Kjij2 - 04 - Akhira Puspa Ramadhani PDF
Kjij2 - 04 - Akhira Puspa Ramadhani PDF
Disusun Oleh :
Akhira Puspa Ramadhani
NIS : 1711215098
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................v
SMKN 7 SEMARANG |i
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 5 PENUTUP........................................................................................................................15
S M K N 7 S E M A R A N G | ii
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
DAFTAR GAMBAR
S M K N 7 S E M A R A N G | iii
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Rata – rata Penggunaan Air Tanah Berbagai Jenis Industri ...................................................7
S M K N 7 S E M A R A N G | iv
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
makalah yang berjudul “Penanganan Pencemaran Air Untuk Mendapatkan Air Bersih” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Sekolah Penugasan untuk kelas XII tahun 2020. Dalam
penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Sri Utami, M.Pd., yang telah membimbing dan memberi bantuan terkait penyusunan
makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberi dukungan dan motivasi.
3. Teman – teman yang memberi semangat dan berbagai macam ide.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat dan pembaca pada umumnya.
Akhira Puspa R.
SMKN 7 SEMARANG |v
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk
hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air yang
digunakan untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi standar kualitas air bersih. Kualitas air
bersih dapat ditinjau dari segi fisik, kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Namun kualitas air yang
baik ini tidak selamanya tersedia di alam sehingga diperlukan upaya perbaikan, baik itu secara
sederhana maupun modern. Jika air yang digunakan belum memenuhi standar kualitas air
bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi
penggunanya. Belakangan ini timbul masalah yang sangat krusial yaitu sulit untuk
mendapatkan air bersih. Banyak sumber air yang biasa dipakai tidak sebagus dulu lagi.
Penyebab susahnya mendapat air bersih adalah adanya pencemaran air yang disebabkan oleh
limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri. Selain itu, adanya pembangunan
dan penjarahan hutan merupakan penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan
karena banyak bercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran sungai. Akibatnya, air
bersih terkadang menjadi “barang langka”. Ada beragam cara untuk memecahkan masalah
tersebut, salah satunya dengan aplikasi Teknologi yang tepat guna dimana yang dapat
menghasilkan air dengan kuaitas baik, menguntungkan dan mudah digunakan. Teknologi yang
digunakan meliputi pengolahan pengolahan air yang dilakukan meliputi pengolahan secara fisik
(filtrasi), pengolahan kimia (adsorbsi) serta desinfeksi menggunakan UV. Diharapkan dengan
adanya teknologi ini dapat membantu mengatasi masalah air yang ada di masyarakat.
SMKN 7 SEMARANG |1
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Standar Baku Kualitas Air Minum
Standar baku kualitas air minum merupakan parameter yang digunakan untuk
menentukan kualitas air minum. Dengan standar tersebut, dapat diketahui kualitas air minum
layak atau tidak untuk diminum. Standar baku kualitas air minum harus memenuhi kualitas
secara fisik, kimia dan biologi. Beberapa persyaratan air minum yang layak antara lain sebagai
berikut:
SMKN 7 SEMARANG |2
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
SMKN 7 SEMARANG |3
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
SMKN 7 SEMARANG |4
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
Actinomycetes (Moldlikose bacteria), Bakteri coli (Coliform bacteria), Fecal streptococci, dan
Bakteri Besi (Iron Bacteria). Sejenis ganggang atau Algae yang hidup di air kotor menimbulkan
bau dan rasa tidak enak pada air. Cacing yang hidup bebas di dalam air (free living worms).
Standar baku kualitas air minum di Indonesia ditetapkan oleh sebuah Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX1990 tertanggal 30 September
1990 yang berisi tentang syarat-syarat air layak minum. Peraturan tersebut telah disesuaikan
dengan srandar yang ditetapkan WHO.
SMKN 7 SEMARANG |5
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
Perkotaan Pedesaan
Provinsi
m³/detik Juta m³ m³/detik Juta m³
Jawa Barat 4,67 17,6 5,8 183
DKI Jakarta 6,75 213,4 0,76 24
Jawa Tengah 4 128,2 5,29 167,2
Jawa Timur 6,24 197,2 6,33 202,1
Total 21,66 556,4 18,18 576,3
SMKN 7 SEMARANG |6
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
SMKN 7 SEMARANG |7
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 3
METODE PENELITIAN
Teknologi pengolahan air tanah melaui beberapa tahapan yaitu:
3.1 Aerasi
Aerasi merupakan istilah lain dari tranfer gas dengan penyempitan makna, lebih
dikhususkan pada transfer gas (khususnya oksigen) dari fase gas ke fase cair. Fungsi utama
aerasi dalam pengolahan air adalah melarutkan oksigen ke dalam air untuk meningkatkan kadar
oksigen terlarut dalam air, dalam campuran tersuspensi lumpur aktif dalam bioreaktor dan
melepaskan kandungan gas-gas yang terlarut dalam air, serta membantu pengadukan air. Pada
alat pengolahan air tanah ini digunakan tray aerator. Yaitu aerator yang disusun secara
bertingkat.
Tujuan transfer gas dalam pengolahan air adalah: (1) Untuk mengurangi konsentrasi
bahan penyebab rasa dan bau, seperti hidrogen sulfida dan beberapa senyawa organik, dengan
jalan penguapan atau oksidasi. (2) Untuk mengoksidasi besi dan mangan. (3) Mengurangi rasa
dan bau. (4) Untuk melarutkan gas ke dalam air (seperti penambahan oksigen ke dalam air tanah
dan penambahan karbon dioksida setelah pelunakan air).
3.2 Filtrasi
Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk
memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air merembes
dan melewati media filter sehingga akan terakumulasi pada permukaan filter dan terkumpul
sepanjang kedalaman media yang dilewatinya. Filter juga mempunyai kemampuan untuk
memisahkan partikulat semua ukuran termasuk di dalamnya lagae, virus, asbestos dan koloid-
koloid tanah. Proses filtrasi ini terjadi dengan melewatkan air baku melalui media berporos
tertentu. Media saringan ini meliputi media filtrasi dan media penyangga.
Filtrasi pada alat ini menggunakan campuran pasir silika dan zeolith dengan
perbandingan ketebalan media 60:40 untuk zelith dan silca Zeolite digunakan untuk
penjernihan air baik untuk system penyaringan ukuran besar maupun system penyaringan
ukuran kecil. Zeolite juga baik untuk pasir dan karbon aktif berdasarkan pada kapasitas
perubahan kationnya yang tinggi. Pasir dan karbon aktif tidak sama dengan zeolite untuk
kapasitas perubahan kation.
SMKN 7 SEMARANG |8
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
Zeolite juga dapat menyerap metal berat, bau, kopi, darah, cat, sampah radioaktif, arsenic,
dan bahan-bahan beracun lain yang dapat ditemukan di air. Zeolite juga dapat menyerap
beberapa bagian gas seperti formaldehyde, kloroform, dan karbon monoksida. Partikel zeolit
juga berperan sebagai bibit untuk menumbuhkan flok bakteri dengan menambah pergerakan
bakteri tiap volume unit.
SMKN 7 SEMARANG |9
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
3.3 Adsorbsi
Peresapan dari kebanyakan bahan pencemar dihasilkan dari penggabungan alasan 1 dan
2 di atas. Banyak bahan organik, seperti bahan terklorinasi maupun yang tidak terklorinasi,
bensin, dan pestisida dapat terserap oleh karbon aktif. Karbon aktif juga efektif untuk
menghilangkan klorin dan pada umumnya juga efektif untuk menghilangkan beberapa bagian
dari bahan metal berat. Metal yang berwujud molekul organik juga dapat dihilangkan oleh
karbon aktif. Fluoride, khlor, nitrat, kesadahan (kalsium dan magnesium) dan kebanyakan ion
besi tidak dapat dihilangkan oleh karbon aktif pada banyak tingkat yang signifikan.
Penting dicatat bahwa karbon tidak sama bergunanya dengan karbon aktif. Karbon aktif
menghilangkan lebih banyak bahan pencemar dari air dari pada karbon biasa. Sistem
pengolahan karbon aktif untuk rumah tangga sangat mudah. Penyaring karbon aktif yang
digunakan untuk pengolahan air rumah tangga mengandungr karbon aktif granula dan
powdered block karbon. Walaupun keduanya efektif, sebuah penelitian membandingkan bahwa
sebuah system penyaringan karbon aktif dengan karbon aktif granular lebih efektif
menghilangkan klorin, rasa dan bahan organik terhalogenasi.
Desain dari penyaring karbon aktif harus memastikan bahwa penyaring telah cukup
dalam sehingga bahan pencemar akan terserap ke dalam system karbon aktif pada saat
mengambil air untuk dipindahkan melalui penyaring. Kedalaman penyaring tergantung pada
laju aliran dari air yang melewati penyaring. Semakin lambat laju aliran, semakin baik untuk
menghilangkan bahan pencemar. Karakteristik fisik dan kimia dari air juga akan mempengaruhi
kerja system. Keasaman dan suhu juga dapat menjadi sangat penting. Keasaman yang lebih
tinggi dan suhu air yang lebih rendah dapat meningkatkan kerja dari system penyaring karbon
aktif
.
3.4 Desinfeksi
Air lewat melalui suatu pipa bersih untuk dipanaskan dengan sinar Ultra Violet (UV).
Sinar Ultra Violet (UV) dapat secara efektif menghancurkan virus dan bakteri. Sistem UV ini
tergantung pada jumlah energi yang diserap sehingga dapat menghancurkan organisme yang
terdapat pada air tersebut. Jika energi tidak cukup tinggi, maka material organisme genetik tidak
dapat dihancurkan.
Keuntungan menggunakan UV meliputi: (1) Tidak beracun atau tidak berbahaya, (2)
Menghancurkan zat pencemar organik, (3) Menghilangkan bau atau rasa pada air, (4)
S M K N 7 S E M A R A N G | 10
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
Memerlukan waktu kontak yang singkat (memerlukan waktu beberapa menit), dan (5)
Meningkatkan kualitas air karena gangguan zat pencemar organik. Dapat mematikan
mikroorganisme pathogenic. Tidak mempengaruhi mineral di dalam air.
Kerugian-kerugian dari menggunakan UV meliputi UV radiasi tidak cocok untuk air
dengan kadar suspended solids tinggi, kekeruhan, warna, atau bahan organik terlarut. Bahan ini
dapat bereaksi dengan UV radiasi, dan mengurangi performance desinfeksi. Tingkat kekeruhan
tinggi dapat menyulitkan sinar radiasi menembus air dan dapat mengaktifkan bakteri patogen.
Sinar UV tidak efektif terhadap zat pencemar yang mengandung banyak bahan kimia organik,
seperti klor dan asbes. Memerlukan listrik untuk beroperasi. Dalam situasi keadaan darurat
ketika listrik mati, maka alat tersebut tidak akan bekerja. UV umumnya digunakan sebagai
pemurnian akhir pada sistem filtrasi. Jika ingin mengurangi zat pencemar seperti virus dan
bakteri, maka masih perlu menggunakan suatu karbon untuk menyaring atau dengan sistem
osmosis sebagai tambahan terhadap UV.
S M K N 7 S E M A R A N G | 11
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 4
HASIL PEMBAHASAN
Proses pembuatan alat ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:
4.1 Pembuatan rangka
Rangka dibuat untuk menahan beban dari tray aerator dan juga filter, rangka dapat dibuat
menggunakan tulangan besi atau plat besi.
4.2 Pembuatan tray aerator
Tray aerator dapat dibuat dari bahan alumunium agar tidak berkarat, bentuk tray berupa
sirkular dengan lubang orifice di bawahnya, efektivitas dari tray sangat tergantung dari
banyaknya oksigen yang terkontak dengan air, oleh karena itu jarak antar tray, luas tray dan
jumlah orifice menjadi sangat penting. Tetapi tidak berlaku untuk kadar logam Pb.
S M K N 7 S E M A R A N G | 12
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
S M K N 7 S E M A R A N G | 13
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
S M K N 7 S E M A R A N G | 14
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Air bersih merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh mahkluk hidup. Seiring
dengan masalah lingkungan yang terjadi saat ini, maka perlu adanya suatu inovasi teknologi
dalam pengolahan air. Teknologi pengolahan air tanah menjadi air minum mengunakan
gabungan pengolahan aerasi dan penjernihan air dengan media pasir.
Zeolit, silica, karbon aktif dan penyinaran dengan UV dapat menjadi suatu pilihan yang
tepat. Alat ini sangat cocok diaplikasikan di dalam rumah tangga, karena tepat guna,
pengoperasian yang mudah, murah dan memberi nilai ekonomis.
5.2 Saran
Teknologi pengolahan air tanah ini masih memiliki banyak kekurangan, di antaranya
debit yang dihasilkan masih kecil. Bentuk dari alat masih besar dan berat sehingga tidak mudah
untuk dipindahkan, oleh karena itu perlu pengembangan lanjutan agar alat menjadi efektif dan
efisien.
S M K N 7 S E M A R A N G | 15
UJIAN SEKOLAH PENUGASAN 2020
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisisus. (
https://books.google.co.id/books?id=HyjDhfW87B0C&printsec=copyright&hl=id#v=onepage
&q&f=false )
Sutrisno dan Suciati. 1987. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta
Karya. ( http://pipt.untan.ac.id/index.php/seminarpipt/pipt2017/paper/view/46 )
WHO. 2002. Emergency Treatment of Drinking Water at point-of-use. (
www.who.org.mv/LinkFiles/Reports_emergency_treatment_of_drinking_water.pdf )
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR TANAH SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
PADA SKALA RUMAH TANGGA ( http://portal.kopertis3.or.id/handle/123456789/1106 )
Kondisi Air di Daerah Perkotaan Problematika Antara Kuantitas dan Kualitas Air (
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fjournals.ums.ac.id%2Findex.php%2
Ffg%2Farticle%2Fdownload%2F4797%2F3198&psig=AOvVaw3RsGhffzRWRjHC-
QRVjEBX&ust=1586094509712000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCKD
_7OT0zugCFQAAAAAdAAAAABAY )
S M K N 7 S E M A R A N G | 16