Analisis
Struktur 2
Pemodelan Struktur (1)
03
Teknik
Jef Franklyn
Perencanaan dan Teknik Sipil 11018
Sinulingga, ST, MT
Desain
Abstract Kompetensi
Materi Analisa Struktur 2 berisikan diskritisasi Mahasiswa/i memahami konsep dasar analisis struktur
struktur; vector perpindahan dan gaya; hukum dengan metoda matriks.
keseimbangan dan kompatibilitas; hubungan
aksi dan perpindahan; dan tata local dan global.
3.1. Diskritisasi Struktur
Beberapa contoh diskritisasi struktur dapat dilihat sebagaimana gambar berikut ini.
B. Kesapadanan
Selain syarat keseimbangan statis, seluruh syarat kesepadanan harus terpenuhi dalam
analisa struktur. Syarat ini menyatakan perpindahan di seluruh bagian struktur dan kadang-
kadang disebut syarat geometris. Misalnya, syarat kesepadanan harus dipenuhi di semua
titik tumpuan, yaitu perpindahan struktur harus konsisten dengan kondisi tumpuan. Sebagai
contoh, di tumpuan jepit tidak akan terjadi translasi dan rotasi sumbu batang.
Syarat kesepadanan harus juga terpenuhi di semua titik kumpul pada bagian dalam
struktur. Umumnya yang diperhatikan ialah kesepadanan titik kumpul struktur. Misalnya
disambungan yang tegar antara dua batang, perpindahan (translasi dan rotasi) kedua batang
harus sama.
Gambar 2.Syarat Translasi dan Rotasi pada Tumpuan
A. Aksi
Suatu aksi berupa gaya atau kopel tunggal. Namun, aksi bias juga merupakan
gabungan gaya dan kopel, beban tersebar, atau gabungan aksi-aksi tersebut. Pada kasus
2017 Analisa Struktur II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5
Jef Franklyn Sinulingga, S.T, M.T http://www.mercubuana.ac.id
gabungan ini semua gaya, kopel dan beban tersebar harus memiliki hubungan tertentu
sehingga bias dinyatakan oleh symbol tunggal.
Contoh:
Jika beban pada balok tumpuan sederhana AB terdiri dari dua gaya P sama besar
(lihat Gambar 3), maka gabungan kedua beban ini dapat dipandang sebagai aksi tunggal
dan dinyatakan dengan satu symbol F. Gabungan kedua beban ini dengan reaksi R A dan RB
di tumpuan juga boleh dipandang sebagai aksi tunggal, karena keempat gaya tersebut saling
berhubungan secara unik.
B. Perpindahan
Perpindahan pada umumnya berupa translasi atau rotasi di titik struktur. Translasi
menunjukkan jarak pergerajan titik pada struktur, dan rotasi menyatakan sudut putar garis
singgung pada kurva elastis (atau garis normalnya) di satu titik. Misalnya, pada balok
kantilever pada Gambar 5, translasi Δ dan rotasi q di ujung balok dipandang sebagai
perpindahan. Lebih jauh lagi, seperti dalam kasus aksi, perpindahan dapat dipandang
berlaku umum, yaitu sebagai gabungan translasi dan rotasi.
Tinjauhlah rotasi di sendi B pada balok dua bentang pada Gambar 6. Rotasi ujung
kanan batang AB diberi notasi q1, sedang rotasi ujung kiri batang BC diberi notasi q2.
Masing-masing rotasi ini dipandang sebagai perpindahan. Selain itu, jumlah kedua rotasi
yang diberi notasi q juga merupakan perpindahan. Sudut q dapat dipandang sebagai rotasi
relative di titik B antara ujung batang AB dan BC.
P=k.
Dimana k adalah konstanta kekakuan pegas dan didefinisikan sebagai sebagai gaya
yang menghasilkan perpanjangan satuan, artinya k = P/.Dengan cara yang sama,
konstanta f disebut fleksibilitas dan didefinisikan sebagai perpanjangan yang dihasilkan oleh
beban sebesar satu, artinya f = /P.
Dari pembahasan tersebut jelas bahwa kekakuan dan fleksibilitas merupakan
kebalikan satu sama lainnya :
Perpanjangan pada suatu batang prismatis yang mengalami beban tarik P seperti
pada gambar . Jika beban bekerja melalui pusat berat penampang ujung, maka tegangan
normal terbagi rata di penampang yang jauh dari ujung dapat dinyatakan dengan rumus =
P/A, dimana A adalah luas penampang. Selain itu, jika batang tersebut terbuat dari bahan
Koordinat GLOBAL adalah koordinat referensi struktur yang bersifat tetap. Koordinat
LOKAL adalah kooordinat yang arahnya tetap pada setiap batang, terhadap sumbu global
arahnya relative bergantung pada sudut q yang dibentuk terhadap arah sumbu X-global.
(1) Rangka batang Sederhana (2) Diskritisasi rangka batang dalam sistem koordinat
lokal
(3) Sudut yang dibentuk rangka batang (4) Diskritisasi rangka batang dalam sistem koordinat
dengan sistem koordinat global global
Gambar 9. Transformasi koordinat rangka batang
Untuk suatu titik pertemuan dengan enam derajat kebebasan, maka matrix
transformasi yang sesuai untuk titik tersebut adalah :
Untuk suatu balok lurus dengan dua belas derajat kebebasan, matrix yang sesuai
untuk balok tersebut dituliskan sebagai berikut :
Untuk balok lurus yang hanya ditinjau dalam satu bidang (dua dimensi), maka matrix
transformasi dari sistim koordinat dapat dituliskan sebagai :
dimana
6 DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Basuki, A. (t.thn.). Analisis Struktur Metode Matriks.
Ghali, A., & Neville, A. (1985). Structural Analysis (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Weaver, W., & Gere, J. M. (1996). Analisa Matriks untuk Struktur Rangka (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.