TAHUN 2018
RANCANGAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Keperawatan gawat darurat mahasiswa akan mampu :
1. Menguasai konsep, prinsip-prinsip asuhan keperawatan gawat darurat kepada pasien dan keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis
menggunakan komunikasi terapetik dan memperhatikan aspek budaya, menghargai etnik, agama dan faktor lain dari setiap pasien yang unik.
Sub: Prinsip asuhan keperawatan gawat darurat, Karakteristik penderita gawat darurat, efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga, prinsip
tindakan keperawatan,etika dan legal keperawatan, landasan hukum keperawatan gawat darurat, proses keperawatan gawat darurat.
2. Menerapkan Proses keperawatan gawat darurat dalam perbagai kondisi
Sub: Pengkajian Primer dan skunder, Triage pre hospital dan intra hospital, Bantuan Hidup Dasar
3. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gawat darurat terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
Sub: mampu simulasi asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem kardiovaskuler, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan
sistem respirasi, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem perkemihan, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem
sensori persepsi, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan psikiatrik.
4. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
Sub: mampu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga tentang penanganan pertama serangan jantung/ acut coronary syndroma dan
persiapan perawatan di rumah, pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan serangan ashma bronchiale dan pola hidup dalam mencegah
kekambuhan, diet dan gaya hidup pencegahan gagal ginjal. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan awal kegawatan sensosri
persepsi: mata, hidung, telina, mulut serta memberikan pendidikan kesehatan restrain pada pasien mengalami kegawatan psikiatrik.
5. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawat daruratan terkait multi sistem dan menggunakan hasil-hasil
penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan .
Sub: hasil penelitian terbaru tentang intervensi keperawatan pada ACS (Acut Coronary Syndroma), Asthma bronchiale, Acut Kidney Injury, Chronic
Kidney Desease, pendekatan kegawatdaruratan pada kasus psikiatrik.
6. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatdaruratan pada berbagai tingkat usia
Sub: mampu melakukan proses keperawatan ( pengkajian, pendegakan diagnosa, intervensi, iplementasi dan evaluasi) dengan memperhatikan
kepentingan penderita. Penderita kekerasan, penderita masuk IGD tanpa keluarga, korban Bencana dll.
7. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawat daruratan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar
yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Sub: Pengkajian keperawatan Gawat darurat, Pengkajian primer dan pengkajian skunder, Triage, Bantuan Hidup Dasar, Pembebasan jalan napas dan
control cervical, Pemeriksaan Elektro Kardio Grafi (EKG).
Matriks Pembelajaran :
Kemampuan Waktu Deskripsi Tugas Luaran Kriteria Bobot Refer
Bahan Kajian/Materi Bentuk
Ming akhir yang Belajar Penilaian Nilai ensi
Pembelajaran Pembelajaran
diharapkan (Menit) (Indikator) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penjelasan Umum Diskusi 100 Kesepakatan
Pelaksanaan Dosen dengan
Perkuliahan Mahasiswa
2-3 - Menguasai - Prinsip asuhan Mini lecture, T: 400 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 5,6,9
konsep, prinsip- keperawatan gawat SGD ( 200 mendiskusikan formatif dalam
prinsip asuhan darurat Mini permasalahan yang (perorangan) diskusi
keperawatan - Karakteristik Lecture, sudah disusun dosen kelompok
gawat darurat penderita gawat 200 dalam kelompok - Hasil tes
darurat SGD) kecil formatif
- Efek kondisi - Diskusi kelas perorangan
kegawatan terhadap - Mahasiswa
pasien dan keluarga mengikuti tes 20
- prinsip tindakan formatif
keperawatan
- Etika dan legal
keperawatan
- landasan hukum
keperawatan gawat
darurat
- proses keperawatan
gawat darurat.
4-5 - Menerapkan - Pengkajian Primer Mini Lecture, T: 400 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 10 2,5,6
Proses dan skunder SGD ( 200 mendiskusikan formatif dalam
keperawatan - Triage Mini permasalahan yang (perorangan) diskusi
gawat darurat - Bantuan Hidup Dasar Lecture, sudah disusun dosen kelompok
dalam perbagai 200 dalam kelompok - Hasil tes
kondisi SGD) kecil formatif
- Mahasiswa perorangan
mengikuti tes
formatif
6-7 Melakukan 1. Patofisiologi, Mini lecture, T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,5,7,
simulasi asuhan farmakologi pada Simulasi (100 melakukan simulasi hasil diskusi dalam 10,
keperawatan gangguan penerapan Mini penerpan asuhan kelompok diskusi
gawat darurat kardiovaskuler: Acut Asuhan lecture, keperawatan yang kelompok
terkait gangguan Coronary Syndrome Keperawatan 300 sudah disusun dosen
sistem (ACS) , cardiac simulasi dalam kelompok
Kardiovaskuler arrest, ) kecil
dengan 2. EKG normal dan - Diskusi kelas
memperhatikan abnormal,
aspek legal dan 3. Terapi elektrik pada
etis kegawat daruratan
jantung.
4. Asuhan keperawatan
kegawatdaruratan
jantung
8- 9 Melakukan 1. Patofisiologi, Mini T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 2,3,5,
simulasi asuhan farmakologi pada Lecture,SGD ( 200 mendiskusikan hasil diskusi dalam 6,7
keperawatan gangguan respirasi: Mini permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat Lecture, sudah disusun dosen kelompok
Asmtha Bronchiale,
terkait gangguan 200 dalam kelompok
sistem respirasi ARDS, drowing SGD) kecil
dengan 2. Asuhan keperawatan - Diskusi kelas
memperhatikan kegawatdaruratan - Mahasiswa
aspek legal dan system pernapasan mengikuti tes
etis formatif
10-11 Melakukan 1. Kegawatan system Mini Lecture, T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 3,5,6,
simulasi asuhan urinaria: trauma SGD ( 200 mendiskusikan hasil diskusi dalam 8,10
keperawatan saluran kemih, Mini permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat retensio urine, urinary Lecture, sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan calculi, Acut Kidney 200 dalam kelompok
sistem Injury, Chronic SGD) kecil
perkemihan Kidney Desease - Diskusi kelas
dengan 2. Peran perawat dialisis
memperhatikan pada penatalaksanaan
aspek legal dan Acut Kidney Injury,
etis Chronic Kidney
Desease
3. Asuhan keperawatan
kegawatdaruratan
jantungKegawatdarur
atan system
perkemihan
12-13 Melakukan - Asuhan keperawatan Simulasi T:500 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 2,4,5,
simulasi asuhan gawat darurat pada melakukan simulasi hasil diskusi dalam 10
keperawatan trauma mata, hidung yang sudah disusun kelompok diskusi
gawat darurat dan telinga dosen dalam kelompok
terkait gangguan - Asuhan keperawatan kelompok kecil
sistem persepsi pada klien dengan - Diskusi kelas
sensori dan depresi, anxietas,
kegawatan PTSD (Post
psikiatrik dengan Traumatic Stress
memperhatikan Disorder)
aspek legal dan
etis
14 Mengintegrasikan Diskusi hasil penelitian Telaah jurnal T: - Mahasiswa Ringkasan Hasil test 10 2,3,5,
hasil-hasil terkait masalah pada Searching journal 400 menemukan hasil- hasil diskusi formatif 6,9,1
penelitian kegawatdaruratan sistem hasil penemuan kelompok perorangan 0
kedalam ashan terbaru terkait
keerawatan dalam maslah
mengartasi kegawatdaruratan
masalah yang sistem
berhubungan
kegawatdaruratan
terkait beragai
sistem dengan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
15-16 Mendemonstrasik Prosedur keperawatan Aktivitas P= - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 20 6,11
an intervensi pada kegawatdaruratan: praktikum 2x250 melakukan praktek hasil dalam
keperawatan pada - Pengkajian dilaboratorium berdasarkan standard pelaksanaan praktek
kegawatdaruratan keperawatan Gawat keperawatan ( prosedur yang berdasarkan laboratorium
sesuai standard darurat Lab skills) berlaku standard yang
yang berlaku - Pengkajian primer ada
dengan berpikir dan pengkajian
kreatif dan skunder
inovatif sehingga - Triage
menghasilkan - Bantuan Hidup Dasar
pelaynan yang - Pembebasan jalan
efisien dan efektif napas dan control
cervical
- Pemeriksaan Elektro
Kardio Grafi (KG)
Daftar Referensi:
1. Chung, E. K. ( 1995). Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskular (Quick Reference to Cardiovaskular Diseases) (A. Petrus, Trans.). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Emergency Nurses Assosiation. 2013. Sheehy”s Manual of Emergency Nursing: princles and practise. 7 thed. St Louis: Elseiver Inc
3. Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan kritis: pendekatan holistik (Ed. 6). (M. Ester, Editor) (Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC
4. Junaidi, I. (2011). Pedoman pertolongan pertama yang harus dilakukan saat gawat darurat medis. Yogyakarta: Penerbit Andi
5. Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika.
6. Proehl, Jean. A. 2009. Emergency Nursing Procedures. St Louis: Saunders
7. Sudoyo.,et al. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas indonesia
8. Syamsuhidayat, R., Jong, W.D. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
9. Sole, Klein, Moseley J., (2009). Introduction to critical nursing,Amerika: Saunders
10. Urden D., M.Stacy., E.Lough. (2010) Critical care Nursing Diagnosis and management. Canada: Mosby Elseiver
11. PSIK Unsrat (2012), Standard Prosedur Operasional. Divisi Keperawatan Gawat Darurat
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
- Menjelaskan Efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
b. Mengidentifikasi Pengkajian pada Pasien gawat darurat
c. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat
d. Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darurat
e. Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
2) Jelaskan pengertian Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
3) Menjelaskan pengkajian pada pasien gawat darurat
4) Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada pasien gawat darurat
5) Menyusun Intervensi, Implementasi & Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan gawat darurat
6) Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
7) Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
Contoh Kasus:
Tn.A Korban Kecelakaan Lalu Lintas tiba di IGD dengan keluhan nyeri pada paha sebelah kanan, disertai
luka lecet daerah wajah, dan tangan. Pada pemeriksaan tampak adanya luka sobek dengan ukuran 5 cm, darah
tampak memancar. Klien berteriak-teriak dan meminta pertolongan yang cepat. Saat akan dilakukan
penanganan lanjut oleh petugas (dokter, Perawat) keluarga tidak mau meninggalkan pasien. Lakukan Asuhan
Keperawatan pada pasien tersebut!
RUBRIK PENILAIAN
A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Proses keperawatan: pengkajian primer dan skunder
- Menjelaskn langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD)
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada perbagai kondisi
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan : pengkajian primer
b. Proses keperawatan: pengkajian skunder
c. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar
Contoh Kasus:
Seorang Pria tiba di IGD diantar oleh Petugas Keamanan dan warga dengan riwayat jatuh dari bangunan
setinggi 5 meter. Tampak ada darah di telinga sudah mengering. Saat ditanya pasien diam saja dan tidak
berespon. Apa yang saudara lakukan ketika menemukan pasien tersebut di IGD?
RUBRIK PENILAIAN
A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Macam-macam kegawatdaruratan jantung, algoritma-algoritma
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan jantung
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan kegawatan jantung
b. Algoritma-algoritma penanganan kegawatan jantung
Kasus:
Belajar membaca gambaran EKG melalui komputer
RUBRIK PENILAIAN
A. TUJUAN TUGAS:
- Menerapkan asuhan keperawatan kegaawatdaruratan sistem pernapasan: asthma bronchiale
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan pernapasan
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan kegawatan pernapasan
b. Mengidentifikasi Pengkajian pada kegawatan pernapasan
c. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat pernapasan
d. Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darura
Kasus:
An. A masuk IGD dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan ketika pasien habis melakukan kerja
bakti di sekolah. Sesak dirasakan terus semakin hebat, tidak berkurang meskipun pasien duduk dan
berusaha minum air hangat. Terdengar suara mengi. Klien memiliki riwayat penyakit asthma. Lakukan
Asuhan keperawatan pada pasien tersebut
RUBRIK PENILAIAN
A. TUJUAN TUGAS:
- Menerapkan asuhan keperawatan kegaawatdaruratan psikiatrik
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan psikiatrik
2. Batasan yang harus dikerjakan:
Proses keperawatan kegawatan psikiatrik
Mengidentifikasi Pengkajian pada kegawatan psikiatrik
Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat psikiatrik
Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darurat
Kasus:
Seorang pasien masuk IGD dengan riwayat mengamuk di rumah, memecahkan kaca dan berusaha
memukul orang-orang di rumah. Klien diantar ke IGD di Rumah Sakit Umum dimana anda bertugas.
Lakukan asuhan pada pasien tersebut.
RUBRIK PENILAIAN
A. TUJUAN TUGAS:
- Telaah jurnal keperawatan gawat darurat
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: melakukan pencarian jurnal nasional/internasional tentang keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Searching jurnal keperawatan gawat darurat
b. Membuat simpulan/summary dari jurnal yang ditemukan
c. Analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
a. Mahasiswa mencari jurnal keperawatan gawat darurat nasional/internasional
b. Mahasiswa membuat simpulan/point penting dari jurnal yang ditemukan
c. Melakukan analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan praktek
A. TUJUAN TUGAS:
- Mendemonstrasikan intervensi keperawatan Gawat Darurat
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Aktifitas praktek laboratorium
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Melakukan praktek pengkajian gawat darurat
b. Melakukan praktek pengkajian primer dan skunder
c. Melakukan praktek triage
d. Melakukan Bantuan Hidup Dasar
e. Melakukan Praktek EKG
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
a. Mahasiswa mempelajari SOP/standard yang berlaku
b. Mahasiswa melakukan praktek di laboratorium
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
EKG MONITOR
DEFINISI :
Alat yang dihubungkan dengan listrik untuk merekam aktifitas listrik jantung melalui elektrode yang
ditempelkan ke dada dan dimonitor perubahan gambarnya pada monitor rekaman.
PENGKAJIAN
Kaji indikasi akan pemasangan EKG monitor Menentukan penggunaan EKG untuk monitor
kondisi pasien
PERENCENAAN
Persiapan Alat
WKG Monitor Persiapkan alat memfasilitasi pelaksanaan
Kabel EKG (sistem 3-5 lead) tindakan
Disposable elektroda yang belum diberi jelly
(pelumas)
Alat cukur
Kapas Alkohol
Kassa
Persiapan Pasien
Beritahu pasien Menyiapkan pasien secara mental dan
terinformasi penuh
Persiapkan lingkungan yang aman ; Lingkungan aman untuk pasien dan perawat
Menjaga privasi pasien
Tutup tirai Mengurangi kontak tubuh dengan alat yang dapat
Anjurkan pasien melepaskan alat-alat logam yang mengganggu konduktivitas listrik jantung
melekat pada tubuh
PELAKSANAAN
EVALUASI
1. Laporkan adnya rasa tidak nyaman, Keluhan penyerta pada gangguan jantung
palpitasi, sesak napas, dan gejala lain
segera
2. Laporkan adnya permasalahan sistem Sistem yang bermasalah dapat menyebabkan hasil
penghubung EKG monitor rekaman yang tidak valid
DOKUMENTASI
1. Catat gambar yang didapatkan pada Pelaporan yang adekuat dan bertanggung jawab
rekaman EKG monitor dan laporkan sebagai gambaran aspek legal
adanya temuan yang tidak normal
2. Catat respon pasien selama rekaman
SUMBER :
Tim Ajar Keperawatan Gawat Darurat – Kritis. (2010). Prosedur Ketrampilan Klinik Keperawatan
Gawat Darurat – Kritis. Jakarta : STIK “ Sint Carolus “.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
DEFINISI: Suatu tindakan yang dilakukan saat pertama kali bertemu dengan pasien yang mengalami
kondisi kritis (gawat darurat)
TUJUAN: Mengkaji dan mengintervensi kondisi yang mengancam kehidupan pada pasien gawat
darurat atau kritis.
Persiapan pasien
Siapkan pasien dan lingkungan yang aman. Memfasilitasi pertolongan yang diberikan aman
terhadap pasien, penolong maupun lingkungan.
PELAKSANAAN
1. Kaji kepatenan jalan napas dengan tetap Airway (jalan napas) yang bermasalah merupakan
mempertahankan kestabilan (imobilisasi) spina penyebab kematian utama dan harus segera
cervicalis. Kepatenan jalan napas dikaji dengan: ditangani.
-Inspeksi gerakan naik turun dada
-Dengarkan dan rasakan hembusan udara dari
hidung dan mulut. Jika jalan napas tersumbat
sebagian atau total, lakukan tindakan yang sesuai
(lihat prosedur pembebasan jalan napas)
EVALUASI
1. Evaluasi kembali Airway, Breathing dan Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
Circulation pasien serta status neurology diberikan
DOKUMENTASI Sebagai dokumen tertulis untuk melihat proses
1. Catat kondisi Airway, Breathing dan yang berkesinambungan dari spek legal perawatan
Circulation serta status neurologi pasien.
2. Catat intervensi yang telah dilakukan serta
respon yang ditampilkan pasien
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
DEFINISI: Tindakan pengkajian yang dilakukan setelah survei primer untuk mengetahui kondisi
pasien secara menyeluruh dalam upaya mencegah cacat ataupun kematian
TUJUAN:
Mengkaji pasien injuri secara cepat dan sistematis dari ujung kepala – ujung kaki
Mengkaji pasien sakit kritis yang tidak diketahui secara jelas penyebab sakit maupun manifestasi
klininsnya secara cepat dan sistematis
Mengkaji kembali kondisi pasien setelah Acuan dasar bahwa jalan napas, pernapasan dan
dilakukan survey primer yaitu kepatenan jalan status sirkulasi pasien sudah stabil sehingga
napas (Airway), pernapasan (Breathing) dan perawat dapat melangkah ke pengkajian lanjutan
sirkulasi (Circulation) (skunder)
PERENCANAAN
Persiapan Pasien
Siapkan pasien dan lingkungan yang aman
PELAKSANAAN
3. Ukur tekanan darah, nadi, pernapasan Data dasar tanda-tanda vital tubuh serta mereka
pasien. Pengukuran temperatur harus yang beresiko terhadap perubahan tanda-tanda
segera dilakukan terutama pada pasien vital tubuh
sangat muda, sangat tua dan mereka yang
mengalami hipo-hipertemia
4. Pasang EKG monitor dan pulse oximeter Memperoleh gambaran aktifitas jantung dan
perfusi oksigen ke seluruh tubuh
KOMPONEN ALASAN TINDAKAN
5. Jika pasien sadar, kaji rasa nyeri pasien Riwayat sakit menunjukkan kemungkinan
dan lakukan palpasi. Kaji riwayat / komplikasi yang dihadapi serta menentukan
mekanisme terjadinya injuri, riwayat pilihan tindakan / terapi yang dilakukan
penyakit saat ini, penyakit kronis, alergi,
imunisasi dan pengobatan.
7. Kalau perlu, lepaskan bagian anterior Imobilisasi spina cervical bertujuan menjaga
collar cervical sementara orang lain status pernapasan pasien yang dapat dipengaruhi
mempertahankan / imobilisasi leher dan akibat trauma cervical
kepala secara manual. Inspeksi bagian
anterior leher akan adanya luka, distensi
vena jugular, perubahan warna maupun
nyeri tanpa ditekan. Palpasi bagian
anterio leher akan adanya deformitas,
krepitas, nyeri tanpa tekan ataupun
deviasi trakea. Dengan perlahan palpasi
bagian posterior leher mulai dari
belakang kepala sampai punggung
belakang bagian atas untuk melihat
adanya luka, deformitas, nyeri tanpa
tekan ataupun spasme otot
10. Inspeksi semua ekstremitas akan adanya Data spesifik dari area ekstremitas untuk
nyeri, deformitas, spasme otot, nadi menggambarkan permasalahan area motorik-
distal. Jika pasien sadar, tentukan fungsi sensori
motorik dan sensorik dengan
menganjurkan pasien angkat tangan bila
merasakan sentuhan
11. Pada pasien injuri, pertahankan spina Imobilisasi area spina cervica berguna untuk
cervical dan bantu memiringkan dengan mempertahankan status pernapasan
teknik log-roll untuk mengkaji area
posterior. Inspeksi adanya luka,
deformitas, perubahan warna. Palpasi
semua permukaan akan adanya nyeri,
deformitas dan spasme otot.
12. Pada pasien trauma, lakukan pemeriksaan Trauma fisik pada are persarafan dapat
rectal untuk mengkaji kekuatan sphincter mengakibatkan kelemahan sphincter
dan prostat (pada pria)
EVALUASI
1. Kaji kembali bahwa area luka sudah Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
ditutup (perdarahan dihentikan), tidak diberikan
terjadi hipotermi dan pasien sudah stabil
sebelum dipindahkan
DOKUMENTASI
1. Catat temuan survey skunder tentang Sebagai dokumen tertulis untuk melihat proses
perdarahan, hipotermi ataupun spina yang berkesinambungan dari aspek legal
cervica dan tindakan yang telah perawatan
dilakukan serta respon pasien
GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN
Lampiran – Lampiran :