Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas penyusunan makalah yang berjudul “Penanggulangan Narkoba pada
Remaja” untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Perencanaan Evaluasi Kesehatan.
Makalah ini berisikan tentang penyusunan program penanggulangan narkoba pada
remaja. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan makalah ini jauh lebih baik. Kami mohon maaf atas kesalahan
maupun kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfat bagi kita semua.

Billahi fii sabili haq

Semarang, 2 November 2019

Kelompok 10

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
BAB 3 MATRIK PROGRAM.........................................................................................7
BAB 4 PENUTUP.............................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................9
Daftar Pustaka...............................................................................................................10

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10
hingga 19 tahun. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25
tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.
Selain kematangan fisik dan seksual, remaja juga mengalami tahapan
menuju kemandirian sosial dan ekonomi, membangun identitas, akuisisi
kemampuan (skill) untuk kehidupan masa dewasa serta kemampuan
bernegosiasi (abstract reasoning) (WHO, 2015). Menurut Ghoodse,
narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan, saat
zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih
perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan
ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zat
tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan
secara fisik dan psikis.narkoba menurut bahasa yaitu narkotika,
psikotropika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif. Sehingga Departemen
Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan istilah tersebut sebagai Napza
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Narkoba
memiliki kepanjangan yakni narkotika, psikotropika, obat-obatan
terlarang, dan zat adiktif.
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin banyak terjadi pada
beberapa kalangan mulai dari masyarakat yang berekonomi rendah
maupun tinggi. Badan Narkotika Nasional Pusat (BNNP) mencatat bahwa
pada tahun 2013, korban penyalahgunaan narkoba mencapai angka sebesar
2,2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 4,2 juta jiwa
(Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, 2014). Korban
penyalahgunaan narkoba itu berusia antara usia 10-59 tahun. Keadaan ini
sungguh riskan karena paling banyak yang menjadi korban narkoba
padausia produktif. Padahal usia produktif merupakan usia dimana
individu dapat meningkatkan taraf hidupnya mulai dari ekonomi, sosial,

1
dan kesehatan. Apabila narkoba digunakan terus-menerus maka dapat
menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan pada narkoba merupakan
salah satu dampak akibat penyalahgunaan obat yang tidak sesuai dengan
dosis yang diharuskan, sehingga pemakai zat tersebut tidak dapat
menghentikan untuk mengonsumsinya dan secara berkala harus terus
mendapatkannya. Apabila telah mengkonsumsi narkoba terus-menerus
maka akan merugikan kesehatan dan menimbulkan dampak sosial yang
luas.
Dampak narkoba sangat berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat
merusak kesehatan manusia baik secara fisik (berat badan turun drastis,
matanya terlihat cekung dan merah, bibirnya kehitam-hitaman, tangan
dipenuhi bintik-bintik merah), emosi (sangat sensitif, mudah bosan jika
ditegur atau dimarahi, membangkang, emosi tidak stabil, tidak nasfsu
makan), maupun perilaku pemakainya (malas, melupakan kewajiban, tidak
mengerjakan tugas, menjauh dari keluarga, menyendiri, takut akan air,
sering berbohong). Pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang
dikenal dengan istilah over dosis (OD) dapat mengakibatkan kematian
namun masih saja ada yang menyalahgunakan narkoba (Masjid, 2007).
Berdasarkan teori stage of substance use dalam Keane (2006)
seseorang menggunakan narkoba dilatarbelakangi oleh pengaruh sosial
(perilaku menyimpang, aktivitas kelompok, penggunaan narkoba dalam
jangka waktu yang lama, tekanan sosial, peredaran secara bebas, persepsi
dapat meningkatkan daya tahan tubuh, adanya perasaan nyaman), gaya
hidup (hanya untuk bersenang-senang, konsumsi yang terlalu banyak
untuk merasakan kenyamanan dan merasa baik, memunculkan perasaan
senang dan perasaan yang baru, mengatasi stress dan rasa tidak nyaman,
mengatasi depresi, menyendiri), kebiasaan (penggunaan yang banyak pada
awal pemakaian akan berdampak pada kehidupan, susah tidur dan
konsentrasi, memikirkan kesempatan untuk menggunakan lagi),
ketergantungan (tidak ada kontrol dalam penggunaan, terus-menerus

2
memakai dalam berbagai keadaan, dalam tahap bahaya, dapat merusak
kesehatan, hubungan, dan komitmen sosial).
Banyaknya kasus narkoba yang terjadi saat ini menjadi
permasalahan kesehatan yang memiliki dampak yang cukup besar yaitu
fisik, emosi, dan perilaku pemakai narkoba. Sebagian besar penyalahguna
berada pada umur 17-25 tahun, dimana kelompok umur tersebut
merupakan kelompok umur remaja akhir dan usia produktif. Hal ini perlu
mendapat perhatian sebab pada kelompok umur tersebut seseorang
memiliki keinginan untuk mencoba hal yang baru atau dalam masa
peralihan dari remaja ke dewasa muda, sehingga relatif lebih mudah
terpengaruh akan hal-hal yang baru (Yusfar, 2013).

B. Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan narkoba?


2. Apa saja jenis narkoba?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba di kalangan
remaja?
4. Apakah dampak dari penyalahgunaan narkoba?
5. Bagaimana program yang tepat untuk mengatasi narkoba di kalangan
remaja?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi tentang narkoba


2. Mengetahui jenis-jenis narkoba
3. Mengetahui faktor yang memperngaruhi penyalahgunaan narkoba di
kalngan remaja
4. Mengetahui dampak dari penyalahgunaan narkoba
5. Menganalisis program yang tepat untuk mengatasi narkoba di kalangan
remaja.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan surat edaran Badan Narkotika Nasional Nomor
SE/03IV/2002/BNN, narkoba adalah istilah baku yang digunakan sebagai akrolin
dadri narkotika, psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainnya. Yang berarti kata
narkoba merupakan suatu kata simbolik untuk menyimbulkan narkotika,
psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainnya

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semisistesis, yang dapat menyebabakan penurunana atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebgaimana terlampir dalam undang-undang ini (Menurut UU
RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika). Narkotika pada pasal UU RI No. 22
Tahun 1997 digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Narkotika Golongan I
Adalah narkotika yang paling berbahaya karena mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Golongan ini hanya diperbolehkan
untuk kepentingan penelitian atau ilmu pengetahuan.
2. Narkotika Golongan II
Adalah narkotika yang memiliki potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dlam terapi dan atau
tujuan penge.mabangan ilmu pengetahuan
3. Narkotika Golongan III
Adalah narkotika yang memiliki potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan, berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan

Menurut UU RI NO. 5 Tahun 1997 tentnag Psikotropika adalah zat atau obat,
baik alami maupun sistesis bukan narkoba, yang berkasiat pisiko aktif melalui

4
pengauh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku, yang tergolong dalam psikotropika adalah
amfetamin, metamferamin, dan turunannanya seperti pil ekstasi, shabu atau ice
dan turunan kimia sejenisnya. Psikotropika dikelompokkan ke dalam 4 (empat)
golongan berdasarkan tinggi rendahnya potensi mengakibatkan ketergantungan:

1. Psikotropika Golongan I
Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu penegtahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindrom ketergantungan. Jenis golongan I, antara lain adalah MDMA,
Shabu, Psilosibina, LSD, Mesklina
2. Psikotropika Golongan II
Aadalah psikotropoka yang berkhasiat yang digunakan untuk terapi dan
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Jenis golongan III, antara lain
adalah Amfetamin, Methafetamin, Metakualona, Metilfenidat dan
sebagainya
3. Psikotropika Golongan III
Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan yang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Jenis golongan III, antara lain adalah Amobarbital,
Flunitrazepam, Katina dan sebagainya.
4. Psikotropika Golongan IV
Berkahasiat untuk pengobaytan dan banyak digunakan dalam terapi dan
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta memepunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Jenis psikotropika golongan IV
anatara lain adalah Barbital, Bromazepam, Diazepam, Estazolam dan
sebagainya.

Zat atau bahan adiktif lainnya merupakan zat, bahan kimia dan biologi,
baik dalam bentuk tunggal maupun campuran, yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung mempunyai

5
sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi. Zat berbahaya ini
adalah zat adiktif yang bukan narkotika dan psikotropika atau zat-zat baru hasil
oalahan manusia yang menyebabkan kecanduan. Beberapa jenis yang termasuk
zat adiktif lainnya adalah alkohol, inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat
pelarut), serta tembakau.

Permasalahan narkoba di Indonesia merupakan sesuatau yang bersifat


genting dan sangat kompleks. Terbukti dnegan bertambahanya jumlah
penyalahgunaan atau pecandu narkoba yang meningkat secra signifikan. Perilaku
sebagian remaja secara nyata telah menyalahi norma-norma yang telah ada
dengan melakukan penyalahgunaan narkoba.

Menurut Abdul Razak dan Wahdi Sayuti (2005) masa remaja dimulai dari
saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Masa remaja berada dalam
kisaran usia 11-19 tahun, tetapi ada juga yang mengatakan pada kisaran usia 11-
24 tahun. Masa remaja juga dapat diartikan sebagai masa peralihan dari anak-anak
menuju dewasa, yaitu saat manuasia tidak mau lagi diperlakukan sebgai anak-
anak di lingkungannya, tetepi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis
(kejiwaan) dan mentalnya, belum menunjukkan tanda-randa dewasa. Periode
transisis pada remaja seringkali menimbulkan permasalahn bagi remaja itu sendiri
maupun mereka yang berada dekat dengan lingkungan hidupnya. Sementara itu
dikatakan, bahwa remaja adalah masa pembentukan identitas diri, sehingga
terjadinya prmasalahan pada masa tersebut.

Razak dan Sayuti (2006) berpendapat bahwa terjadinya penyalahgunaan


markoba, khususnya pada remaja dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: faktor
individu, faktor lingkungan dan faktor ketersediaan narkoba. Faktor individu pada
remaja merupakan salah satu faktor penyebab peneylahgunaan narkoba. Dilihat
dari kecenderungan sifat remaja yang suka memeberontak dan sifat penasaran.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh, seperti di lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat . Faktor ketersediaan narkoba juga sanagat berpengarug terhadap
penyalahgunaan narkoba, apabila tidak tersedianya atau ada yang menyediakan

6
narkoba terhadap remaja maka tidak akan terjadi penyalahgunaan narkoba
terhadapa remaja.

7
BAB 3
MATRIK PROGRAM
No Program Tujuan Sasaran Metode Media Base line Indikator Keterangan
1 Penyuluhan Untuk Remaja Presentasi Power Profil Mampu Pemberian edukasi
tentang narkoba memberikan ( Murid point Kesehatan Kota meningkatkan melalui presentasi dan
pengetahuan sekolah ) Surabaya tahun pengetahuan PPT, yang bertujuan
tentang bahaya 2017 remaja tentang untuk meningkatkan
dan damapak bahaya narkoba pengetahuan tantang
dari narkoba narkoba dikalangan
remaja.
2 Pelatihan Untuk Remaja Diskusi, Power Profil Mampu Pemberian edukasi
kelompok memberikan Brain point Kesehatan Kota meningkatkan tentang narkoba dan
belajar teman pendidikan storming Semarang tahun pengetahuan bahayanya dilakukan
sebaya dan 2015 remaja tentang dengan diskusi
pengetahuan bahaya narkoba brainstrorming dan media
kepada remaja PPT, yang bertujuan
untuk meningkatkan
pengetahuan remaja
tentang narkoba.

3 Kampanye Untuk Semua Drama Poster Profil Mampu Mempratikkan melalui


tentang narkoba memberikan kalangan Banner Kesehatan Kota menungkatkan drama dan lomba poster
secara langsung pengetahuan tapi di Bandung tahun pengetahuan untuk meningkatkan

8
dan wawasan khususkan 2016 terhadap remaja pengetahuan narkoba
kepada remaja pada dikalangan remaja .
remaja
4 Kampanye Untuk Semua (Poster Profil Mampu Melakukan lomba
tentang memberikan kalangan cetak Kesehatan Kota menungkatkan membuat poster agar para
Narkoba pengetahuan di , Medan tahun pengetahuan remaja tertarik untuk
melalui tentang kususkan Spanduk , 2014 terhadap remaja mengikuti kegiatan
berbagai media bahaya, pada Pamflet, tersebut yang bertujuan
dampak dan remaja Book lat , untuk meningktakan
tips agar Balih pengetahuan tentang
terhindar dari narkoba dikalangan
narkoba remaja.

9
BAB 4

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan surat edaran Badan Narkotika Nasional Nomor
SE/03IV/2002/BNN, narkoba adalah istilah baku yang digunakan sebagai
akrolin dadri narkotika, psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainnya.
Yang berarti kata narkoba merupakan suatu kata simbolik untuk
menyimbulkan narkotika, psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainnya.

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin banyak terjadi pada


beberapa kalangan mulai dari masyarakat yang berekonomi rendah
maupun tinggi. Dan banyak terjadi pada kalangan remaja, maka dari itu
perlu adanya penanggulangan untuk mengatasi meningkatnya
permasalahan narkoba di Indonesia. Perlu adanya program yang mudah
diterima oleh masyarakat terutama pada kalangan remaja. Contoh program
untuk penanggulangan narkoba pada remaja antara lain, penyuluhan
tentang narkoba, adanya kelompok belajar sebaya yang membahas bahaya
narkoba, kampanye tentang narkoba baik secara langsung maupun melalui
media promosi.

B. Saran
Dari tahun ke tahun pengguna narkoba di Indonesia semakin
meningkat dan banyak yang terjadi pada kalangan remaja, pemerintah
Indonesia harus lebih memiliki program yang menarik untuk mengatasi
permasalahan narkoba.

10
Daftar Pustaka
1. medical book narkoba, psikotropika dan gangguan jiwa oleh julianan lisa s. r
tahun 2014
2. Notoatmojo, 2011 kesehatan masyarakat ilmu dan seni
3. BNN 2013 penyalahgunaan narkoba, Bandung jabar

4. Amanda, M. P., Humedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Penyalahgunaan


Narkoba di Kalangan Remaja. Google Scholar.
https://media.neliti.com/media/publications/170095-ID-penyalahgunaan-
narkoba-di-kalangan-remaj.pdf
5. Priambada, B. S. (n.d.). Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja.
Google Scholar. http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/14392/6946

11

Anda mungkin juga menyukai