PENGUJIAN BETON
Langkah awal dalam pembuatan beton adalah pembuatan mix design. Mix design
adalah perbandingan komposisi beton yang terdiri atas agregat halus, agregat
kasar, semen, dan pasir. Mix design ini dimaksudkan agar beton yang dibuat
menghasilkan campuran dengan kekentalan yang tepat, keawetan yang tinggi,
kuat tekan yang baik, serta ekonomis.
Perhitungan perencanaan campuran beton harus didasarkan pada data sifat – sifat
bahan yang akan dipergunakan dalam produksi beton. Susunan campuran beton
yang diperoleh dari perencanaan ini harus dibuktikan melalui campuran coba yang
menunjukan bahwa prporsi tersebut dapat memenuhi kekuatan beton.
Oleh karena itu penting untuk melakukan pengujian beton bedasarkan mix
desaign yang telah dibuat. Diharapkan mahasiswa mampu membuat campuran
beton berkualitas tinggi dengan menerapkan perhitungan mix design hasil
pengujian ini.
Beton adalah campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar, dan air.
Campuran antara semen dan air membentuk pasta, pasta dan pasir secara bersama-
sama membentuk mortar, dan mortar ditambah kerikil akan membentuk beton.
Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, beton segar diberi bahan tambah. Bahan-
bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian dimasukkan ke
dalam suatu cetakan/begesting. Setelah dua jam beton segar ini akan mulai
mengeras, makin lama semakin keras dan semakin besar kuat tekannya. Kualitas
beton dapat dievaluasi dari kuat tekannya, dan ini sangat tergantung dari kualitas
bahan pembentuknya, serta perbandingan dari komposisi bahan tersebut . Tentang
rancang campur beton ini telah diatur dalam SK SNI T 15-1990-03.
TABEL/GRAFIK
No URAIAN / NILAI
PERHITUNGAN
Kuat Tekan yang 20 MPa pada 28 hari Bagian
1 diketahui
disyaratkan (f’C) cacat 5%, k = 1.64
2 Deviasi standar (Sr) ditetapkan 7 Mpa atau tanpa data
3 Niali tambah (M) M = k x Sr 1.64 x 7 = 11.5 Mpa
4 Kekuatan rata-rata yang fCR = f’C + M 20 + 11.5 = 31.5 MPa
ditargetkan (fCR)
5 Jenis semen diketahui Type I
Kasar = Batu Pecah (Alami)
6 Jenis Agregat diketahui
Halus = Pasir (Alami)
7 Faktor Air Semen bebas Tabel 2, grafik 1* 0.53
Faktor Air Semen Max
8 diketahui 0.6
(FASmax)
9 Tinggi slump diketahui 30 – 60 mm
10 Ukuran agregat max diketahui 40 mm
2 1 2 1
11 Kadar air bebas (KAB) W h+ Wk ( 160 ) + ( 190 )=170 kg/m3
3 3 3 3
170
Ka =283 kg/m3 (yang
12 Jumlah semen (KS) Ks= 0.6
FASmax
digunakan)
Ka 170
13 Jumlah semen max Ks( max)= =320 kg/m3
FAS 0.53
14 Jumlah semen min diketahui 275 kg/m3
Faktor air semen yang
15 - Masuk koreksi
disesuaikan
Susunan besar butir agregat Daerah gradasi susunan butir
16 Grafik 3 – 6*
halus 2 zona 2
Susunan agregat kasar atau
17 Grafik 3* Masuk koreksi
gabungan
Hasil Plot Grafik
3* 35+28
18 Persen agregat halus =31.5 %
BA + BB 2
2
% pasir = 31.5 % 2.55
Berat jenis relative agregat % kerikil = 68.5 % 2.6
19 Diketahui
(kering permukaan) BJ gabungan = (0.315)2.55
+(0.685)2.6 = 2.58
20 Berat isi beton (BIB) Grafik 16* 2380 kg/m3
21 Kadar agregat gabungan 20 – 12 – 11 1927 kg/m3
22 Kadar agregat halus 18 x21 607 kg/m3
23 Kadar agregat kasar 21 – 22 1320 kg/m3
*Bedasarkan SNI Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran
Beton Normal (SNI 03-2834-2000)
Komposisi Campuran :
Koreksi
1.75
Kkap = x 607=10.62 kg/m3
100
1.35
Kkak = x 1320=17.82 kg/m3
100
1.55
Kpyp = x 607=9.41 kg/m3
100
1.45
Kpyk = x 1320=19.14 kg/m3
100
= 170.11 kg/m3
= 608.22 kg/m3
= 1318.68 kg/m3
Kka
Ks = 283 kg/m3 Fas= =0.6
Ks
Kkp = 608.22 kg/m3
1
V 12S ¿ 12 ( 4
π ( 0.15 )2 ( 0.3 ) )
= 0.063 m3
= 10.717 kg
= 17.828 kg
= 38.32 kg
= 83.08 kg
Peralatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Pasir
2. Air
3. Kerikil
4. Semen
denganperhitungan
12.1.7 Penutup
12.1.7.1 Kesimpulan
12.1.7.1 Saran
Penggunaan beton saat ini telah menyebar disegala aspek bangunan. Seperti
banguan air, geotrans dan bangunan sipil lainnya. Umur beton ini berpengaruh
pada tingkat kualitas beton. Karena mutu beton pada umurnya memiliki tingkat
mutu yang berbeda beda makan penting melakukan pengujian ini sehingga
mahasiswa mampu mengenali mutu beton bedasarkan umur .
12.3.2 Tujuan Pengujain
Beton adalah campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar, dan air.
Campuran antara semen dan air membentuk pasta, pasta dan pasir secara bersama-
sama membentuk mortar, dan mortar ditambah kerikil akan membentuk beton.
Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, beton segar diberi bahan tambah. Bahan-
bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian dimasukkan ke
dalam suatu cetakan/begesting. Setelah dua jam beton segar ini akan mulai
mengeras, makin lama semakin keras dan semakin besar kuat tekannya. Kualitas
beton dapat dievaluasi dari kuat tekannya, dan ini sangat tergantung dari kualitas
bahan pembentuknya, serta perbandingan dari komposisi bahan tersebut . Tentang
rancang campur beton ini telah diatur dalam SK SNI T 15-1990-03.
Keterangan:
4. Melelahkan blerang, blerang digunakan untuk sisi salah satu sisi yang
alasnya tidak atau kurang rata.
5. Ketika blerang sudah meleleh tuangkan pada cetakan lalu letakan sisi
beton silinder diaatas cetakan, lalu tunggu hingga kering.
6. Setelah bagian alas dan atap silinder telah terlapisi dengan belerang,
pindahkan kedua benda uji pada alas mesin tekan
8. Setelah jarum pada kedua mesing tidak bergerak keatas, dan salah satu
jarum kembali ke 0, baca hasil pengukuran dan matikan mesin
12.3.7 Pembahasan
a. Luas = πr2
= (3.14) x 7.5 x7.5
= 176.625 m2
b. Uji Tekan
7 hari : 200.2 kN 20020 kg
: 145 kN 14500 kg
14 hari : 153 kN 15300 kg
: 161 kN 16100 kg
: 136 kN 13600 kg
: 143 kN 14300 kg
P
c. Fci =
A
7 hari
20020
Fci =
176,625
= 113.35 kg / cm2
14500
Fci =
176,625
= 82,095 kg / cm2
14 hari
15300
Fci =
176,625
= 86,624 kg / cm2
16100
Fci =
176,625
= 91,154 kg / cm2
21 hari
12150
Fci =
176,625
= 68,789 kg / cm2
13600
Fci =
176,625
= 76,999 kg / cm2
28 hari
12400
Fci =
176,625
= 70,205 kg / cm2
14300
Fci =
176,625
= 80,962 kg / cm2
Penutup
Kesimpulan
Saran-saran