Jurnal1 PDF
Jurnal1 PDF
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
DESI USMANIYA
NIM. 100565201092
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK…………………………................................................................... ii
ABSTRACT……………………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iv
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 5
B. Perumusan Masalah……………………………………………………….. 16
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 16
D. Metode Penelitian………………………………………............................. 17
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data……………………………………….. 18
F. Landasan Teori……………………………………………………………. 18
1. Partisipasi………………………………………………………........... 18
2. Partisipasi Masyarakat………………………………………............... 27
3. Pemerintahan Daerah……………………………………………….... 32
4. Kelompok Usaha Bersama (KUBE).....……………………………..... 39
G. Hasil Penelitian……………………………………………………………. 41
1. Hasil Penelitian dari Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Program Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama(Kube) Di Kelurahan
Dompak Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Tahun 2013.. 41
Penutup……………………………………………………………………...... 41
H. Kesimpulan……………………………………………………………...... 41
I. Saran……………………………………………………………………… 43
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 44
5
daerah.
Otonomi daerah yang sarat dengan isu strategis berupa kelembagaan, sumber
dan kemajuan suatu wilayah tidak terlepas dari aspek pembentuk wilayah.
itu sendiri.
8
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK KOTA TANJUNGPINANG
BERDASARKAN KECAMATAN, KELURAHAN, JENIS KELAMIN
DAN KEWARGANEGARAAN TAHUN 2013
PENDUDUK
NO KECAMATAN / KELURAHAN LAKI PEREMPUAN JUML
LAKI AH
TANJUNGPINANG BARAT 31.101 30.392 61.493
1 TANJUNGPINANG BARAT 10.792 10.477 21.206
2 KAMBOJA 8.745 8.480 17.225
3 KAMPUNG BARU 6.274 5.956 12.230
4 BUKIT CERMIN 5.353 5.479 10.832
TANJUNGPINANG TIMUR 41.675 39.777 81.452
1 MELAYU KOTA PIRING 9.632 9.109 18.741
2 KAMPUNG BULANG 4.895 4.811 9.706
3 AIR RAJA 5.939 5.737 11.676
4 BATU IX 9.687 8.997 18.684
5 PINANG KENCANA 11.522 11.123 22.645
TANJUNGPINANG KOTA 12.284 11.351 23.635
1 TANJUNGPINANG KOTA 3.810 3.826 7.636
2 KAMPUNG BUGIS 4.887 4.165 9.052
3 SENGGARANG 2.281 2.072 4.353
4 PENYENGAT 1.306 1.288 2.594
BUKIT BESTARI 32.179 31.621 63.800
1 TANJUNGPINANG TIMUR 5.907 5.701 11.608
2 DOMPAK 1.430 1.302 2.732
3 TANJUNG AYUN SAKTI 6.883 6.961 13.844
4 SEIJANG 9.842 9.750 19.592
5 TANJUNG UNGGAT 8.117 7.907 16.024
TOTAL 117.239 113.141 230.380
Sumber : Dinas Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
2013, kelurahan dompak berada pada posisi kedua dari total jumlah penduduk
hal ini dapat menjadi indikasi sedikitnya potensi kelurahan Dompak untuk
berkembang mengingat luas wilayah yang masih besar dan juga meningat
lokasi kantor kantor pemerintahan baru Provinsi Kepulauan Riau, oleh sebab
itu penulis melihat hal ini sebagai sebuah hal yang bisa diangkat kedalam
sebuah penelitian.
bantuan kepada KUBE bersifat natura, melalui perantara, top down, terpusat,
1
Sejak tahun 1970-an pemerintah menggulirkan program penanggulangan kemiskinan melalui
Rencana pembangunan lima tahun (repelita) khususnya repelita I-IV melalui program sektor
dan regional. Keberadaan lembaga koordinasi penanggulangan kemiskinan yang bersifat
sektoral seperti kelompok usaha bersama atau KUBE dari kementrian sosial yang dulu
bernama departemen sosial, KUBE dimulai sejak tahun 1982 (Oetami Dewi, “KUBE
(kelompok Usaha Bersama) sebagai model untuk pengembangann pemberdayaan masyarakat
artikel diakses pada tanggal 23 april 2014 dari
http://inspirasitabloid.wordpress.com/2010/07/27kube-kelompok-usaha-bersama-sebagai-
model-untuk-pengembangan-pemberdayaan-masyarakat/)
10
tanpa pendampingan, maka mulai tahun 2006 sudah dilakukan perubahan dan
melalui kerjasama dengan pihak Bank Rakyat Indonesia Tbk. Mulai tahun
mulai dilakukan. Salah satu perubahan nyata yang telah dilakukan adalah
lagi bersifat natura (barang) yang harus disediakan oleh Pemerintah Pusat
tidak dalam bentuk uang tetapi berupa paket usaha yang disediakan oleh
dipertanggung jawabkan.
sesuai dengan standar harga satuan yang berlaku. Uraian mengenai kondisi
kelompok usaha bersama. sehingga pada akhir tahun 2013 telah tercatat
keberlangsungannya.
12
TABEL 2
JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA TAHUN 2013
DIKELURAHAN DOMPAK
NAMA JENIS
NO ALAMAT ANGGOTA BINAAN
KUBE USAHA
Home
Anggrek Kp.Kelam Pagi Dinas Sosial dan
1 10 Orang Industri Kue
Biru RT.003/RW.002 Tenaga Kerja
Kering
Home
Tg. Siambang, Industri kue Dinas Sosial dan
2 Mekar Sari 10 Orang
RT.001/RW.01 basah dan Tenaga Kerja
kering
Peternakan
Maju Kp. Sei Ungar, Dinas Sosial dan
3 10 Orang yaitu Ternak
Bersama RT.004/RW.02 Tenaga Kerja
Ayam
Home
Dompak Kp. Lama, Dinas Sosial dan
4 10 Orang Industri Kue
Permai RT.001/RW.04 Tenaga Kerja
Kering
Tg. Siambang, Warung Dinas Sosial dan
5 Melati Putih 10 Orang
RT.005/RW.01 Kelontong Tenaga Kerja
Ayam Kp. Dompak Peternakan Dinas Sosial dan
6 10 Orang
Bangkok Seberang Ayam Tenaga Kerja
Ayam Kp. Dompak Peternakan Dinas Sosial dan
7 10 Orang
Kalkun Seberang Ayam Tenaga Kerja
Kp. Dompak Peternakan Dinas Sosial dan
8 Itik Serati2 10 Orang
Seberang Ayam Tenaga Kerja
Ayam Kp. Dompak Peternakan Dinas Sosial dan
9 10 Orang
Cemani Seberang Ayam Tenaga Kerja
Kp. Dompak Home Dinas Sosial dan
10 Gonggong 10 Orang
Seberang Industri Tenaga Kerja
Kelam Dinas Sosial dan
11 Kp. Kelam Pagi 10 Orang budidaya ikan
Kemilai Tenaga Kerja
Tambak Budidaya Dinas Sosial dan
12 Kp. Dompak lama 10 Orang
Ketam tambak ketam Tenaga Kerja
Sari rumput Budidaya Dinas Sosial dan
13 Kp. Dompak lama 10 Orang
laut rumput laut Tenaga Kerja
Dinas
Dompak Home
14 Kp. Lama. 10 Orang Pemberdayaan
Mandiri Industri
Perempuan
Dinas
Home
15 Tiara Indah Kp. Sei jari 10 Orang Pemberdayaan
Industri
Perempuan
Dinas
Home
16 Sri Tanjung Tanjung Siambang 10 Orang Pemberdayaan
Industri
Perempuan
13
menunjukkan ada hasil sesuai yang diharapkan, yang pada akhirnya akan
Dompak.
perantara, top down, terpusat dan tanpa pendampingan, maka mulai tahun
perbankan. Bantuan tidak lagi bersifat natural yang harus disediakan oleh
5.19 % masyarakat dompak dari 2732 jiwa sudah termasuk kedalam program
2013).
Bersama yang dalam hal ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan modal,
bantuan modal usaha terhitung sampai akhir tahun 2013. Dimana masing
masing kelompok usaha bersama menerima bantuan 20 juta rupiah atau dua
juta rupiah per anggota. Dimana bantuan dana ini di akomodir oleh dua
masih aktif ataupun tidak, sehingga data data lapangan yang digunakan hanya
bersama yang telah dibentuk, mengingat ada beberapa faktor yang dapat
pengelola KUBE. Pembinaan dilaksanakan oleh petugas sosial wilayah mulai dan
berjenjang.
Tahun 2013.
16
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Kelurahan Dompak.
2. Manfaat Penelitian
pemerintah.
masyarakat.
Tanjungpinang.
D. Metode Penelitian
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain. Dalam hal ini
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
F. Landasan Teori
1. Partisipasi
yang berasal dari bahasa latin “participatio”. Perkataan “participare” terdiri dari
dua suku kata, yaitu “part” dan “cipare”. Kata part artinya bagian dan cipare
artinya ambil. Jikalau dua kata tersebut disatukan akan membentuk arti ambil
bahwa ada dua unsur pokok mengapa partisipasi itu penting. Pertama, alasan
mana ditekankan bahwa partisipasi itu adalah hak dan kewajiban bagi
masyarakat sebagai suatu sistem sosial dalam wilayah tertentu, secara mental,
dalam suatu kondisi tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sudah
Menurut Cohen dan Uphoff yang dikutip oleh Siti Irene Astuti D (2011:61-
evaluasi.
yaitu:
proyek akan gagal; kedua, bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek
atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan
tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut; ketiga,
pembangunan.
dominasi.;
langkah selanjutnya.
representatif
23
TABEL 3
partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga
bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata (abstrak). Bentuk
partisipasi yang nyata misalnya uang, harta benda, tenaga dan keterampilan
sedangkan bentuk partisipasi yang tidak nyata adalah partisipasi buah pikiran,
partisipasi masyarakat pada dasarnya dapat kita sebut juga sebagai tingkatan
partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat. Ach. Wazir Ws., et al., ed. (1999)
TABEL 4
TIPE PARTISIPASI
Sumber: Ach. Wazir Ws., et al., ed. (1999). Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya
Masyarakat.
Pada dasarnya, tidak ada jaminan bahwa suatu program akan berkelanjutan
berpartisipasi.
2. Partisipasi Masyarakat
karena bisa terjadi dalam kondisi tertentu masyarakat terlibat atau mengambil
bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan dimana masyarakat
berada pada posisi sebagai bawahan, pengikut atau klien. Disebut partisipasi
berpartisipasi horisontal satu dengan yang lain, baik dalam melakukan usaha
bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihak lain. Tentu
partisipasi rakyat dalam definisi ini diukur dengan kemauan rakyat untuk ikut
partisipasi rakyat merupakan kerjasama yang erat antara perencana dan rakyat,
pembangunan, tetapi juga dengan ada tidaknya hak rakyat untuk ikut
menentukan arah dan tujuan proyek yang akan dibangun di wilayah mereka
(Soetrisno, 1995).
harus memberikan respon dalam bentuk partisipasi secara aktif dalam proses
dalam suatu kegiatan adalah bila masyarakat yang bersangkutan merasa dirinya
berkepentingan dan diberi kesempatan untuk ambil bagian. Dengan kata lain
partisipasi tidak mungkin optimal jika diharapkan dari mereka yang merasa
tidak berkepentingan terhadap suatu kegiatan, dan juga tidak optimal jika
masyarakat.
juga dapat berasal dari unsur lingkungan. Menurut Holil (1980: 10) ada 4 poin
yaitu:
3. Pemerintahan Daerah
daerah, sangat bertalian erat dengan beberapa asas dalam pemerintahan suatu
Indonesia
sebagian hak dari pemilik hak kepada penerima sebagain hak, dengan obyek
Indonesia.
atau dari pemerintah daerah yang lebih tinggi kepada pemerintah daerah yang
lebih rendah sehingga menjadi urusan rumah tangga sendiri daerah itu. Untuk
utama, yaitu:
36
masyarakat lokal.
perasaan bahwa “orang pusat” lebih hebat dari “orang daerah” dan
sebaliknya.
memahami dan menterjemahkan secara cepat dan tepat nilai-nilai yang tumbuh
lokal. Salah satu alasan karena warga masyarakat merasa lebih aman dan
aspirasi dan kepentingan masyarakat daerah, serta lebih baik secara fisik dan
No. 32 Tahun 2004 tidak lagi merujuk pada istilah tingkatan karena hubungan
provinsi dan daerah kita bersifat coordinate dan independent. Distribusi fungsi
diberikan pada provinsi atau pada tingkatan pertama dalam pembagian dan
kabupaten atau kota setara dengan tingkatan ke dua. Selain itu, UU No. 32
Tahun 2004 juga mengatur distribusi fungsi pada pemerintahan desa yang
pemerintah daerah. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan
atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah
di tingkat pusat.
diterapkan.
output dan lebih efektif dalam penggunaan sumber daya manusia. Secara
Permasalahan Kemiskinan).
berwenang
pengembangan usaha
G. Hasil Penelitian
H. Kesimpulan
anggota satu kelompok dalam setiap kegiatan yang diadakan, hal ini
terkait, hal ini bisa berdampak pada ketidak percayaan pemberi dana
percaya dengan orang orang yang datang dari luar wilayahnya, faktor
I. Saran
dengan setiap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang masih aktif, hal ini
masyarakat tempatan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Buku
AusAID melalui Indonesia HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project
Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian dan Tekhnik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Bryant and White, 1982.Pembangunan Masyarakat. LIBERTY.Yogyakarta.
Conyers, Diana. (1991). Perencanaan Sosial di Dunia ketiga. Yogyakarta:
UGM Press
C.Peraturan Perundang-undangan
D.Data Lainnya