Kelompok 4
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian sehat dapat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik,
mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau
gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya (perry, potter. 2005: 5).
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas,
beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya,
agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (Undang-undang
kesehatan tahun 1992).
Adanya undang-undang kesehatan kerja di setiap negara
mempunyai dampak yang begitu besar untuk kondisi kesehatan di tempat
kerja. Tujuan dari hukum ini adalah untuk menciptakan kondisi kerja yang
lebih aman dan lebih sehat bagi para pekerja (suddarth. 2002: 27).
Sebagai suatu usaha dalam pencegahan kecelakaan kerja di bidang
keperawatan dikembangkan suatu spesialisasi perawatan yang disebut
dengan perawatan kesehatan kerja (occupational health nursing).
Maka dari itu, perawat harus mempunyai pengetahuan tentang
peraturan pemerintah yang menyangkut kesehatan kerja dan memahami
legalsasi yang berhubungan, serta semua hal yang bersangkutan tentang
kesehatan kerja, keselamatan kerja serta kecelakaan kerja (K3) (Suddarth.
2002: 27).
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang semua yang
berhubungan dengan K3 disertai dengan contoh asuhan keperawatan
kesehatan kerja. Diharapkan dengan makalah ini nantinya dapat dijadikan
acuan bagi mahasiswa keperawatan lain untuk dapat membantu
meningkatkan kesehatan kerja dengan menerapkan asuhan keperawatan
kesehatan kerja yang komprehensif dan kompeten.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja ?
2. Bagaimana prinsip dasar kesehatan kerja ?
3. Bagaimana faktor resiko di tempat kerja ?
4. Bagaimana ruang lingkup kesehatan kerja
5. Apa itu kecelakaan kerja ?
6. Apa penyakit akibat kerja ?
7. Apa tujuan penerapan keperawatan kesehatan kerja ?
8. Apa fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan dan kesehatan
kerja ?
9. Bagaimana diagnosis spesifik penyakit akibat kerja ?
10. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas pada kesehatan kerja ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan kerja dan keselamatan
kerja
2. Menjelaskan tentang prinsip dasar kesehatan kerja
3. Menjelaskan tentang Faktor resiko di tempat kerja
4. Menjelaskan tentang ruang lingkup kesehatan kerja
5. Menjelaskan tentang kecelakaan kerja
6. Menjelaskan tentang penyakit akibat kerja
7. Menjelaskan tentang tujuan penerapan keperawatan kesehatan
kerja
8. Menjelaskan tentang fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan
dan kesehatan kerja
9. Menjelaskan tentang diagnosis spesifik penyakit akibat kerja
10.Menjelaskan tentang asuhan keperawatan komunitas pada
kesehatan kerja di komunitas pekerja di ruangan sector A7 di
perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa
tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E. KECELAKAAN KERJA
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : 03
/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
bahwa yang dimaksud dengan kecelakaan adalah suatu kejadian yang
tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda.
1. Penyebab kecelakaan kerja
Secara umum, dua penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah
penyebab dasar (basic causes) dan penyebab langsung (immediate
causes)
a. Penyebab dasar
- Faktor manusia atau pribadi
- Faktor kerja atau lingkungan kerja.
b. Penyebab langsung
- Kondisi berbahaya (kondisi yang tidak standart/ unsafe
condition)
- Tindakan berbahaya (tindakan yang tidak standart/ unsafe act)
2. Pencegahan Kecelakaan Kerja
a. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang
diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya,
perencanaan, kontruksi, perwatan & pemeliharaan, pengwasan,
pengujian, & cara kerja peralatan industri, tugas-tugas
pengusaha & buruh, latihan, supervisi medis, PPPK, &
pemeriksaan kesehatan.
b. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah
mati atau tak resmi mengenai misalnya kontruksi yang
memnuhi syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan
industri tertentu, praktek-praktek keselamatan & hygiene
umum, atau alat-alat perlindungan diri.
c. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-
ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan.
d. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat & ciri-ciri bahan-
bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman,
pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang
pencegahan peledakan gas & debu, atau penelaahan tentang
bahan-bahan & desain paling tepat untuk tambang-tambang
pengangkat & peralatan pengangkat lainnya.
e. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-
efek fisiologis & patologis faktor-faktor lingkungan &
teknologis, & keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan
kecelakaan.
f. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola
kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
A. DESKRIPSI KASUS
Kegiatan pengkajian di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten
kudus jawa tengah ini dilakukan selama 8 hari (mulai tanggal 11-19 november)
kepada para pekerja di ruangan sektor A7 yang berjumlah 100 orang,
berdasarkan data dari HRD perusahaan ini di dapat data umum sebagai berikut:
No
Karakteristik Frekuensi/ jumlah
.
Jenis kelamin
1. a. Laki-laki 40 orang
b. Perempuan 60 orang
Jenis pekerjaan
a. Pengelintingan 55 orang
2.
b. Pengepakan 35 orang
c. Pengawas 10 orang
Usia
a. 25-35 tahun 35 orang
3. b. 36-46 tahun 40 orang
c. 47-57 tahun 20 orang
d. 58-60 tahun 5 orang
Tingkat pendidikan
a. Tamat SD 30 orang
4.
b. Tamat SMP 45 orang
c. Tamat SMA 25 orang
5. Lama bekerja
a. 5-10 tahun 15 orang
b. 11-15 tahun 35 orang
c. 16-20 tahun 30 orang
d. 21-25 tahun 15 orang
e. > 25 tahun 5 orang
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. DATA INTI
1) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten
kudus jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar
1 Ha. Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama
di kota kudus. Terdiri dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya
terdapat berbagai macam pekerjaan industri yang berhubungan dengan
tembakau dan rokok diantaranya adalah bagian penyortiran tembakau,
penyimpanan tembakau, produksi tembakau, pelintingan rokok,
pengepakan rokok, ruang laboratorium uji tembakau, dll. Ruangan
sektor A7 merupakan salah satu ruangan di perusahan rokok PT.
NOJORONO yang terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya
yaitu bagian pelintingan, pengepakan rokok dan pengawasan. Jumlah
pekerja di ruangan sektor A7 sebanyak 100 orang (perincian
berdasarkan karakteristik umum ada di tabel yang tersedia di awal)
sebagaian besar bekerja adalah orang jawa 85 orang (85%) dan berasal
dari madura sebanyak 15 orang (15%).
2. Pengolahan Data
a. Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin
Pengepakan Pengelintingan
35% 55%
Tamat SMP
45%
Lama Bekerja
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
5-10 th 11-15 th 16-20 th 21-25 th > 25 th
A5
A6
A5: Laboratorium
A7
A6: Gudang tempat penyortiran
tembakau
A1 A3
A7: Gudang tempat
A2 A4
pengelintingn dan pengepakan
: Lapangan olahraga
: Penyulingan limbah
: Kantin
: Klinik Kesehatan
: Musholla
: Aula perusahaan
: Sungai
: Jalan raya
: Ventilasi udara
: Tempat pengepakan
: Tempat Pengelintingan
: Pintu masuk
: Toilet
3. Analisa Data
Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami lakukan mulai
tanggal 11-19 november 2012, untuk menentukan diagnosa keperawatan
maka kami menyusun analisa data sebagai berikut;
4. Penapisan Masalah
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun penapisan masalah
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
3. Resiko cidera 4 5 3 4 4 4 3 4 31
kerja pada
pekerja
perusahaan
rokok di
ruangan sektor
A7 PT.
NOJORONO
kudus jawa
tengah
berhubungan
dengan Posisi
tubuh saat
bekerja yang
salah pada
pekerja
No
Diagnosa Keperawatan Score
.