Istilah Khusus
5. Dilihat dari kacamata semiotika, gambar pada poster itu empunyai sejumlah pesan
tersirat di dalamnya.
6. Editorial koran tersebut membahas tentang isu yang akhir-akhir ini tengah menjadi
bahan pembicaraan.
7. Karena tidak bisa berbicara, dia pun berkomunikasi dengan orang lain dengan
metode komunikasi nonverbal.
Sumber istilah dapat berasal dari kosa kata umum bahasa Indonesia,bahasa serumpun,
dan bahasa asing. ( Dyas Puspandari, h : 31 )
Kosa Kata Bahasa Indonesia
Kosa kata umum bahsa Indonesia dapat dijadikan sumber bahan istilah apabila salah
satu syarat atau lebih dibawa ini dipenuhi :
1. Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat
yang dimaksudkan. Contoh : tunak (steady), telus (percolate) dan imak(stimulate)
2. Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang beracuan sama. Contohnya gulma
lebih singkat daripada tumbuhan penganggu, suaka politik lebih singkat daripada
perlindungan politik.
3. Kata yang tidak bernilai rasa ( konotasi ) buruk dan yang sedap didengar ( eutonik ).
Contohnya pramuria daripada hostes, tunakarya daripada penganggur.
4. Kata umum yang diberi makna baru atau makna khusus dengan jalan menyempitkan
atau meluaskan makna asal. Contoh : bermuka dua, suaka politik.
Kosa Kata Bahasa Serumpun
Apabila di dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang dapat
mengungkaplan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan, maka
untuk itu hendaknya dicari istilah dalam bahasa serumpun. (Risa Agustin, h : 35)
Yang dimaksud dengan bahasa serumpun adalah bahasa-bahasa daerahyang ada
di Indonesia, yaitu bahasa Jawa, Sunda, Betawi, dll. ( Dyas Puspandari, h : 31 )
Contoh :
Gambut (Banjar) Peat (Inggris)
Nyeri (Sunda) Pain (Inggris)
Istilah gambut dan nyeri berasal dari bahasa daerah, maka istilah ini lebihdisarankan
daripada peat dan pain yang berasal dari Inggris.
Dalam penerjemahan istilah tidak selalu diperoleh, dan tidak selalu perlu,
bentuk yang berimbang asti satu-lawan-satu. Yang pertama yang perlu
diusahakan adalah kesamaan dan kepadanan konsep, bukan kemiripan bentuk
luarnya atau makna harfiahnya. ( Ernawati, h : 52 )
Contoh :
network jaringan
medication pengobatan
brother in-law ipar laki-laki
Istilah dalam bentuk positif sebaiknya tidak diterjemahkan dalam bentuk
negative dan sebaliknya. Misalnya bound morpheme diterjemahkan dalam
morfem tidak bebas yang seharunya morfem terikat.
Keterangan :
Istilah volume diserap menjadi volume, clearance diterjemahkan menjadi
ruangbakar, demikian juga dengan sub diserap, sedangkan division
diterjemahkanmenjadi bagian. Istilah clay colloid juga mengalami penyerapan
danpenerjemahan sekaigus, colloid diserap menjadi koloid, sedangkan clay
diterjemahkan menjadi lempung.
Catatan :
Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga
dalambahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring.
( Dyas Puspandari, h : 33 )
Contoh:
allegro moderato (kecepatan sedang)
ceteris paribus (jika hal-hal lain tetap tidak berubah)
status quo (keadaan yang sekarang)
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan adalah istilah bahasa Inggris yang
pemakaiannya sudah internasional. Yakni istilah yang sudah dilazimkan oleh ahlinya.
Menurut Ernawati Waridah, penulisan istilah itu sedapat – dapatnya dilakukan dengan
mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segi lafal.
Contoh :
atom atom
electron elektron
system system
Catatan :
Istilah asing yang sudah diserap dan sudah lazim digunakan sebagai istilah Indonesia
masih dapat dipakai sungguh pun bertentangan dengan salah satu kaidah pembentukan
istilah.
Misalnya :
fikr ( Arab ) Pikir
winkel ( Belanda ) Bengkel