MANAJEMEN PUSKESMAS
TENTANG
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah kami dapat
menyelesaikan Makalah “JENIS-JENIS TENAGA KESEHATAN”. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“MANAJEMEN PUSKESMAS”. Untuk itu kami selaku penyusun sangat
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terutama kepada Dosen Mata Kuliah yaitu Ibu Nordianiwati SKM.
M.,Kes yang telah memberikan bimbingannya sehingga Makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun kami sangat menyadari bahwa Makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi kami
selaku penyusun.
Wassalamualaikum. Wr.Wb
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................15
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan
profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), tenaga kesehatan
merupakan pokok dari subsistem SDM kesehatan, yaitu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Unsur utama dari subsistem ini adalah
perencanaan, pendidikan dan pelatihan, dan pendayagunaa tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan memiliki beberapa petugas yang dalam kerjanya saling
berkaitan yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan ketenagaan medis lainnya
(Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996).
4
B. Peran Tenaga Kesehatan
Peran adalah perilaku individu yang diharapkan sesuai dengan posisi yang
dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, dan sikap yang
diharapkan dapat menggambarkan perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh
individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang umumnya terjadi (Sarwono,
2012).
5
Menurut Potter dan Perry (2007) macam-macam peran tenaga kesehatan
dibagi menjadi beberapa, yaitu :
1) Sebagai komunikator
2) Sebagai motivator
6
keinginan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Peran tenaga kesehatan sebagai motivator tidak kalah penting dari peran
lainnya. Seorang tenaga kesehatan harus mampu memberikan motivasi, arahan, dan
bimbingan dalam meningkatkan kesadaran pihak yang dimotivasi agar tumbuh ke
arah pencapaian tujuan yang diinginkan (Mubarak, 2012). Tenaga kesehatan dalam
melakukan tugasnya sebagai motivator memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui, yaitu
melakukan pendampingan, menyadarkan, dan mendorong kelompok untuk mengenali
masalah yang dihadapi, dan dapat mengembangkan potensinya untuk memecahkan
masalah tersebut (Novita, 2011).
3) Sebagai fasilitator
7
yang disediakan, dan optimalisasi partisipasi, sehingga pada saat menjelang batas
waktu yang sudah ditetapkan ibu hamil harus diberi kesempatan agar siap
melanjutkan program konsumsi tablet Fe secara mandiri (Novita, 2011).
4) Sebagai konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap
fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien (Depkes RI, 2006).
Proses dari pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling. Tujuan umum dari
pelaksanaan konseling adalah membantu ibu hamil agar mencapai perkembangan
yang optimal dalam menentukan batas-batas potensi yang dimiliki, sedangkan secara
khusus konseling bertujuan untuk mengarahkan perilaku yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat, membimbing ibu hamil belajar membuat keputusan dan membimbing
ibu hamil mencegah timbulnya masalah selama proses kehamilan (Mandriwati,
2008).
Seorang konselor yang baik harus memiliki sifat peduli dan mau mengajarkan
melalui pengalaman, mampu menerima orang lain, mau mendengarkan dengan sabar,
optimis, terbuka terhadap pandangan interaksi yang berbeda, tidak menghakimi,
dapat menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan, memberi dukungan,
membentuk dukungan atas dasar kepercayaan, mampu berkomunikasi, mengerti
perasaan dan kekhawatiran klien, serta mengerti keterbatasan yang dimiliki oleh klien
(Simatupang, 2008).
8
Menurut Depkes RI (2008) proses dari konseling terdiri dari empat unsur
kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil,
penggalian informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dan
sebagainya).
5) Sebagai Customer
9
Kebijakan Pemerintah tentang perencanaan SDM kesehatan ditetapkan
melalui Kepmenkes No.81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumberdaya Manusia Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota
serta Rumah Sakit. Prinsip dasar perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yaitu :
1. Disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, baik lokal, nasional,
maupun global.
2. Pendayagunaan SDM-Kesehatan diselenggarakan secara merata, serasi, seimbang,
dan selaras oleh Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
3. Penyusunan Perencanaan didasarkan pada sasaran upaya kesehatan nasional dan
Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010.
4. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan didasarkan pada
kesesuaian metode dengan kemampuan dan keadaan daerah masing-masing.
Menteri dalam menyusun perencanaan Tenaga Kesehatan harus
memperhatikan faktor:
d. kemampuan pembiayaan.
f. kebutuhan masyarakat.
10
D. Jenis -Jenis Tenaga Kesehatan
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan . Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas:
1. Tenaga Kesehatan
a. Tenaga medis, terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi
spesialis.
i. Tenaga keterapian fisik, terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara,
dan akupunktur.
j. Tenaga keteknisian medis, terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan,
teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis
optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis.
11
laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.
12
darah. Supervisi juga dapat dilaksanakan oleh dokter.
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
a. Sebagai Komunikator
b. Sebagai Motivator
c. Sebagai Fasilitator
d. Sebagai Konselor
e. Sebagai Costumer
3. Kebijakan perencanaan tenaga kesehatan secara nasional antara lain diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
a. Tenaga Kesehatan
B. Saran
14
1. Dalam melaksanakan perannya sebagai tenaga kesehatan, perlu adanya dua aspek
mutu pelayanan kesehatan yang harus dilakukan di Fasilitas Kesehatan yaitu
quality of care dan quality of service.
DAFTAR PUSTAKA
15
Indonesia No.81/Menkes/sk/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber. Jakarta:Pemerintah. 2004
Sarlito Wirawan Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
16
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Mandriwati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC
17
Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan . Lembar Negara.
18