Anda di halaman 1dari 65

Jur.

Agroteknologi-UPNVYK 1
Pendahuluan
 Tanahmerupakan bagian bumi
(permukaan)  yang berfungsi
sebagai tempat berjangkar/
bertumpunya akar tanaman tumbuh.
 Komponen tanah yang perlu
diperhatikan dalam produktivitas
tanah adalah sifat- sifat : fisik, kimia
dan biologi

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 2
Tanah dan Lahan
Komponen Lahan
 1. Litosfer – singkapan, topografi
 2. Pedosfer – tanah
 3. Hidrosfer – air
 4. Biosfer – fauna dan flora
 5. Atmosfer – udara (O, N, CO2)
 6. Radiosfer – radiasi matahari?
Tanah merupakan hasil dari
pelapukan

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 4
Pendahuluan (lanjutan)
 Tanah merupakan sumber utama zat hara
untuk tanaman dan tempat sejumlah
perubahan penting dalam siklus pangan.
 Susunan anorganik dalam tanah dibentuk
dari pelapukan : lempung, debu, dan pasir
 Komponen tambahan yang sangat penting
adalah bahan organik yang disebut humus.
 lempung dan humus merupakan koloid yg
partikelnya memiliki luas permukaan yang
besar  peluang mempertukarkan kation
lebih besar

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 5
Pendahuluan (lanjutan)
Fungsi tanah :
(1) Memberikan unsur-unsur hara
tanah (nutrisi)
(2) Ketersedian air tanah dan
lengas tanah
(3) Tempat berjangkar atau
bertumpunya akar tanaman

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 6
Fungsi Tanah Dalam Kehidupan Selaku Sistem

 Fungsi penyaring dijalankan tanah dengan tubuhnya


yang berbentuk jaring (berstruktur). Bahan buangan
padatan berupa lumpur, debu, sedimen dan bahan
tersuspensi ditahan oleh tanah atasan (topsoil),
sehingga tidak terbawa aliran limbah atau air perkolasi.

 Fungsi menyangga kimiawi dijalankan tanah dengan


menjerap zat-zat beracun berupa ion-ion terlarut atau
koloid tersuspensi. Daya menyangga berkaitan dengan
kadar lempung, bahan humik dan oksida serta
hidroksida Fe dan Al. Lempung menjerap kation, bahan
humik menjerap kation dan anion, sedang oksida dan
hidroksida Fe dan Al menjerap atau menyemat anion.
Sistem Tanah
 Untuk tujuan produksi tanaman, tanah harus
dipandang merupakan suatu keseimbangan dari
sistem yang saling menjalin dan berinteraksi
antara:
(1) mineral anorganik,
(2) bahan organik,
(3) organisme tanah,
(4) atmosfer tanah,
(5) air tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 8
Factors to be managed

 Soil air Greatest

 Soil water

 Soil organic matter

 Soil minerals Least Plant response


Sistem Tanah (lanjutan)
(l) Mineralanorganik
 Mineral anorganik yang berasal dari
pelapukan bahan induk, jumlahnya
25% air, 25% udara, 45% bahan
mineral dan 5% bahan organik
 Menurut urutan besarnya, partikel-
partikel tanah tersebut lempung,
debu dan pasir.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 10
Sistem Tanah (lanjutan)
 Perbandingan dari jumlah ukuran partikel tanah
menentukan tekstur tanah.
 Istilah non-teknis seperti tanah berat, tanah ringan,
diacu pada tekstur tanah. guna keperluan pengolahan
tanah
 Tanah berat adalah tinggi dalam kandungan lempung
dan partikel lain yang halus (pseudo)
 Tanah ringan adalah rendah dalam kandungan liat dan
tinggi kandungan pasir dan partikel-partikel lain yang
kasar (course).
Istilah tersebut dipakai di kalangan petani (non
scienties) , Untuk sarjana pertanian jangan memakai
istilah tersebut pakailah dengan istilah tanah dg stuktur
remah dll dan dengan konsistensi lekat dll

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 11
Sistem Tanah (lanjutan)
 Air yang diabsorpsi oleh lempung
bertindak baik sebagai bahan
pembawa kation (carrier),
maupun sebagai daya pengikat
atau mempertukarkan kation.
 sifat-sifat fisik , kimia dan biologi
merupakan bagian yang penting
dalam tanah  produksi tanaman

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 12
Komponen Tanah
1. Sifat Fisik tanah meliputi:
a. Solum tanah (ketebalan lapisan tanah)(< 25, 25-50, 50-75, 75-150,
>150 cm)
b. Tektur tanah (perbandingan relatif kadar pasir, debu dan lempung),
sifat fisik kunci yang akan mempengaruhi sifat fisik yang lain
c. Struktur tanah (granular, blocky, platy, prismatic dan structureless)
d. Konsistensi tanah (keliatan/platicity, kelekatan, kegemburan,
kekerasan)
e. Permeabilitas tanah
f. Porositas tanah
g. Aerasi tanah
h. Warna tanah
i. Suhu tanah
j. Lengas tanah
k. Kompaksi tanah

13
2. Sifat Kimia Tanah:
a. Reaksi tanah (pH), sifat kunci yang akan
mempengaruhi sifat kimia tanah yang lain.
b. Kadar bahan organik tanah (humus)
c. Tipe lempung (clay)
d. Kadar hara makro-mikro
e. Kadar senyawa/ion toksik
f. Nilai Eh (keadaan oksidasi-reduksi)
g. Nilai DHL (daya hantar listrik)
h. Salinitas
i. Nilai KPK (Kapasitas Pertukaran Kation)
j. Kejenuhan Basa (jml Basa2/KPK) x 100 %
k. Kejenuhan Al (Al-dd/KPK) x 100 %

14
3. Sifat Biologi Tanah:
a. jumlah dan macam makro biota seperti cacing,
orong-orong, semut, rayap, nematoda
b. jumlah dan macam mikrobiota seperti algae,
bakteri, fungi, dan aktinomisetes yang berperan
pada :
i. Penambat N (nitrogen)
ii. Pengoksidasi S (belerang)
iii. Amonifikasi, nitrifikasi dan denitrifikasi
iv. Perombakan bahan organik tanah

15
Sistem Tanah (lanjutan)
Tekstur tanah:
 Tekstur tanah mempengaruhi daya tahan air dan laju
infiltrasi air.
 Tanah-tanah kasar memudahkan infiltrasi dan perkolasi
air yang cepat, sehingga tidak ada "run off' permukaan
sekalipun sehabis hujan lebat.
 Tanah kasar tak mampu mempertahankan air dalam
jumlah besar.
 Tanah lempung begitu halus teksturnya, sehingga
sedikit air menembus tingkatan bawah, terutama
sesudah permukaan lempung menjadi basah dan
mengembang.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 16
Gambar 2. Segitiga tekstur tanah 17
Sistem Tanah (lanjutan)
Struktur tanah:
 Struktur tanah ditunjukkan pada pengaturan atau
susunan dari partikel-partikel tanah menjadi
agregat-agregat.
 Faktor-faktor yang menentukan struktur yang baik
adalah ukuran dan pengaturannya ke dalam
butiran dari partikel-partikel mineral dari berbagai
ukuran tersebar bersama bahan organik atau
persenyawaan perekat.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 18
Sistem Tanah (lanjutan)
 Struktur tanah yang baik sangatlah penting untuk
pertanian.
 Tanah yang sangat berbutir-butir, baik aerasinya
dan memiliki daya pegang-air tinggi, karena
kenaikan ukuran ruang pori-pori tanah.
 Pori-pori tanah ditempati air dan udara dengan
perbandingan yang berbeda-beda (seperti bunga
karang).

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 19
Sistem Tanah (lanjutan)
 Tanah lempung memiliki total jumlah ruang pori-
pori lebih besar dari tanah pasir, tetapi karena
ukuran kecil dari pori-pori dalam tanah lempung,
air dan udara bergerak melewatinya pelan-pelan.
Bila pori-pori kecil dari tanah lempung penuh air,
kekurangan udara yang sangat penting untuk
pertumbuhan akar akan menjadi pembatas.
 Ruang pori besar terisi dan terkuras oleh gaya
berat, sedang pori kecil menyerap dan
mempertahankan air dengan daya kapiler.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 20
Sistem Tanah (lanjutan)
 Sifat remah dari tanah pertanian yang baik
tergantung tekstur tanah dan persentasi
humus (bahan organik terurai yang stabil).

 Tanah lempung yang rendah bahan


organiknya memiliki struktur jelek.

 Pada tanah-tanah berat perlu untuk


menambah bahan organik untuk
mempertahankan struktur bagus.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 21
Sistem Tanah (lanjutan)
 Untuk tujuan mempertahankan struktur majemuk
yang bagus pada tanah-tanah pasir haruslah
dikelola secara baik. Bila dikerjakan sewaktu
terlalu basah, strukturnya jadi rusak. Bila bongkah-
bongkah terbuka, menjadi kering, keras dan sukar
dikerjakan kembali ke dalam tanah.

 Dalam tanah pasir, di mana struktur ticlak terlalu


kritikal, perlu menambah bahan organik untuk
menambah daya pegang air dan hara.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 22
Sistem Tanah (lanjutan)
Pertukaran kation:
 Dalam hubungan clengan hara tanaman, sifat-sifat
yang paling menyolok dari partikel-partikel koloid,
lempung dan humus, adalah kesanggupannya
untuk melakukan pertukaran kation.

 Kesanggupan tanah untuk mempertahankan dan


mempertukarkan kation-kation seperti H+, Ca++,
Mg++ dan K+ disebut daya tukar kation.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 23
Sistem Tanah (lanjutan)
Tabel 1. Kisaran kapasitas tukar kation untuk
berbagai tipe tanah

Tipe tanah Kapasitas


tukar kation
(meq/100 g)
Pasir 2–4
Geluh pasiran 2 – 17
Geluh 7 – 16
Geluh debuan 9 – 26
lempung& Geluh lempungan 4 – 60
Tanah organik 50 -300
Jur.Agroteknologi-UPNVYK 24
Sistem Tanah (lanjutan)
 Kesanggupan tanah untuk mensuplai ion
mineral untuk absorpsi oleh tanaman
merupakan ukuran kesuburannya.
 Sangat mungkin tanah mengandung
sejumlah besar mineral tetapi tidak subur
karena ion-ionnya tidak tersedia untuk
tanaman.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 25
Sistem Tanah (lanjutan)
 Reaksi tanah menunjukkan keasaman
atau kebasaan tanah pH, yaitu
logaritma dari kebalikan konsentrasi ion
H, biasanya dinyatakan dalam unit dari
0 sampai 14 (kimia murni), sedangkan
untuk pertanian pH tanah 3 sampai 9).
1
pH= log --------
H+

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 26
Sistem Tanah (lanjutan)
 pH tanah yang cocok (5.5 –
7.5) untuk pertumbuhan
tanaman sangatlah vital.

 Nilai
pH tanah yang terlalu
tinggi (di atas 9) atau pH
rendah (di bawah 4), dapat
merupakan racun untuk akar-
akar tanaman.
Jur.Agroteknologi-UPNVYK 27
Sistem Tanah (lanjutan)
 Misalnya, suatu keadaan klorosis yang
didapati pada beberapa tanaman pada pH
tinggi, adalah dari kekurangan Fe yang
diakibatkan pengendapan persenyawaan
besi.

 Jasad-jasad tanah, terutama bakteri,


kegiatannya juga dipengaruhi oleh reaksi
tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 28
Gambar 3. Hubungan antara reaksi tanah dan
tersedianya zat hara bagi tanaman
Jur.Agroteknologi-UPNVYK 29
Sistem Tanah (lanjutan)

 Ion hidrogen berada dalam tanah dalam


banyak persenyawaan. Yang dalam larutan
tanah berada dalam kesetimbangan dengan
yang diabsorpsi permukaan partikel tanah.
 Gabungan dari kedua sumber ion hidrogen
ini disebut keasaman total dari tanah.
 Secara relatif ion H dalam larutan sedikit, bila
dibanding yang diserap permukaan tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 30
Sistem Tanah (lanjutan)

 Ion hidrogen dilepaskan dari permukaan ini


secepat yang disingkirkan dari larutan
tanah, sehingga keasaman larutan tidak
berubah banyak.
 Ketahanan akan perubahan keasaman ini
disebut penyanggaan (buffering).
 Kebanyakan larutan tanah memiliki
penyangga yang tinggi.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 31
Sistem Tanah (lanjutan)

 Tanaman pertanian berbeda responsnya


terhadap pH. Kebanyakan tanaman
tumbuh baik pada pH 6,0 - 6,5.
 Tanaman pencinta asam, kebanyakan
dari famili Ericaceae (rhododendron,
gardenia, azalea, camelia, famili teh,
kranberi, bluberi) tumbuh baik pada pH
rendah (4,5-6,0).

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 32
Sistem Tanah (lanjutan)

 Reaksi tanah dapat digunakan untuk


memberantas penyakit-penyakit tanah
pada tanaman yang kurang peka pH
dibanding penyakitnya.
 Kentang dapat ditanam pada pH 5,2 untuk
mengurangi penyakit kudis, karena
cendawannya tidak tahan asam. Kentang
dapat ditanam sama baiknya pada pH lebih
tinggi, pada tanah bebas penyakit.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 33
Sistem Tanah (lanjutan)
 Reaksi tanah dapat diubah. Tanah dapat
dijadikan lebih alkali; pH tanah dapat
dinaikkan dengan menambah kation basa
seperti kalsium, magnesium, natrium atau
kalium.
 Kalsium adalah kation yang paling murah
untuk menaikkan pH dan penambahannya
(yang disebut pengapuran atau liming)
mempunyai efek menguntungkan lain.
 Walaupun istilah kapur ditujukan pada
kalsium oksida (CaO), dalam paham
pertanian dipakai untuk mencakup bahan-
bahan dari batu kapur, seperti oksida,
hidroksida, karbonat dan silikat dari kalsium
atau kalsium dan magnesium kedua-duanya.
Jur.Agroteknologi-UPNVYK 34
Sistem Tanah (lanjutan)
 Pengapuran secara nyata memperbaiki
penampilan dari tanaman yang tumbuh pada
tanah asam.
 Jumlah kapur yang diperlukan tergantung
tingkatan perubahan pH yang diinginkan,
daya tukar kation dari tanah, jumlah endapan
dan bahan kapur, serta bentuk fisiknya.
 Penambahan kapur harus sampai dapat
mengatasi daya buffer tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 35
Sistem Tanah (lanjutan)

 Tanah dapat dibuat lebih asam dengan


menambah ion hidrogen dalam tanah. Ini
dapat terlaksana dengan penambahan
bahan yang dapat menghasilkan asam
keras.
 Beberapa pupuk N menambah keasaman
tanah, tetapi beleranglah (S) yang paling
efektif.
 Dalam tanah-tanah beraerasi baik, yang
lembab dan panas, tindakan bakteri dapat
mengubah belerang ke asam sulfat

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 36
Sistem Tanah (lanjutan)

 Tekstur tanah berpengaruh pada mudah


tidaknya pH dapat diubah
 Tanah liat lebih sukar dinetralkan daripada
tanah pasir, karena memiliki luas
permukaan yang lebih banyak untuk
mengabsorpsi, memegang dan mensupai
ion hidrogen

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 37
Sistem Tanah (lanjutan)

(2) Bahan organik tanah


 Bahan organik tanah adalah fraksi yang berasal dari
organisme hidup. Yang sangat menyolok adalah
sampah-sampah di permukaan tanah, yg terdiri atas
dedaunan, cabang, bagian reproduktif yang belum
busuk dan sisa-sisa lain dari bagian atas tanaman.
 Sampah yang membusuk sebagian disebut duff.
Biasanya teranyam bersama miselium cendawan,
dan disebul adonan daun.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 38
Sistem Tanah (lanjutan)

 Duff terbentuk bila tanah cukup lembab


untuk memberi air yang esensial untuk
kegiatan mikrobial dan bila sampah cukup
tebal untuk menghambat kehilangan air
penguapan.
 Adonan daun adalah komponen penting
dari tanah-tanah hutan, tetapi jarang
ditemukan dalam tanah-tanah pertanian.
 Akar-akar tanaman dan ekskretanya,
rontokan dan tubuh organisme tanah
walaupun tidak menyolok, juga
menyumbang bahan organik tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 39
Sistem Tanah (lanjutan)

 Lapisan atas dari tanah sering tinggi dalam


fraksi organik yang disebut humus
 Humus secara relatif resisten terhadap
pemecahan lebih lanjut dan dekomposisi.
 Berbeda dengan koloid mineral, humus
bukanlah kristal.
 Sumber utama humus di lapisan atas tanah
adalah sampah-sampah daun dan akar
tanaman.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 40
Sistem Tanah (lanjutan)

 Sampah-sampah permukaan dipecah oleh kerja


mekanik dan membusuk ke dalam partikel-partikel halus
oleh mikroorganisme, tercuci ke dalam tanah, dan akan
menjadi bagian-bagian dari kompleks tanah.
 Dekomposisi akar-akar yang mati memberikan bahan
organik di seluruh bagian atas tanah.
 Tanah-tanah prairi, yang menerima sejumlah kecil
hujan, hanya memiliki laju dekomposisi kedl, sehingga
bahan organik dari akar-akar rumput yang mati
menumpuk dan membuatnya berwarna gelap, mudah
retak dan sangatlah subur.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 41
Sistem Tanah (lanjutan)

 Peran bahan organik yang paling penting


adalah daya pegang airnya.
 Bahan organik bertindak sebagai. busa:
dapat menyerap sejumlah besar air
dibanding beratnya.
 Bahan organik juga merupakan sumber
unsur mineral, yang menjadi tersedia bila
telah terurai.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 42
Sistem Tanah (lanjutan)
(2) Bahan organik tanah

 Penguraian bahan organik oleh bakteri, cendawan


dan organisme lain dengan membentuk
karbondioksida dan air dan pelepasan mineral
disebut mineralisasi  aspek penting dalam
lingkaran kimia (chemical cycling) dalam vegetasi.
 Lingkaran kimia terdiri dari:
1) absorpsi mineral lewat akar dan
penggabungannya ke dalam persenyawaan kimia
oleh berbagai tanaman,
2) kematian tanaman dan bagiannya,
3) dekomposisi bahan tanaman dan pelepasan
mineral ke dalam tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 43
Sistem Tanah (lanjutan)
(2) Bahan organik tanah

 Daya absorpsi yang tinggi dari bahan


organik juga penting dalam relensi dan
pertukaran kation mineral.

 Bila bahan organik terurai atau bila pupuk


diberikan pada tanah, unsur mineral yang
tersedia mudah tercuci. Bahan organik
dapat menahan sejumlah besar mineral
dan mencegah kehilangannya dari tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 44
Sistem Tanah (lanjutan)
(2) Bahan organik tanah
 Bahan organik membantu mempertahankan
struktur tanah-tanah terolah.
 Bahan organik yang terbagi halus menutupi
partikel mineral dan menghindarkannya dari
saling melekat.
 Tanah liat dengan sejumlah besar bahan
organik kurang kecenderungannya untuk
lengket dan lebih mudah diolah --> tanah
dengan daya olah (tilth) yang baik.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 45
Sistem Tanah (lanjutan)

(2) Bahan organik tanah

Ada dua tipe tanah :


 Tanah mineral tersusun dari zat-zat anorganik dan
sejumlah bahan organik yang sedang membusuk
dalam jumlah yang berbeda-beda (dari jumlah yang
tidak berarti sampai 20 persen).
 Tanah organik (contohnya tanah gambut, turf)
dibentuk dari bahan-bahan tanaman yang
membusuk sebagian, pada keadaan berawa-rawa.
Tanah organik berwarna coklat tua sampai hampir
hitam. Tanah-tanah semacam ini tidak dapat
ditanami, kecuali kalau diberi drainase yang baik dan
masalah kesuburannya diperbaiki.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 46
Sistem Tanah (lanjutan)
(3) Organisme tanah

 Tanaman tingkat tinggi merupakan organisme tanah yg


utama; akar pohon-pohonan menembus celah-celah
karang, batu-batuan, dan sementara tumbuh
berkembang dan membelah batu-batuan dengan
kekuatan yang hebat.
 Akar mengeluarkan banyak asam-asam organik dan
zat-zat lain yang mempercepat pelarutan mineral-
mineral tanah dan membuatnya tersedia untuk
tanaman.
 Akar hidup mengeluarkan CO2, yang menaikkan
kandungan asam karbonat dari larutan tanah dan
menaikkan laju kelarutan mineral-mineral tanah.
 Saluran-saluran yang tertinggal setelah akar-akar mati
dan busuk, menjadi jalan air tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 47
Sistem Tanah (lanjutan)
(3) Organisme tanah
 Bakteri tanah (mati dan hidup) mencapai 5.600 kg tiap
hektar tanah hutan. Pada tanah pertanian subur terdapat
500- 1000kg tiap hektar.
 Ada bakteri yang berguna untuk memecahkan berbagai
jenis bahan organik, melepaskan mineral-mineral yang
dapat berguna dalam siklus kehidupan tanaman; ada pula
yang dapat mengikat N2 bebas dari udara, seperti
Azotobacter yang bebas hidupnya atau yang bersimbiose
dengan kacang kacangan.
 Di samping bakteri yang berguna ada pula yang patogenik,
yg menimbulkan penyakit pada tanaman.
 Yang merugikan lagi adalah yang mengoksidasi besi fero
ke bentuk feri yang kurang dapat larut, lalu membentuk
lapisan hardpan yg kaya besi dan keras sekali sehingga
memperburuk drainase air.
Jur.Agroteknologi-UPNVYK 48
Sistem Tanah (lanjutan)
(3) Organisme tanah

 Di samping bakteri, terdapat jamur-jamur


yang di samping ada yang patogenik ada
pula yang berguna.
 Mycorhiza adalah jamur yang tumbuh
bersama akar tanaman dan membantu
ekstrasi air dari tanah.
 Ganggang, cacing, semut, serangga-
serangga kecil juga sangat berguna dalam
menambah kesuburan tanah

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 49
Sistem Tanah (lanjutan)
(3) Organisme tanah

 Organisme tanah (tidak termasuk


tanaman tingkat tinggi) di bagian tanah
yang subur (±30 cm) dari tanah-tanah
pertanian mencapai 6.000 kg tiap
hektar, kira-kira 1/1000 berat tanah yang
ditinggali

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 50
Sistem Tanah (lanjutan)
(4) Atmosfer tanah
 Atmoster tanah berada dalam ruang pori-pori yang tidak
terisi air. Pori-pori ini berisi gas-gas seperti atmosfer di
atas tanah, tetapi beda perbandingannya.
 Atmosfer tanah tidak selalu merupakan sistem kontinu,
karena mungkin ada ruang pori-pori yang terisolasi,
tidak berhubungan.
 Kelembaban dari atmosfer tanah hampir selalu
mendekati 100 persen. Kandungan karbon dioksida
lebih besar daripada yang berada dalam udara di atas
tanah, karena dekomposisi bahan organik; meningkat
menurut kedalaman karena laju gerakan yang lambat ke
dalam atmosfer bagian atas. Sebaliknya, kandungan
oksigen lebih sedikit daripada yang di udara dan
menurun menurut kedalaman. Oksigen digunakan
dalam respirasi

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 51
Kesuburan Tanah
 Kesuburan tanah secara tidak langsung
berhubungan dengan komposisi kimia dari
mineral-mineral anorganik primer.
 Faktor yang paling penting adalah tingkatan
bentuk hara yang tersedia bagi tanaman, yg
tergantung pada : kelarutan hara, pH tanah,
kapasitas pertukaran kation, tekstur tanah,
dan jumlah bahan organik yang ada.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 52
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Nitrogen merupakan unsur yang paling membatasi


pertumhan tanaman.
 Bentuk utama dari N yang tersedia dalam tanah
adalah ion-ion nitrat (NO3) dan ammonium (NH4).
 Ion Nitrit (N02) dapat digunakan tanaman, tapi
cenderung untuk tidak stabil dan bersifat toksik
dalam konsentrasi tinggi.
 Pengubahan dari persenyawaan-persenyawaan
yang mengandung N dalam bentuk yang tersedia
bagi tanaman, ditunjukkan sebagai lingkaran
nitrogen (siklus N).

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 53
Kesuburan Tanah (lanjutan)

Tabel 2. Jumlah N yang bergerak di tanah

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 54
Kesuburan Tanah (lanjutan)
 Fiksasi N, yaitu pengubahan nitrogen udara menjadi
bentuk yang tersedia kepada tanaman, dilaksanakan
dengan baik oleh spesies bakteri-bakteri (Tabel 2).
 Bakteri-bakteri ini, yang paling efisien adalah yang
bersifat simbiotik,yaitu yang dapat mengubah N udara
ke bentuk N -terikat, hanya melalui kerja sama dengan
akar kacang-kacangan,
 Perombakan protein yang kompleks dari bahan organik
ke dalam asam-asam amino juga dilaksanakan
sebagian besar oleh bakteri, Tetapi nitrogen dari proses
ini hanya tersedia setelah kematian organisme dan
terurai oleh bakteri yang terlibat dalam pembusukan.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 55
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Organisme tanahlah yang pertama mendapatkan


makanan ini. Hal ini berlaku terutama untuk bahan
dengan nisbah C/N lebih besar daripada 10 : 1.
 Pecahnya asam-asam amino ke bentuk-bentuk
nitrogen yang tersedia kepada tanaman 
ammonifikasi dan nitrifikasi
 Bakteri-bakteri yang terlibat dalam nitrifikasi
bersifat autotropik aerobik  tidak memerlukan
bahan organik, tetapi memerlukan oksigen. Jadi
mereka sangatlah terpengaruh aerasi tanah, suhu
dan kelembaban.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 56
Kesuburan Tanah (lanjutan)

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 57
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Penyingkiran nitrogen dari tanah sebagian merupakan


peristiwa biologi, sebagai tambahan dari pengambilan
oleh tanaman (yang hampir selalu terjadi bila suatu
tanaman dipanen),
 Bakteri-bakteri tertentu mengubah nitrat kembali ke
nitrogen udara. Proses denitrifikasi ini merupakan
proses anaerobik. Jadi, kehilangan aerasi yang cocok,
juga akan berarti kehilangan nitrogen yang tersedia.
 Nitrat sangatlah mudah larut dalam air dan bila tidak
dipergunakan olah jasad-jasad renik atau tanaman
tingkat tinggi, akan hilang tercuci.
 Tingkat nitrogen yang tersedia tergantung kepada
kandungan bahan organik dan keaktifan
mikroorganisme tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 58
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Fosfat berlainan dengan nitrogen, fosfat secara


relatif lebih stabil dalam tanah.
 Fosfat diikat atau difiksasi dalam persenyawaan-
pernyawaan yang berhubungan dengan kalsium,
magnesium, besi atau aluminium.
 Tersedianya fosfat untuk tanaman adalah rendah
dan berhubungan dengan pH.
 Pada pH yang sangat rendah (2-5), fosfat yang
diberikan akan diendapkan dari larutan tanah
sebagai persenyawaan kompleks aluminium atau
besi.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 59
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Pada pH tinggi (7-10) fosfat menjadi terikat dalam


persenyawaan kompleks dari kalsium.
 Pada pH 5-7, P berada dalam bentuk mono - atau
dikalsium fosfat, yang paling tersedia bagi tanaman.
 Konsentrasi P dalam larutan tanah sangatlah
rendah. Dalam tanah-tanah pertanian yang subur
hanya 0.5 - 1 ppm P berada dalam larutan tanah bila
dibandingkan angka N sebesar 25 ppm. Akan tetapi
gerakan P dalam tanah sangatlah sedikit, sehingga
pencucian juga sedikit sekali.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 60
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Kalium tersedia sebagai ion-ion yang dapat


dipertukarkan pada koloid tanah.
 Walaupun kalium sangatlah banyak dalam tanah-tanah
mineral, kelarutan yang rendah dari mineral-mineral
primer mengakibatkan ketersediaannya dari sumbernya
juga sedikit.
 Akan tetapi, selalu ada pembaruan yang terus-menerus
dari mineral primernya ke bentuk yang dapat
dipertukarkan.
 Kalium cenderung untuk berada dalam keadaan rendah
pada tanah-tanah organik.
 Pencucian kalium berbeda-beda sekali, tergantung
pada tipe liat dan jumlah bahan organik dalam tanah.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 61
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Kalsium merupakan hara yang jarang didapati


kekurangan.
 Akan tetapi karena pengaruhnya yang banyak
terhadap aktivitas mikroba tanah, pH, dan
absorpsi selanjutnya dari ion-ion lain,
menyebabkan tambahan kalsium merupakan
penambahan yang paling biasa dilakukan.
 Kalsium berada dalam tanah dalam bentuk
terlarut dalam air sebagai kation yang dapat
dipertukarkan dan dalam kombinasi dengan
persenyawaan organik.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 62
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Magnesium, seperti kalsium, diabsorpsi


sebagai ion. Terdapat dalam larutan tanah
dalam bentuk yang terlarut dan sebagai
kation yang dapat dipertukarkan.
 Seperti kalsium, kadang-kadang didapati
dalam keadaan kekurangan untuk tanah-
tanah pasir yang masam, di daerah yang
lembab

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 63
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Sulfur. tidaklah hadir dalam jumlah yang besar dalam


tanah. Terus-menerus dicuci, tetapi selalu ada
pengembalian ke dalam tanah. Ditambah oleh hujan di
dekat-dekat daerah industri, di mana hujan mengikat
SO2 dari udara.
 Akan tetapi, sumber utamanya adalah bahan-bahan
organik, jadi defisiensi terjadi pada tanah-tanah yang
rendah bahan organik atau jauh dari daerah-daerah
industri.
 Untuk mengatasi defisiensi biasanya S ditambahkan
bersamaan persenyawaan-persenyawaan seperti
superfosfat.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 64
Kesuburan Tanah (lanjutan)

 Mangan tersedia dalam tanah dalam bentuk ion.


Akan tetapi, pada tanah-tanah alkalis dengan
kandungan bahan organik yang tinggi dan dalam
keadaan yang aerobik,. mangan dioksidasi (MnO 
Mn02); Jadi dari Mn++ ke Mn++++), yang
menyebabkannya tidak tersedia.
 Sebaliknya, keasaman tanah, kandungan bahan
organik yang rendah, dan keadaan anaerobik dapat
mengakibatkan keracunan mangan.
 Boron, seng, tembaga dan molibdenum diperlukan
oleh tanaman hanya dalam jumlah yang sangat
sedikit.

Jur.Agroteknologi-UPNVYK 65

Anda mungkin juga menyukai