Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

Contoh Kalimat Khusus dan Umum

Administrasi Bisnis ‘A”

Nama: Elvira Juniati Alzahra (192040044)

Dosen: Dewi Rikma Pramanik.,M.M

Istilah Khusus

1. Francis Bacon dikenal sebagai pencetus teori empirisme.

 Istilah khusus: empirisme


 Istilah umum: ilmu pengetahuan dan filsafat.
 Bidang: Ilmu pengetahuan
 artinya: aliran ilmu pengetahuan dan filsafat yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
bisa didapat dengan pengalaman.
 Sumber istilah: berasal dari bahasa Yunani empeirin yang berarti coba-coba atau
pengalaman. 

2. Secara sintaksis, struktur kalimat tersebut masih belum tertata dengan baik.

 Istilah khusus: sintaksis


 Istilah umum: ilmu linguistik atau kebahasaan.
 Bidang: Ilmu pengetahuan
 artinya: cabang linguistik yang membahas tentang tata kalimat.
 Sumber istilah: dari Yunani kuno: συν- syn-, "bersama", dan τάξις táxis, "pengaturan")
atau ilmu nahu adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk
membuat kalimat dalam bahasa alami.

3. Jika direduplikasi, maka kata jalan bisa berubah menjadi jalan-jalan ataupun berjalan-


jalan.

 Istilah khusus: reduplikasi


 Istilah umum: ilmu linguistik atau ketatabahasaan.
 Bidang: Ilmu pengetahuan
 artinya: proses pengulangan kata.
 Sumber istilah: Dalam bahasa Melayu dikenal reduplikasi berikut:
reduplikasi fonologis — pengulangan fonem tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar
reduplikasi morfologis — pengulangan morfem, misalnya: papa, mama
reduplikasi sintaktis — pengulangan morfem yang menghasilkan klausa, contoh "malam-
malam pekerjaan itu dikerjakannya", artinya "walau sudah malam hari, pekerjaan itu
tetap dikerjakannya"
reduplikasi gramatikal — pengulangan fungsional dari bentuk dasar yang meliputi
reduplikasi morfologis dan sintaksis
reduplikasi idiomatis — atau 'kata ulang semu', adalah pengulangan kata dasar yang
menghasilkan kata baru, contoh "mata-mata" artinya agen rahasia. Lihat pula: Kata
Indonesia yang selalu dalam bentuk terulang
reduplikasi non-idiomatis — pengulangan kata dasar yang tidak mengubah makna dasar,
contoh "kucing-kucing"

4. Setiap komunikator harus bisa menyampaikan pesan secara baik, benar, dan jelas.

 Istilah khusus: komunikator


 Istilah umum: komunikasi
 Bidang: ilmu komunikasi.
 artinya: orang yang berbicara atau orang yang mengirim sebuah pesan ke pihak lain.
 Sumber istilah: berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common).

5. Dilihat dari kacamata semiotika,  gambar pada poster itu empunyai sejumlah pesan
tersirat di dalamnya.

 Istilah khusus: semiotika


 Istilah umum: ilmu filsafat dan beberapa ilmu lain yang menggunakan istilah atau ilmu
tersebut.
 Bidang: ilmu ketandaan
 artinya: ilmu tentang lambang dan tanda.
 Sumber istilah: berasal dari bahasa Yunani σημειωτικός sēmeiōtikos, "tanda-tanda
jeli"(dari σημεῖον sēmeion, "tanda, cap") dan pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris oleh Henry Stubbes

6. Editorial koran tersebut membahas tentang isu yang akhir-akhir ini tengah menjadi
bahan pembicaraan.

 Istilah khusus: editorial


 Istilah umum: ilmu komunikasi dan dunia jurnalistik.
 Bidang: jurnalistik
 artinya: sebuah rubrik di dalam surat kabar yang berisi pandangan surat kabar tersebut
akan suatu hal ataupun isu.
 Sumber istilah: berasal dari bahasa Inggris yang artinya, pertama, menyiapkan naskah
tulisan untuk diterbitkan atau dipresentasikan, dengan mengoreksi, merevisi, atau
mengadaptasi.

7. Karena tidak bisa berbicara, dia pun berkomunikasi dengan orang lain dengan
metode komunikasi nonverbal.

 Istilah khusus: komunikasi nonverbal


 Istilah umum: pesan disampaikan tidak melalui kata-kata
 Bidang: ilmu komunikasi
 artinya: proses berkomunikasi atau menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata,
namun menggunakan isyarat.
 Sumber istilah: budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut
berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-
Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb.
8. Mata kuliah kali ini akan membahas tentang epistemologi.

 Istilah khusus: epistemology


 Istilah umum: teori pengetahuan
 Bidang: ilmu filsafat.
 artinya: teori tentang pengetahuan, baik itu asal usulnya, mau pun tempat ilmu tersebut
dikembangkan.
 Sumber istilah: berasal dari bahasa Yunani ἐπιστήμη, epistēmē, artinya "pengetahuan",
dan λόγος, logos, artinya "diskursus") adalah cabang dari filsafat yang berkaitan dengan
teori pengetahuan

9. Daerah itu merupakan daerah surplus tanaman karet.

 Istilah khusus: surplus


 Istilah umum: berlebihan/sisa
 Bidang: ilmu ekonomi.
 artinya: jumlah yang lebih dari biasanya.
 Sumber istilah: Makna surplus di KBBI adalah: jumlah yang melebihi hasil biasanya;
berkelebihan; sisa.

10. Daerah itu merupakan daerah yang terkenal akan hasil palawijanya.

 Istilah khusus: palawija


 Istilah umum: tanaman selain padi
 Bidang: pertanian.
 artinya: tanaman selain padi yang bisa ditanam di sawah ataupun ladang.
 Sumber istilah: sansakerta: phaladwija secara harfiah berarti tanaman kedua. Berdasarkan
makna dari bahasa Sanskerta, palawija bermakna hasil kedua, dan merupakan tanaman
hasil panen kedua di samping padi.
11. Pada hari ini, kami akan mempelajari seperti apa demografi di negara kita ini.

 Istilah khusus: demografi


 Istilah umum: distribusi penduduk
 Bidang: sosiologi.
 artinya: ilmu tentang kependudukan, mulai dari pertumbuhan penduduk, jumlah
populasi, dan sebagainya.
 Sumber istilah:  bahasa Yunani yang berarti “Demos ” adalah rakyat atau penduduk dan “
Grafein ” adalah menulis.

Sumber Istilah dan contohnya

Sumber istilah dapat berasal dari kosa kata umum bahasa Indonesia,bahasa serumpun,
dan bahasa asing. ( Dyas Puspandari, h : 31 )
 Kosa Kata Bahasa Indonesia
Kosa kata umum bahsa Indonesia dapat dijadikan sumber bahan istilah apabila salah
satu syarat atau lebih dibawa ini dipenuhi :
1. Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat
yang dimaksudkan. Contoh : tunak (steady), telus (percolate) dan imak(stimulate)
2. Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang beracuan sama. Contohnya gulma
lebih singkat daripada tumbuhan penganggu, suaka politik lebih singkat daripada
perlindungan politik.
3. Kata yang tidak bernilai rasa ( konotasi ) buruk dan yang sedap didengar ( eutonik ).
Contohnya pramuria daripada hostes, tunakarya daripada penganggur.
4. Kata umum yang diberi makna baru atau makna khusus dengan jalan menyempitkan
atau meluaskan makna asal. Contoh : bermuka dua, suaka politik.
 Kosa Kata Bahasa Serumpun
Apabila di dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang dapat
mengungkaplan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan, maka
untuk itu hendaknya dicari istilah dalam bahasa serumpun. (Risa Agustin, h : 35)
Yang dimaksud dengan bahasa serumpun adalah bahasa-bahasa daerahyang ada
di Indonesia, yaitu bahasa Jawa, Sunda, Betawi, dll. ( Dyas Puspandari, h : 31 )
Contoh :
Gambut (Banjar) Peat  (Inggris)
Nyeri (Sunda) Pain (Inggris)
Istilah gambut dan nyeri berasal dari bahasa daerah, maka istilah ini lebihdisarankan
daripada peat  dan pain yang berasal dari Inggris.

 Kosa Kata Bahasa Asing


Jika dalam bahasa Indonesia atau bahasa serumpun tidak ditemukan bahasa yang
tepat, bahasa asing dapat dijadikan sumber peristilahan bahasa Indonesia. Istilah bahasa
asig dapat dibentuk dengan jalan menerjemahkan, menyerap, dan menyerap sekaligus
menerjemahkan. ( Ernawati, h : 52 )

1. Penerjemahan Istilah Asing


Istilah baru dapat didapatkan dari penerjemahan istilah asing.
Contoh :
same working kerja sama
balanced budget anggaran berimbang

Dalam penerjemahan istilah tidak selalu diperoleh, dan tidak selalu perlu,
bentuk yang berimbang asti satu-lawan-satu. Yang pertama yang perlu
diusahakan adalah kesamaan dan kepadanan konsep, bukan kemiripan bentuk
luarnya atau makna harfiahnya. ( Ernawati, h : 52 )
Contoh :
network jaringan
medication pengobatan
brother in-law ipar laki-laki
Istilah dalam bentuk positif sebaiknya tidak diterjemahkan dalam bentuk
negative dan sebaliknya. Misalnya bound morpheme diterjemahkan dalam
morfem tidak bebas yang seharunya morfem terikat.

2. Penyerapan Instilah Asing


Demi kemudahan penglihatan antarbahasa dan keperluan masa depan,
pemasukan istilah asing, yang berdifat internasional, melalui proses
penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang
berikut ini dipenuhi : (Risa Agustin, h : 35)
Kosa kata dari bahasa asing dipakai dengan syarat: ( Dyas Puspandari, h : 31 )
 berkonotasi baik 
 lebih singkat dibandingkan dengan terjemahannya
 memudahkan pengalihan antarbahasa (mengingat keperluan
masadepan)
 memudahkan kesepakatan, jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya.

Contoh : ( Ernawati, h : 53)


Istilah Indonesia Istilah Indonesia yang
Istilah Asing
yang Dianjurkan Dijauhkan
Anus Anus Lubang pantat
Feces Feses Tahi
Urine Urine Kencing
Dysentery Disentri Penyekit murus
Oxygen Oksigen Zat asam

3. Penyerapan dan Penerjemahan Sekaligus


Istilah bahasa Indonesia dapan dibentuk dengan jalan menyerao dan
menerjemahkan istilah asing sekaligus.
Contoh:
clearance volume = volume ruang bakar
  subdivision = subbagian
clay colloid = koloid lempung 

Keterangan :
Istilah volume diserap menjadi volume, clearance diterjemahkan menjadi
ruangbakar, demikian juga dengan sub diserap, sedangkan division
diterjemahkanmenjadi bagian. Istilah clay colloid juga mengalami penyerapan
danpenerjemahan sekaigus, colloid  diserap menjadi koloid, sedangkan clay   
diterjemahkan menjadi lempung.

Catatan :
Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga
dalambahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring.
( Dyas Puspandari, h : 33 )
Contoh:
allegro moderato (kecepatan sedang)
ceteris paribus (jika hal-hal lain tetap tidak berubah)
status quo (keadaan yang sekarang)

4. Macam dan Sumber Bentuk sarapan


Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar maupun bentuk turunan.
Pada dprinsipnya dipilih bentuk tunggal (singular) kecuali kalau konteksnya condong
berbentuk jamak (plural). Menurut Risa Agustin dalam emilih bentuk diatas selalu
mempertimbangkan :
- Konteks situasi dan ikatan kalimat
- Kemudahan belajar bahasa
- Kepraktisan

Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan adalah istilah bahasa Inggris yang
pemakaiannya sudah internasional. Yakni istilah yang sudah dilazimkan oleh ahlinya.
Menurut Ernawati Waridah, penulisan istilah itu sedapat – dapatnya dilakukan dengan
mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segi lafal.
Contoh :
atom atom
electron elektron
system system

Catatan :
Istilah asing yang sudah diserap dan sudah lazim digunakan sebagai istilah Indonesia
masih dapat dipakai sungguh pun bertentangan dengan salah satu kaidah pembentukan
istilah.
Misalnya :
fikr ( Arab ) Pikir
winkel ( Belanda ) Bengkel

5. Istilah Asing yang Bersifat Internasional


Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa
Indonesia dengan st=yarat diberi garis bawah atau miring.
Conoh :
in vitro dalam tabung
status quo keadaan sekarang
vis a vis terhadap

Anda mungkin juga menyukai