Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama : Ns. Mulyadi, M.Kep (Ketua)


Ns.Hendro bidjuni, S.Kep.,., M.Kes

Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado


Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Ilmu Keperawatan

TAHUN 2018
RANCANGAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Semester : 5 (Lima);


Darurat SKS : 3 (2 Teori -1 Praktek)
Program Studi : Ilmu Keperawatan Dosen : Ns. Mulyadi, M.Kep
Ns. Hendro Bidjuni, S.Kep., M.Kes

CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Keperawatan gawat darurat mahasiswa akan mampu :
1. Menguasai konsep, prinsip-prinsip asuhan keperawatan gawat darurat kepada pasien dan keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis
menggunakan komunikasi terapetik dan memperhatikan aspek budaya, menghargai etnik, agama dan faktor lain dari setiap pasien yang unik.
Sub: Prinsip asuhan keperawatan gawat darurat, Karakteristik penderita gawat darurat, efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga, prinsip
tindakan keperawatan,etika dan legal keperawatan, landasan hukum keperawatan gawat darurat, proses keperawatan gawat darurat.
2. Menerapkan Proses keperawatan gawat darurat dalam perbagai kondisi
Sub: Pengkajian Primer dan skunder, Triage pre hospital dan intra hospital, Bantuan Hidup Dasar
3. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gawat darurat terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
Sub: mampu simulasi asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem kardiovaskuler, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan
sistem respirasi, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem perkemihan, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan sistem
sensori persepsi, asuhan keperawatan gawat darurat pada kegawatan psikiatrik.
4. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawat daruratan terkait multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
Sub: mampu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga tentang penanganan pertama serangan jantung/ acut coronary syndroma dan
persiapan perawatan di rumah, pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan serangan ashma bronchiale dan pola hidup dalam mencegah
kekambuhan, diet dan gaya hidup pencegahan gagal ginjal. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan awal kegawatan sensosri
persepsi: mata, hidung, telina, mulut serta memberikan pendidikan kesehatan restrain pada pasien mengalami kegawatan psikiatrik.
5. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan kegawat daruratan terkait multi sistem dan menggunakan hasil-hasil
penelitian dalam mengatasi masalah kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan .
Sub: hasil penelitian terbaru tentang intervensi keperawatan pada ACS (Acut Coronary Syndroma), Asthma bronchiale, Acut Kidney Injury, Chronic
Kidney Desease, pendekatan kegawatdaruratan pada kasus psikiatrik.
6. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatdaruratan pada berbagai tingkat usia
Sub: mampu melakukan proses keperawatan ( pengkajian, pendegakan diagnosa, intervensi, iplementasi dan evaluasi) dengan memperhatikan
kepentingan penderita. Penderita kekerasan, penderita masuk IGD tanpa keluarga, korban Bencana dll.
7. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kegawat daruratan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar
yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Sub: Pengkajian keperawatan Gawat darurat, Pengkajian primer dan pengkajian skunder, Triage, Bantuan Hidup Dasar, Pembebasan jalan napas dan
control cervical, Pemeriksaan Elektro Kardio Grafi (EKG).
Matriks Pembelajaran :
Kemampuan Waktu Deskripsi Tugas Luaran Kriteria Bobot Refer
Bahan Kajian/Materi Bentuk
Ming akhir yang Belajar Penilaian Nilai ensi
Pembelajaran Pembelajaran
diharapkan (Menit) (Indikator) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penjelasan Umum Diskusi 100 Kesepakatan
Pelaksanaan Dosen dengan
Perkuliahan Mahasiswa
2-3 - Menguasai - Prinsip asuhan Mini lecture, T: 400 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 5,6,9
konsep, prinsip- keperawatan gawat SGD ( 200 mendiskusikan formatif dalam
prinsip asuhan darurat Mini permasalahan yang (perorangan) diskusi
keperawatan - Karakteristik Lecture, sudah disusun dosen kelompok
gawat darurat penderita gawat 200 dalam kelompok - Hasil tes
darurat SGD) kecil formatif
- Efek kondisi - Diskusi kelas perorangan
kegawatan terhadap - Mahasiswa
pasien dan keluarga mengikuti tes 20
- prinsip tindakan formatif
keperawatan
- Etika dan legal
keperawatan
- landasan hukum
keperawatan gawat
darurat
- proses keperawatan
gawat darurat.
4-5 - Menerapkan - Pengkajian Primer Mini Lecture, T: 400 - Mahasiswa Hasil tes - Keaktifan 10 2,5,6
Proses dan skunder SGD ( 200 mendiskusikan formatif dalam
keperawatan - Triage Mini permasalahan yang (perorangan) diskusi
gawat darurat - Bantuan Hidup Dasar Lecture, sudah disusun dosen kelompok
dalam perbagai 200 dalam kelompok - Hasil tes
kondisi SGD) kecil formatif
- Mahasiswa perorangan
mengikuti tes
formatif

6-7 Melakukan 1. Patofisiologi, Mini lecture, T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 1,5,7,
simulasi asuhan farmakologi pada Simulasi (100 melakukan simulasi hasil diskusi dalam 10,
keperawatan gangguan penerapan Mini penerpan asuhan kelompok diskusi
gawat darurat kardiovaskuler: Acut Asuhan lecture, keperawatan yang kelompok
terkait gangguan Coronary Syndrome Keperawatan 300 sudah disusun dosen
sistem (ACS) , cardiac simulasi dalam kelompok
Kardiovaskuler arrest, ) kecil
dengan 2. EKG normal dan - Diskusi kelas
memperhatikan abnormal,
aspek legal dan 3. Terapi elektrik pada
etis kegawat daruratan
jantung.
4. Asuhan keperawatan
kegawatdaruratan
jantung
8- 9 Melakukan 1. Patofisiologi, Mini T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 2,3,5,
simulasi asuhan farmakologi pada Lecture,SGD ( 200 mendiskusikan hasil diskusi dalam 6,7
keperawatan gangguan respirasi: Mini permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat Lecture, sudah disusun dosen kelompok
Asmtha Bronchiale,
terkait gangguan 200 dalam kelompok
sistem respirasi ARDS, drowing SGD) kecil
dengan 2. Asuhan keperawatan - Diskusi kelas
memperhatikan kegawatdaruratan - Mahasiswa
aspek legal dan system pernapasan mengikuti tes
etis formatif
10-11 Melakukan 1. Kegawatan system Mini Lecture, T: 400 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 3,5,6,
simulasi asuhan urinaria: trauma SGD ( 200 mendiskusikan hasil diskusi dalam 8,10
keperawatan saluran kemih, Mini permasalahan yang kelompok diskusi
gawat darurat retensio urine, urinary Lecture, sudah disusun dosen kelompok
terkait gangguan calculi, Acut Kidney 200 dalam kelompok
sistem Injury, Chronic SGD) kecil
perkemihan Kidney Desease - Diskusi kelas
dengan 2. Peran perawat dialisis
memperhatikan pada penatalaksanaan
aspek legal dan Acut Kidney Injury,
etis Chronic Kidney
Desease
3. Asuhan keperawatan
kegawatdaruratan
jantungKegawatdarur
atan system
perkemihan
12-13 Melakukan - Asuhan keperawatan Simulasi T:500 - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 10 2,4,5,
simulasi asuhan gawat darurat pada melakukan simulasi hasil diskusi dalam 10
keperawatan trauma mata, hidung yang sudah disusun kelompok diskusi
gawat darurat dan telinga dosen dalam kelompok
terkait gangguan - Asuhan keperawatan kelompok kecil
sistem persepsi pada klien dengan - Diskusi kelas
sensori dan depresi, anxietas,
kegawatan PTSD (Post
psikiatrik dengan Traumatic Stress
memperhatikan Disorder)
aspek legal dan
etis
14 Mengintegrasikan Diskusi hasil penelitian Telaah jurnal T: - Mahasiswa Ringkasan Hasil test 10 2,3,5,
hasil-hasil terkait masalah pada Searching journal 400 menemukan hasil- hasil diskusi formatif 6,9,1
penelitian kegawatdaruratan sistem hasil penemuan kelompok perorangan 0
kedalam ashan terbaru terkait
keerawatan dalam maslah
mengartasi kegawatdaruratan
masalah yang sistem
berhubungan
kegawatdaruratan
terkait beragai
sistem dengan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
15-16 Mendemonstrasik Prosedur keperawatan Aktivitas P= - Mahasiswa Ringkasan - Keaktifan 20 6,11
an intervensi pada kegawatdaruratan: praktikum 2x250 melakukan praktek hasil dalam
keperawatan pada - Pengkajian dilaboratorium berdasarkan standard pelaksanaan praktek
kegawatdaruratan keperawatan Gawat keperawatan ( prosedur yang berdasarkan laboratorium
sesuai standard darurat Lab skills) berlaku standard yang
yang berlaku - Pengkajian primer ada
dengan berpikir dan pengkajian
kreatif dan skunder
inovatif sehingga - Triage
menghasilkan - Bantuan Hidup Dasar
pelaynan yang - Pembebasan jalan
efisien dan efektif napas dan control
cervical
- Pemeriksaan Elektro
Kardio Grafi (KG)

Daftar Referensi:
1. Chung, E. K. ( 1995). Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskular (Quick Reference to Cardiovaskular Diseases) (A. Petrus, Trans.). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Emergency Nurses Assosiation. 2013. Sheehy”s Manual of Emergency Nursing: princles and practise. 7 thed. St Louis: Elseiver Inc
3. Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan kritis: pendekatan holistik (Ed. 6). (M. Ester, Editor) (Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC
4. Junaidi, I. (2011). Pedoman pertolongan pertama yang harus dilakukan saat gawat darurat medis. Yogyakarta: Penerbit Andi
5. Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika.
6. Proehl, Jean. A. 2009. Emergency Nursing Procedures. St Louis: Saunders
7. Sudoyo.,et al. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas indonesia
8. Syamsuhidayat, R., Jong, W.D. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta : EGC
9. Sole, Klein, Moseley J., (2009). Introduction to critical nursing,Amerika: Saunders
10. Urden D., M.Stacy., E.Lough. (2010) Critical care Nursing Diagnosis and management. Canada: Mosby Elseiver
11. PSIK Unsrat (2012), Standard Prosedur Operasional. Divisi Keperawatan Gawat Darurat
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 2
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
- Menjelaskan Efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada area keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
b. Mengidentifikasi Pengkajian pada Pasien gawat darurat
c. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat
d. Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darurat
e. Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
2) Jelaskan pengertian Proses keperawatan secara umum dan proses keperawatan gawat darurat
3) Menjelaskan pengkajian pada pasien gawat darurat
4) Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada pasien gawat darurat
5) Menyusun Intervensi, Implementasi & Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan gawat darurat
6) Mengidentifikasi efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
7) Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

Contoh Kasus:

Tn.A Korban Kecelakaan Lalu Lintas tiba di IGD dengan keluhan nyeri pada paha sebelah kanan, disertai
luka lecet daerah wajah, dan tangan. Pada pemeriksaan tampak adanya luka sobek dengan ukuran 5 cm, darah
tampak memancar. Klien berteriak-teriak dan meminta pertolongan yang cepat. Saat akan dilakukan
penanganan lanjut oleh petugas (dokter, Perawat) keluarga tidak mau meninggalkan pasien. Lakukan Asuhan
Keperawatan pada pasien tersebut!
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 4-5
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Proses keperawatan: pengkajian primer dan skunder
- Menjelaskn langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD)
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada perbagai kondisi
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan : pengkajian primer
b. Proses keperawatan: pengkajian skunder
c. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):


a. Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
b. Jelaskan pengertian Proses keperawatan: pengkajian primer
c. Jelaskan proses keperawatan: pengkajian skunder
d. Jelaskan langkah-langkah BHD
e. Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

Contoh Kasus:
Seorang Pria tiba di IGD diantar oleh Petugas Keamanan dan warga dengan riwayat jatuh dari bangunan
setinggi 5 meter. Tampak ada darah di telinga sudah mengering. Saat ditanya pasien diam saja dan tidak
berespon. Apa yang saudara lakukan ketika menemukan pasien tersebut di IGD?
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
FORMAT RANCANGAN TUGAS SIMULASI

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 7
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Menjelaskan Macam-macam kegawatdaruratan jantung, algoritma-algoritma

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan jantung
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan kegawatan jantung
b. Algoritma-algoritma penanganan kegawatan jantung

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):


a. Mahasiswa mendiskusikan permasalahan kegawatan jantung
b. Algoritma Pulseless arrest
c. Algoritma Bradicardia
d. Algoritma Tachycardia
e. Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

Kasus:
Belajar membaca gambaran EKG melalui komputer
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 8-9
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Menerapkan asuhan keperawatan kegaawatdaruratan sistem pernapasan: asthma bronchiale

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan pernapasan
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Proses keperawatan kegawatan pernapasan
b. Mengidentifikasi Pengkajian pada kegawatan pernapasan
c. Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat pernapasan
d. Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darura

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):


a. Mahasiswa mendiskusikan permasalahan kegawatan pernapasan
b. Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

Kasus:
An. A masuk IGD dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan ketika pasien habis melakukan kerja
bakti di sekolah. Sesak dirasakan terus semakin hebat, tidak berkurang meskipun pasien duduk dan
berusaha minum air hangat. Terdengar suara mengi. Klien memiliki riwayat penyakit asthma. Lakukan
Asuhan keperawatan pada pasien tersebut
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 12-13
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Menerapkan asuhan keperawatan kegaawatdaruratan psikiatrik

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Proses keperawatan pada kegawatan psikiatrik
2. Batasan yang harus dikerjakan:
Proses keperawatan kegawatan psikiatrik
Mengidentifikasi Pengkajian pada kegawatan psikiatrik
Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan pada Pasien gawat darurat psikiatrik
Menyusun Intervensi, Implementasi &Kriteria Evaluasi Asuhan keperawatan pada pasien Gawat Darurat

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):


Mahasiswa mendiskusikan permasalahan kegawatan pernapasan
Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

Kasus:
Seorang pasien masuk IGD dengan riwayat mengamuk di rumah, memecahkan kaca dan berusaha
memukul orang-orang di rumah. Klien diantar ke IGD di Rumah Sakit Umum dimana anda bertugas.
Lakukan asuhan pada pasien tersebut.
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 14
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Telaah jurnal keperawatan gawat darurat

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: melakukan pencarian jurnal nasional/internasional tentang keperawatan gawat darurat
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Searching jurnal keperawatan gawat darurat
b. Membuat simpulan/summary dari jurnal yang ditemukan
c. Analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
a. Mahasiswa mencari jurnal keperawatan gawat darurat nasional/internasional
b. Mahasiswa membuat simpulan/point penting dari jurnal yang ditemukan
c. Melakukan analisis jurnal dihubungkan dengan pelaksanaan di lapangan praktek

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:


Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (30%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63-70,9) Memuaskan standard
(≥86) (56-62,9) (<55)

Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif


mencari aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi aktif
TOTAL

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat Sks : 5 (4-1)


Program Studi : Ilmu Keperawatan Pertemuan ke : 15-16
Fakultas : Kedokteran

A. TUJUAN TUGAS:
- Mendemonstrasikan intervensi keperawatan Gawat Darurat

B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Aktifitas praktek laboratorium
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Melakukan praktek pengkajian gawat darurat
b. Melakukan praktek pengkajian primer dan skunder
c. Melakukan praktek triage
d. Melakukan Bantuan Hidup Dasar
e. Melakukan Praktek EKG
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
a. Mahasiswa mempelajari SOP/standard yang berlaku
b. Mahasiswa melakukan praktek di laboratorium
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):


- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

KRITERIA 2: Keaktifan dan Ketepatan dalam Kegiatan Praktikum(70%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (71-85,9) (63- Memuaskan standard
(≥86) 70,9) (56-62,9) (<55)

Kemampuan Sangat Lengkap Cukup Kurang Tidak


Mengenal & lengkap (melebihi lengka lengkap lengkap
Mempersiapkan (mampu konsep p (dibawah (konsep
Alat mengembangk minimal pada (sesuai konsep tidak
an konsep modul) konsep minimal pada sesuai)
secara minima modul)
optimal) l pada
modul)
Ketepatan Sangat tepat Tepat Cukup Kurang tepat Tidak tepat
Prosedur Tetap (sesuai dengan tepat
Praktik logika ilmiah)
dilaboratorium
Kemampuan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Menyelesaikan (memunculka (memunculka baik (ide di bawah (miskin
Tahapan n beberapa ide n ide baru) (ide tuntutan ide)
Praktikum baru) seperti modul)
pada
modul)
Total
SPO PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

EKG MONITOR

No. Kode SOP ……………………. Tanggal mulai berlaku :

Disusun Kasubag Akademik Tanggal revisi terakhir :

Diferifikasi Sekprodi Kronologi Revisi :


Disahkan Kaprodi : 1. Revisi pertama, tanggal ….

2. Revisi kedua, tanggal ….


Dr. Lucky T. Kumaat., SpAn
NIP. 195508111987031001

DEFINISI :
Alat yang dihubungkan dengan listrik untuk merekam aktifitas listrik jantung melalui elektrode yang
ditempelkan ke dada dan dimonitor perubahan gambarnya pada monitor rekaman.

TUJUAN : Memonitor aktifitas gerakan listrik jantung berkesinambungan (terus-menerus)

KOMPONEN ALASAN TINDAKAN

PENGKAJIAN
Kaji indikasi akan pemasangan EKG monitor Menentukan penggunaan EKG untuk monitor
kondisi pasien
PERENCENAAN

Persiapan Alat
WKG Monitor Persiapkan alat memfasilitasi pelaksanaan
Kabel EKG (sistem 3-5 lead) tindakan
Disposable elektroda yang belum diberi jelly
(pelumas)
Alat cukur
Kapas Alkohol
Kassa

Persiapan Pasien
Beritahu pasien Menyiapkan pasien secara mental dan
terinformasi penuh
Persiapkan lingkungan yang aman ; Lingkungan aman untuk pasien dan perawat
Menjaga privasi pasien
Tutup tirai Mengurangi kontak tubuh dengan alat yang dapat
Anjurkan pasien melepaskan alat-alat logam yang mengganggu konduktivitas listrik jantung
melekat pada tubuh
PELAKSANAAN

1. Nyalakan monitor Hubungkan power listrik ke alat


2. Pilih lead yang sesuai dengan instruksi Menetukan rekaman yang akan diambil
(biasanya lead II)
3. Hubungkan elektroda ke kabel lead dan Agar listrik jantung dapat terkonduksi dengan
pasang elektrode pada kulit pada kering baik
dan bersih dilokasi yang tepat.
Pemasngan elektrode untuk lead II adalah
:
 G (ground) di ICS 5 Linear Lokasi listrik jantung
Midclavicularis Dextra
 (-) di ICS I Linea Midclavicularis
Dextra
 (+) di ICS 5vLinea Midclavicularis
Sinistra
4. Hindari memasang elektroda diatas Menghindari gambran listrik jantung yang tidak
massa otot yang besar dan struktru terkonduksi dengan baik
tulang
5. Observasi hasil rekaman EKG, harus Menetukan batasan normal rekaman aktifitas
bebas dari berbagai bentuk yang listrik jantung
menyimpang dan mempunyai gelombang
R yang cukup memadai untuk dapat
menghitung (determinasi) denyut jantung
(HR)
6. Atur alarm untuk batasan HR dan Bila terjadi sesuatu yang menandakan perubahan
nyalakan alarn signifikan dari rekaman jantung, alarm akan
segera memberitahu

EVALUASI

1. Laporkan adnya rasa tidak nyaman, Keluhan penyerta pada gangguan jantung
palpitasi, sesak napas, dan gejala lain
segera
2. Laporkan adnya permasalahan sistem Sistem yang bermasalah dapat menyebabkan hasil
penghubung EKG monitor rekaman yang tidak valid
DOKUMENTASI

1. Catat gambar yang didapatkan pada Pelaporan yang adekuat dan bertanggung jawab
rekaman EKG monitor dan laporkan sebagai gambaran aspek legal
adanya temuan yang tidak normal
2. Catat respon pasien selama rekaman

SUMBER :
Tim Ajar Keperawatan Gawat Darurat – Kritis. (2010). Prosedur Ketrampilan Klinik Keperawatan
Gawat Darurat – Kritis. Jakarta : STIK “ Sint Carolus “.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

PROSEDUR SURVEI PRIMER

No. Kode SOP ……………………. Tanggal mulai berlaku :

Disusun Kasubag Akademik Tanggal revisi terakhir :

Diferifikasi Sekprodi Kronologi Revisi :


Disahkan Kaprodi : 3. Revisi pertama, tanggal ….

4. Revisi kedua, tanggal ….


Dr. Lucky T. Kumaat., SpAn
NIP. 195508111987031001

DEFINISI: Suatu tindakan yang dilakukan saat pertama kali bertemu dengan pasien yang mengalami
kondisi kritis (gawat darurat)

TUJUAN: Mengkaji dan mengintervensi kondisi yang mengancam kehidupan pada pasien gawat
darurat atau kritis.

KOMPONEN ALASAN TINDAKAN

PENGKAJIAN Sebagai data dasar/awal dan titik tolak untuk


Mengkaji kondisi awal pasien saat pertama kali evaluasi lanjutan
ditemukan perawat
PERENCANAAN
Persiapan alat Kesiapan alat memfasilitasi survei primer yang
Alat penyangga kepala (contoh:gulungan handuk) baik alam upaya mendapatkan data dan melakukan
Plester tindakan yang sesuai
Stetoskop
Senter
Alat resusitasi

Persiapan pasien
Siapkan pasien dan lingkungan yang aman. Memfasilitasi pertolongan yang diberikan aman
terhadap pasien, penolong maupun lingkungan.
PELAKSANAAN

1. Kaji kepatenan jalan napas dengan tetap Airway (jalan napas) yang bermasalah merupakan
mempertahankan kestabilan (imobilisasi) spina penyebab kematian utama dan harus segera
cervicalis. Kepatenan jalan napas dikaji dengan: ditangani.
-Inspeksi gerakan naik turun dada
-Dengarkan dan rasakan hembusan udara dari
hidung dan mulut. Jika jalan napas tersumbat
sebagian atau total, lakukan tindakan yang sesuai
(lihat prosedur pembebasan jalan napas)

2. Jika pasien beresiko terhadap injuri spina


cervicalis, imobilisasikan kepala dengan
gulungan handuk atau penyokong kepala lain. Trauma spina cervica lebih lanjut dapat
Pertahankan imobilisasi kepala sampai hasil foto mengakibatkan kematian.
rontgen atau pemeriksaan lain menyatakan tidak
ada injuri cervical.

3. Kaji adekuasi pernapasan dengan


mengobservasi kecepatan, kedalaman, dan
kesulitan bernapas. Auskultasi suara napas Pernapasan sebagai prioritas II setelah jalan napas
bilateral. Jika respirasi absen/abnormal, pasang yang paten
pulse oxymetry dan tindakan yang sesuai (lihat
prosedur perbaikan pernapasan)

4. Kaji sirkulasi dengan mengevaluasi kekuatan


dan kecepatan nadi karotis dan radialis. Cek
adanya perdarahan eksternal. Jika sirkulasi Sirkulasi yang cukup menghasilkan perfusi yang
absen/berubah, pasang EKG monitor dan memadai ke seluruh tubuh
tindakan yang sesuai (lihat prosedur perbaikan
sirkulasi)

5. Evaluasi status neurologis: (Alert), respon


terhadap rangsang suara (Verbal), respon
terhadap rangsang nyeri (Pain) dan tidak Untuk menentukan tingkat kesadaran pasien
berespon terhadap semua rangsangan
(Unresponsive). Kaji ukuran pupil, simetris dan
reaksi terhadap cahaya.

EVALUASI
1. Evaluasi kembali Airway, Breathing dan Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
Circulation pasien serta status neurology diberikan
DOKUMENTASI Sebagai dokumen tertulis untuk melihat proses
1. Catat kondisi Airway, Breathing dan yang berkesinambungan dari spek legal perawatan
Circulation serta status neurologi pasien.
2. Catat intervensi yang telah dilakukan serta
respon yang ditampilkan pasien
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

PROSEDUR SURVEI SEKUNDER

No. Kode SOP ……………………. Tanggal mulai berlaku :

Disusun Kasubag Akademik Tanggal revisi terakhir :

Diferifikasi Sekprodi Kronologi Revisi :


Disahkan Kaprodi : 5. Revisi pertama, tanggal ….

6. Revisi kedua, tanggal ….


Dr. Lucky T. Kumaat., SpAn
NIP. 195508111987031001

DEFINISI: Tindakan pengkajian yang dilakukan setelah survei primer untuk mengetahui kondisi
pasien secara menyeluruh dalam upaya mencegah cacat ataupun kematian

TUJUAN:
 Mengkaji pasien injuri secara cepat dan sistematis dari ujung kepala – ujung kaki
 Mengkaji pasien sakit kritis yang tidak diketahui secara jelas penyebab sakit maupun manifestasi
klininsnya secara cepat dan sistematis

KOMPONEN ALASAN TINDAKAN


PENGKAJIAN

Mengkaji kembali kondisi pasien setelah Acuan dasar bahwa jalan napas, pernapasan dan
dilakukan survey primer yaitu kepatenan jalan status sirkulasi pasien sudah stabil sehingga
napas (Airway), pernapasan (Breathing) dan perawat dapat melangkah ke pengkajian lanjutan
sirkulasi (Circulation) (skunder)
PERENCANAAN

Persiapan Alat Kesiapan alat memfasilitasi survei primer yang


Stetoskop baik dalam upaya mendapatkan data dan
Pulse oximeter melakukan tindakan yang sesuai
EKG Monitor
Sphigmomanometer
Termometer
Jam tangan dengan detik
Selimut

Persiapan Pasien
Siapkan pasien dan lingkungan yang aman

PELAKSANAAN

1. Pertahankan kestabilan (imobilisasi) Mencegah pergerakan spina cervical lebih lanjut,


spina cervicalis untuk pasien trauma karena dapat mengakibatkan henti napas
sebagaimana dilakukan pada survei
primer.
2. Lepaskan seluruh pakaian pasien dan Memudahkan pengkajian pasien secara
selimuti pasien. menyeluruh
Menjaga temperatur tubuh pasien

3. Ukur tekanan darah, nadi, pernapasan Data dasar tanda-tanda vital tubuh serta mereka
pasien. Pengukuran temperatur harus yang beresiko terhadap perubahan tanda-tanda
segera dilakukan terutama pada pasien vital tubuh
sangat muda, sangat tua dan mereka yang
mengalami hipo-hipertemia

4. Pasang EKG monitor dan pulse oximeter Memperoleh gambaran aktifitas jantung dan
perfusi oksigen ke seluruh tubuh
KOMPONEN ALASAN TINDAKAN
5. Jika pasien sadar, kaji rasa nyeri pasien Riwayat sakit menunjukkan kemungkinan
dan lakukan palpasi. Kaji riwayat / komplikasi yang dihadapi serta menentukan
mekanisme terjadinya injuri, riwayat pilihan tindakan / terapi yang dilakukan
penyakit saat ini, penyakit kronis, alergi,
imunisasi dan pengobatan.

6. Inspeksi daerah telinga, hidung, wajah


dan kepala. Periksa mata dan mulut. Mendapatkan data spesifik pada area kepala
Observasi adanya deformitas, jejas,
perdarahan / drainase lain pada hidung,
telinga, wajah dan kepala.

Evaluasi pergerakan ekstraokular


Evaluasi bau mulut yang tidak biasa
(bensin/alkohol)

7. Kalau perlu, lepaskan bagian anterior Imobilisasi spina cervical bertujuan menjaga
collar cervical sementara orang lain status pernapasan pasien yang dapat dipengaruhi
mempertahankan / imobilisasi leher dan akibat trauma cervical
kepala secara manual. Inspeksi bagian
anterior leher akan adanya luka, distensi
vena jugular, perubahan warna maupun
nyeri tanpa ditekan. Palpasi bagian
anterio leher akan adanya deformitas,
krepitas, nyeri tanpa tekan ataupun
deviasi trakea. Dengan perlahan palpasi
bagian posterior leher mulai dari
belakang kepala sampai punggung
belakang bagian atas untuk melihat
adanya luka, deformitas, nyeri tanpa
tekan ataupun spasme otot

8. Inspeksi bagian anterior dan lateral dada


untuk melihat adanya luka, deformitas, Data spesifik dari area thoraks untuk
perubahan warna, gerakan dan menggambarkan permasalahan jantung-paru
kesimetrisan ekspansi respirasi.

Palpasi bagian anterior fan lateral dada


akan adanya deformitas, nyeri tanpa
tekan dan krepitasi. Auskultasi suara
napas, absen dan bilateral, catat adanya
bunyi tambahan (crackels-wheezing).
Auskultasi bunyi jantung (tunggal-ganda)

Inspeksi abdomen akan adanya luka,


Data spesifik dari area abdomen untuk
perubahan warna dan distensi. Auskultasi
menggambarkan permasalahan area
bising usus di seluruh kuadran. Perlahan
gastrointestinal
palpasi abdomen akan adanya nyeri,
kekakuan dan massa.
9. Inspeksi area pelvis dan genitalia akan Data spesifik dari area pelvis dan genitalia untuk
adanya luka, deformitas, perubahan menggambarkan permasalahan area pelvis-
warna atau perdarahan dari meatus uretra, genitalia
vagina maupun rektum. Palpasi nyeri
pada pelvis, krepitasi ataupun
ketidakstabilan dengan perlahan
mendorong SIAS bilateral dan
mendorong ke bawah pada simpisis
pubis. Palpasi nadi femoral bilater
bilateral.

10. Inspeksi semua ekstremitas akan adanya Data spesifik dari area ekstremitas untuk
nyeri, deformitas, spasme otot, nadi menggambarkan permasalahan area motorik-
distal. Jika pasien sadar, tentukan fungsi sensori
motorik dan sensorik dengan
menganjurkan pasien angkat tangan bila
merasakan sentuhan

11. Pada pasien injuri, pertahankan spina Imobilisasi area spina cervica berguna untuk
cervical dan bantu memiringkan dengan mempertahankan status pernapasan
teknik log-roll untuk mengkaji area
posterior. Inspeksi adanya luka,
deformitas, perubahan warna. Palpasi
semua permukaan akan adanya nyeri,
deformitas dan spasme otot.

12. Pada pasien trauma, lakukan pemeriksaan Trauma fisik pada are persarafan dapat
rectal untuk mengkaji kekuatan sphincter mengakibatkan kelemahan sphincter
dan prostat (pada pria)
EVALUASI

1. Kaji kembali bahwa area luka sudah Untuk melihat efektifitas tindakan yang telah
ditutup (perdarahan dihentikan), tidak diberikan
terjadi hipotermi dan pasien sudah stabil
sebelum dipindahkan
DOKUMENTASI

1. Catat temuan survey skunder tentang Sebagai dokumen tertulis untuk melihat proses
perdarahan, hipotermi ataupun spina yang berkesinambungan dari aspek legal
cervica dan tindakan yang telah perawatan
dilakukan serta respon pasien
GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN

No. Pertemuan Materi Pembelajaran Garis Besar Materi Pembelajaran

1. 1 Penjelasan Umum Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan


Pelaksanaan strategi dalam pembelajaran, evaluasi, serta tugas-tugas
Perkuliahan yang akan dicapai selama pembelajaran
2. 2-3 - Menguasai konsep, - Prinsip asuhan keperawatan gawat darurat
prinsip-prinsip - Karakteristik penderita gawat darurat
asuhan keperawatan - Efek kondisi kegawatan terhadap pasien dan keluarga
gawat darurat - prinsip tindakan keperawatan
- Etika dan legal keperawatan
- landasan hukum keperawatan gawat darurat
- proses keperawatan gawat darurat.
3. 4-5 Menerapkan Proses Pertemuan ini akan membahas penerapan proses
keperawatan dalam keperawatan gawat darurat dalam beberapa kondisi
perbagai kondisi terdiri dari:
- Pengkajian Primer dan skunder
- Triage
- Bantuan Hidup Dasar
4. 6-7 Melakukan simulasi Pertemuan ini akan membahas penerapan proses
asuhan keperawatan keperawatan gawat darurat terkait gangguan sistem
gawat darurat terkait Kardiovaskuler dengan memperhatikan aspek legal dan
gangguan sistem etis terdiri dari:
Kardiovaskuler dengan - Patofisiologi, farmakologi pada gangguan
memperhatikan aspek kardiovaskuler: Acut Coronary Syndrome (ACS) ,
legal dan etis cardiac arrest,
- EKG normal dan abnormal,
- Terapi elektrik pada kegawat daruratan jantung
- Asuhan keperawatan kegawatdaruratan jantung.

5. 8-9 Melakukan simulasi Pertemuan ini akan membahas Kegawatdaruratan system


asuhan keperawatan pernapasan:
gawat darurat terkait - Patofisiologi, farmakologi pada gangguan
gangguan sistem respirasi: Asmtha Bronchiale, ARDS, drowing
Pernapasan dengan - Asuhan keperawatan kegawatdaruratan system
memperhatikan aspek
pernapasan
legal dan etis
6. 10-11 Melakukan simulasi Pertemuan ini akan membahas asuhan keperawatan
asuhan keperawatan gawat darurat terkait gangguan sistem pencernaan terdiri
gawat darurat terkait dari:
gangguan sistem - Kegawatan system urinaria: trauma saluran
pencernaan dan kemih, retensio urine, urinary calculi, Acut
perkemihan dengan Kidney Injury, Chronic Kidney Desease
memperhatikan aspek - Peran perawat dialisis pada penatalaksanaan Acut
legal dan etis Kidney Injury, Chronic Kidney Desease
- Asuhan keperawatan kegawatdaruratan system
perkemihan
7. 12-13 Melakukan simulasi Pertemuan ini akan membahas asuhan keperawatan
asuhan keperawatan gawat darurat terkait gangguan sistem persepsi sensori
gawat darurat terkait dan kegawatan psikiatrik terdiri dari:
gangguan sistem - Asuhan keperawatan gawat darurat pada trauma mata,
persepsi sensori dan hidung dan telinga
kegawatan psikiatrik - Asuhan keperawatan pada klien dengan depresi,
dengan memperhatikan anxietas, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
aspek legal dan etis
8. 14 Mengintegrasikan Pertemuan ini akan membahas tentang hasil penelitian
hasil-hasil penelitian gawat darurat terdiri dari:
kedalam ashan - Diskusi hasil penelitian terkait masalah pada
keerawatan dalam kegawatdaruratan sistem
mengartasi masalah
yang berhubungan
kegawatdaruratan
terkait beragai sistem
dengan
memperhatikan aspek
legal dan etis
9 15-16 Mendemonstrasikan Pertemuan ini membahas tetang ketrampilan
intervensi keperawatan pada kegawatdaruratan, terdiri dari:
keperawatan pada - Pengkajian keperawatan Gawat darurat
kegawatdaruratan - Pengkajian primer dan pengkajian skunder
sesuai standard yang - Triage
berlaku dengan - Bantuan Hidup Dasar
berpikir kreatif dan - Pembebasan jalan napas dan control cervical
inovatif sehingga - Pemeriksaan Elektro Kardio Grafi (KG)
menghasilkan
pelaynan yang efisien
dan efektif

Lampiran – Lampiran :

1. Materi (Power Point)


2. Lembar Kerja Format Kelompok
3. Modul
4. SOP pelaksanaan praktek
5. Literatur ( Buku, Print out artikel )

Anda mungkin juga menyukai