Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagian besar unsur adalah logam. Hampir tiga perempat dari
semua unsur di Bumi adalah logam dan logam telah digunakan oleh
manusia selama ribuan tahun. Orang pertama kali menggunakan logam
untuk membuat peralatan sekitar 5.000 tahun yang lalu. Sejarahwan
menyebut waktu itu adalah zaman perunggu, karena sebagian besar benda
dibuat dari perunggu. Ada banyak jenis logam di Bumi, kimiawan
menyusunnya dalam golongan-golongan menurut struktur atom dan sifat-
sifatnya. Ini membantu para kimiawan memperkirakan bgaimana logam-
logam yang berbeda akan berperilaku ketikabertemu dengan unsur lain.1
Secara harfiah “alkali” berarti basa. Alkali dapat menghasilkan
larutan yang bersifat basa apabila dilarutkan dalam air dan sifat basa
larutannya semakin kuat dari atas kebawah.2 Logam alkali adalah golongan
logam yang paling reaktif. Pada umumnya, sifat-sifat logam terkenal dengan
bentuk padatan keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak reatif.
Akan tetapi sifat-sifat logam tersebut berbanding terbalik denga sifat-sifat
logam alkali yaitu, sangat lunak, rapatan massa rendah, sangat reaktif, dan
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Pada system priodik
unsur, logam alkali ini berada pada golongan IA (kecuali hydrogen) yang
terdiri dari 6 logam yaitu, litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium
(Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fs). Logam alkali yang jumlahnya terdapat
paling banyak adalah natrium dan kalium. Natrium dan kalium ditemukan
oleh Humphry Davy (1778-1829) pada tahun 1807. Litium ditemukan oleh
Johann Arfvedson (1792-1841) pada tahun 1817. Sesiumm dan rubidium
ditemukan pada tahun 1861 oleh Robert Bunsen (1811-1899). Fransium

1
Krista West, Materi Kimia Logam dan Metaloid, (Bandung:Pakar Raya, 2007), hlm 6
2
Suyanta, Buku Ajar Kimia Unsur, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2013), hlm 65

1
ditemukan pada tahun 1939 dan merupakan unsur yang paling langka
ditemukan di Bumi.3

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber logam alkali yang berada di alam ?
2. Bagaimana ekstraksi logam alkali dari mineralnya ?
3. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki logam alkali ?
4. Bagaimana pemakaian logam alkali dan senyawanya ?
5. Bagaimana karakteristik senyawa oksida, peroksida, dan superoksida dari
logam alkali ?
6. Bagaimana sintesis hidroksida garam-garam okso (karbonat, bikarbonat,
nitrat, nitrit, sulfat, bisulfit) dan halida dari logam alkali ?
7. Bagaimana sifat-sifat hidroksida, garam-garam okso dan halida dari logam
alkali ?

3. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan sumber logam alkali yang berada di alam.
2. Dapat menjelaskan ekstrasi logam alkali dari mineralnya.
3. Dapat menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki logam
alkali.
4. Dapat menjelaskan pemakaian logam alkali dan senyawanya.
5. Dapat membedakan senyawa oksida, peroksida, dann superoksida dari
logam alkali
6. Dapat menjelaskan sintesis hidroksida garam-garam okso (karbonat,
bikarbonat, nitrat, nitrit, sulfat, bisulfit) dan halida dari logam alkali.
7. Dapat menjelaskan sifat-sifat hidroksida, garam-garam okso dan halida
dari logam alkali

3
Ibid., hlm. 14

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sumber-sumber Logam Alkali di Alam


1) Litium

Dari massa kerak bumi dan di dalam air laut terdapat litium (0,006%
dan kira-kira 0,1 ppm). Mineral spodumene, LiAlSi 2O6 adalah sumber
utama litium. Dari elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa
garam inert diperoleh logam litium dengan menurunkan titik leleh hingga
~ 500oC.

2) Natrium

Dalam keperluan industri, natrium adalah logam alkali yang paling


banyak dibutuhkan. Karena reaktivitasnya yang sangat tinggi, natrium
tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam tidak seperti logam -logam
alkali yang lain.

Dalam bentuk senyawa, natrium banyak dijumpai seperti: NaOH (soda


kaustik), Na2CO3. 10 H2O (soda cuci), dan NaHCO3 (soda kue atau soda
bikarbonat).

3) Kalium

Berperan penting dalam berbagai proses tubuh. Secara khusus


membantu kerja syaraf, membantu otak mengirimkan pesan ke otot. Tetapi
dapat mengakibatkan serangan jantung apabila jumlah kalium berlebihan
dalam jantung. Kalium bisa ditemukan dalam pisang.

Di litosfer natrium dan kalium melimpah (masing–masing 2,6 dan


2,4%). Pada beberapa area mengandung sejumlah besar garam dapur
(NaCl) dan karnalit (KClMgCl2 6H2O) yang dihasilkan oleh penguapan air
laut dalam jangka waktu yang lama. Contoh proses penguapan tersebut
yang berlangsung hingga saat ini yaitu Danau Garam Besar di Utah dan

3
Laut Mati di Israel. Kandungan garam yang besar menyebabkan manusia
terapung pada permukaan perairan-perairan tersebut. Natrium terdapat
dalam mineral-mineral: seperti albit (NaAlSi3O8), halit (NaCl), salt peter
(NaNO3), boraks (NaB4O7.10H2O), dan lain-lain. Sedangkan kalium
terdapat dalam mineral-mineral: ortoklas (KalSi3O3), silvit (KCl), chile
saltpeter (KNO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), feldspar (KalSi3O8), dan
lain-lain.

Dalam beberapa mineral silikat terdapat Li, Rb, dan Cs yang memiliki
kelimpahan lebih rendah. Seperti senyawa litium spodumen
(LiAl(SiO3)3(FOH)2), lepidolit (Li2Al2(SiO3)3(FOH)2) yang terdapat di
alam. Rubidium memiliki kelimpahan sebesar 10 ppb, dapat ditemukan di
alam dalam mineral feldspar dan karnalit. Pada mineral pollusit
(CsAl(SiO3)2) terdapat sesium. Fr merupakan unsur radioaktif dengan
waktu paruh yang sangat pendek ( tl/2= 21 menit ). Radioisotop ini
terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reaktor
nuklir. Mele Perey pada tahun 1939 menemukan 223 227
87 Fr hasil dari 1% 89 Ac

227
yang mengalami peluruhan dengan memancarkan sinar –α dan 90 Th
dihasilkan dari sisanya (99%) yang memancarkan sinar –β. 4

2. Pembuatan Logam Alkali

Atom logam alkali mudah dioksidasi menjadi ion logam karena


atom logam alkali bersifat reduktor. Proses kebalikannya, reduksi ion
logam menjadi atom-atomnya sulit dilakukan secara kimia dan hanya
dapat dilakukan dengan proses yang memerlukan energi. Proses Down
atau elektrolisis leburan garam klorida telah umum digunakan dalam
metode pengadaan Li dan Na. Contohnya untuk pengadaan Na

2 NaCl ( l ) elektrolisis 2 Na ( l ) +C l 2 ( g)

4
Ibid,. hlm. 68

4
Titik lelehnya yang cukup tinggi (801oC) dapat diturunkan menjadi
sekitar 600oC dengan menambahkan sedikit CaCl2, sehingga proses
elektrolisis dapat berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.

Karena titik leleh dan titik uapnya yang relatif rendah, pengadaan K,
Rb, dan Cs tidak dapat dilakukan dengan metode elektrolisis.

3. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Logam Alkali

Logam alkali merupakan unsur-unsur yang dikenal memiliki sifat yang


sangat reaktif. Unsur-unsur pada golongan ini sangat berkaitan dan
memiliki kemiripan dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya yang ada
pada table periodik unsur karena sangat sulit untuk ditemukan tanpa
adanya perubahan di alam. Logam alkali ini bersifat lunak dan memiliki
massa jenis yang kecil. Apabila unsur golongan ini direaksikan dengan air,
maka unsur ini akan mengubah air menjadi alkali atau basa.5

Sifat umum senyawa logam alkali berkaitan dengan karakteristik ionic,


kestabilan ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi
ion, dan kelarutan yang diuraikan sebagai berikut :
(1) karakter ionik; tingkat oksidasi ion logam alkali ini selalu bernilai +1
dan sebagian senyawanya berupa padatan ionic dan stabil yang tidak
berwarna kecuali dengan anion yang berwarna seperti kromat dan
permanganate.
(2) hidrasi ion; logam alkali memiliki densitas muatan ion yang rendah
dibandingkan dengan muatan ion logam-logam lainnya sehingga logam
alkali memiliki energy hidrasi yang sangat rendah karena apabila densitas
muatan ion suatu logam itu tinggi maka ion tersebut akan semakin kuat
+
terhidrasi. Contohnya ion Li mempunyai energy hidrasi sebesar 519 kJ
mol-1 sedangkan ion Mg+ energy hidrasinya 1920 kJ mol-1 . semakin besar
jari-jari atam maka semakin rendah energy hidrasinya.

5
Basher dan Adrian Dingle, Tabel Periodik Unsur-Unsur, (Jakarta:Erlangga, 2008), hlm 2

5
(3) kelarutan; sebagian besar dari senyawa-senyawa logam alkali akan
larut dalam air walaupun memiliki kelarutan yang berbeda-beda.6
Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) terlihat mengkilat dan
berwarna keperakan atau abu-abu dan merupakan konduktor listrik dan
panas yang baik. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali
dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalitik dalam unsur-unsur ini.
Perubahan entalpi atomisasi logam-logam umumnya berharga antara 400-
600 kJ mol-1, tetapi untuk logam-logam alkali harga ini jauh lebih rendah
antara 78-162 kJ mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan
rendahnya titik leleh dengan rendahnya perubahan entalpi atomisasi.
Logam-logam alkali memiliki kecenderungan perubahan sifat-sifat
secara teratur dalam arah ke bawah dalam golongan sebagai berikut :
(1) logam-logam alkali memiliki warna abu-abu seperti perak dan lunak.
(2) logam alkali bersifat korosif, meleleh ditangan dan dapat terjebak di
plastik.
(3) logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah sehingga
ikatan logamnya rendah dan setiap atom hanya mampu memberi satu
electron untuk membentuk ikatan logam.
(4) logam alkali menjadi penghantar listrik dan panas yang baik karena
electron valensinya mudah berpindah.
(5) atom-atom logam alkali akan mudah terionisasi apabila disinari dengan
cahaya yang berenergi rendah seperti efek fotolistrik.7

1) Sifat-sifat kimia logam alkali


1. Aktivitas, ciri khas dari logam alkali adalah keaktifannya yang sangat
besar. Misalnya natrium dan kalium apabila bersentuhan dengan air
atau udara maka logam ini tidak akan terlihat sebagai unsur. Golongan
ini tidak satupun ditemukan di alam dalam keadaan unsur aslinya.

6
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti, Kimia Anorganik Logam, (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2010), hlm 106
7
A. Haris Watoni, dkk, Kimia Untuk Siswa SMA/MA Kelas XII, (Bandung: Yrama Widya,2016) hlm
132

6
Semua logam alkali ditemukan dalam keadaan senyawaan alam
sebagai ion positif.
2. Sifat metalik (sifat sebagai logam), pada logam sifat ini cenderung
untuk melepaskan electron dan cenderung semakin bertambah dari atas
ke bawah dalam table periodic unsur. Akan tetapi sedikit berbeda
dengan logam litium karena ionnya yang sangat kecil sehingga rapatan
muatannya sangat tinggi untuk satu ion bermuatan satu. Oleh karena
itu litium kurang bersifat metalik dibandingkan dengan natrium hingga
sesium.
3. Reaksi khas, logam alkali adalah zat pereduksi yang kuat dengan
begitu mudah kehilangan electron. Mereka mudah bergabung dengan
kebanyakan unsur nonlogam. Kalium, rubidium, dan sesium, reaksi-
reaksinya begitu cepat dan begitu eksitermik, sehingga hydrogen yang
dilepaskan biasanya segera menyala.litium jauh bereaksi lebih lambat
dibandingkan dengan unsur-unsur golongan IA lainnya tetapi masih
dapat dikatan cepat karena reaksi litium dan air diselidiki untuk
dijadikan sebagai reaksi pendorong untuk torpedo.8
- Reaksi logam alkali dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan
gas hydrogen
2 Na ( s ) +2 H 2 O →2 NaOH ( aq ) + H 2 (g)
- Reaksi logam alkali dengan gas oksigen :
a. 4 Li ( s ) +O2 ( g ) → 2 LiO(s)
b. 6 Na ( s )+2 O 2 ( g ) → 2 NaO ( s )+ N a 2 O 2 (s)
c. K ( s ) +O2 ( g ) → K O2 ( s)
d. Rb ( s )+ O 2 ( g ) → RbO 2 (s)
e. Cs ( s ) +O2 ( g ) →CsO 2 ( s)
- Reaksi logam alkali dengan hydrogen

8
Keenan, dkk, Kimia Untuk Universitas, (Jakarta:Erlangga,1992), hlm 153-155

7
Semua logam alkali dengan hydrogen membentuk reaksi yang
sama.
2 Na ( s ) + H 2 ( g ) → 2 NaH ( s)

- Reaksi logam alkali dengan halogen


Semua logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk
senyawa halide.
2 Na ( s ) + F 2 ( g ) →2 NaF ( s)
- Reaksi logam alkali dengan nitrogen
Hanya litium yang dapat bereaksi dengan nitrogen9
6 Li ( s ) + N 2 ( g ) → 2 Li 3 N (s)

2) Sifat Fisika Logam Alkali

Pada golongan logam alkali apabila dilihat dari atas kebawah


maka jari-jari atom akan semakin besar. Berbanding terbalik dengan
energy ionisasi, afinitas electron, dan kelektronegatifan nya yang rendah.
Semakin kebawah reaktivitas dan kelektropositifan akan semakin
membesar dan titik leleh akan semakin kecil.10 Alkali merupakan
konduktor yang baik dan reduktor yang hebat serta memiliki spekra emisi
dengan warna yang khas.11

Sifat- Sifat Fisika Li Na K Rb Cs Fr


Electron Terluar 2s1 3s1 4s1 5s1 6s1 7s1
Titik Leleh (Co) 186 97,8 63,6 38,9 28,5 27
Titik Didih (Co) 1.347 904 774 688 678 677
Kerapatan(G/Cm3) 0,534 0,971 0,862 1,53 1,87 -
Jari-Jari Ion (A) 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69 -
Jari-Jari Atom (A) 1,52 1,86 2,27 2,48 2,65 -
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,9 0,9 0,8 0,8
Merah Merah
Warna Nyala kuning Violet Biru -
tua biru
Daya Hantar Listrik 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1 -

9
Agus Kamaludin, Babat Habis UN Kimia SMA, (Yogyakarta:Andi Offset,2013), hlm 71-72
10
Hasyim Ashari, Kimia Unsur dan Kimia Karbon, (Jakarta:Erlangga, 2006) hlm 23
11
Fajar Nurjihad C, Pasti Bisa Kimia SMA, (Yogyakarta:Andi Offset, 2013), hlm 67

8
4. Penggunaan Logam Alkali dan Senyawanya

Logam alkali lebih sering ditemukan dalam senyawaannya karena


sangat aktif dan mudah bereaksi dengan air dan udara sehingga tidak dapat
ditemukan dalam bentuk unsur di alam bebas. Li, Na, K, dapat digunakan
sebagai katalis untuk berbagai jenis alkena, antara lain dimerisasi propena
menajdi 4-metil-pentena. Berikut bebrapa kegunaan-kegunaan logam
alkali dan senyawanya :

1) Litium 3Li, litium digunakan sebagai media transfer panas dalam


percobaan reactor nuklir, karena Li memiliki kapasitas panas yang
tinggi. Perpaduan litium-aluminium yang sangat ringan digunakan
dalam konstruksi pesawat terbang. Dari seluruh golongan logam alkali,
hanya ion litium yang memiliki densitas muatan yang paling besar, dan
membentuk senyawa nitride dengan energy kisi yang cukup tinggi.
Persamaan reaksinya sebgai berikut :
6 Li ( s ) + N 2 ( g ) → 2 Li 3 N (s)
Senyawa nitride ini sangat reaktif, membentuk ammonia jika bereaksi
dengan air menurut persamaan reaksi :
Li 3 N ( s ) +3 H 2 O ( l ) → 3 LiOH ( aq )+ NH 3 ( g)
Litium mampu bergabung dengan molekul dihydrogen membentuk
senyawa hidrida menurut persamaan reaksi :
2 Li ( s ) + H 2 ( g ) → 2 LiH (s)
Litium hidrida mudah bereaksi dengan air, demikian juga dengan
aluminium klorida menurut persamaan reaksi berikut :

LiH ( s ) + H 2 O ( l ) → LiOH ( aq ) + H 2 ( g)

LiH ( s ) + AlC l 3 ( s ) → LiAlH 4 ( s ) + Li Cl 2 ( s)

9
Sifat tersebut membuat litium hidrida bermanfaat sebagai zat
pengering untuk pelarut-pelarut organic, dan litium aluminium hidrida
banyak dimanfaatkan sebagai zat pereduksi yang baik pada sintesis
senyawa-senyawa organik.
Litium cair merupakan zat yang paling korosif. Contohnya, juik
alogam litium dilelehkan dalam suatu wadah dari bahan gelas, maka
akan terjadi rekasi spontan dengan wadah tersebut, dan membentuk
lobang pada wadah tersebut. Reaksi ini disertai dengan pancaran
cahaya putih kehijauan yang tajam. Selain itu, litium mempunyai
standar potensial reduksi paling negative dibandingkan dengan unsur-
unsur lainnya.12
Industri terbesar dalam memanfaatkan litium adalah industri lemak
atau minyak pelumas-lotium, dan lebih dari 60% dari berbagai macam
minyak pelumas otomotif mengandung litium. Senyawa-senyawa yang
dipakai adalah litium stearate, C7H35COOLi, yang dicampurkan
kedalam minyak agar tahan terhadap air sehingga diperoleh pelumas
yang tidak mengeras pada temperature rendah tetapi tetap stabil pada
temperature tinggi. 13
Senyawa-senyawa litium sangat banyak digunakan pada sel kering
yang ringan dan juga baterai karena memiliki masa pakai yang lama,
bahkan pada suhu yang tinggi sekali. LiCl dan LiBr sangat higroskopis
dan biasanya digunakan pada proses-proses pengeringan di industry
dan pengatur kondisi udara (air conditioning).
2) Natrium 11Na, Na adalah logam alkali yang paling banyak digunakan
dalam industry. Penggunaan utama Na adalah dalam pembuatan timbal
tetrametil dan timbal tetraetil sebagai bahan antiknocking pada bensin.
Na juga digunakan sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan logam-
logam tertentu, seperti titanium, dan sebagai bahan pemancar cahaya
tembus kabut pada lampu kendaraan bermotor dan jalan raya. Na cair
12
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti, Kimia Anorganik Logam, (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2010), hlm 110-111
13
Ibid., hlm 113

10
digunakan sebagai media pertukaran panas dalam reactor perbanyakan
inti secara tepat. Adapun penggunaan logam kalium umumnya terbatas
pada penerapan khusus dimanapun natrium, yaitu logam yang lebih
murah.14 Logam natrium digunakan dalam berbagai sintesis senyawa
natrium dan memiliki dua kegunaannya. Pertama, untuk ekstraksi
logam-logam lainnya. Untuk mendapatkan logam-logam yang sedikit
jumlahnya seperti torium, zirconium, tantalum, dan titanium, adalah
dengan cara mereduksi senyawaan tersebut dengan logam natrium.
Contohnya, logam titanium dapat diperoleh dari senyawanya yaitu
dengan cara mereduksi titanium klorida dengan natrium dengan
persamaan reaksi :
TiCl 4 ( l ) +4 Na ( s ) → Ti ( s )+ 4 NaCl(s)
Logam titanium murni dapat diperoleh jika endapat yang terbentuk
dicuci dengan air yang akan melarutkan natrium klorida.
Penggunaan yang kedua yaitu dalam memproduksi zat aditif bahan
bakar minyak, tetraetiltimbel (TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb
dengan etil klorida menurut persamaan reaksi :
4 NaPb ( s ) +4 C2 H 5 Cl ( g ) → ( C2 H 5 )4 Pb ( l ) +3 Pb ( s )+ 4 NaCl( s)15
Senyawa natrium dalam bentuk hidroksida, karbonat, sulfat,
tripolifosfat dan silikatnta merupakan beberapa contoh bahan industry
yang sangat penting. Natrium banyak ditemukan dalam bentuk
senyawaannya, seperti NaOH (soda kaustik), Na 2CO3 (soda abu),
NaHCO3 (soda kue atau soda bikarbonat), NaCl (garam meja) sebagai
sumber senyawa-senyawa Na dan Cl yang lain. NaNO 3 (sendawa chili)
sebagai bahan pupuk, Na2SO4 sebagai bahan produksi HCl, NaH
digunakan untuk sintesis NaBH4 sebagai bahan recorvery perak dan
merkuri dari air limbah.
3) Logam-logam alkali lainnya

14
Suyanta,. Op. cit., hlm 71
15
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti. Op.cit., hlm 114

11
Logam kalium sangat berperan penting dalam berbagai proses
didalam tubuh. Secara khusus, untuk membantu kerja syaraf,
membantu otak mengirim pesan ke otot. Akan tetapi, apabila kalium
ini berjumlah yang sangat berlebihan didalam tubuh maka dapat
mengakibatkan serangan jantung. Biasanya di Amerika Serikat, kalium
digunakan untuk menyuntik mati tahanan-tahanan yang dijatuhi
dengan hukuman mati. Kalium juga digunakan dalam peluruhan
radioaktif kalium-argon untuk mengetahui umur benda-benda kuno.
Pada penanganan pernafasan darurat, KO2 bereaksi dengan H2O dan
CO2 dalam udara pernafasan membentuk O2. KNO3 dikenal sebagai
sendawa (saltpeter), digunakan sebagai pupuk kalium dan nitrogen.
Logam rubidium, cesium, dan fransium saat ini masih sangat
jarang digunakan. Cesium biasanya juga digunakan dalam beberapa sel
fotolistrik.16

5. Oksida Logam Alkali

Pembakaran unsur logam alkali akan menghasilkan oksida logam alkali. 17


Ion oksida O2- dibentuk dari sebagian besar logam yang bereaksi dengan gas
dioksida. Peroksida (O22-) juga dihasilkan dari logam alkali yang tak hanya
membentuk oksida.18 M2O adalah rumus umum yang dimiliki oksida logam alkali
dan sangat reaktif yang terhadap gas dioksida dan air.19

Litium oksida (Li2O2) diberikan litium dengan sedikit larutan Li2O2.


Natrium peroksida (Na2O2) banyak dihasilkan dari Natrium. Sedangkan
superoksida dibentuk dari K, Rb, dan Cs. 20 Oksida biasa (normal) hanya dibentuk
Li. Persamaan reaksinya adalah :

4 Li ( s ) +O 2 ( g ) → 2 L i2 O(s)
16
A. Haris Watoni,. Op.cit., hlm 134
17
Suyanta.. op. cit. hal
18
Keenan, dkk, op.cit., hal 116
19
Sakti Hidayati dan Bima Prasetya. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. (Erlangga. Jakarta. 2013)
hal. 119
20
Suyanta,. Loc.cit

12
Peroksida dihasilkan dari Natrium yang bereaksi dengan dioksida
menghasilkan Natrium Peroksida (Na2O2). Persamaan reaksinya adalah:

2 Na ( s ) +O 2 ( g ) → Na2 O 2 (s )

Sifat Natrium Peroksida (2-) adalah diagmanetik dan kira-kira 149 pm


panjang ikatan O-O, lebih panjang dari molekul O=O yaitu 121 pm.

Superoksida adalah tiga logam alkali yang lain bereaksi dengan dioksigen
berlebih membentuk dioksida (1-) dan sifatnya paramagnetik. 133 pm panjang
ikatan O-O dalam ion-ion dioksida (1-), sedikit lebih panjang daripada panjang
ikatan dalam molekul oksigen dan lebih pendek daripada panjang ikatan dalam
ion dioksida (2-). Contoh Persamaan reaksinya adalah21 :

k ( s ) +O 2 ( g ) → KO2 (s)

paramagnetik adalah zat yang memiliki suatu zat atau lebih electron yang
tak berpasangan, sedangkan diamagnetik adalah zat yang memiliki suatu zat atau
lebih electron yang semuanya berpasangan.22

Ion peroksida (O22-) dan ion superoksida (O2-) termasuk anion-anion


dioksigen yang dapat diisolasi sebagai garam alkali.23

Orde Ikatan Senyawa Jarak O-O (A) (O-O)(cm1)


21
Keenan, dkk, loc.cit
22
Elvi yenti., ikatan kimia., ( kreasi edukasi,Pekanbaru 2014). hal. 87
23
Taro saito. Buku teks Kimia Anorganik online. (Iwanni shoten publisher, Tokyo. 1996). Hal. 69

13
O2 2,0 1.207 1554
O2- 1,5 K (O2) 1.28 1145
O22- 1,0 Na2 (O2) 1.49 845

Larutan hidroksida dihasilkan dari semua oksida logam alkali yang


bereaksi kuat dengan air. Hydrogen peroksida (H2O2) dihasilkan dari Natrium
Peroksida (Na2O2), sedangkan Hidrogen peroksida dan gas O2 dihasilkan dari
Kalium superoksida (KO2) sesuai dengan persamaan berikut:

L i2 O ( s ) + H 2 O ( l ) →2 LiOH (l)

Na2 O2 ( s )+ H 2 O ( l ) → 2 NaOH ( aq )+ H 2 O2 ( aq )

KO 2 ( s ) + H 2 O ( l ) →2 KOH ( aq ) + H 2 O 2 ( aq )+ O 2( aq)

Kapsul ruang angkasa, kapal selam dan sejumlah perlengkapan untuk


membantu pernafasan menggunakan Kalium superoksida KO2 karena dapat
mengikat uap air disertai pelepasan O2 dan mengikat CO2.24

4 K O2 ( s ) +2CO 2 ( g ) → 2 K 2 CO 2 ( s ) +3 O2 ( g )

K 2 CO2 ( g )+ CO2 ( g ) + H 2 O ( aq ) → 2 KH 2 CO 3 (s )

6. Sintesis Hidroksida Garam-Garam Okso


1) Karbonat
Salah satu senyawaan II A yang paling melimpah di alam adalah
karbonat. Logam-logam alkali karbonat adalah satu-satunya kelompok
senyawa karbonat yang larut dalam air. Alkali karbonat yang terpenting
adalah natrium karbonat yang pada umumnya stabil sebagai kristal
anhidrat, monohidrat, dan dekahidrat. Adapun natrium karbonat dapat
diperoleh dari bahan tambang yaitu trona, mengandung 90% karbonat-
hidrogen karbonat atau natrium sesquikarbonat (sesqui : satu setengah), ini

24
Suyanta. Loc.cit

14
merupakan jumlah ion natrium yang terdapat dalam setiap unit karbonat
yang terdapat dalam mineral.natrium sesquikarbonat bukan suatu
campuran dua senyawa, akan tetapi satu senyawa yang dalam kisi
kristalnya terdapat ion-ion karbonat dan bikarbonat secara berselang-seling
atau bergantian dengan ion natrium dan molekul air dengan rasio = 1 : 1 :
3 : 2, yaitu Na3(HCO3).2H2O.
Natrium karbonat monohidrat dapat diperoleh dari ekstraksi trona
yang ditambang kira-kira 400m di bawah tanah, diluluhkan kemudian
dipanaskan kedalam tempat pemanas yang berputar. Proses ini mampu
mengubah sesquikarbonat menjadi karbonat :
2 [ Na2 CO3 . NaHCO3 . 2 H 2 O ] ( s ) →3 Na 2 C O3 ( s ) +5 H 2 0 ( g ) +CO 2 ( g)
Karbonat yang diperoleh dilarutkan di dalam air, setelah itu disaring
kemudian diuapkan hingga kering untuk menghasilkan natrium karbonat
monohidrat, dan apabila dipanaskan dalam pemanas berputar maka akan
diperoleh natrium karbonat tanpa hidrat.
Dari proses penambangan trona ini ternyata kebutuhan dunia
terhadap natrium karbonat masih belum tercukupi, dan kebutuhan ini harus
tetap terpenuhi yakni dengan proses Solvay, yang melibatkan reaksi
sederhana:
2 NaCl ( aq ) +CaC O 3 ( s ) ↔ Na2 CO3 ( aq ) +Ca Cl2 (aq)
Dalam reaksi ini keseimbangannya sangat cenderung bergeser ke
kiri, dan untuk membuat reaksi bergeser ke kanan perlu dilakukan
beberapa tahap secara tidak langsung:
1. Masukkan karbon dioksida kedalam larutan yang telah dijenuhkan oleh
NaCl dan amonia, sehingga terjadi reaksi antara gas karbon dioksida
dengan amonia, adapun reaksinya:
−¿( aq)¿

1) CO 2 ( g ) + N H 3 ( aq ) + H 2 O ( l ) → NH +4 ¿ ( aq )+HCO 3 ¿

Adanya ion hidrogen karbonat dan ion natrium ini akan


mengkristalkan natrium hidrogen karbonat yang mempunyai
kelarutan dan temperatur yang rendah.

15
+¿→ NaHCO 3 (s )¿
( aq ) +Na
2) HCO−¿
3
¿

Selanjutnya padatan hidrogen karbonat dipisahkan dengan proses


penyaringan, lalu dipanaskan dengan hati-hati untuk memperoleh
karbonat:
3) NaHCO 3 ( s ) → Na2 CO3 ( s ) + H 2 O+C O2 ( g)
Adapun amonia dapat diperoleh kembali dari garam amonium
yang dihasilkan pada reaksi (1) dengan penambahan basa
Ca(OH)2:
4) 2NH4+(aq) + 2Cl-(aq) + Ca(OH)2(s) → 2NH3(g) + CaCl2(aq) + 2H2O(l)
Kalsium hidroksida dan karbon dioksida yang dipergunakan dalam
proses tersebut diperoleh dari pemanasan batu kapur:
5) CaCO3 ( s ) → CaO ( s ) +CO 2 (g)
6) CaO ( s ) + H 2 O ( l ) →Ca ¿
Dari keenam reaksi tersebut penjumlahannya menghasilkan satu
persamaan reaksi keseluruhan yakni:
2 NaCl ( aq ) +CaC O 3 ( s ) → Na 2 CO3 ( aq ) +CaCl 2(aq)

Permasalahan yang ditemukan dalam proses Solvay ini yakni jumlah


CaCl2 yang diproduksi sebagai hasil samping terlalu banyak dibandingkan
keperluan pasar. Selain itu, proses Solvay ini juga membutuhkan energi
yang cukup tinggi sehingga relativ lebih mahal daripada menggunakan
metode ekstraksi mineral trona.25
2) Natrium Nitrat dan Kalium Nitrat
Senyawa natrium nitrat terurai menjadi senyawa nitrit dan oksigen
pada temperatur 500°C menurut persamaan reaksi:
2 NaNO3 ( s ) → 2 NaNO2 ( s )+ O2( g)
Kalium nitrat dibuat dari kloridanya dengan natrium nitrat menurut
persamaan reaksi:
KCl ( aq )+ NaN O 3 ( aq ) → KNO3 ( aq ) + NaCl(aq)

25
Kristian H.. op. cit. hlm. 121-123.

16
Proses ini dilangsungkan pada temperatur dibawah 100°C, karena
KNO3 paling rendah kelarutannya pada temperatur kamar senyawa ini
dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan kristalisasi bertingkat. Seperti
halnya NaNO3, KNO3 juga mengalami dekomposisi yang sama pada
pemanasan. Kalium nitrat dapat juga digunakan sebagai bahan untuk
membuat serbuk peluru yang dicampur dengan arang, belerang dengan
rasio massa sekitar 6 : 1 : 1. Jika campuran ini dipanaskan, terjadi reaksi:
2 KNO3 ( s )+ S ( s ) +3 C ( s ) → K 2 S ( s ) + N 2 ( g ) +3 CO (g)
Terbentuknya gas sebagai hasil reaksi disertai dengan suhu tinggi
mengakibatkan pengembangan mendadak sehingga terjadi ledakan.26
3) Sulfat
Natrium sulfat digunakan dalam pembuatan kaca dan dalam
membuat kayu menjadi bubur serat (pulp). Kalium sulfat adalah bahan
berharga dalam jenis pupuk tertentu. Natrium sulfat dekahidrat,
Na2SO4.10H2O (garam Glauber) mempunyai sifat yang baik sebagai
bahan penyimpan energi surya untuk pemanasan dengan panas matahari.
Zat ini mempunyai suhu transisi yang cocok (32,4°C), panas lebur yang
besarnya (250 kJ/kg).27

4) Halida dari Logam Alkali


Semua golongan alkali berikatan ion dengan unsur halogen. Beberapa
halida dari logam alkali terdapat begitu melimpah di alam, sehingga digunakan
sebagai bahan mentah untuk membuat senyawaan lain dari logam dan halogen.
Contohnya natrium klorida diambil langsung dari tambangnya. Saat pemurnian
larutan atau bijih-bijihnya, kadang-kadang diperoleh halida lain seperti litium,
rubidium, sesium klorida, beberapa bromida, dan iodida yang ada dalam
kuantitas kecil pada bijih itu.
Magnesium klorida diproduksi dari sumur-sumur garam dan dari air laut
sebagai satu tahap dalam produksi magnesium. Kalsium klorida juga ditemukan

26
Kristian H. Sugiyarto, op.cit hlm. 121-123.
27
Keenan, op. cit hlm 161.

17
di alam dan diproduksi secara sintetik sebagai suatu produk dari proses Solvay
untuk membuat natrium karbonat. Digunakan sebagai zat pengering, kalsium
klorida juga ditaruh diatas jalan yang berdebu, karena kecenderungannya untuk
berdelikesensi (menarik uap air dari udara dan membentuk tetes-tetes halus
larutan jenuh).28

7. Sifat-Sifat Hidroksida, Garam-Garam Okso dan Halida dari Logam


Alkali
1. Hidroksida Logam Alkali
Dengan berwarna putih padatan Alkali Hidroksida, tembus cahaya
dan dalam dalam air berlebih, menyerap uap air udara hingga terlarut.
Kecuali litium hidroksida oktahidrat, LiOH.8H2O. Semua Alkali
Hidroksida berbahaya sebab bereaksi dengan protein kulit sehingga
menghilangkan permukaan kulit. Natrium Hidroksida dan Kalium
Hidroksida diproduksi berbentuk butiran pelet dengan memasukkan
lelehannya ke dalam cetakan. Pada Karbon Dioksida Alkali Hidroksida
sangatlah diserap oleh Alkali Hidroksida dari atmosfer membentuk
Karbonat, persamaan reaksinya:
2 NaOH ( aq ) +C O2 ( g ) → Na 2 C O 3 ( aq ) + H 2 O

Karena mudah larut dalam air, Alkil Hidroksida merupakan


merupakan sumber Hidroksida yang sangat baik.

Dengan cara Elektrolisis, Natrium Hidroksida dapat dibuat dari


garam dapur dalam sel diafragma. Pada sel diafragma terjadi reaksi
penukaran ion pada elektrode sebagai berikut:
Katode : 2 H 2 O ( aq ) +2 e → H 2 ( g )+OH ( aq ) E° = -0,83V
Anode : 2 Cl−¿→Cl ( g )+2 e¿
2
E° = +1,36V

28
Keenan., op. cit. hlm 158-159.

18
Dalam sel diafragma asbes, ion-ion Natrium dan klorida dapat menembus
diafragma asbes yang basah, tetapi molekul-molekul gas hidrogen dan
klorin tidak. NaCl yang tidak terelektrolisis yang terkontaminasi dengan
larutan NaOH diendapkan dengan pemekatan larutan tersebut, sehingga
dengan penyaringan dapat dipisahkan. Ion klorida yang tidak
terkontaminasi oleh larutan NaOH yang dihasilkan dan lebih pekat.
Logam titanium yang dipakai sebagai anode pada sel katode merkuri
(raksa). Ion klorida dioksidasi menjadi gas klorin pada anode, pada katode
ion Natrium direduksi menjadi logam Natrium yang kemudian larut dalam
raksa menjadi almagama , menurut persamaan reaksi:
Anode (Ti) : 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
Katode (Hg): 2Na+ (aq) + 2e + Hg → 2Na(Hg)

Permukaan merkuri bersifat menghambat terjadinya setengah reaksi yang


menghasilkan gas dari reduksi ion Natrium , sehingga menaikkan potensial
elektrode diatas nilai standar (over-voltage). Dengan demikian reduksi ion
hidrogen menjadi gas hidrogen memerlukan potensial yang lebih tinggi
dari pada potensial reduksi ion Natrium. Kemudian Pada permukaan grafit
yang dihasilkan oleh air untuk memperoleh Natrium Hidroksida yang
bebas dari NaCl, dengan persamaan reaksi:

2Na(Hg) + 2H2O( l ) → 2NaOH(aq) + H2(g) + Hg(l)


Karena adanya medium raksa, reaksi ini berlangsung dengan tenang.
Larutan Natrium Hidroksida terdapat sebagai lapisan bagian atas dan
lapisan bagian bawah sebagai cairan raksa, sehingga dapat dipisahkan dan
dipekatkan larutan NaOH untuk kemudian dipadatkan. Kemurnian Larutan
NaOH dengan cara seperti ini sangat tinggi. Raksa cair yang diperoleh
dialirkan dengan pompa kembali keruang katode.
Jadi, reaksi elektrolisis larutan NaCl jenuh yang terjadi adalah:

2NaCl(aq) + 2H2O(l) elektrolisis



2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)

19
Manfaat Natrium Hidroksida
Natrium Hidroksida sebagian besar banyak digunakan sebagai reaksi pada
berbagai pabrik sintesis senyawa organik, anorganik dan digunakan pada
pembuatan pulp pabrik kertas. Dan juga untuk bahan pembersih peralatan
rumah tangga. Biasanya serbuk campuran natrium hidroksida ini dengan
aluminium akan menghaslkan [Al(OH)4]- dan gas H2 bila ditambah
dengan air.

a. Garam-garam alkali
Natrium Karbonat
Karbonat merupakan satu-satunya kelompok karbonat yang larut
dalam air. Yang terpenting dalam alkali karbonat adalah Natrium karbonat
yang stabil sebagai kristal anhidrat, monohidrat, dan dekahidrat. Diperoleh
dari bahan tambang “trona”, natrium karbonat mengandung 90% karbonat-
hidrogen karbonat, (Na2CO3.NaHCO3,2H2O), dan ini merupakan jumlah
ion natrium yang terdapat dalam setiap unit karbonat di dalam mineral.
Kebutuhan dunia akan natrium karbonat belum tercukupi akan
proses penambangan, dan melibatkan reaksi sederhana dengan proses
Solvay secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Keseimbangan reaksi di
atas sangat jauh bergeser ke kiri.
2NaCl(aq) + CaCO3(s) ↔ Na2CO3(aq) + CaCl2(aq)

Natrium Hidrogen Karbonat


Logam-logam alkali kecuali litium, membentuk satu-satunya
padatan hidrogen karbonat atau bikarbonat. Natrium hidrogen karbonat
lebih susah larut dibandingkan dengan karbonatnya. Jadi, dengan
mengalirmya gas karbon dioksida kedalam larutan jenuh karbonatnya,
menurut persamaan reaksi:

Na2CO3(aq) + CO2(g) + H2O(l) → 2NaHCO3(s)

20
Natrium karbonat dapatb diperoleh kembali pada pemanasan, menurut
persamaan reaksi:
2NaHCO3(s) → Na2CO3(aq) + H2O(g)
Sifat natrium bikarbonat dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama
pemadam kebakaran, karena serbuk mampu menyelimuti api dan juga gas
karbon dioksida yang dihasilkan dapat mematikan api.
Kalsium dihidrogen fosfat yang bersifat asam, yang akan bereaksi dengan
bikarbonat menghasilkan gas karbon dioksida yang berfungsi
menggelembungkan adonan roti pada pembakaran, menurut persmaan
reaksi:
2NaHCO3(s) + Ca(H2PO4)2(s) → Na2HPO4(s) + CaHPO4(s) +
2CO2(g) + 2H2O(l)

Natrium nitrat dan Kalium nitrat


Natrium nitrat dalam jumlah yang sangat besar terdapat di cabe. Natrium
nitrat terurai menjadi senyawa nitrit dan oksigen pada temperatur 500oC,
menurut persamaan reaksi:
2NaNO3(s) → 2NaNO2(s) + O2(g)
Kalium nitrat dibuat dari kloridanya dengan natrium nitrat,
menurut persamaan reaksi:
KCl(aq) + NaNO3(aq) →KNO3(aq) + NaCl(aq)
Karena KNO3 paling rendah kelarutannya pada suhu kamar dapat
dipisahkan dan dimurnikan dengan kristalisasi bertingkat. Kalium nitrat
digunakan sebagai bahan untuk membuat serbuk peluru yang dicampur
dengan arang kayu dan belerang. Terbentuknya gas sebagai hasil reaksi
yang disertai dengan suhu tinggi mengakibatkan pengembangan mendadak
sehingga terjadi ledakan.29
b. Halida
Sangat banyak sekali Halida logam alkali yang terdapat dalam alam,
digunakan sebagai bahan mentah untuk membuat senyawaan lain dari

29
Kristian, op.cit,hlm:121-125

21
logam dan halogen. Karena sifat yang dimiliki logam alkali
menjadikannya sangat mudah bereaksi dengan unsur lain, salah satunya
halogen yang membentuk senyawa halida, salah satu contoh reaksi logam
alkali dengan halogen yang membentuk senyawa halida alkali, sebagai
berikut:
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s)
2K(s) + Cl2(g) → 2KCl(s)
Natrium klorida dan kalium klorida diambil langsung dari tambangnya,
bagian terbesar dari kalium klorida yang diperoleh, kira-kira 3 juta ton per
tahun di Amerika Serikat, yang digunakan dalam pupuk. Kalsium klorida
juga sering dijumpai di alam, diproduksi sebagai suatu produk-sampingan
yang jarang sekali digunakan dari proses Solvay untuk membuat Natrium
Karbonat. Kalsium Karbonat yang ditaruh diatas jalan yang berdebu,
dimana kalsium karbonat sebagai zat pengering. Karena kecendrungannya
untuk menarik uap air dari udara dan membentuk tetes-tetes halus larutan
jenuh.30

BAB III
PENUTUP

30
, ibid. hlm:158-159

22
Kesimpulan
Sumber yang paling utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan
larutan-larutan garam alkali. Akan tetapi golongan alkali ini jarang ditemukan
dalam bentuk unsur murni. Logam alkali biasanya ditemukan dalam bentuk
senyawaannya.

Beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu sifat yang berkaitan
dengan karakter ionic, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion,
dan kelarutan. Pada golongan logam alkali ini jika dilihat dari system periodic
unsur dari atas kebawah, maka keelektronegativitasnya semakin berkurang.
Logam alkali ini hanya memiliki satu satu electron valensi yang terlibat dalam
pembentukan logam. Oleh karena itu logam alkali memiliki energy kohesi yang
kecil sehingga bersifat lunak. Pada golongan logam alkali, titik didih dan titik
lelehnya mengalami penurunan jika dilihat dari atas kebawah pada system
periodic unsur sehingga lebib mudah menguap dan meleleh.

Beberapa reaksi yang dapat berlangsung dengan golongan logam alkali


diantaranya adalah dapat bereaksi dengan air, udara, hydrogen, halogen, dan
senyawanya.

Saran
Sebagai manusia kita harus melestarikan alam, dan kita sebagai seorang
mahasiswa/i harus mencari tahu akan kekayaan alam dan selalu senantiasa
bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan

DAFTAR PUSTAKA

23
Ashari, Hasyim. 2006. Kimia Unsur dan Kimia Karbon. Erlangga. Jakarta
Basher dan Adrian Dingle. 2008. Tabel Periodik Unsur-Unsur, Erlangga : Jakarta
Fikriyah, Sakti Hidayati dan Bima Prasetya. 2013. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas
XII. Erlangga: Jakarta.
Kamaludin, Agus.2013. Babat Habis UN Kimia SMA, Andi Offset: Yogyakarta
Keenan, Charles, dkk. 1992. Kimia Untuk Universitas. :Erlangga : Jakarta
Nurjihad C, Fajar.2013., Pasti Bisa Kimia SMA . Andi Offset: Yogyakarta
Saito, Taro. 1996. Buku teks Kimia Anorganik online. Iwanni shoten publisher,
Tokyo
Sugiyarto, Kristian H dan Retno D. Suyanti,2010. Kimia Anorganik Logam,
Graha Ilmu: Yogyakarta
Suyanta,2013. Buku Ajar Kimia Unsur, Gajah Mada University Press: Yogyakarta
Watoni, A Haris, Dini Kurniawati, dan Meta Juniastri. 2016. Kimia untuk siswa
SMA/MA kelas XII. Yrama Widya: Bandung
West, krisna, 2007. Materi Kimia Logam dan Metaloid, Pakar Raya : Bandung
Yenti, elvi. 2014. Ikatan Kimia: sifat gelombang dan atom berdasarkan mekanika
gelombang. Kreasi edukasi: Pekanbaru

24

Anda mungkin juga menyukai