nisamuktiana.blogs.uny.ac.id
Objectives
Evaluation
Jadi dalam melakukan evaluasi hendaknya jangan hanya berbentuk tes tertulis akan
tetapi juga berupa observasi, hasil pekerjaan siswa, kegiatan dan partisipasinya serta
menggunakan metode-metode lainnya agar diperoleh gambaran yang lebih komperhensif
tentang taraf pencapaian tujuan pendidikan.
Model Tyler (yang diperluas)
Landasan Landasan
filsafat Psikologis
Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler. Modifikasi tersebut penekanannya
terutama pada pemusatan perhatian guru. Taba memrcayai bahwa guru merupakan faktor
uatama dalam usaha pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan
guru dan memosisikan guru sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum merupakan
karakteristik dalam model pengembangan Taba.
Langkah-langkah dalam proses pengembangan kurikulum menurut Taba:
a. Diagnosis Kebutuhan
Agar kurikulum menjadi berguna pada pengalaman belajar murid, Taba berpendapat
bahwa segatlah penting mendiagnosis berbagai kebutuhan pendidik. Hal ini merupakan
langkah penting pertama dari Taba tentang apa yang anak didik inginkan dan perlukan
untuk belajar. Karena latar belakang peserta didik yang beragam, maka diperlukannya
diagnosis tentang gaps, berbagai kekurangan, (deficiencies), dan perbedaan latar belakang
peserta didik (variations in these background).
b. Formulasi Pokok-pokok (Merumuskan tujuan pendidikan)
Formusai yang jelas dan tujuan-tujuan yang koperhensif untuk membentuk dasar
pengembangan elemen-elemen berikutnya. Secara jelas, taba berpendapat bahwa hakikat
tujuan akan menentukan jenis pelajaran yang perlu untuk diikuti.
Dalam merumuskan tujuan pendidikan, ada empat area yang perlu diperhatikan,
pertama, konsep atau ide yang akan dipelajari (concepts or ideas to be learned). Kedua,
sikap, sensitivitas, dan perasaan yang akan dikembangkan (attitudes, sensitivities, and
feeling to be developed). Ketiga, pola pikir yang akan ditekankan, dikuatkan, atau
dimulai/dirumuskan (ways of thingking to be reinforced, strengthened, or initiasted).
Keempat, kebiasaan dan kemampuan yang akan dikuasai (habits and skills to be mastered)
c. Seleksi Isi
Menurut Taba, isi (materi) yang akan diajarkan kepada peserta didik adalah 1). Harus
Valid dan signifikan, 2). Isi Harus relevan dengan kenyataan sosial, 3). Isi hasus
mengandung keseimbangan antara keluasan dan kedalaman. 4). Isi harus mencakup
beberapa tujuan, 5). Isi harus dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik untuk
mempelajarinya, dan bisa dihubungkan dengan pengalaman mereka.
d. Organisasi isi
Dalam menyusun kurikulum, terutama terkait dengan bentuk penyajian bahan
pelajaran/isi atau organisasi kurikulum/isi, ada dua organisasi kurikulum yang bisa menjadi
pilihan, yaitu kurikulum berdasarkan mata pelajaran dan kurikulum terpadu.
e. Seleksi pengalaman belajar
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam seleksi pengalaman belajar peserta
didik. 1. Pengalaman peserta didik harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebab,
setiap tujuan akan menentukan pengalaman pembelajaran. 2. Setiap pengalaman belajar
harus memuaskan peserta didik 3. Setiap rancangan pengalaman belajar sebaiknya
melibatkan peserta didik, 4. Dalam satu pengalaman belajar kemungkinan dapat mencapai
tujuan yang berbeda.
f. Organisasi Pengalaman belajar
Mengutip pendapatnya Tyler, terdapat tiga prinsip dalam mengorganisasi pengalaman
belajar, yaitu kontinuitas, urutan isi dan integrasi. Kontinuitas bearti bahwa, pengalaman
belajar yang diberikan harus memiliki kesinambungan yang diperlukan untuk
pengembangan belajar selanjutnya dan untuk memperoleh pengalaman belajar dalam
bidang lain. Adapun urutan isi, artinya setiap pengalaman belajar yang diberikan kepada
peserta didik harus memperhatikan tingkat perkembangan mereka.
g. Penetuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara untuk melakukannya.
Dalam melakukan evaluasi, Taba menganjurkan beberapa hal :
1. Menetapkan kriteria penilaian
2. Menyususn program evaluasi yang koperhensif
3. Menerapkan teknik pengumpulan data
4. Melakukan interpretasi data evaluasi
5. Menerjemahkan evaluasi ke dalam kurikulum.
Model Wheeler
MODEL NICHOLLS
Evaluation
Selection and or
organisation of methods
MODEL SKILBECK
Analisis situasi
Merumuskan tujuan
Membuat program
Interpretasi dan
implementasi
Monitoring, umpan
balik, asesmen dan
rekronstruksi
MODEL SAYLOR
https://www.google.com/search?q=model-model+pengembangan+urikulum&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-beta&channel=nts#channel=nts&q=model-model+pengembangan+kurikulum