Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PENDAHULUAN
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial
sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit
PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang setahun kemudian mencapai daya 5
Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR +
Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di
negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN
yang tersebar di 31 negara .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan PLTN ?
2. Bagaimana prinsip kerja PLTN ?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari PLTN ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu PLTN
2. Untuk mengetahui Cara kerja PLTN
3. Untuk mengetahui Keuntungan dan kerugian PLTN
BAB II
PEMBAHASAN
Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan
partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar
bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN.
b. Steam Generator
Steam generator (pembangkit uap) merupakan suatu alat untuk mengubah air
menjadi uap. Pada reaktor tipe PWR, steam generator dibuat terpisah dari reaktor,
sedangkan pada reaktor tipe BWR, reaktor sendiri sekaligus berfungsi sebagai steam
generator.
c. Turbin Uap
Turbin uap mengubah energi kinetik uap menjadi putaran poros turbin. Pada
pembangkit listrik dengan kapasitas besar seperti PLTN biasanya terdapat 2 atau 3
buah turbin yaitu turbin tekanan tinggi, menengah (intermediate) dan rendah.
d. Generator Listrik
Putaran poros turbin dikonversi menjadi listrik oleh generator. Peletakan
dikopel langsung poros ke poros dengan turbin uap.
e. Kondensor
Kondensor menerima input uap dari stage terakhir turbin tekanan dan
mengubahnya kembali menjadi air (dikondensasi).
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lain terletak pada bahan bakar yang digunakan
untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium
menghasilkan tenaga panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2
sampai 3 buah neutron.
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen
bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan
dilokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.Reaktor daya dirancang untuk
memproduksi energi listrik melalu PLTN. Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas
yang timbul dari rekasi fisi, sedangkan kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang
atau diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka
rekator daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW.
Proses pemanfaatan hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah
sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk
panas yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tiper reaktor nuklir yang
digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi
gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
Reaktor nuklir pada dasarnya adalah tempat terjadinya reaksi nuklir. Ada dua jenis
reaksi nuklir yang terkait, yaitu reaksi fisi atau pembelahan inti atom dan reaksi fusi atau
penggabungan inti atom. Kali ini kita akan membahas tentang reaksi fisi.
Untuk menghasilkan reaksi fisi, kita harus mempunyai material yang dapat membelah.
Kita sebut material ini sebagai bahan bakar. Selanjutnya agar dapat membelah, harus ada
pemicunya yang dalam hal ini adalah neutron. Secara umum reaksi fisi dapat kita tuliskan
seperti ini
Dalam gambar tersebut tampak neutron mengenai bahan bakar uranium-235 atau U-235
dan menghasilkan satu produk antara yaitu U-236 yang sifatnya tidak stabil dan kemudian
akan membelah menjadi dua buah produk fisi, yaitu kripton-92 (Kr-92) dan barium-141 (Ba-
141) serta 3 buah neutron baru. Di samping itu akan muncul pula energi yang sebagian besar
berupa energi kinetik dari produk-produk fisi.
Karena dalam reaksi ini muncul neutron-neutron baru, tentunya akan ada pertanyaan,
bisakah neutron tersebut menumbuk material U-235 yang lain? Jawabannya adalah sangat
bisa… Ini yang disebut dengan reaksi berantai. seperti pada Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2.3 Ilustrasi reaksi berantai
Jadi semakin lama semakin banyak U-235 yang mengalami reaksi fisi. Kalau misalkan
saja setiap reaksi fisi menghasilkan 3 neutron baru, dan 3 neutron tersebut menumbuk U-235
yang lain dan seterusnya, maka bisa dihitung secara sederhana akan ada peningkatan jumlah
reaksi fisi sesuai dengan deret geometris: 1, 3, 9, 27, 81, 243, 729, 2187, 6561, 19683, 59049,
dan seterusnya. Karena setiap terjadi reaksi fisi akan dibangkitkan energi, maka energi
tersebut juga akan meningkat sesuai dengan deret geometris tadi.
waktu yang diperlukan antara kejadian ketika neutron menumbuk U-235 sampai
dengan terbentuknya produk antara U-236 adalah 10-14 detik, Dari terbentuknya produk antara
sampai terjadi pembelahan dan dihasilkan produk fisi memerlukan waktu 10 -20 detik. Dari
terbentuknya produk fisi sampai muncul neutron baru memerlukan waktu 10 -17detik, dan dari
munculnya neutron baru sampai menumbuk inti atom U-235 yang lain perlu waktu sekitar
10-7detik, dan selanjutnya waktu yang diperlukan oleh produk-produk fisi untuk menumbuk
atom lain di sekitarnya sehingga akan mentransfer energi kinetik yang dipunyainya menjadi
energi termal adalah sekitar 10-12 detik. Jadi bisa dilihat di sini bahwa reaksi fisi berlangsung
sangat sangat sangat cepat. Karena waktu terlama adalah 10-7detik, maka ini yang
menentukan kecepatan reaksi. Maksudnya bagaimana? Setiap 10 -7detik energi dari reaksi fisi
akan meningkat 3 kali lipat, dan dalam waktu satu milidetik energi yang dihasilkan sudah
besar sekali. Fenomena semacam ini dikenal dengan istilah reaksi berantai tak
terkendali atau uncontrolled chain reaction, yang merupakan dasar dari prinsip kerja bom
atom atau bom nuklir.
Gambar 2.4 Waktu reaksi fisi berlangsung