METODE PENELITIAN
Oleh:
Nama : Radiatul Awalia Amir
NIM : 1713441007
Kelas : Pendidikan Kimia ICP 2017
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan,
penyelesaian suatu permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian pendidikan adalah
penelitian untuk mendapatkan jawaban, penyelesaian masalah atau pemahaman
mendalam tentang pendidikan melalui metode ilmiah, yaitu sistematis, rasional dan
empiris. Menurut Arief (2011), penelitian pendidikan merupakan hal yang sulit untuk
dipelajari. Pertama karena konsep penelitian itu sukar. Kedua karena banyaknya teori
dalam pendidikan yang kadang-kadang bertentangan. Ketiga karena penelitian
pendidikan melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar
untuk dikontrol.
Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan, karena untuk
memperbaiki pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan intuisi dan
pengalaman saja. Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode
penelitian. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur
yang digunakan oleh peneliti agar penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat
memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas
metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian
yang digunakan.
Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan
pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian
mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan
bagaimana penelitian dilakukan. Ada beberapa jenis metode penelitian, diantaranya
metode sejarah, metode deskriptif, metode eksperimental, grounded research,
2
metode penelitian tindakan. Untuk metode deskriptif memiliki beberapa jenis, yaitu
penelitian survei, penelitian deskriptif berkesinambungan, penelitian studi kasus,
penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas, penelitian tindakan, penelitian
perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi. Makalah ini akan membahas
lebih dalam tentang penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah pada tulisan ini
adalah:
1. Bagaimana prinsip penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen?
2. Bagaimana desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian
3. Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian deskriptif
dan penelitian eksperimen?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penulisan adalah:
1. Untuk mengetahui prinsip penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen?
2. Untuk mengetahui desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian deskriptif dan
penelitian eksperimen?
3. Untuk mengetahui contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian
deskriptif dan penelitian eksperimen?
a. Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
3
2. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat
diselesaikan melalui penelitian survei dan penelitian evaluasi.
3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan
penelitian evaluasi.
desain, pelaksaan dan pelaporan penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek
penelitian.
C. Prinsip Penelitian Deskriptif
Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah :
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang
sedang terjadi.
b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan.
c. Variabel yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga
mendeskripsikanhubungan beberapa variabel
6
Musim ; Variasi Random. Deskripsi tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu
daerah tertentu atau lingkup Kelompok pada masyarakat di daerah tertentu.
7
2.2 Penelitian Survei
A. Pengertian Penelitian Survei
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu
atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada
waktu dilakukan penelitian. Penelitian survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam
mengungkapkan masalahnya, tanpa mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek
tertentu didalamnya.
Informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh
populasi dan dapat pula dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua
populasi dinamakan penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya
dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.
8
D. Desain penelitian survei
Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
- Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan seluruh populasi dalam
penelitian.
- Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak melibatkan seluruh populasi
melainkan menarik sampel dari populasi tersebut.
9
lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan
induk dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
pascasarjana kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana?
2. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah
penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
3. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian
dan upaya yang akan dilakukan.
4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti
perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik
komunitas. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi
masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan
sebagainya.
5. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang
akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran
yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik
survai, penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara,
observasi, kuesioner, dan sebagainya.
6. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh
populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).
7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala (Likert-type scale), dan
Tes.
10
8. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
a. Kuesioner
- Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
- Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
b. Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam
group penelitian.
c. Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung).
9. Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu
sehingga menghasilkan data.
10. Melakukan Analysis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
11. Pembahasan Hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat
menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.
11
pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa
merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab
(non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak
dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang bias.
2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau
berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face
interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan
pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan
untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden
tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan
pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat
digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya
yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi,
bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta,
mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman
pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.
3. Wawancara telepon (telephone interview)
Merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan
dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi
dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk menjangkaugeografis yang luas/
jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat
melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan
yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang
wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon,
mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan
terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari
latar belakang suara atau intonasi suara.
12
4. Alat Survey
1. Kuesioner
Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.
- Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2
pilihan
Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang
paling mendekati dengan keadaan kita)
Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall
- Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai
dengan pilihan yang tersedia
Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah
- Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab
pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?
2. Skala (Likert-type scale)
Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai
dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab
pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal
berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan.
Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?
SS S KS TS STS
3. Tes
13
Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan
norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.
- Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum,
biasa di sebut tes prestasi.
- Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di
sebut tes kemampuan atau ability test.
- Personality test
4. Interview Guide
Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :
- Tujuan wawancara
- Topik yang akan digali
- Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan
- Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus
- Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan
- Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik
5. Observation Checklist
14
melakukan penelitian. Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah
beberapa problematika penelitian antara lain :
1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris?
2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?
3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti
kursus tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus
secara cuma-cuma?
4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn keluarga mereka)
dengan mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?
5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
agar dapat melayani turis secara lebih baik?
Dengan mengetahui pendapat umum para tukang becak, peneliti dapat
memberikan saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang berminat untuk
menyelenggarkan kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurang-kurangnya
Dinas Pariwisata dengan hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat berharga guna
menentukan tindakan lebih lanjut.
Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas,
program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan,
dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K.
(2009) Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan
dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian
dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan
dan keberhasilan.
15
Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu
program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu
merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk
memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang
dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut Suharsimi
Arikunto (2007: 222) penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan
dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-
nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik
yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk
mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan
yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji
pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan
dan menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program.
16
C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan
Ditinjau dari tujuan, penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga
perbedaan, yaitu:
a. Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan
evaluasi pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud
yang kedua, yaitu setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan
bahwa hasilnya juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan.
b. Penelitian evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang
pengambilan keputusan hanya tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga
hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi
pendidikan biasanya peneliti lebih banyak tertarik pada prinsip-prinsi yang dapat
diberlakukan untuk lingkup yang lebi luas.
c. perbedaan yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai.
Para peneliti biasany berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit
gejala-gejala pendidikan.
17
b. Kelompok Kontrol
Yaitu kelompok yang telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi
tidak mendapatkan perlakuan seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen.
c. Kelompok Kontrol ekuivalen
Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain evaluasi menghasilkan hasil yang
terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena hasil yang diperoleh tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.
d. Kelompok control non ekuivalen
Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok eksperimen, tidak melalui
pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding.
e. Postest
Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan
variabel terikat.
f. Pre-test
Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum program dilaksanakan.
Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah :
18
- The True Control group : Desain Posttest saja
- Non-equivalent Control group : Desain Postest dan Postest
- The Single Group Time series Desaign
- The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja
- Before and After Design
19
F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa
adanya pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam
ingatan responden. Yang termasuk dalam metode penelitian deskriptif adalah penelitian
survei dan penelitian evaluasi.
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu
atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada
waktu dilakukan penelitian sedangkan penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur
ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek.
Terdapat perbedaan antara penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan
ditinjau dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan hasil keputusan atau hipotesis, dalam
hal penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan dalam pertimbangan makna atau nilai.
3.2 Saran
Mengingat kelebihan dan kelemahan baik penelitian survei atau penelitian
evaluasi tidak terdapat dalam makalah ini, maka diharapkan untuk penulis selanjutnya
agar menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan masing-masing penelitian ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju
suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja
(sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24).
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah ( Sutrisno Hadi, 2007:3 ) [1]. John
Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah
langkah-langkah pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut:
1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong
perlunya pemecahan.
2. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan
observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-
hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu
pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.
4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan
melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti
hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari
23
langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan
tersebut.
1. Agar Mahasiwa Dapat Mengetahui Pengertian Metode Historik, deskriptif Dan Ekperimental.
2. Agar mengerti tujuan-tujuan metode tersebut.
3. Menambah wawasan Serta pengetahuan Mahasiswa.
24
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan.
Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis
dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk
menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan
hipotesis tertentu. Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa,
karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya :
”Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi“.
Penelitian historis merupakan penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara
sistematis berkaitan dengan dengan kejadian masa lampau untuk menguji kebenaran hipotesis
yang berkaitan dengan sebab akibat atau kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat
membantu menggambarkan atau menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi
kejadian dimasa yang akan datang. Peneitin ini menggambarkan kejadian masa lalu yang
kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.
Penelitian sejarah juga dapat digunakan untuk membantu berpikir kembali pada keadaan masa
lalu, dengan alasan :
a. Ilmu pengetahuan yang sekarang dapat lebih baik dimengerti melalui belajar dari
pengalaman masyarakat yang lalu.
b. Pola pikir, strategi, dan tindakan masyarakat sekarang masih banyak yang menggunakan
peristiwa masa Lampau baik secara total ditiru, dan atau sebagian dimodifikasi untuk
memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat sekarang..
c. Masalah pada masa lalu masih mempunyai kaitan dengan masalah sekarang.
Cakupan dan sasaran penelitian sejarah sebenarnya dapat luas, termasuk kehidupan seseorang,
gagasan bersama kelompok masyarakat, pergerakan sosial, perkembangan institusi dan
kehidupan masyarakat masa lampau.
25
Kelebihan penelitian historis adalah sebagai berikut:
a. Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang diamati oleh orang lain dimasa
lampau.
c. Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak
diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan yang standart.
a. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa itu sendiri,
dan atau saksi mata yang mengalami peristiwa tersebut. Sumber tersebut dapat berupa
dokumena asli, relief, dan benda-benda peninggalan masyarakat masa lampau.
26
b. Sumber data skunder yaitu data atau informasi diperoleh dari sumber lain yang mungkin
tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut, sumber tersebut dapat berupa buku-
buku, catatan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Dari adanya sumber data primer dan sekunder ini, sebaiknya peneliti lebih memberikan bobot
pada sumber data primer terlebih dahulu, baru kemudian pengetahuan, data sekunder, data
tersier, dan seterusnya.
Pada penelitian ini tinjauan literatur dan prosedur penelitian merupakan suatu hal yang
penting. Pada penelitian ini literature mencakup semua jenis komunikasi tertulis. Komunikasi
tertulis dapat berupa dokumen resmi, rekaman, surat-surat, dan dokumen-dokumen lain. Jika
memungkinkan pada penelitian ini dapat melibatkan wawancara dengan orang yang ambil
bagian dalam suatu kejadian atau proses yang sedang diselidiki. Analisis data penelitian historis
Semuasumber data harus dianalisis dengan teliti secara ilmiah untuk menentukan keotentikan
dan keakuratan penelitian tersebut. Hal tersebut untuk menghindari diterimanya statemen
orang-orang terkenal.
1. Pengertian
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga,
masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau apa adanya. Atau suatu metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
fenomena yang ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian
mengenai gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan
27
indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable
yang lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
c. Menetapkan keputusan apabila orang lain menghadapi situasi yang sama.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek ataus
ubjek yang sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta
dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Penelitian deskriptif memerlukan tindakan
yang teliti pada setiap komponen penelitiannya agar dapat menggabarkan subjek atau obyek
yang diteliti mendekati kebenarannya.
a. Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang
sedikit yang dapat mengakibatkan biasnyak simpulan.
b. Bila peneliti menggunakan observasi, kadangkala dalam waktu pengmpuan data tidak
memperoleh data yang memadai.
c. Memerlukan permasalahan yang dirumuskan dengan jelas agar pada waktu menjaring data
dilapangan peneliiti tidak mengalami kesulitan.
a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang dapat dipecahkan dengan metode deskriptif.
28
b. Membatasi dan merumuskan masalah secara jelas.
f. Mendisain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk pengumpulan data, populasi,
sampel, menentukan instrumen pengumpulan data, dan menganalisis data.
g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik.
Pada penelitian ini peneliti dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung. Peneliti
mengunjungi individu yang diteliti untuk diamati semua kegiatannya yang alami, sehingga
informasi yang didapat sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Merupakan suatu penelitian yang meneliti tentang perkembangan prilaku seseorang atau
kelompok. Penelitian ini dilakukan dalam periode waktu tertentu.
Merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menentukan status responden setelah
beberap awaktu memperoleh perlakuan tertentu.
Merupakan suatu bentuk penelitian yang menganalisis hubungan antar pribadi dalam suatuk
elompok yang berkaitan dengan penerimaan dan penolakan seseorang terhadap orang lain
yang disajukan dengan menggunakan sosiogram.
29
1. Pengertian
a. pre-experimental design adalah Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena
belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian.
b. true experimental design, dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-
betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa,
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara
random (acak) dari populasi tertentu.
c. quasy experimental design Adalah Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan
dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-
experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit
medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu kegiatan
administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para
karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja
baru yang lain tidak.
d. factorial design Adalah Desain Faktorial selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas
(sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar menghasilkan
ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih
variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain. Tujuan dari desain ini adalah
untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat
semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut
khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk
menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.
30
Contoh:
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil
Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang.
Pada prinsipnya penelitian eksperimental dapat didefenisikan sebagai metode yang sistematis
guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian ini
digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat suatu permasalahan. Dalam penelitian ini
peneliti memanipulasi variabel bebas dan kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan
yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan. Dalam penelitian ini variabel bebas dan
variabel terikat sudah ditentukan dengan tegas oleh peneliti. Dibidang pendidikan, penelitian
eksperimental dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu :
a. Penelitian dalam laboratorium, yaitu penelitian yang dilaksanakan dalam ruang tertutup atau
dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang
diteliti.
b. Penelitian diluar labor atau penelitian lapangan, penelitian ini dilakukan dilapangan untuk
mendekati lingkungan nyata sehingga data yang diperoleh benar-benar akurat.
Yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh peneliti atas pertimbangan ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam
variable terikat.
b. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan.
Pengontrolan variabel ini merupakan usaha peneliti untuk menjauhkan variabel lain dari pada
variabel terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel terikat.
Observasi dilakukan untuk melihat dan mencatat fenomen aapa yang muncul yang
memungkinkan terjadinya perbedaan diantara 2 kelompok sebagai akibat adanya control dan
manipulasi variabel.
31
a. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan.
Desain penelitian eksperimental merupakan gambaran secara jelas tentang hubungan antar
variabel yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun hipotesis penilaian dan tindakan yang perlu
diambil dalam proses eksperimental selanjutnya.
Desain ini merupakansemua proses yang yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian, yang diawali sejak penentuaan ide hingga mengetes hasil hipotesis
untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan.
Merupakan penggambaran secara jelas tentang hubungan antar variabel, pengumpulan data
serta analisis data. Bila suatu penelitian didesain dengan baik, maka dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang keterkaitan antara variabel yang ada dalam konteks.
32
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Metodologi sejarah itu merupakan suatu prosedur atau metode yang digunakan untuk tahu
bagaimana mengetahui. Metodologi sejarah atau science of methods juga berarti sebagai suatu
ilmu yang membicarakan tentang cara, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana mengetahui
peristiwa yang terjadi dimasa lampau (sejarah).
Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk
menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah,
yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how
(bagaimana). Pertanyaan pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi?
Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa
peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
33
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Nurul Zuriah, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, PT. Bumi aksara,
jakarta;2007
M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit
Ghalia Indonesia : Jakarta
34