PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagian besar unsur adalah logam. Hampir tiga perempat dari
semua unsur di Bumi adalah logam dan logam telah digunakan oleh
manusia selama ribuan tahun. Orang pertama kali menggunakan logam
untuk membuat peralatan sekitar 5.000 tahun yang lalu. Sejarahwan
menyebut waktu itu adalah zaman perunggu, karena sebagian besar benda
dibuat dari perunggu. Ada banyak jenis logam di Bumi, kimiawan
menyusunnya dalam golongan-golongan menurut struktur atom dan sifat-
sifatnya. Ini membantu para kimiawan memperkirakan bgaimana logam-
logam yang berbeda akan berperilaku ketikabertemu dengan unsur lain.1
Secara harfiah “alkali” berarti basa. Alkali dapat menghasilkan
larutan yang bersifat basa apabila dilarutkan dalam air dan sifat basa
larutannya semakin kuat dari atas kebawah.2 Logam alkali adalah golongan
logam yang paling reaktif. Pada umumnya, sifat-sifat logam terkenal dengan
bentuk padatan keras dengan rapatan massa yang tinggi dan tidak reatif.
Akan tetapi sifat-sifat logam tersebut berbanding terbalik denga sifat-sifat
logam alkali yaitu, sangat lunak, rapatan massa rendah, sangat reaktif, dan
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Pada system priodik
unsur, logam alkali ini berada pada golongan IA (kecuali hydrogen) yang
terdiri dari 6 logam yaitu, litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium
(Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fs). Logam alkali yang jumlahnya terdapat
paling banyak adalah natrium dan kalium. Natrium dan kalium ditemukan
oleh Humphry Davy (1778-1829) pada tahun 1807. Litium ditemukan oleh
Johann Arfvedson (1792-1841) pada tahun 1817. Sesiumm dan rubidium
ditemukan pada tahun 1861 oleh Robert Bunsen (1811-1899). Fransium
1
Krista West, Materi Kimia Logam dan Metaloid, (Bandung:Pakar Raya, 2007), hlm 6
2
Suyanta, Buku Ajar Kimia Unsur, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2013), hlm 65
1
ditemukan pada tahun 1939 dan merupakan unsur yang paling langka
ditemukan di Bumi.3
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber logam alkali yang berada di alam ?
2. Bagaimana ekstraksi logam alkali dari mineralnya ?
3. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki logam alkali ?
4. Bagaimana pemakaian logam alkali dan senyawanya ?
5. Bagaimana karakteristik senyawa oksida, peroksida, dan superoksida dari
logam alkali ?
6. Bagaimana sintesis hidroksida garam-garam okso (karbonat, bikarbonat,
nitrat, nitrit, sulfat, bisulfit) dan halida dari logam alkali ?
7. Bagaimana sifat-sifat hidroksida, garam-garam okso dan halida dari logam
alkali ?
3. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan sumber logam alkali yang berada di alam.
2. Dapat menjelaskan ekstrasi logam alkali dari mineralnya.
3. Dapat menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki logam
alkali.
4. Dapat menjelaskan pemakaian logam alkali dan senyawanya.
5. Dapat membedakan senyawa oksida, peroksida, dann superoksida dari
logam alkali
6. Dapat menjelaskan sintesis hidroksida garam-garam okso (karbonat,
bikarbonat, nitrat, nitrit, sulfat, bisulfit) dan halida dari logam alkali.
7. Dapat menjelaskan sifat-sifat hidroksida, garam-garam okso dan halida
dari logam alkali
3
Ibid., hlm. 14
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari massa kerak bumi dan di dalam air laut terdapat litium (0,006%
dan kira-kira 0,1 ppm). Mineral spodumene, LiAlSi 2O6 adalah sumber
utama litium. Dari elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa
garam inert diperoleh logam litium dengan menurunkan titik leleh hingga
~ 500oC.
2) Natrium
3) Kalium
3
Laut Mati di Israel. Kandungan garam yang besar menyebabkan manusia
terapung pada permukaan perairan-perairan tersebut. Natrium terdapat
dalam mineral-mineral: seperti albit (NaAlSi3O8), halit (NaCl), salt peter
(NaNO3), boraks (NaB4O7.10H2O), dan lain-lain. Sedangkan kalium
terdapat dalam mineral-mineral: ortoklas (KalSi3O3), silvit (KCl), chile
saltpeter (KNO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), feldspar (KalSi3O8), dan
lain-lain.
Dalam beberapa mineral silikat terdapat Li, Rb, dan Cs yang memiliki
kelimpahan lebih rendah. Seperti senyawa litium spodumen
(LiAl(SiO3)3(FOH)2), lepidolit (Li2Al2(SiO3)3(FOH)2) yang terdapat di
alam. Rubidium memiliki kelimpahan sebesar 10 ppb, dapat ditemukan di
alam dalam mineral feldspar dan karnalit. Pada mineral pollusit
(CsAl(SiO3)2) terdapat sesium. Fr merupakan unsur radioaktif dengan
waktu paruh yang sangat pendek ( tl/2= 21 menit ). Radioisotop ini
terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reaktor
nuklir. Mele Perey pada tahun 1939 menemukan 223 227
87 Fr hasil dari 1% 89 Ac
227
yang mengalami peluruhan dengan memancarkan sinar –α dan 90 Th
dihasilkan dari sisanya (99%) yang memancarkan sinar –β. 4
2 NaCl ( l ) elektrolisis 2 Na ( l ) +C l 2 ( g)
→
4
Ibid,. hlm. 68
4
Titik lelehnya yang cukup tinggi (801oC) dapat diturunkan menjadi
sekitar 600oC dengan menambahkan sedikit CaCl2, sehingga proses
elektrolisis dapat berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.
Karena titik leleh dan titik uapnya yang relatif rendah, pengadaan K,
Rb, dan Cs tidak dapat dilakukan dengan metode elektrolisis.
5
Basher dan Adrian Dingle, Tabel Periodik Unsur-Unsur, (Jakarta:Erlangga, 2008), hlm 2
5
(3) kelarutan; sebagian besar dari senyawa-senyawa logam alkali akan
larut dalam air walaupun memiliki kelarutan yang berbeda-beda.6
Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) terlihat mengkilat dan
berwarna keperakan atau abu-abu dan merupakan konduktor listrik dan
panas yang baik. Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali
dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalitik dalam unsur-unsur ini.
Perubahan entalpi atomisasi logam-logam umumnya berharga antara 400-
600 kJ mol-1, tetapi untuk logam-logam alkali harga ini jauh lebih rendah
antara 78-162 kJ mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan
rendahnya titik leleh dengan rendahnya perubahan entalpi atomisasi.
Logam-logam alkali memiliki kecenderungan perubahan sifat-sifat
secara teratur dalam arah ke bawah dalam golongan sebagai berikut :
(1) logam-logam alkali memiliki warna abu-abu seperti perak dan lunak.
(2) logam alkali bersifat korosif, meleleh ditangan dan dapat terjebak di
plastik.
(3) logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah sehingga
ikatan logamnya rendah dan setiap atom hanya mampu memberi satu
electron untuk membentuk ikatan logam.
(4) logam alkali menjadi penghantar listrik dan panas yang baik karena
electron valensinya mudah berpindah.
(5) atom-atom logam alkali akan mudah terionisasi apabila disinari dengan
cahaya yang berenergi rendah seperti efek fotolistrik.7
6
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti, Kimia Anorganik Logam, (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2010), hlm 106
7
A. Haris Watoni, dkk, Kimia Untuk Siswa SMA/MA Kelas XII, (Bandung: Yrama Widya,2016) hlm
132
6
Semua logam alkali ditemukan dalam keadaan senyawaan alam
sebagai ion positif.
2. Sifat metalik (sifat sebagai logam), pada logam sifat ini cenderung
untuk melepaskan electron dan cenderung semakin bertambah dari atas
ke bawah dalam table periodic unsur. Akan tetapi sedikit berbeda
dengan logam litium karena ionnya yang sangat kecil sehingga rapatan
muatannya sangat tinggi untuk satu ion bermuatan satu. Oleh karena
itu litium kurang bersifat metalik dibandingkan dengan natrium hingga
sesium.
3. Reaksi khas, logam alkali adalah zat pereduksi yang kuat dengan
begitu mudah kehilangan electron. Mereka mudah bergabung dengan
kebanyakan unsur nonlogam. Kalium, rubidium, dan sesium, reaksi-
reaksinya begitu cepat dan begitu eksitermik, sehingga hydrogen yang
dilepaskan biasanya segera menyala.litium jauh bereaksi lebih lambat
dibandingkan dengan unsur-unsur golongan IA lainnya tetapi masih
dapat dikatan cepat karena reaksi litium dan air diselidiki untuk
dijadikan sebagai reaksi pendorong untuk torpedo.8
- Reaksi logam alkali dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan
gas hydrogen
2 Na ( s ) +2 H 2 O →2 NaOH ( aq ) + H 2 (g)
- Reaksi logam alkali dengan gas oksigen :
a. 4 Li ( s ) +O2 ( g ) → 2 LiO(s)
b. 6 Na ( s )+2 O 2 ( g ) → 2 NaO ( s )+ N a 2 O 2 (s)
c. K ( s ) +O2 ( g ) → K O2 ( s)
d. Rb ( s )+ O 2 ( g ) → RbO 2 (s)
e. Cs ( s ) +O2 ( g ) →CsO 2 ( s)
- Reaksi logam alkali dengan hydrogen
8
Keenan, dkk, Kimia Untuk Universitas, (Jakarta:Erlangga,1992), hlm 153-155
7
Semua logam alkali dengan hydrogen membentuk reaksi yang
sama.
2 Na ( s ) + H 2 ( g ) → 2 NaH ( s)
9
Agus Kamaludin, Babat Habis UN Kimia SMA, (Yogyakarta:Andi Offset,2013), hlm 71-72
10
Hasyim Ashari, Kimia Unsur dan Kimia Karbon, (Jakarta:Erlangga, 2006) hlm 23
11
Fajar Nurjihad C, Pasti Bisa Kimia SMA, (Yogyakarta:Andi Offset, 2013), hlm 67
8
4. Penggunaan Logam Alkali dan Senyawanya
LiH ( s ) + H 2 O ( l ) → LiOH ( aq ) + H 2 ( g)
9
Sifat tersebut membuat litium hidrida bermanfaat sebagai zat
pengering untuk pelarut-pelarut organic, dan litium aluminium hidrida
banyak dimanfaatkan sebagai zat pereduksi yang baik pada sintesis
senyawa-senyawa organik.
Litium cair merupakan zat yang paling korosif. Contohnya, juik
alogam litium dilelehkan dalam suatu wadah dari bahan gelas, maka
akan terjadi rekasi spontan dengan wadah tersebut, dan membentuk
lobang pada wadah tersebut. Reaksi ini disertai dengan pancaran
cahaya putih kehijauan yang tajam. Selain itu, litium mempunyai
standar potensial reduksi paling negative dibandingkan dengan unsur-
unsur lainnya.12
Industri terbesar dalam memanfaatkan litium adalah industri lemak
atau minyak pelumas-lotium, dan lebih dari 60% dari berbagai macam
minyak pelumas otomotif mengandung litium. Senyawa-senyawa yang
dipakai adalah litium stearate, C7H35COOLi, yang dicampurkan
kedalam minyak agar tahan terhadap air sehingga diperoleh pelumas
yang tidak mengeras pada temperature rendah tetapi tetap stabil pada
temperature tinggi. 13
Senyawa-senyawa litium sangat banyak digunakan pada sel kering
yang ringan dan juga baterai karena memiliki masa pakai yang lama,
bahkan pada suhu yang tinggi sekali. LiCl dan LiBr sangat higroskopis
dan biasanya digunakan pada proses-proses pengeringan di industry
dan pengatur kondisi udara (air conditioning).
2) Natrium 11Na, Na adalah logam alkali yang paling banyak digunakan
dalam industry. Penggunaan utama Na adalah dalam pembuatan timbal
tetrametil dan timbal tetraetil sebagai bahan antiknocking pada bensin.
Na juga digunakan sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan logam-
logam tertentu, seperti titanium, dan sebagai bahan pemancar cahaya
tembus kabut pada lampu kendaraan bermotor dan jalan raya. Na cair
12
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti, Kimia Anorganik Logam, (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2010), hlm 110-111
13
Ibid., hlm 113
10
digunakan sebagai media pertukaran panas dalam reactor perbanyakan
inti secara tepat. Adapun penggunaan logam kalium umumnya terbatas
pada penerapan khusus dimanapun natrium, yaitu logam yang lebih
murah.14 Logam natrium digunakan dalam berbagai sintesis senyawa
natrium dan memiliki dua kegunaannya. Pertama, untuk ekstraksi
logam-logam lainnya. Untuk mendapatkan logam-logam yang sedikit
jumlahnya seperti torium, zirconium, tantalum, dan titanium, adalah
dengan cara mereduksi senyawaan tersebut dengan logam natrium.
Contohnya, logam titanium dapat diperoleh dari senyawanya yaitu
dengan cara mereduksi titanium klorida dengan natrium dengan
persamaan reaksi :
TiCl 4 ( l ) +4 Na ( s ) → Ti ( s )+ 4 NaCl(s)
Logam titanium murni dapat diperoleh jika endapat yang terbentuk
dicuci dengan air yang akan melarutkan natrium klorida.
Penggunaan yang kedua yaitu dalam memproduksi zat aditif bahan
bakar minyak, tetraetiltimbel (TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb
dengan etil klorida menurut persamaan reaksi :
4 NaPb ( s ) +4 C2 H 5 Cl ( g ) → ( C2 H 5 )4 Pb ( l ) +3 Pb ( s )+ 4 NaCl( s)15
Senyawa natrium dalam bentuk hidroksida, karbonat, sulfat,
tripolifosfat dan silikatnta merupakan beberapa contoh bahan industry
yang sangat penting. Natrium banyak ditemukan dalam bentuk
senyawaannya, seperti NaOH (soda kaustik), Na 2CO3 (soda abu),
NaHCO3 (soda kue atau soda bikarbonat), NaCl (garam meja) sebagai
sumber senyawa-senyawa Na dan Cl yang lain. NaNO 3 (sendawa chili)
sebagai bahan pupuk, Na2SO4 sebagai bahan produksi HCl, NaH
digunakan untuk sintesis NaBH4 sebagai bahan recorvery perak dan
merkuri dari air limbah.
3) Logam-logam alkali lainnya
14
Suyanta,. Op. cit., hlm 71
15
Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti. Op.cit., hlm 114
11
Logam kalium sangat berperan penting dalam berbagai proses
didalam tubuh. Secara khusus, untuk membantu kerja syaraf,
membantu otak mengirim pesan ke otot. Akan tetapi, apabila kalium
ini berjumlah yang sangat berlebihan didalam tubuh maka dapat
mengakibatkan serangan jantung. Biasanya di Amerika Serikat, kalium
digunakan untuk menyuntik mati tahanan-tahanan yang dijatuhi
dengan hukuman mati. Kalium juga digunakan dalam peluruhan
radioaktif kalium-argon untuk mengetahui umur benda-benda kuno.
Pada penanganan pernafasan darurat, KO2 bereaksi dengan H2O dan
CO2 dalam udara pernafasan membentuk O2. KNO3 dikenal sebagai
sendawa (saltpeter), digunakan sebagai pupuk kalium dan nitrogen.
Logam rubidium, cesium, dan fransium saat ini masih sangat
jarang digunakan. Cesium biasanya juga digunakan dalam beberapa sel
fotolistrik.16
4 Li ( s ) +O 2 ( g ) → 2 L i2 O(s)
16
A. Haris Watoni,. Op.cit., hlm 134
17
Suyanta.. op. cit. hal
18
Keenan, dkk, op.cit., hal 116
19
Sakti Hidayati dan Bima Prasetya. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. (Erlangga. Jakarta. 2013)
hal. 119
20
Suyanta,. Loc.cit
12
Peroksida dihasilkan dari Natrium yang bereaksi dengan dioksida
menghasilkan Natrium Peroksida (Na2O2). Persamaan reaksinya adalah:
2 Na ( s ) +O 2 ( g ) → Na2 O 2 (s )
Superoksida adalah tiga logam alkali yang lain bereaksi dengan dioksigen
berlebih membentuk dioksida (1-) dan sifatnya paramagnetik. 133 pm panjang
ikatan O-O dalam ion-ion dioksida (1-), sedikit lebih panjang daripada panjang
ikatan dalam molekul oksigen dan lebih pendek daripada panjang ikatan dalam
ion dioksida (2-). Contoh Persamaan reaksinya adalah21 :
k ( s ) +O 2 ( g ) → KO2 (s)
paramagnetik adalah zat yang memiliki suatu zat atau lebih electron yang
tak berpasangan, sedangkan diamagnetik adalah zat yang memiliki suatu zat atau
lebih electron yang semuanya berpasangan.22
13
O2 2,0 1.207 1554
O2- 1,5 K (O2) 1.28 1145
O22- 1,0 Na2 (O2) 1.49 845
L i2 O ( s ) + H 2 O ( l ) →2 LiOH (l)
Na2 O2 ( s )+ H 2 O ( l ) → 2 NaOH ( aq )+ H 2 O2 ( aq )
KO 2 ( s ) + H 2 O ( l ) →2 KOH ( aq ) + H 2 O 2 ( aq )+ O 2( aq)
4 K O2 ( s ) +2CO 2 ( g ) → 2 K 2 CO 2 ( s ) +3 O2 ( g )
K 2 CO2 ( g )+ CO2 ( g ) + H 2 O ( aq ) → 2 KH 2 CO 3 (s )
24
Suyanta. Loc.cit
14
merupakan jumlah ion natrium yang terdapat dalam setiap unit karbonat
yang terdapat dalam mineral.natrium sesquikarbonat bukan suatu
campuran dua senyawa, akan tetapi satu senyawa yang dalam kisi
kristalnya terdapat ion-ion karbonat dan bikarbonat secara berselang-seling
atau bergantian dengan ion natrium dan molekul air dengan rasio = 1 : 1 :
3 : 2, yaitu Na3(HCO3).2H2O.
Natrium karbonat monohidrat dapat diperoleh dari ekstraksi trona
yang ditambang kira-kira 400m di bawah tanah, diluluhkan kemudian
dipanaskan kedalam tempat pemanas yang berputar. Proses ini mampu
mengubah sesquikarbonat menjadi karbonat :
2 [ Na2 CO3 . NaHCO3 . 2 H 2 O ] ( s ) →3 Na 2 C O3 ( s ) +5 H 2 0 ( g ) +CO 2 ( g)
Karbonat yang diperoleh dilarutkan di dalam air, setelah itu disaring
kemudian diuapkan hingga kering untuk menghasilkan natrium karbonat
monohidrat, dan apabila dipanaskan dalam pemanas berputar maka akan
diperoleh natrium karbonat tanpa hidrat.
Dari proses penambangan trona ini ternyata kebutuhan dunia
terhadap natrium karbonat masih belum tercukupi, dan kebutuhan ini harus
tetap terpenuhi yakni dengan proses Solvay, yang melibatkan reaksi
sederhana:
2 NaCl ( aq ) +CaC O 3 ( s ) ↔ Na2 CO3 ( aq ) +Ca Cl2 (aq)
Dalam reaksi ini keseimbangannya sangat cenderung bergeser ke
kiri, dan untuk membuat reaksi bergeser ke kanan perlu dilakukan
beberapa tahap secara tidak langsung:
1. Masukkan karbon dioksida kedalam larutan yang telah dijenuhkan oleh
NaCl dan amonia, sehingga terjadi reaksi antara gas karbon dioksida
dengan amonia, adapun reaksinya:
−¿( aq)¿
1) CO 2 ( g ) + N H 3 ( aq ) + H 2 O ( l ) → NH +4 ¿ ( aq )+HCO 3 ¿
15
+¿→ NaHCO 3 (s )¿
( aq ) +Na
2) HCO−¿
3
¿
25
Kristian H.. op. cit. hlm. 121-123.
16
Proses ini dilangsungkan pada temperatur dibawah 100°C, karena
KNO3 paling rendah kelarutannya pada temperatur kamar senyawa ini
dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan kristalisasi bertingkat. Seperti
halnya NaNO3, KNO3 juga mengalami dekomposisi yang sama pada
pemanasan. Kalium nitrat dapat juga digunakan sebagai bahan untuk
membuat serbuk peluru yang dicampur dengan arang, belerang dengan
rasio massa sekitar 6 : 1 : 1. Jika campuran ini dipanaskan, terjadi reaksi:
2 KNO3 ( s )+ S ( s ) +3 C ( s ) → K 2 S ( s ) + N 2 ( g ) +3 CO (g)
Terbentuknya gas sebagai hasil reaksi disertai dengan suhu tinggi
mengakibatkan pengembangan mendadak sehingga terjadi ledakan.26
3) Sulfat
Natrium sulfat digunakan dalam pembuatan kaca dan dalam
membuat kayu menjadi bubur serat (pulp). Kalium sulfat adalah bahan
berharga dalam jenis pupuk tertentu. Natrium sulfat dekahidrat,
Na2SO4.10H2O (garam Glauber) mempunyai sifat yang baik sebagai
bahan penyimpan energi surya untuk pemanasan dengan panas matahari.
Zat ini mempunyai suhu transisi yang cocok (32,4°C), panas lebur yang
besarnya (250 kJ/kg).27
26
Kristian H. Sugiyarto, op.cit hlm. 121-123.
27
Keenan, op. cit hlm 161.
17
di alam dan diproduksi secara sintetik sebagai suatu produk dari proses Solvay
untuk membuat natrium karbonat. Digunakan sebagai zat pengering, kalsium
klorida juga ditaruh diatas jalan yang berdebu, karena kecenderungannya untuk
berdelikesensi (menarik uap air dari udara dan membentuk tetes-tetes halus
larutan jenuh).28
28
Keenan., op. cit. hlm 158-159.
18
Dalam sel diafragma asbes, ion-ion Natrium dan klorida dapat menembus
diafragma asbes yang basah, tetapi molekul-molekul gas hidrogen dan
klorin tidak. NaCl yang tidak terelektrolisis yang terkontaminasi dengan
larutan NaOH diendapkan dengan pemekatan larutan tersebut, sehingga
dengan penyaringan dapat dipisahkan. Ion klorida yang tidak
terkontaminasi oleh larutan NaOH yang dihasilkan dan lebih pekat.
Logam titanium yang dipakai sebagai anode pada sel katode merkuri
(raksa). Ion klorida dioksidasi menjadi gas klorin pada anode, pada katode
ion Natrium direduksi menjadi logam Natrium yang kemudian larut dalam
raksa menjadi almagama , menurut persamaan reaksi:
Anode (Ti) : 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
Katode (Hg): 2Na+ (aq) + 2e + Hg → 2Na(Hg)
19
Manfaat Natrium Hidroksida
Natrium Hidroksida sebagian besar banyak digunakan sebagai reaksi pada
berbagai pabrik sintesis senyawa organik, anorganik dan digunakan pada
pembuatan pulp pabrik kertas. Dan juga untuk bahan pembersih peralatan
rumah tangga. Biasanya serbuk campuran natrium hidroksida ini dengan
aluminium akan menghaslkan [Al(OH)4]- dan gas H2 bila ditambah
dengan air.
a. Garam-garam alkali
Natrium Karbonat
Karbonat merupakan satu-satunya kelompok karbonat yang larut
dalam air. Yang terpenting dalam alkali karbonat adalah Natrium karbonat
yang stabil sebagai kristal anhidrat, monohidrat, dan dekahidrat. Diperoleh
dari bahan tambang “trona”, natrium karbonat mengandung 90% karbonat-
hidrogen karbonat, (Na2CO3.NaHCO3,2H2O), dan ini merupakan jumlah
ion natrium yang terdapat dalam setiap unit karbonat di dalam mineral.
Kebutuhan dunia akan natrium karbonat belum tercukupi akan
proses penambangan, dan melibatkan reaksi sederhana dengan proses
Solvay secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Keseimbangan reaksi di
atas sangat jauh bergeser ke kiri.
2NaCl(aq) + CaCO3(s) ↔ Na2CO3(aq) + CaCl2(aq)
20
Natrium karbonat dapatb diperoleh kembali pada pemanasan, menurut
persamaan reaksi:
2NaHCO3(s) → Na2CO3(aq) + H2O(g)
Sifat natrium bikarbonat dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama
pemadam kebakaran, karena serbuk mampu menyelimuti api dan juga gas
karbon dioksida yang dihasilkan dapat mematikan api.
Kalsium dihidrogen fosfat yang bersifat asam, yang akan bereaksi dengan
bikarbonat menghasilkan gas karbon dioksida yang berfungsi
menggelembungkan adonan roti pada pembakaran, menurut persmaan
reaksi:
2NaHCO3(s) + Ca(H2PO4)2(s) → Na2HPO4(s) + CaHPO4(s) +
2CO2(g) + 2H2O(l)
29
Kristian, op.cit,hlm:121-125
21
logam dan halogen. Karena sifat yang dimiliki logam alkali
menjadikannya sangat mudah bereaksi dengan unsur lain, salah satunya
halogen yang membentuk senyawa halida, salah satu contoh reaksi logam
alkali dengan halogen yang membentuk senyawa halida alkali, sebagai
berikut:
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s)
2K(s) + Cl2(g) → 2KCl(s)
Natrium klorida dan kalium klorida diambil langsung dari tambangnya,
bagian terbesar dari kalium klorida yang diperoleh, kira-kira 3 juta ton per
tahun di Amerika Serikat, yang digunakan dalam pupuk. Kalsium klorida
juga sering dijumpai di alam, diproduksi sebagai suatu produk-sampingan
yang jarang sekali digunakan dari proses Solvay untuk membuat Natrium
Karbonat. Kalsium Karbonat yang ditaruh diatas jalan yang berdebu,
dimana kalsium karbonat sebagai zat pengering. Karena kecendrungannya
untuk menarik uap air dari udara dan membentuk tetes-tetes halus larutan
jenuh.30
BAB III
PENUTUP
30
, ibid. hlm:158-159
22
Kesimpulan
Sumber yang paling utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan
larutan-larutan garam alkali. Akan tetapi golongan alkali ini jarang ditemukan
dalam bentuk unsur murni. Logam alkali biasanya ditemukan dalam bentuk
senyawaannya.
Beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu sifat yang berkaitan
dengan karakter ionic, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion,
dan kelarutan. Pada golongan logam alkali ini jika dilihat dari system periodic
unsur dari atas kebawah, maka keelektronegativitasnya semakin berkurang.
Logam alkali ini hanya memiliki satu satu electron valensi yang terlibat dalam
pembentukan logam. Oleh karena itu logam alkali memiliki energy kohesi yang
kecil sehingga bersifat lunak. Pada golongan logam alkali, titik didih dan titik
lelehnya mengalami penurunan jika dilihat dari atas kebawah pada system
periodic unsur sehingga lebib mudah menguap dan meleleh.
Saran
Sebagai manusia kita harus melestarikan alam, dan kita sebagai seorang
mahasiswa/i harus mencari tahu akan kekayaan alam dan selalu senantiasa
bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan
DAFTAR PUSTAKA
23
Ashari, Hasyim. 2006. Kimia Unsur dan Kimia Karbon. Erlangga. Jakarta
Basher dan Adrian Dingle. 2008. Tabel Periodik Unsur-Unsur, Erlangga : Jakarta
Fikriyah, Sakti Hidayati dan Bima Prasetya. 2013. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas
XII. Erlangga: Jakarta.
Kamaludin, Agus.2013. Babat Habis UN Kimia SMA, Andi Offset: Yogyakarta
Keenan, Charles, dkk. 1992. Kimia Untuk Universitas. :Erlangga : Jakarta
Nurjihad C, Fajar.2013., Pasti Bisa Kimia SMA . Andi Offset: Yogyakarta
Saito, Taro. 1996. Buku teks Kimia Anorganik online. Iwanni shoten publisher,
Tokyo
Sugiyarto, Kristian H dan Retno D. Suyanti,2010. Kimia Anorganik Logam,
Graha Ilmu: Yogyakarta
Suyanta,2013. Buku Ajar Kimia Unsur, Gajah Mada University Press: Yogyakarta
Watoni, A Haris, Dini Kurniawati, dan Meta Juniastri. 2016. Kimia untuk siswa
SMA/MA kelas XII. Yrama Widya: Bandung
West, krisna, 2007. Materi Kimia Logam dan Metaloid, Pakar Raya : Bandung
Yenti, elvi. 2014. Ikatan Kimia: sifat gelombang dan atom berdasarkan mekanika
gelombang. Kreasi edukasi: Pekanbaru
24