Anda di halaman 1dari 4

NAMA : I Wayan Agus Purnayasa

NIM : 1707531123

Soal 1

Pernah (Koperasi Bina Usaha Sejahtera atau koperasi BUS), jenis koperasi yang saya
ikuti yaitu :

 Berdasarkan jenisnya koperasi yang saya ikuti adalah koperasi serba usaha
(koperasi yang terdiri dari berbagai jenis usaha) dimana jenis usaha yang dilakukan
oleh Koperasi BUS yaitu sebagai Koperasi simpan pinjam (koperasi dapat
menyediakan pinjaman uang sekaligus tempat menyimpan uang untuk
anggotanya) dan koperasi konsumsi (koperasi yang menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari anggotanya) yang menjual snak dan kebuutuhan pokok
sehari-hari seperti beras, sembako dan lain-lain.
 Berdasarkan komoditinya koperasi yang saya ikuti adalah koperasi pertanian,
koperasi perternakan, dan koperasi jasa.

Alasan saya ikut bergabung dalam koperasi ini

 Saya bergabung dengan koperasi BUS ini dari awal berdirinya koperasi yaitu
tanggal 8 Juni 2017, awalnya saya bergabung dengan koperasi ini agar saya bisa
akrab dan memperat hubungan dengan anggota koperasi dimana anggotanya
terdiri dari saudara- saudara dari keluarga besar saya sesuai dengan tujuan
koperasi ini didirikan awalnya memang ditunjukan untuk mempererat hubungan
saudara di keluarga ini.
 selain itu tujuan awal saya ikut koperasi ini adalah karena saya memang dari SMA
saya berminat untuk melanjutkan pendidikan dengan jurusan Akuntansi, jadi
ketika keluarga saya berencana membuat koperasi saya tertarik untuk ikut, agar
saya dapat pengalaman menerapkan ilmu akuntasi yang akan saya pelajari di
koperasi.
 Setelah mendapat matakuliah koperasi dan UMKM saya jadi berkeinginan untuk
mengembangkan koperasi yang saya ikuti dari segi pencatatan karena saya lihat
banyak kesalahan yang dibuat dalam membuat laporan keuangan di koperasi BUS ini.
Dan banyak dalam pelaksanaan-pelaksanaan teknisnya penyimpangan yang dilakukan
SOAL 2

Penyebab sulitnya UMKM mendapatkan kredit :

Syarat yang diberikan Lembaga kuangan bank dan Lembaga keuangan non-bank untuk
memberikan kredit itu sulit dipenuhi oleh UMKM. Dimana prinsip bank dalam
memberikan kredit itu Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral

UMKM sulit memenuhi syarat

1. Capacity (kemampuan calon peminjam dalam membayar kreditnya), karena


kemampuan UMKM untuk membayar kredit itu terbatas (penghasilannya relative
kecil) sehingga sangat sulit bank menyetujui untuk memberikan kredit ke UMKM
2. Capital (modal yang dimiliki calon peminjam) UMKM itu adalah perusahaan yang
dimiliki oleh perorangan atau kelompok orang yang tergolong sedikit, sehingga
modal yang dimilikinya juga terbatas. Selain itu kejelasan jumlah asset yang
dimiliki UMKM itu tidak dicatat dengan baik sehingga bank sulit menerima kredit
yang diajukan UMKM.
3. Condition(jaminan yang diberikan pada calon peminjam saat mengajukan kredit
kepada bank)karena asset yang dimiliki UMKM yang terbatas sulit bagi UMKM
dalam mengajukan pinjaman yang besar ke bank, karena bank akan menghindari
pinjaman yang tidak memiliki jaminan dalam kreditnya.

Akibat sulitnya UMKM mendapatkan kredit:

Sulitnya UMKM dalam mendapatkan kredit untuk tambahan modal ini dapat
menghabat UMKM dalam keberlanjutan dan perkembangan usahanya. UMKM itu
perlu modal untuk mempertahankan usahanya, jika bergantung pada modal pemilik
itu akan membuat usahanya nge stuck atau sulit berkembang bahkan sulit untuk
melanjutkan usahanya. Walaupun UMKM memiliki banyak inovasi akan sulit dalam
merealisasikan idenya tersebut jika modal yang dimilikinya kura sehingga UMKM akan
gitu-gitu aja tidak berkembang.

SOAL 3
Dampak wabah COVID-19 terhadap UMKM :

Saat Indonesia mengalami krisis moneter 1998, UMKM menjadi penyangga


ekonomi nasional. Menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian.
Sementara 2008 di masa krisis keuangan global, UMKM tetap kuat menopang
perekonomian. Namun di wabah COVID-19 ini sektor ini tak bisa menahan krisis yang
disebabkan Covid-19

Efek krisis ekonomi dan keuangan sebelumnya lebih terlokalisir di sektor-sektor


tertentu. Kali ini, UMKM justru menjadi sektor yang paling rentan terhadap krisis
ekonomi karena Covid-19. Karena UMKM itu jarang memanfaatkan online sebagai
media penjualan jadinya sangat sulit dalam UMKM dalam melaksanakan
operasionalnya karena terjadi penurunan permintaan, orang-orang takut utuk keluar
rumah, pemerintah melakukan pembatasan kegiatan diluar rumah jadinya pasar dari
UMKM ini hilang.

Strategi Pemerintah yang dilakukan pemerintah agar UMKM dapat bertahan

1. Kementerian Koperasi dan UKM membuka saluran pengaduan (hotline) melalui


Call Center sejak Senin (16/3/2020), pada jam operasional Senin–Jumat, pukul
08.00–15.00 WIB. Call Center ini berfungsi untuk mengetahui kondisi usaha para
Pelaku Koperasi & UMKM yang terdampak wabah virus corona. Sehingga
pemerintah dapat mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
2. Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta semua jajaran pemerintah
melakukan relokasi anggaran dan refocusing kebijakan guna memberi insentif
ekonomi bagi pelaku UMKM dan informal, sehingga tetap dapat berproduksi dan
beraktivitas juga tidak melakukan PHK.
3. Pemerintah juga sudah memastikan akan ada relaksasi kredit bagi UMKM
terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar sebagai upaya meminimalisasi
dampak wabah COVID-19. Kredit itu terinci baik kredit perbankan maupun industri
keuangan non-bank. Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan
sampai satu tahun dan penurunan bunga.
4. pemerintah akan mengeluarkan bantuan dalam bentuk dana langsung tunai.
Dalam hal ini usaha mikro yang mengandalkan bisnis harian dan masuk kategori
rentan nantinya akan mendapatkan prioritas. Stimulus bantuan tunai
dicontohkannya berupa dana Rp3 juta untuk usaha mikro atau ultra mikro yang
sudah terdampak Covid-19 dari data yang diusulkan dinas di daerah. Selain itu ada
pula bantuan sebesar Rp2 juta kepada individu yang memiliki usaha mikro, skema
bantuan Rp4 juta bekerja sama dengan BUMN pangan seperti Bulog, serta dalam
bentuk subsidi biaya pengantaran usaha mikro yang belum masuk ke platform
digital dan koperasi di daerah yang terdampak

Strategi yang perlu dilakukan UMKM agar tetap bisa bertahan

Maka dari itu pemilik usaha UMKM itu perlu memangkas biaya-biaya yang
masih bisa di potong seperti bahan baku atau bahan pendukung operasi, tenaga kerja
karena aka nada penurunan signifikan di permintaan barang atau jasa di dalam
operasinya. Jika mempunyai stok barang yang banyak sebaiknya diberikan diskon
untuk mengurangi resiko barang rusak dan gudang. Selain itu sebaiknya penjualan jasa
atau barangnya mulai dilakukan dengan online sehingga konsumen dapat
memesannya tanpa harus keluar.

https://nasional.kontan.co.id/news/langkah-selamatkan-koperasi-dan-umkm-di-
tengah-pandemi-virus-corona

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4205778/kemenkop-catat-21-koperasi-dan-
umkm-terdampak-virus-corona

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51946817

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4207202/tangkal-dampak-corona-
pemerintah-siapkan-stimulus-bagi-umkm

https://ekonomi.bisnis.com/read/20200326/12/1218243/stimulus-tambahan-senilai-
rp2-triliun-disiapkan-bagi-umkm

Anda mungkin juga menyukai