Anda di halaman 1dari 25

HASIL PENGOLAHAN AUM PTSDL

RPL

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING FORMAT

KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SMA IT AS SHOF

I. IDENTITAS
a. Satuan Pendidikan : SMA IT As Shof
b. Tahun Ajaran : 2019/2020
c. Kelas : XII
d. Pelaksanaan : Guru BK
e. Pihak Terkait : Peserta Didik

II. WAKTU DAN TEMPAT


a. Tanggal : 8 Oktober 2019
b. Jam Pembelajaran/Pelayanan : (Sesuai Jadwal)
c. Volume/Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit
d. Tempat : Ruang Kelas

III. MATERI PEMBELAJARAN


a. Tema/Subtema : 1. Tema : Keterampilan Belajar
2. Subtema : Belajar dan Gaya Belajar

IV. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN


a. Pengembangan KES : Agar siswa memahami pengertian belajar, macam-
macam gaya belajar dan cara menentukan gaya
belajar untuk mengembangkan keterampilan
belajarnya
b. Penanganan KES-T : Untuk mencegah siswa dari kesalah pilihan dalam
menentukan gaya belajar yang tidak sesuai dengan
dirinya karena kurangnya pengetahuan dalam
menentukan gaya belajar yang sesuai dengan
dirinya.
c. Tujuan Layanan :
1. Membantu peserta didik untuk mengetahui dan
memahami makna Gaya Belajar.
2. Membantu peserta didik agar memahami bahwa
belajar merupakan hal yang penting.
3. Membantu peserta didik agar memahami bahwa
mengetahui gaya belajar diri sendiri adalah penting.
4. Dengan mengenal gaya belajar, diharapkan peserta
didik menjadi lebih terampil dalam belajar.
5. Membantu peserta didik dalam mengenali gaya
belajar sehingga nantinya peserta didik menjadi
lebih mandiri.
V. MODEL/PENDEKATAN : Small Group Discussion → guru BK menayangkan
video, membentuk kelompok kecil dalam kelas,
kemudian membagikan topik bahasan kepada
setiap kelompok untuk dibahas secara bersama
kelompok lalu diskusi, tanya jawab, pemberian
tugas.

VI. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pencegahan

VII. JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG


a. Jenis Layanan : Layanan Informasi
b. Kegiatan Pendukung : AUM PTSDL Format SMA/Sederajat

VIII. SARANA
a. Media dan Perlengkapan : Infocus, Power Point, Video, Laptop, Speaker,
Proyektor, dan lembar kerja siswa
b. Sumber Kepustakaan :: M Nur, Rini Risnawati.2002.Gaya Belajar
Kajian Teoritik. PT. Pustaka Belajar. Jakarta.
IX. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN/PELAYANAN
Diperolehnya hal-hal baru oleh siswa terkait KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari) dengan
unsur-unsur AKURS (Acuan. Kompetensi, Usaha, Rasa, Sungguh-sungguh)
a. KES
1. Acuan (A) : Siswa memiliki pengetahuan tentang konsep belajar dan
gaya belajar
2. Kompetensi (K) : Siswa menunjukkan perubahan perilaku khususnya gaya
belajar dalam belajar secara positif sebagai dampak
dimilikinya pengetahuan dalam belajar dan gaya belajar
3. Usaha (U) : Siswa mengidentifikasi diri sesuai dengan melihat ciri-ciri
gaya belajar yang sesuai dengan dirinya.
4. Rasa (R) : Adanya antusias siswa dan ketertarikan siswa dalam
mengidentifikasi dirinya sesuai gaya belajarnya.
5. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan dan keseriusan dalam mengidentifikasi diri
dengan melihat secara dalam ciri-ciri yang sesuai dengan
gaya belajarnya.

b. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu, dalam


belajar dan gaya belajar berupa:
1. Pemahaman dan persepsi siswa yang mengganggu bahwa belajar tidak perlu dilakukan
secara berulang
2. Kurangnya pemahaman tentang belajar dan gaya belajar
3. Kurangnya pemahaman tentang macam-macam gaya belajar
4. Tidak mengetahui bagaimana cara menentukan gaya belajar yang sesuai

c. Ridho, Tuhan, Bersyukur, Ikhlas, dan Tabah


Memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk suksesnya siswa tersebut mewujudkan dan
mengembangkan konsep diri positif dalam belajar dan menentukan gaya belajar yang
sesuai.
X. LANGKAH KEGIATAN

Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Penstrukturan  Menjawab salam 5 menit
 Mengucapkan salam.  Absensi
 Mengecek kehadiran peserta  Mendengarkan
didik. penjelasan guru
 Mengungkapkan rasa senang  Menjawab pertanyaan
hari. guru
 Membina hubungan baik  Mengikuti kegiatan
dengan peserta didik. pembelajaran
 Penjelasan makna dan tujuan  Berdoa
layanan informasi.  Membentuk kelompok
 Memberikan ilustrasi sebagai
orientasi topik yang akan
dibahas mengenai “Belajar dan
Gaya belajar”.
 Menjalaskan manfaat dari
belajar dan memilih gaya belajar
yang sesuai dengan diri peserta
didik.
 Menjelaskan asas dalam
layanan, asas kegiatan, asas
kesukarelaan, asas keterbukaan,
asas kenormatifan dan asas
kerahasiaan.
 Melakukan apersepsi mengenai
metode yang digunakan dan
menjelaskan aturan yang
diberikan.
 Berdoa untuk ke tahap inti
2. Guru BK membagi peserta didik
ke dalam beberapa kelompok
kecil dan memberikan materi
yang akan dibahas dari setiap
kelompok
Inti a. Berpikir 30 menit
1. Mengajak peserta didik untuk  Peserta didik berdiskusi
memahami konsep belajar. terkait materi yang sudah
2. Mengajak peserta didik untuk dibagikan
memahami arti belajar.  Peserta didik mencari dan
3. Mengajak peserta didik untuk menggali informasi
memahami arti gaya belajar. terkait materi yang sudah
4. Mengingtkan kepada peserta dibagikan oleh guru BK
didik bahwa mereka adalah
individu yang wajib untuk  Peserta didik bekerjasama
belajar. dengan kelompok untuk
5. Mengajak peserta didik untuk menyiapkan hasil dari
memahami gaya belajar yang mencari dan menggali
sesuai dengan peserta didik. informasi terkait materi
6. Mengajak peserta didik untuk yang dibahas
mengajukan pertanyaan terkait  Peserta didik menjawab
materi yang disampaikan pertanyaan kelompok
kelompok penyaji. penanya
7. Menampilkan tayangan video  Peserta didik menyimak
10 cara belajar aktif (setelah tayangan video
siswa selesai presentasi)
b. Merasa

1. Mengajak peserta didik untuk  Menyimak penjelasan


menyadari betapa pentingnya guru.
belajar.  Memahami penjelasan
2. Mengajak peserta didik untuk guru.
menyadari betapa pentingnya
mengetahui gaya belajar yang
sesuai.
c. Bersikap

1. Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan


didik pendapatnya tentang video guru terkait hal-hal
gaya belajar. yang ditanyakan.
2. Menanyakan kepada peserta
didik tentang mengapa belajar
penting dilakukan secara
berkesinambungan.
3. Meminta peserta didik untuk
berpendapat apabila tidak
mengetahui gaya belajar yang
sesuai, maka dampaknya seperti
apa.
D. Bertindak

1. Mengajak peserta didik  Mengaitkan informasi


merencanakan tindakan untuk yang diperoleh dari
menerapkan gaya belajar baik di tayangan video,
rumah maupun di sekolah. presentasi kelompok
2. Mendorong peserta didik agar dan power point
bertindak menjadi manusia
Indonesia seutuhnya dengan
cara belajar.
e. Bertanggungjawab

1. Memberikan pemahaman  Menyimak pesan yang


kepada peserta didik bahwa apa guru sampaikan.
yang kita ketahui akan ada  Menanamkan dalam diri
pertanggungjawabannnya. sikap tanggungjawab
2. Mengajak peserta didik untuk akan diri sendiri.
dapat  Memiliki kewajiban
mempertanggungjawabkan untuk memberikan
pembelajaran yang didapat hari infromasi terkait
ini. materilayanan kepada
3. Mengajak peserta didik untuk orang lain.
menggunakan informasi yang
didapat untuk dirinya sendiri
dan orang lain disekitarnya.
Penutup 1. Menyimpulkan intisari materi  Mendengarkan dan 5 menit
informasi tentang belajar dan memahami penjelasan
gaya belajar yang sesuai dengan guru serta mencatat hal-
diri peserta didik. hal yang perlu di catat.
2. Melakukan penilaian kelompok  Mengerjakan refleksi diri
3. Melakukan penilaian melalui yang diberikan guru.
refleksi diri.  Menjawab salam.
4. Merencanakan kegiatan dalam
pertemuan berikutnya.
5. Memberikan salam.

XI. PENILAIAN
a. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/pelayanan untuk
memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran/pelayanan
yang telah diselenggarakan dengan dinamika BMB3.

b. Penilaian Hasil (BMB3) Konsep BMB3:


Berpikir; hal-hal apa yang dipikirkan siswa tentang materi belajar dan gaya belajar.
Merasa, bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti materi belajar dan gaya belajar.
Bersikap, bagaimana sikap siswa terkait materi belajar dan gaya belajar.
Bertindak, hal-hal apa yang akan dilakukan siswa terkait dengan materi belajar dan gaya
belajar.
Bertanggung jawab; hal-hal apa yang menjadi tanggung jawab setelah mengikuti materi
belajar dan gaya belajar.
XII. LAPELPROG DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah Laporan Pelaksanaan
Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat data penilaian hasil dan proses, dengan
disertai arah tindak lanjutnya.

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

Dyah Yuliastuti P, S.P,M.Pd Isty Pratami Puteri

LAMPIRAN

1. Uraian materi (bahan layanan/ modul)


2. Instrumen penilaian
3. Media layanan (gambar/video/power point)
Lampiran 1 : Uraian Materi

Pengertian Belajar
Belajar adalah aktivitas mental-intelektual yang bersifat internal. Gagne (1975),
menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas mental-intelektual yang bersifat internal.
Aktivitas belajar aktualisasinya adalah proses beroperasinya mental-intelektual anak. Indicator
adanya proses beroperasinya mental-intelektual tersebut dapat dilacak dari hasil operasi
mental-intelektual tersebut. Hasil-hasil operasi itu, dalam hal ini diaktualisasikan anak dalam
bentuk perubahan perilaku. Menurut Skinner (1973) belajar adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
prilaku, sikap, dan mengokohkan kpribadian
Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan yang lebih baik, yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan yang dilakukan secara sadar dan tertuju. Sedangkan proses
belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang
terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang
lebih maju daripada keadaan sebelumnya.

Pentingnya Belajar
Belajar sangat penting bagi hidup kita, dengan belajar kita bisa mendapatkan
pendidikan yang lebih baik. Pendidikan yang lebih baik sangat penting bagi semua orang untuk
terus maju dalam kehidupan dan mendapatkan kesuksesan. Ini juga bisa menambah
kepercayaan diri dan membantu membangun kepribadian seseorang. Pendidikan baik atau
buruk hanya kita sendiri yang bisa tentukan. Kepercayaan diri bukanlah hal sepele yang boleh
dipandang sebelah mata. Seseorang yang hidupnya percaya diri biasanya jauh dari sifat keragu-
raguan dan yakin terhadap apa yang dilakukan. Kepercayaan diri ini pun sangat bermanfaat
dalam kehidupan sosial. Jika kita berharap menjadi satu dari banyak orang yang percaya diri,
maka belajarlah mulai saat ini. Dengan belajar, maka tentunya jendela ilmu dan pengetahuan
kita akan semakin lebar. Khasanah keilmuan yang semakin bertambah akan berdampak pada
kepercayaan diri. Bayangkan jika kita berjalan di tengah-tengah orang yang
memperbincangkan topik saat ini yang tidak kita ketahui. Apa yang dapat kita lakukan? Lain
halnya jika kita selalu belajar untuk selalu meng-update diri kita dan selalu tahu hal yang baru
saat ini. Sederhananya kita bisa membandingkan kualitas anti-virus yang biasa di-update
dengan yang tidak. Komputer akan kewalahan jika kita tidak meng-update anti-virusnya karena
virus itu sendiri selalu di-update. Jadi, bagaimana tidak kita membiarkan dunia berjalan tanpa
kita yang mengimbanginya dengan selalu meng-update diri kita.
Selain untuk menambah kepercayaan diri, pendidikan juga berpengaruh besar dalam
dunia yang kompetitif seperti saat ini. Sekarang semua orang harus memiliki pendidikan yang
baik. Pentingnya pendidikan tinggi sangat berpengaruh dalam mendapatkan pekerjaan dan
jabatan yang baik. Pendidikan yang tepat menciptakan banyak cara untuk terus maju di masa
depan. Setiap anak memiliki impian sendiri untuk melakukan sesuatu yang berbeda dalam
kehidupan. Terkadang orang tua bermimpi anak-anak mereka untuk menjadi dokter, perwira,
insinyur dan posisi tingkat tinggi lainnya. Hanya ada satu cara untuk meraih semua mimpi
tersebut.
Belajar memiliki kekuatan untuk mengubah kita menjadi orang sukses. Hampir semua
orang sukses tentunya pernah mengalami kegagalan. Namun mereka tak menyerah dan terus
berulang-ulang mencoba. Sedikit sekali kesuksesan yang dapat diperoleh secara instan. Salah
satu langkah menggapai dan mencicipi kesuksesan adalah dengan belajar dari pengalaman dan
belajar memperbaiki kekurangan yang ada. Tampak jelas bukan bahwa langkah ditempuh
sebuah kesuksesan tiada lain adalah dengan belajar dan belajar. Artinya belajar memiliki
kekuatan yang ampuh untuk menyajikan kesuksesan untuk kita nikmat. Jadi jika rasa lelah yang
menghambat kita untuk belajar, maka cukup yakini saja bahwa suatu saat usaha ini akan
berbuah kesuksesan untuk diri kita sendiri. Konteks kesuksesan ini tentunya tidak diartikan
hanya dalam kekayaan saja. Kesuksesan ini berarti global seperti dalam bidang akademik,
hubungan sosial, keyakinan dan kesuksesan-kesuksesan yang lainnya.

Pengertian Gaya Belajar


Para ahli memberikan beberapa pengertian gaya belajar. Pada dasarnya kemampuan
seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang
cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, siswa seringkali harus
menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa (Winkel,2009).
M. Joko Susilo (2009: 94) mengatakan sebagai berikut : “gaya belajar adalah cara yang
cenderung dipilih seorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memperoleh
informasi tersebut”. Sedangkan Bobbi Deporter dan Mike Hernacki (2010:112)
mengemukakan bahwa gaya belajar adalah kombinasi bagai mana anda menyerap, dan
kemudian mengatur serta mengelola informasi. Senada dengan yang diungkapkan oleh Munif
Chatib (2009:136) bahwa gaya belajar adalah cara informasi masuk kedalam otak melalui indra
yang kita miliki.
Menurut Nasution (2011) gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa
bereaksi dan menggunakan perangsang – perangsang yang diterima dalam proses belajar.
Menurut penulis gaya belajar adalah cara siswa untuk membuat suatu strategi dalam belajar
dan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang tersebut.
Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan
terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika
seseorang bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, jika suatu ketika,
misalnya harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan
memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya.

Macam-Macam Gaya Belajar


Kita tidak bisa memaksakan seorang anak harus belajar dengan suasanan dan cara yang
kita inginkan karena masing masing anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri.
Kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.
Banyak anak menurun prestasi belajarnya disekolah karena dirumah anak dipaksa belajar tidak
sesuai dengan gayanya. Anak akan mudah menguasai materi pelajaran dengan menggunakan
cara belajar mereka masing-masing.
Kemampuan seorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda-
beda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang ada pula yang sangat lambat. Karenanya mereka
harus menempuh cara yang berbeda untuk bias memahami sebuah informasi atau pelajaran
yang sama. Terkadang siswa suka guru mereka mengajar dengan menuliskan segalanya
dipapantulis, dengan begitu mereka dapat membaca dan mencoba untuk memahaminya. Ada
juga siswa yang yang lebih suka guru mereka mengajar dengan menyampaikan materi
pelajaran secara lisan, tak ubahnya seperti seorang penceramah yang diharapkan bercerita
panjang lebar tentang beragam teori dan banyak ilustrasinya, sedangkan siswa hanya
mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah tersebut dalam bentuk yang mereka pahami
sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu dapat
menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.
Perbedaan-perbedaan siswa dalam mengelola informasi di atas dipengaruhi oleh adanya
perbedaan gaya belajar siswa sesuai dengan kebiasaan dan seleranya. Menurut DePorter dan
Hernacki (2009) berpendapat tentang model gaya belajar sebagai berikut :”model gaya belajar
mencangkup gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik”.
Pemahaman tentang gaya belajar diharapkan dapat menentukan langkah-langkah supaya
belajar lebih cepat dan mudah sesuai dengan kondisi masing-masing

Berikut ini adalah macam-macam gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki.

a. Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual cenderung lebih dominan dalam penglihatannya dibanding dengan
pendengaran dan gerakan-gerakan. Gaya belajar visual cenderung lebih khusus belajar
melihat pada fokus telaahanya. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:116) ciri-ciri gaya
belajar visual adalah :
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
6. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata–kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
7. Mengingat apa yang dilihat, daripada apa yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk mengingat interupsi verbal kecuali juka ditulis, dan sering
kali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Membutuhkan pandangan dan tujuan menyeluruh dan sikap waspada sebelum secara
mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek.
14. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam rapat
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni daripada music
19. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih kata –
kata
Ciri gaya belajar diatas yang memegang peran penting yaitu mata/penglihatan
(visual). Dalam hal ini penggunaan metode pengajaran guru lebih dititik beratkan pada
peragaan atau media, ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut,
atau dengan cara menunjukan alat peraga langsung pada siswa atau menggambarkannya di
papan tulis. Gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
supaya mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk didepan agar dapat
melihat dengan jelas. Mereka berfikir dengan gambar–gambar di otak mereka dan belajar
lebih cepat dengan menggunakan tampilan–tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran
bergambar, video dan lebih suka mencatat detil-detilnya dalam mendapatkan informasi.

b. Gaya Belajar Auditorial


Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang lebih cenderung melalui suara dalam proses
pembelajaran. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:117) cirri-ciri gaya belajar auditorial
diantaranya :
1. Berbicara pada dirinya sendiri saat bekerja
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakan bibir merekka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
5. Dapat mengulang kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara
6. Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya pembicara yang fasih
9. Lebih suka musiik dari pada seni
10. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
14. Lebuh suka gurauan lisan daripada membaca komik
Ciri-ciri gaya belajar tersebut dapat disimpulkan, siswa yang mempunyai gaya belajar
auditorial dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
penjelasan guru. Gaya belajar auditorial dapat mencerna makna penyampaian melalui suara,
pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara dan hal-hal auditorial lainnya. Informasi tertulis
terkadang mempunyai makna minim bagi siswa auditorial. Siswa seperti ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca dengan bersuara serta melalui media seperti kaset,
radio, dan lain-lain.

c. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar kinestetik memiliki gaya belajar dengan melakukan segala sesuatu secara
langsung melalui gerak dan sentuhan. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:118) cirri
belajar kinestetik diantaranya :

1. Berbicara dengan perlahan

2. Menanggapi perhatian fisik

3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

7. Belajar melalui manipulasi dan praktik

8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

10. Banyak menggunakan isyarat tubuh

11. Tidak dapat duduk diam dalam waktulama

12. Tidak dapat mengingat geografi kecuali jika memang telah pernah berada ditempat itu

13. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

14. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot-mereka mencerminkan aksi dengan
gerakan tubuh saat membaca
15. Kemungkinan tulisannya jelek

16. Ingin melakukan segala sesuatu

17. Menyukai permainan yang menyibukan

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui gerak, menyentuh, dan
melakukan. Siswa seperti ini sulit untuk duduk berjam-jam karena keinginan mereka untuk
beraktifitas dan bereksplorasi sangat kuat. Sehingga proses belajar dengan gaya belajar seperti
ini harus melalui gerakan dan sentuhan. Ketika jenis gaya belajar tersebut memiliki ciri-ciri
dominan dalam melakukan suatu kegiatan. Begitu pula dengan gaya belajar siswa, terlihat
adanya ciri-ciri dominan dalam suatu proses kegiatan pembelajaran, sehingga dapat mencapai
hasil maksimal.

Daftar Pustaka:

M Nur, Rini Risnawati.2002.Gaya Belajar Kajian Teoritik. PT. Pustaka Belajar. Jakarta.

https://gurukreatifbanget.blogspot.com/2016/02/makalah-belajar-dan-pembelajaran-
proses.html

https://www.dictio.id/t/mengapa-belajar-sangat-penting-dalam-kehidupan/10067

http://ekaapridamayanti.blogspot.com/2014/08/makalah-gaya-belajar.html
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian

Pedoman Observasi Kegiatan Praktek

Aspek Yang Dinilai

Tingkat
Kerjasama Ketepatan Ketepatan Dalam
Kejelasan
Kelompok Dalam Materi Yang Menjawab
No Kelompok Dlam
Menggali, Mencari, Di Pertanyaan Total
Memaparkan
Mengelola Informasi Presentasikan Kelompok Lain
Materi
(Skor 0-20) (Skor 0-30) (Skor 0-25)
(Skor 0-25)

1.

2.

3.

4.

5.

dst
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Apa yang anda pikirkan/terlintas dalam pemikiran anda setelah mengikuti kegiatan ini?

……………………………………………………………………………………….………

……………………………………………………………………………….………………

……………………………………………………………………….………………………

……………………………………………………………….………………………………

……………………………………………………….………………………………………

……………………………………………….………………………………………………
2. Menurut pendapat Anda, apa makna belajar menurut anda?

……………………………………………………………………………………….………

……………………………………………………………………………….………………

……………………………………………………………………….………………………

……………………………………………………………….………………………………

……………………………………………………….………………………………………

……………………………………………….………………………………………………

3. Menurut pendapat Anda, apakah belajar penting? Berikan alasannya!

……………………………………………………………………………………….………

……………………………………………………………………………….………………

……………………………………………………………………….………………………

……………………………………………………………….………………………………

……………………………………………………….………………………………………
……………………………………………….………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..

4. Berdasarkan penjelasan materi layanan kali ini, apa gaya belajar yang Anda nilai sesuai

dengan diri Anda? Berikan alasannya dan bukti nyatanya.

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………….………

………………………………………………………………………….............................

…………………………………………………………………………………….………

………………………………………………………………………….............................

5. Bagaimana kesan Anda mengenai kegiatan ini? Berikan pendapat anda!

……………………………………………………………………………………….……

………………………………………………………………………………….…………

…………………………………………………………………………….………………

……………………………………………………………………….……………………
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik-topik atau kegiatan apakah yang telah dibahas melalui layanan


bimbingan konseling? Tuliskan dengan singkat:
…………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………….......

2. Kapan, dengan cara apa dan oleh siapa layanan itu diberikan?
Tanggal layanan: ……………………………………………………………...

Jenis layanan: …………………………………………………………………

Pemberi layanan: ……………………………………………………………...

3. Perolehan apakah yang anda dapatkan dari layanan tersebut? Jawablah


dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Hal apakah yang anda peroleh dari layanan yang telah anda jalani?
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..

b. Setelah mendapatkan layanan, bagaimanakah perasaan anda?


…………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………......

c. Setelah mendapatkan layanan, hal-hal apa yang anda laksanakan untuk


mengembangkan diri anda? ……………….................................................
……………………………………………………………………………..

4. Apakah layanan yang anda ikuti berkaitan langsung dengan masalah yang
sedang anda alami?
a. Apabila ya, keuntungan apakah yang anda peroleh? ………………………
……………………………………………………………………………..

b. Apabila tidak, keuntungan apakah yang anda peroleh? ……………………


……………………………………………………………………………..

5. Apa tanggapan, saran, pesan, atau harapan yang ingin anda sampaikan kepada
pemberi layanan? ……………………………………………………………..
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...

Tanggal mengisi : ………………………………………


Nama pengisi : ………………………………………
Lampiran 3 : PPT Materi Layanan

Anda mungkin juga menyukai