Pemeliharaan Tanaman Kakao (Dea Hayu Nastiti.1810211027)
Pemeliharaan Tanaman Kakao (Dea Hayu Nastiti.1810211027)
No BP : 1810211027
Kelas : Agro A
Tananaman kakao memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangnya. Tidak
semua tanah menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman sehingga tanaman perlu dipupuk
agar kebutuhan unsur haranya tercukupi. Pemupukan dilakukan apabila kandungan unsur hara
dalam tanah (tinggi, rendah, sedang), tanaman kehilangan unsur hara akibat pencucian, erosi, dan
panen, pemupukan dilakukan untuk meningkan produksi tanaman. Pemupukan harus
memperhatikan 5 tepat pemupukan yang atara lain tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat
cara, tepat sasaran. Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dosis yang digunakan harus tepat dan sesuai takaran, apabila dosis berlebihan ataupun kurang
maka akan berpengaruh terhadap tanaman (Wahyudi dkk., 2008). Waktu pemupukan tanaman
kakao dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Cara pengaplikasian pupuk
pada tanaman kakao yaitu dengan manabur di lingkaran piringan atau alur yang di buat
disekeliling pohon dan ditutup kembali. Pemupukan harus tepat pada sasaran bagian mana yang
akan dipupuk.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pemupukan ialah sanitasi, sebelum dilakukan
pemupukan terlebih dahulu membersihkan gulma di sekitar pohon supaya unsur hara dapat
diserap oleh tanaman kopi dengan intensif dan tidak bersaing dengan gulma. Membuat alur
melingkar atau piringan dengan jarak 1 setengan meter dari pohon kakao. Pupuk yang digunakan
ialah pupuk urea dengan dosis 222 gram, pupuk sp-36 200 gram, dan pupuk kcl 70 gram
kemudian semua pupuk tersebut dicampur menjadi satu. Setelah pencampuran pupuk dilakukan
selanjutnya ialah menabur pupuk pada alur yang sudah dibuat dan setelah itu, piringan ditutup
kembali dan disiram.
Kakao adalah salah satu tanaman budidaya yang banyak ditanam oleh para petani, namun
saat ini banyak sekali hama dan penyakit yang menyerang tanaman ini yang berakibat dapat
menurunkan hasil panen petani, Berikut adalah hama dan penyakit serta cara pengendaliannnya:
Ulat matahari merupakan hama yang menyerang pada bagian daun muda, kuncup daun
dan juga bunga kakao yang masih muda. Spesies ulat matahari yang sering menyerang tanaman
kakao yaitu Parasa lepida dan Ploneta diducta.
Hama yang menyerang tanaman kakao ini merupakan anggota dari familiki Limanthriidae.
Hama ini memiliki bulu gatal pada bagian dorsal mirip seperti rambut pada leher kuda.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan melepaskan predator alami ulat ini yaitu
Apanteles mendosa dan Carcelia spp atau juga dapat dengan melakukan penyemprotan
menggunakan insektisida kimia.
Hama yang satu ini menyerang buah kakao yang masih kecil, bagian buah yang pertama
adalah bagian pangkal buah selanjutnya menjalar kebagian buah lainnya, buah yang terserang
hama ini akan memiliki pertumbuhan yang terhambat kemudian buah tersebut kering dan mati.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara memangkas bagian yang terserang hama lalu
membakarnya, bisa juga dengan melepaskan predator alaminya seperti Scymus sp, semut hitam
atau parasit Coccophagus preudococci, atau bisa juga dengan menyemprotkan bahan kimia.
Hama ini merupakan anggota dari famili Lithocolletidae. Hama ini menyerang bagian
buah, buah kakao yang diserang adalah kakao yang masih muda. Buah yang terserang hama ini
akan memiliki kulit buah berwarna kuning pucat, biji tidak mengembang dan juga lengket.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi kebun, menyelumbungi
buah dengan plastik atau yang lainnya dengan bagian bawah terbuka, melepaskan predator alami
hama ini seperti semut hitam dan juga jamur antagonis Beauveria bassiana dengan cara di
semprotkan.
Hama ini biasanya menyerang buah yang memiliki panjang sekitar 8 cm, buah yang
terserang akan memiliki belang kuning hijau atau kuning jingga, terdapat lubang bekas keluar
larva, biji kecil saling melekat dan berwarna hitam, saat buah di goyang maka tidak berbunyi.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemangkasan, mengatur waktu
panen, melakukan penyelumbungan buah, atau juga dapat menyemprotkan insektisida.
• Kepik Penghisap Buah (Helopeltis spp)
Buah kakao yang terserang hama ini akan memiliki bercak cekung dengan warna cokelat
kehitaman dan ukurannya sekitar 2 hingga 3 mm, biasa nya bercak itu berada pada ujung buah.
Buah yang terserag hama ini kemudian akan kering dan mati, apabila hama ini menyerang
ranting atau pucuk daun maka daun serta ranting akan layu, kering kemudian meranggas.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida, melepaskan
predator alaminya yaitu semut hitam.
Buah kakao yang terserang penyakit ini akan terdapat bercak berwarna cokelat kehitaman
dari ujung hingga pangkal buah. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan sanitasi kebun, melakukan kultur teknis, atau juga dapat dengan cara menyemprotkan
fungisida setiap 2 minggu sekali atau juga bisa dengan cara penggunaan klon yang tahan
terhadap hama dan penyakit.
Penyakit jamur ini menyerang bagian batang dan cabang tanaman kakao. Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan pestisida pada bagian batang atau cabang
yang terserang, melakukan penyemprotan pestisida, melakukan pemangkasan, atau dengan
memangkas bagian batang atau cabang yang terserang kemudian membakarnya.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Phythotora palmivora yang penyerang
bagian batang dan cabang tanaman kakao. Tanaman kakao yang terserang penyakit ini akan
memiliki bercak hitam pada bagian batang atau cabang, kemudian bercak tersebut membusuk.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kelembapan kebun.
Penyakit pada tanaman kakao ini disebabkan oleh infeksi cendawan Oncobasidium
theobromae. Penyakit ini menyerang tanaman pada fase pembibitan hingga produksi. Biasanya
serangan penyakit ini dimulai pada bagian pucuk ranting tanaman kakao. Apabila terserang
penyakit ini maka daun kakao akan menguning dan memiliki bercak berwarna hijau muda dan
mengalami kerontokan. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan
predator alami untuk penyebab penyakit ini yaitu Trichoderma.
C. Pemangkasan Tanaman Kakao
Kegiatan pembuangan bagian tanaman yang berupa cabang, ranting, dan daun yang tidak
diinginkan bagi pertumbuhan dan terbentuknya buah disebut pemangkasan tanaman kakao.
Pemangkasan pada tanaman kakao dilakukan pada cabang tersier, cabang yang terserang hama
dan penyakit, bagian tanaman yang tidak dikehendaki, cabang primer, tunas air, cabang balik.
Tujuan dari pemangkasan tanaman kakao ialah untuk menghasilkan bentuk kerangka pohon yang
baik, mengatur penyinaran matahari supaya tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup,
mendorong pembentukan daun baru, merangsang pembungaan dan pertumbuhan buah, serta
meminimalisir resiko serangan hama dan penyakit, dan juga mempermudah dalam perawatan
tanaman kakao.
Pemangkasan tanaman kakao ada tiga macam yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan
pemeliharaan, pemangkasan produksi,
Pemangkasan bentuk dilakukan supaya mendapatkan kerangka pohon yang baik, kuat serta
seimbang. Pemangkasan bentuk biasanya dilakukan pada cabang primer. Pemangkasan bentuk
lebih tepat dilakukan pada saat tanaman kakao berumur 10-18 bulan. cabang yang berwarna
merah harus dilakukan pemangkasan dan bagian atas juga dilakukan pemangkasan jika perlu,
sehingga bentuk pohon seperti gelas minuman.
Sumber :
https://dwitahtaalfina.wordpress.com/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89933/PEMELIHARAAN-DAN-PEMANGKASAN-
TANAMAN-KAKAO/
https://www.faunadanflora.com/hama-penyakit-tanaman-kakao-serta-cara-pengendalian/