tahun 2000 sehingga membuat bobotnya jauh lebih ringan.
2. Fuel Filter
Komponen sistem EFI pada mobil selanjutnya adalah “Fuel Filter”.
Komponen ini akan berfungsi sebagai tempat untuk menyaring kotoran yang
terbawa oleh aliran bahan bakar (bensin) ketika melewati fuel feed sehingga
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar bersih dari kotoran. Dan perlu juga
untuk sobat ketahui, bahwa terdapat dua jenis filter bensin yang umumnya
digunakan pada sistem EFI di mobil yaitu :
 Filter Kasar, jenis filter ini biasanya terbuat dari material kawat yang di
rajut dengan pori yang cukup besar, sehingga kotoran-kotoran padat yang
berukuran besar akan langsung terhenti ketika melewati filter ini
 Filter Halus, sedangkan jenis filter yang kedua ini biasanya terbuat dari
material kain dengan ukuran pori yang lebih kecil sehingga partikel-partikel
kotoran yang ukurannya kecil biasanya akan langsung tersaring pada jenis
filter yang satu ini
Bahkan didalam sistem EFI pada mobil-mobil keuluaran terbaru untuk
saat ini, juga biasanya telah di lengkapi dengan sebuah filter “water
sedimenter”, yang mana fungsi dari filter ini untuk memisahkan kandungan air
yang terdapat didalam bahan bakar sebelum masuk ke injektor untuk di
kabutkan di dalam ruang bakar. Ini jelas menjadi hal yang sangat baik karena
ketika ada kandungan air terbawa sampai ke ruang bakar akan menyebakan
pembakaran yang tidak sempurna.
3. Delivery Pipe
Selanjutnya ada komponen bernama “Delivery Pipe”. Komponen yang satu
ini merupakan sebuah pipa yang letakanya berada di ujung saluran bensin. Dan
fungsi utama dari Delivery Pipe sendiri adalah untuk menampung bensin yang
di pompa oleh fuel pump. Umumnya komponen ini terbuat dari material yang
keras karena akan menjadi titik temu antara semua injektor dan saluran bensin.
Dan apabila di perhatikan lebih jeli, dalam satu Delivery Pipe biasanya pa
lubang yang nantunya setiap lubagn tersebut akan memiliki fungsi. Lubang-
lubang tersebut antara lain inlet hose yang nantinya akan terhubung ke saluran
bensin dari tangki dan injektor hose yang nantinya akan terhubung ke seluruh
injektor yang ada.
4. ECU
ECU atau Electronic Control Unit yang terdapat di sistem EFI pada mobil
merupakan satu bagian yang terpenting untuk sistem EFI ini bisa bekerja
dengan sempurna. Pasalnya ECU sendiri memiliki peranan penting didalam
mengolah data-data yang diperoleh dari komponen sensor. Biasalnya dalam
satu sistem EFI terdapat 5 buah sensor yang akan memberikan semua data
yang di miliki kedalam ECU ini untuk diproses. Hasil dari pemrosesan tersebut
nantinya akan berupa tegangan dengan interval waktu tertentu yang akan
langsung di kirimkan ke injektor agar noozle terbuka.
5. Return Feed
Komponen yang terdapat didalam sistem EFI pada mobil selanjutnya
adalah Return Feed. Komponen ini merupakn sebuah selang yang akan
berfungsi untuk mengalirkan bensin kembali ke dalam tangki bahan bakar
ketika kelebihan tekanan. Dengan adanya komponen ini tentu saja tidak akan
ada bensin atau bahan bakar yang akan terbuang sia-sia.
6. Pressure Regulator
Dibutuhkannya tekanan didalam saluran bensin yang tetap stabil menjadi
bagian yang cukup penting dalam kinerja sistem EFI pada mobil. Untuk itulah
dalam satu sistem EFI yang terdapat didalam sebuah mobil terdapat sebuah
komponen bernama “Pressure Regulator”. Komponen ini nantinya akan
menanggulangi kelebihan tekanan yang diakibatkan pompa bahan bakar atau
Fuel Pump bekerja secara terus menerus.
Prinsip kerja dari Pressure Regulator sendiri adalah dengan mendeteksi
tekanan bensin yang di alirkan oleh fuel pump. Apabila dirasa sudah berlebih,
maka secara otomatis Pressure Regulator akan mengalirkan kembali bahan
bakar tersebut kedalam tangki hingga tekanan yang dibutuhkan kembali stabil.
7. Fuel Feed
Masih ada beberapa komponen lagi yang terdapat di sistem EFI pada
mobil, salah satunya adalah Fuel Feed. Komponen ini merupakan sebuah
selang yang berfungsi untuk tempat mengalirnya bensin dari tangki ke injektor.
Pada umumnya Fuel Feed sendiri terbuat dari bahan seperti mika namum ia
mampu menahan bensin yang memiliki tekanan. Hanya saja dengan material
yang seperti mika tersebut membuatnya rentan untuk pecah ketika tidak
sengaja tertekuk.
8. Injector
Komponen lain yang cukup penting keberadaannya didalam sebuah sistem
EFI pada mobil adalah Injector. Yang dimana fungsi dari komponen ini adalah
untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe dengan komposisi yang
sangatlah pas menggunakan sebuah selenoid. Jadi ketika mesin pada posisi
mati, selenoid tersebut tidak akan memberi tegangan listrik alhasil noozle yang
terdapat pada injector tidak akan terbuka.
Sedangkan saat piston berada pada langkah hisap, selenoid tersebut akan
langsung diberikan sebuah tegangan listrik dari ECU yang langsung membuat
sebuah gerakan aksial dan secara otomatis juga akan membuat noozle terbuka.
Dan karena bensin yang terdapat pada delivery pipe seperti diatas sudah
memiliki tekanan udara, maka ketika noozle terbuka, bensin bertekanan
tersebut pun akan langsung keluar dan menyebur.
9. Sensor
Selain injector, sistem EFI pada mobil juga membutuhkan sebuah sensor
yang akan bisa menjadikannya bisa bekerja. Dan bisa di katakan komponen
bernama sensor ini merupakan bagian terpenting dari bekerjanya semua sistem
pada EFI mobil. Pasalnya sensor sendiri merupakan alat pendeteksi yang mana
hasil pendeteksian tersebut akan langsung di jadian sebagai acuan ECU untuk
menentukan lamanya injektor bisa terbuka.
Lalu apa sebenarnya yang di deteksi sensor pada sistem EFI ini? jika
ditanya hal tersebut maka jawabannya ada beberpa kondisi yang akan di eteksi
oleh sensor itu sendiri seperti suhu udara yang masuk ke mesin, massa udara
yang masuk ke mesin, dan juga sudut pembukaan sensor. Maka dari itu dalam
satu sistem EFI pada mobil setidaknya terdapat 5 buah sensor yang di
tanamkan meliputi :
 Sensor MAF
 Sensor IAT
 Sensor MAP
 Sensor TPS
 Sensor CKP
10. Fuel Pump
Fuel Pump atau yang sering disebut juga dengan pompa bahan bakar pun
menjadi salah satu bagian yang cukup penting di sistem EFI pada mobil.
Selain untuk mengalirkan bensin dari tangki ke injector, fungsi Fuel
Pump lainnya juga untuk meningkatkan tekanan bahan baar pada fuel feed.
Dan untuk mobil keluaran terbaru, sistem fuel pump akan bekerja dengan
menggunakan aliran listrik bukan mengikuti putaran mesin sehingga
membuatnya lebih sempurna dan juga tidak memberikan beban lebih pada
kinerja mesin.
11. Baterai
Komponen terakhir yang ada didalam sistem EFI pada mobil adalah
Baterai. Yah, selain akan menjadi penyuplai arus listrik pada seluruh
perangkat elektronik yang ada pada mobil, baterai pada sistem EFI juga
sangatlah dibutuhkan karena EFI sendiri akan bekerja dengan menggunakan
aliran arus listrik.
Fungsi baterai pada sistem EFI sendiri yaitu sebagai pemberi tegangan
referensi yang umumnya berkapasitas 5 volt dan nantinya tegangan tersebut
akan di olah oleh sensor sehingga memberikan tegangan balik ke ECU dengan
nilai tegangan yang berkisar di antara 0 sampai 5 volt.
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
masing-masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda, yang diatur oleh satu
pengontrol yaitu ECU. Semua sensor dkendalikan oleh ECU sehingga mesin dapat bekerja
sempurna. Di jaman sekarang ini teknologi sangatlah berkembang pesat dimana semua nya
sudah dirancang dengan teknologi yang serba canggih sehingga dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Pada dasarnya suatu penemuan itu akan terus dikembangkan agar dapat
menjadi penemuan-penemuan yang baru, tentunya penemuan yang baru itu akan
menghasilkan sesuatu kegunaan yang berbeda atau lebih. Pembahasan kali ini adalah
menjadi sebuah bukti bahwa kemajuan teknologi semakin berkembang, khususnya dunia
otomotif ( transportasi ). Jadi kita harus dapat mengingikuti perkembangan teknologi yang
ada saat ini agar bangsa kita semakin berkembang. Semoga makalah yang kami buat bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai