Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk
itu kami ucapkan terima kasih.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang
menambah kekayaan intelektual bangsa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II ISI...............................................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................10
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan yang dihendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2
3
BAB II
ISI
Biasanya ejaan itu bukan hanya soal perlambangan fonem dengan huruf saja,
tetapi juga mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat beserta dengan tanda-
tanda bacanya (Chaer, 2006:36). Sejalan dengan pendapat Chaer, Setyawati
(2010:155) juga mengatakan bahwa ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja
suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf
menjadi satuan yang lebih besar, misalnya penggunaan tanda baca pada satuan-satuan
huruf, kata, kelompok kata, atau kalimat. Masalah ejaan pada hakikatnya merupakan
kaidah bahasa tulis. Dengan kata lain, ejaan adalah seperangkat aturan tentang
keseluruhan sistem penulisan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya.
EBI merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. EBI sangat berperan sebagai
pemersatu bangsa sebab ejaan yang telah ditetapkan ini merupakan bahasa tulis yang
telah resmi digunakan di Indonesia. Selain itu, EBI juga dapat digunakan sebagai
pedoman dalam beraktivitas berbahasa terutama dalam berbahasa resmi, baik, dan
benar, serta dapat dijadikan sebagai pengendali perkembangan bahasa Indonesia
terhadap pengaruh bahasa asing dan IPTEK. Sementara itu, tujuan ISSN 2541-3775
Vol.2 No.1 Juni- Desember 2017/19 penggunaan EBI adalah agar penggunaan dan
penulisan bahasa sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak ada lagi
kesenjangan antara pengucapan atau penulisan kalimat dan makna asli dari kalimat
tersebut. Kaidah ejaan bahasa Indonesia (EBI), meliputi pemakaian huruf, penulisan
kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Berikut ini akan dijelaskan
keempat kaidah tersebut
4
Gambar 1 Contoh Kesalahan yang Diperbaiki
Pada gambar diatas terdapat kesalahan penulisan pada kata “perivate”. Kata
“perivate” ini merupakan kata serepan dari bahasa asing (Inggris). Kata ini telah
dibakukan ke dalam bahasa Indonesi yang seharusnya kata “perivate” menjadi
“privat”. Menurut KBBI kata “perivate” ini adalah kata tidak baku.
2. Wedding
Pada gambar diatas terdapat kesalahan penulisan pada kata “wedding”. Kata
“wedding” ini merupakan kata serepan dari bahasa asing (Inggris). Kata ini telah
dibakukan ke dalam bahasa Indonesi yang seharusnya kata “wedding” menjadi
“pernikahan”. Menurut KBBI kata “wedding” ini adalah kata tidak baku.
3. Di kontrakan
Gambar 3 Contoh
Kesalahan yang Diperbaiki
5
Dikontrakkan, berasal dari kata dasar 'kontrak' dan mendapat awalan di- dan
akhiran -kan. Penambahan awalan di- dan akhiran -kan salah satunya memiliki
makna 'melakukan pekerjaan untuk orang lain' seperti kata 'dikontrakkan'. Sang
pemilik rumah melakukan kerja kontrak untuk orang lain atau menyewakan.
Sehingga tulisan pada spanduk tersebut tidak sesuai dengan kaidah ejaan bahasa
Indonesia.
4. Reflexsi, Ashma, Mag, Alergy
Gambar 4
Contoh Kesalahan yang Diperbaiki
6
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentu-bentuk tuturan yang
meliputi kata, kalimat, dan paragraph yang menyimpang dari sistem kaidah
Bahasa Indonesia yang baku serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang telah
ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
1. Penulisan “perivate” merupakan kata serepan dari bahasa asing (Inggris). Kata
ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “perivate”
menjadi “privat”. Menurut KBBI kata “perivate” ini adalah kata tidak baku.
2. Penulisan “wedding” merupakan kata serepan dari bahasa asing (Inggris). Kata
ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata
“wedding” menjadi “pernikahan”. Menurut KBBI kata “wedding” ini adalah
kata tidak baku.
3. Penulisan Dikontrakkan, berasal dari kata dasar 'kontrak' dan mendapat awalan
di- dan akhiran -kan. Penambahan awalan di- dan akhiran -kan salah satunya
memiliki makna 'melakukan pekerjaan untuk orang lain' seperti kata
'dikontrakkan'. Sang pemilik rumah melakukan kerja kontrak untuk orang lain
atau menyewakan. Sehingga tulisan pada spanduk tersebut tidak sesuai dengan
kaidah Ejaan Bahasa Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, F., Meliasanti, F., Widawati, R., & Muhtarom, I. 2016. Bahasa Indonesia di
Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10