MANAJEMEN STRATEGIK
Oleh Kelompok 4 :
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan ridho-Nyalah makalah mengenai “Model Manajemen Strategik
menurut William F. Glueck” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula
kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membimbing kita ke dunia yang penuh kebahagiaan ini.
Makalah ini merupakan tugas yang di susun sebagai bahan pembelajaran dalam
mata kuliah “Manajemen Strategik”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Pada kesempatan ini pula kami mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan meningkatkan agar penulisan
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Akhir kata dari kami kelompok 4
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Hormat kami,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 UNSUR-UNSUR MANAJEMEN STRATEGIS......................................4
2.2 LINGKUNGAN UMUM..........................................................................8
2.3 LINGKUNGAN INDUSTRI DAN INTERNASIONAL........................11
2.4 ANALISIS DAN DIAGNOSA INTERNAL..........................................13
2.5 ALTERNATIF STRATEGI UTAMA....................................................16
2.6 MEMPERTIMBANGKAN VARIASI STRATEGI....................................18
2.7 PILIHAN STRATEGIS...............................................................................23
2.8 PELAKSANAAN : ALOKASI SUMBER DAYA, ORGANISASI, DAN
SISTEM PERENCANAAN...............................................................................29
2.9 PELAKSANAAN : RENCANA, KEBIJAKAN, KEPEMIMPINAN, DAN
STRATEGI INTERNASIONAL.......................................................................33
2.10 PELAKSAMNAAN : EVALUASI DAN PENGENDLIAN STRATEGI 37
BAB III PENUTUP...............................................................................................39
3.1 Kesimpulan..................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran).
Tetapi strategi bukanlah sekedar suatu rencana. Strategi ialah rencana yang
disatukan : strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi
itu menyeluruh : Strategi meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi
itu terpadu : semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.
1
penulis akan membahas tentang model manajemen strategi menurut William
F. Glueck.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah model manajemen strategi menurut William F. Glueck?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui model manajemen strategi menurut William F. Glueck.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah membantu para
pembaca atau masyarakat banyak untuk mengetahui bagaimana
modelmanajemen strategik menurut William F. Glueck. Selain itu, manfaat
yang dapat diambil yaitu sebagai pedoman atau referensi penyusunan
makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
MODEL MANAJEMEN STRATEGIS
3
2.1 UNSUR-UNSUR MANAJEMEN STRATEGIS
PERENCANA STRATEGI TINGKAT PERUSAHAAN
Dewan direksi dan ekssekutif puncak (GM) adalah sekelompok utama yang
terlibat dalam penetapan strategi tingkat perseroan
4
1. Dewan Komisaris dan Manajemen Strategis
Dewan komisaris lebih aktif dalam menilai strategi dan prestasi perusahaan.
Dengan semakin banyaknya anggota dari luar yang berpengalaman manajemen,
dewan akan lebih dari sekedar stempel karet dalam menilai perubahan strategi
yang penting. Kekuasaan dewan dalam perumusan strategiakan terlihat saat “titik
keputusan strategi” telah dicapai. Artinya dewan ini penting dalam hal misi dan
identitas (misalnya mmberikan persetujuan untuk merger) atau kalau telah tiba
waktunya untuk memilih seorang direktur utama yang baru. Sesungguhnya,
kekuasaan terbesar yang dimiliki dewan (dan pemegang saham) untuk
mempengaruhi strategi bergantung pada kemampuan untuk memecat atau
mengangkat seorat dirut (CEO) baru.
CEO bertanggung jawab menentkan jenis usaha yang dijalankan perusahaan dan
menyesuaikan peluang pasar bagi produk terbaik dengan menggunakan sumber
daya perusahaan sebaik mungkin. Orang ini harus mengkonseptualisasikan
strategi tersebut dan kemudian mengawali dan mempertahankan proses
manajemen strategis,
Wiraswastawan merupakan ahli strategi terpenting (dan dalam banyak hal satu-
satunya) dalam perusahaan wiraswasta. Manajemen strategis sebuah perusahaan
keluarga berada di antara perusahaan wiraswasta dan perusahaan badan hukum.
5
Perencana strategi utama perusahaan keluarga harus mempertimbangkan referensi
anggota keluarga yang aktif dalam manajemen perusahaan dan/atau memimpin
anggota keluarga dari kelompok pemilik. Anggota keluarga ini merupakan bagian
dari koalisi yang menjalankan perusahaan keluarga itu. Dengan cara ini,
perencanaan strategi perusahaan keluarga agark menyerupai perncana strategi
perusahaan badan hukum. Pada beberapa perusahaan keluarga, kepala perencana
strategi mendapat dukungan penuh dari keluarga, yang tidak akan campur tangan
kecuali dalam kedaan krisis. Dalam kasus ini perencana strategi perusahaan
keluarga dapat bertindak seperti wiraswastawan dalam memngembangkan
strategi.
1). Perencanaa akan gagal kalau perencana strategi yang berkuasa menciptakan
strategi yang terlalu berambisi dan yang kurang berhati-hati yang tidak
mengindahkan gejala lingkungan. Perencana strategi serupa ini tidak
mengebangkan sistemnya tanpa adanya strategi.
2). Perusahaan akan gagal kalau perencana strategi yang berkuasa menolak
mengubah strategi lama. Hal ini juga terjadi karena perencana strategi tidak
menerima pendapat dari bawahan dan tidak meneliti lingkungannya sendiri.
3). Perusahaan akan gagal kalau pemimpin strategi tidak mencipakan strategi.
Perencana strategi ini mengharapkan perusahaan mengharapkan perusahaan akan
berjalan dengan sendirinya tanpa adany strategi.
Kalau sebuah perusahaan di organisasi dalam beberapa SBU, dan kalau rencana
strategi perusahaan mendukungnya, maka manajer SBU menyusun strategi untuk
unit atau usahanya. Pada dasarnya, perencana strategi SBU melaksanakan peran
yang serupa seperti manajer puncak perusahaan dan berusaha mendapatkan hasil
terbaik untuk bagian usahanya dengan sumber dana yang ada dan tujuan
perusahaan yang telah ditentukan. pada perencanaan tahap pertama mereka
menciptakan strategi majemuk atas dasar kontigensi.
6
yang memberikan jasa dukungan staf dan rekomendasi pada berbagai keputusan
manajemen strategis. Stop rencana dapat berperan serta dalam banyak aspek
proses manajemen strategis, seperti mengidentifikasi peluang bisnis baru,
menyelenggarakan pengamatan lingkungan, mengkaji ulang prestasi strategis,
memberikan analisis atas sejumlah alternatif strategis dan sebagainya.
Anggota staf perencanaan tidak akan memainkan peranan penting kecuali kalau
mereka diwakili di struktur kekuasaan dan dapat mempengaruhi keputusan
berkenaan dengan implementasi perencanaan. tetapi sebagian besar bukti
menunjukkan bahwa staf perencanaan jarang kalau pun pernah berpartisipasi
secara sungguh-sungguh dalam proses pemilihan strategis. ini merupakan tugas
terpenting dari eksekutif puncak dan staf bertindak sebagai tim peneliti eksekutif.
Kalau misi perusahaan ditetapkan secara tepat hal ini merupakan suatu pernyataan
buat orang dalam dan luar tentang apa yang dikehendaki perusahaan yaitu Citra
dan ciri khas perusahaan tersebut. batasan misi dapat begitu luas hingga tidak
mempunyai arti atau semata-mata dapat berupa pengumuman resmi mengenai
cita-cita besar di mana hanya sedikit yang dapat dicapai.
7
Misi dan tugas harus cukup jelas agar dapat menjamin pelaksanaannya.organisasi
harus menetapkan sasaran khusus yang dapat digunakan sebagai penuntun dan
petunjuk untuk menilai keberhasilan nya.
2. Batasan bisnis
Sebagian dari pernyataan misi adalah batasan bisnis itu sendiri. batasan bisnis
yang dimaksud adalah uraian produk kegiatan fungsi dan pasar yang saat ini
dijalankan perusahaan. produk atau jasa adalah keluaran dari nilai yang diciptakan
oleh sistem untuk dijual kepada konsumen. pasar dapat berarti golongan atau jenis
konsumen atau wilayah geografis di mana produk atau jasa tersebut dijual.
Tujuan ialah hasil akhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya.
Berbagai tujuan yang berbeda dikejar oleh perusahaan. Beberapa contoh termasuk
kesinambungan keuntungan efisiensi (misalnya biaya terendah) kepuasan dan
pembinaan karyawan mutu produk atau layanan bagi konsumen dan pelanggan
menjadi anggota perusahaan atau corporate citizenship yang baik dan
pertanggungjawaban sosial.
Misi dan tujuan sebaiknya di pertimbangkan pada setiap tahap proses manajemen
strategis.dalam menilai kondisi lingkungan perubahan yang mungkin terjadi dapat
memaksakan pemikiran kembali tentang prioritas tujuan misalnya perubahan
peraturan pajak pemerintah dapat mengarah pada perlakuan yang berbeda atas
pembayaran dividen atau keuntungan yang ditahan retained earning. dalam
analisis tentang kondisi intern suatu tujuan kesejahteraan karyawan dapat
mengubah pandangan tentang serikat buruh.dalam memilih strategi alternatif
perubahan misi dapat menimbulkan keputusan untuk keluar dari beberapa jenis
bisnis untuk jenis bisnis lainnya.jika diinginkan adanya keleluasaan tujuan
implementasi suatu strategi dapat menciptakan struktur organisasi yang baru. Jadi
pada setiap tahap proses misi dan tujuan akan menonton pengambilan keputusan.
8
2.2 LINGKUNGAN UMUM
Manajer perlu menyimak lingkungan untuk : (1) menentukan apa saja faktor
dalam lingkungan yang akan merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi
dan tujuan prusahaan yang sekarang, dan (2) menentukan apa saja factor dalam
lingkungan yang akan memberi peluang mencapai tujuan yang lebih besar dengan
cara menyesuaikannya dengan strategi prusahaan.
1. Lingkungan Umum
Sektor Sosioekonomis
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi permintaan produk dan jasa
serta biaya untuk menyediakannya. Bagian ini membahas faktor ekonomi, iklim,
dan sosial yang akan membantu atau menghambat perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
2. Ekonomi
9
Perencana strategi yang efektif seringkali mempunyai wawasan iklim dan
ekologis. Ancaman dari perubahan cuaca yang tak terlihat dapat diketahui oleh
perusahaan yang memproduksi barang yang bersifat musiman. Daerah main ski
dan produsen mobil dan pembersih salju dipaksa untuk mengubah penilaian dan
metode pemasaran mereka seperti terjadinya musim dingin dengan salju yang
rendah pada suatu tahun di Amerika Serikat. Akibatnya, sebuah perusahaan
mendiversifikasikan produknya ke mesin pemotong rumput. Penyalur makanan
yang besar dapat lumpuh karena badai salju luar biasa yang membuat truk-truk
mereka tidak dapat beroperasi. Pengolah makanan dapat mengalami kekuranga
persediaan karena pengaruh kemarau. Akan tetapi, ada beberapa perusahaan yang
mengambil kesempatan dengan menyediakan jasa peramalan cuaca. Salah sata
contoh adalah Oceanroutes, yang mempekerjakan 65 orang ahli meteorolog
penuh-waktu (full-time). Mereka menyediakan gambaran kondisi cuaca dan laut
yang memberikan rute terbaik bagi perusahaan pelayaran kapal uap sehingg waktu
dan biaya bahan bakar dapat diperkecil.
4. Faktor Sosial
Rangkaian terakhir dari faktor sosioekonomis terpusat pada nilai dan sikap orang
pelanggan dan karyawan yang dapat mempengaruhi strategi.
Pada suatu masa dianggap normal untuk suatu keluarga mempunyai dua sampai
empat orang anak. Sekarang tak semuanya menerima hal ini, dan penilaian ini
mempunyai dampak besar bagi P&G (Pampers), Gerber (makanan bayi),
perusahaan bangunan (rumah dibandingkan dengan flat sewa-beli). Mattel
(mainan), dan lain-lain.
Merupakan kebiasaan umum bagi para pensiunan, orang yang hidup sendiri,
janda, dan duda untuk tinggal bersama dengan keluarga mereka. Sekarang ada
10
kecenderungan untuk tinggal sendiri, dan ini mempunyai dampak besar bagi
perusahaan bangunan, produsen peralatan, pengepak makanan, penerbit majalah,
dan lain-lain.
5. Sektor Teknologi
6. Sektor Pemerintah
Pemerintah federal, negara bagian atau propinsi, dan pemerintah setempat makin
mempengaruhi cara perusahaan beroperasi. Mereka mengundangkan hal-hal
seperti pengendalian gaji dan harga, peluang kerja yang sama, keamanan dan
kesehatan di tempat kerja, cara pengurusan kredit nasabah, lokasi pembangunan
pabrik, bahan kimia yang boleh dilepas ke udara, besar suara yang boleh
dihasilkan, cara perusahaan memasang ikan, dan jenis-jenis iklan yang boleh
dipasang. Hukum dan peraturan mengubah cara perusahaan beroperasi dari hari ke
hari. Falsafah pemerintah dalam hubungannya dengan perusahaan dapat berubah
sewaktu-waktu. Ini merupakan aspek penting yang harus ditelaah para perencana
11
Yang pertama-tama adalah pengumpulan informasi lisan. Informasi lisan ialah
informasi yang kita ketahui dengan cara mendengarnya. Informasi ini dapat
dikumpulkan secara informal atau formal (misalnya, pada pertemuan atau
konferensi).
Strategi dan tujuan sebuah perusahaan di pengaruhi oleh daya tarik industri
didalam memilih dan menjalankan bisnis dan daya saing dalam industri tersebut.
Industri digambarkan sebagai serangkaian perusahaan yang bersaing satu sama
lain untuk konsumen barang dan jasa merekadan mengandalkan pihak lain yang
memasok masukan yang kriitis (perbekalan).
a. Sektor pelanggan
Perencanaan strategi yang efektif menaruh perhatian pada jenis konsumen serta
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta dengan siapa dan dimana calon
12
konsumen mungkin berada dan kecendrungan dimasa depan yang dapat
mengakibatkan perubahan pola beli konsumen.
b. Sektor pemasok
Para pemasok memberikan modal, tenaga kerja, bahan dan sebagainya kepada
suatu perusahaan. Perencana strategi yang efektif berkepentingan dengan
perubahan pemasok di dalam lingkungan. Perencana strategi harus meneliti biaya
dari dan tersedianya bahan baku, subperakitan uang, tenaga, dan sampai batas
yang lebih kecil, karyawan juga terpe garuh oleh hubungan kekuatan antara
perusahaan den pemasok .
c. Sektor pesaing
Pendatang baru
Perilaku keluar
2. Lingkungan internasional
Banyak manajer strategis sekarang beroperasi dalam apa yang disebut sebaga
“desa Global” atau persaingan internasional. Dengan fokus pada persaingan
internasional, kita telah menyaksikan terobosan pesaing-pesaing internasinal ke
masing-masing wilayah pasar. Status internasional dan kemakmuran domestik
13
telah dikaitan pada perluasan perdagangan. Skala ekonomi domestik telah
menghasilakn penerobosan harga ke pasar luar negeri yang dilakukan oleh
Amerika Serikat dan luar negeri. Pesaing baru telah memaksa inovasi,
pemotongan harga, dan peningkatan mutu, tetapi akibat ketidakstabilan pesaingan.
Pemasaran dan distribusi berarti memindahkan barang atau jasa dari produsen
ke konsumen. Ini dimulai dengan mencari hal-hal yang diinginkan konsumen dan
dapat tidaknya produk dan/atau dapat dijual dengan laba. Hal ini memerlukan riset
pasar, pengidentifikasian pasar, pengembangan produk, pengujian reaksi
konsumen, perhitungan produksi dan biayanya, penentuan keperluan distribusi
dan pelayanan, dan memutuskan cara pengiklanan dan promosi.
14
6. Perlindungan hak paten (atau perlindungan hukum staraf untuk jasa).
7. Pandangan positif terhadap perusahaan dan produk serta layanannya
kepada konsumen akhir.
8. Pengepakan produk yang efisien dan efektif (atau yang setaraf untuk jasa).
9. Strategui harga yang efektif untuk produk dan jasa.
10. Tenaga penjual yang efesien dan efektif: hubungan erat dengan pelanggan
utama. Bagaimana kepekaan perusahaan dalam pengertian pemusatan
penjualan terhadap sebagaian pelanggan.
11. Periklanan yang efektif: Apakah iklan telah menciptakan citra tentang
produuk atau merek perusahaan untuk dapat mengembangkan pelanggan
yang setia ?
12. Kegiatan promosi pemasaran yang efisien dan efektif diluar periklanan.
13. Jasa purna-jual yang efisien dan efektif.
14. Jalur distribusi dan liputan geografis yang efisien dan efektif, termasuk
upaya dalam perusahaan.
15
3. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi
Faktor-faktor Internal: Manajemen Produksi dan Operasi
1. Biaya operasi total yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya
pesaing total.
2. Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar.
3. Fasilitas yang efisien dan efektif.
4. Bahan baku dan biaya subperakitan
5. Ketersediaan bahan baku dan subperakitan yang mencukupi.
6. Peralatan dan mesin yang efisien dan efektif.
7. Kantor yang efisien dan efektif.
8. Lokasi fasilitas dan kantor yang strategis.
9. Sistem pengendalian persediaan yang efisien dan efektif.
10. Prosedur yang efisien dan efektif: rancangan, penjadualan,
pengendalian mutu.
11. Kebijakan pemeliharaan yang efisien dan efektif.
12. Integrasi vertikal atau hubungan pemasok yang efektif.
13. Keluwesan operasi.
16
11. Biaya buruh yang rendah (menurut ukuran kompensasi,
penggantian, dan kemangkiran).
12. Informasi manajemen dan sistem komputer yang efektif.
Faktor utama yang dikaji pada awal pertimbangan strategis ialah batasan
misi bisnis yang dimasuki perusahaan atau yang ingin dimasukinnya. Pemilihan
produk atau jasa membutuhkan pertanyaan tentang luas dan kedalaman yang
ditawarkan. Pemilihan pasar pada dasarnya melibatkan jenis daerah, saluran dan
pelanggan. Masalah fungsi ( atau teknologi ) berputar disekitar cara perusahaan
hendaklah menambah nilai.
17
Bagi perusahaan kecil, melakukan sedemikian banyak bisnis sehingga sulit
atau tak mungkin menggambarkan “ Bisnis “ apa yang mereka masuki. Batasan
bisnis mereka hanya meloibatkan spesifikasi rincian tujuan perusahaan dalam
pengertian kecepatan pertumbuhan, kebijakan keuangan yang mengarah pada
penambahan dana, dan pengambialihan perusahaan lain dan kebijakan organisasi.
a. Strategi Stabilitas
Strategi ini umum bagi perusahaan yang berada dalam tahap perkembangan
yang matang, atau evolusi produk pasar yang matang. Bagi perusahaan kecil,
strategi ini kerapkali digunakan untuk mempertahankan posisi pasar atau tingkat
laba yang menyenangkan.
b. Strategi Ekspansi
18
Perusahaan melaksanakan strategi ini dengan merumuskan kembali bisnisnya
apakah dengan cara menambah lingkup kegiatannya atau lebih meningkatkan
usaha bisnis mereka yang sekarang.
c. Strategi Penciutan
d. Strategi Kombinasi
Dimensi ini biasanya berlaku untuk perluasan, tetapi dapat juga berlaku
untuk pengurangan. Pertanyaan dasarnya adalah apakah perusahaan bermaksud
mengikuti strategi secara independen (internal) atau dalam kaitan dengan pihak
lain (eksternal).
1. Ekspansi internal
2. Stabilitas internal
19
Untuk meneruskan ekspansi pada waktu sekarang, maka mereka melakukan
stabilitas. Jadi stabilitas internal biasanya merupakan pendekatan yang berguna
dikombinasikan dengan rencana lainnya.
3. Penciutan internal
1. Mengurangi biaya
2. Meningkatkan pendapatan
3. Mengurangi harta
Penciutan internal dapat dilakukan kalau terdapat banyak atau sebagian besar
kondisi berikut :
Keputusan untuk divestasi adalah keputusan yang sangat sulit untuk dilakukan
manajemen. Porter mengatakan bahwa setidak-tidaknya ada tiga rangkain faktor
yang menghambat keputusan ini.
20
1. Kalau SBU dapat hidup terus, ia dapat berjalan terus sebagai perusahaan
independen.
2. Kalau SBU dapat hidup terus, ia dapat dijual kepada para karyawan
3. SBU dapat dijual kepada pembeli bebas yang mengangapnya berguna
4. SBU dapat dilikuidasi dan peratannya di jual
5. Ekspansi Eksternal
Marger adalah penggabungan dari dua atau lebih bisnis, dimana satu perusahaan
mengambil aktiva dan pasiva dari perusahaan lain yang ditukarkan dengan saham
atau uang kontan, atau kedua perusahaan dibubarkan, aktiva dan pasiva nya
disatukan, dan saham baru diterbitkan. Marger dapat dilakukan dalam suatu
negara atau diluar perbatasan negara.
Sinergi dapat juga negatif. Dalam sebagian besar marger setidak-tidaknya terdapat
satu dan mungkin lebih factor negatif. Pendekatan yang “tidak berkaitan”
biasanya dinamakan “diversifikasi konglomerat” . terdapat sejumlah alas an
mengapa perusahaan mungkin menghendaki diversifikasi secara internal atau
eksternal.
21
- Yang pertama ialah bahwa perusahaan khawatir bahwa produk atau
jasanya berada dalam bisnis yang mendekati kejenuhan pasar atau telah
menjadi using.
- Produk atau jasa yang sekarang menghasilkan lebih banyak uang dari pada
yang dapat diinvestasikan kembali secara berguna.
- Kebijakan pajak mendorong penanaman modal kembali (reinvestment)
- Ancaman anti monopoli menyulitkan dalam industri yang sekrang
- Perusahaan mungkin melakukan diversifikasi, biasanya dengan cara
marger untuk mencoba menghindari pengambilalihan.
- Perusahaan mungkin melakukan diversifikasi, biasanya dengan marger
untuk memanfaatkan kerugian pajak perusahaan lain.
- Perusahaan dapat melakukan diversfikikasi, biasanya dengan cara marger
untuk memasuki sector internasional dengan segera
- Perusahaan dapat melakukan diversifikasi, biasanya dengan cara marger,
untuk mendapatkan pengalaman teknik dengan segera
- Perusahaan dapat melakukan diversifikan untuk menarik lebih banyak
eksekutifyang berpengalamn.
22
Dimensi terakhir berkenan dengan sikap manajemn dan waktu yang menyangkut
pelaksaan alternatif strategi. Strategi yang aktif atau ofensif ialah strategi dimana
perencana strategi bertindak sebelum mereka dipaksa bereaksi terhadap ancaman
atau peluang lingkungan. Pendekatan yang aktif atau pasif ini mungkin timbul
dari setiap strategi utama. Tentu saja, perusahaan dapat mengembangkan strategi
yang ofensif (aktif) terhadap salah satu bagian dari Batasan bisnis dan pasif
terhadap bagisan lainnya.
1. Pasar baru
Beberapa rencana strategi telah membuka sejumlah pasar baru untuk maksud
diversifikasi dan penyebaran risiko. Bila ekonomi domestic merosot, ekonomi
luar negri yang beroprasi dalam daur yang longgar dapat memberi jalan
menstabilkan penjualan dan keuntungan.
2. Produk baru
3. Fungsi
23
Perusahaan dapat mengidentifikasi negara tertentu sebagai kaya energi, kaya
sumber daya, atau kaya tenaga kerja. Setiap kondisi ini dapat menghasilkan
keputusan untuk memproduksi barang dilokasi luar negri untuk menekan harga
pokok penjualan.
Potensi pasar domestic dapat menjadi alasan lain untuk melokasikan fasilitas
produk diluar negri. Apabila suatu perusahaan menghadapi import luar negri yang
berharga rendah, mereka dapat memindahkan sebagian atau seluruh fasilitas
kesumber pesaingnnya untuk memanfaatkan biaya tenaga kerja, bahan dan energi
yang lebih rndah.
4. Penggabungan Berurutan
Kebanyakan perusahaan mulai dari ekspor ini melibatkan investasi dan resiko
yang relative kecil. Bergantung pada kemampuan internal, perusahaan dapat
mengekspor langsung (internal) atau tak langsung (eksternal).
Setelah keberadaan luar negri dicapai, perencana strategi dapat meutuskan untuk
memperluas aktivitas perusahaan. Factor – factor yang mempengaruhi pilihan ini
dipersulit oleh masalah kebijakan kepegawaian, eraturan hokum, dan sebagainya
yang seperti telah kami kemukakan sebelumnya, berbeda-beda dari satu negara
dengan negara lainnya.
Strategi yang ditentukan dalam garis waktu ini dilaksanakan hanya jika
perusahaan berhasil dan memperluas kehadiran,investasi dan pengendaliannya.
Maksud dari pemilihan strategi adalah untuk mencapai sasaran. Strategi dapat
dipilih untuk menutup kesenjangan dalam sasaran. Kami juga menganggap bahwa
besarnya kesenjangan, sifat kesenjangan, dan keyakinan bahwa kesenjangan itu
akan dapat dikurangi akan mempengaruhi fokus kita pada beberapa alternatif dan
bukan terhadap masalah lainnya.
24
Di samping preskripsi kami untuk menuntun pilihan strategis dalam Peraga 8.2,
sejumlah teknik telah dikembangkan untuk membantu manajer membuat pilihan
strategis. Boston Counsulting Group membuat matriks portofolio yang ditunjuk-
kan dalam Peraga 8.6, dan merupakan salah satu contoh yang paling terkenal.
Asumsi dasar dari analisis BCG (Boston Counsulting Group) ialah bahwa pangsa
pasar (market share) yang tinggi untuk produk atau jasa yang tumbuh cepat
menimbulkan kemampulabaan (profitability) yang tinggi dan situasi persaingan
yang mantap. Sebaliknya, kalau perusahaan mempunyai produk di pasar
berkembang lamban, peningkatan pangsa pasar biasanya akan mahal. Jadi BCG
menganjurkan menarik uang dari bisnis serupa ini, walaupun pangsa pasar
terpaksa dikorbankan. Perusahaan akan memilih strategi ekspansi dalam pangsa
pasar kalau mereka memiliki kekuatan bersaing, dana dapat dialihkan, dan biaya
dapat diperkirakan untuk mendapatkan pangsa pasar tersebut. Tujuannya ialah
untuk mendapatkan portofolio berimbang dari produk atau divisi. Jadi teknik ini
biasanya diterapkan pada perusahaan dengan SBU majemuk yang akan
mengambil keputusan tentang SBU mana yang akan diekspansi, dipertahankan,
atau diciutkan.
Sebagian besar perangkat dalam bagian terakhir ini terutama berlaku untuk
perseroan atau aktivitas SBU majemuk dan bukan untuk strategi tingkat bisnis.
Meskipun beberapa model itu dapat diterapkan pada unit-unit bisnis individual,
ada cara lain di mana pilihan strategis tingkat bisnis dapat diambil.
2. Preskripsi Ekspansi
3. Preskripsi Penciutan
25
impas dan memiliki tenaga kerja langsung (direct labor) yang tinggi atau
pengeluaran yang tetap, maka penurunan biaya untuk jangka pendek mungkin
jalan yang paling efektif.
4. Preskripsi Stabilitas
Para eksekutif perusahaan makin banyak mendengar dan makin banyak orang
yang mengatakan kepada mereka untuk "berpegang pada bagian Anda” dan
"lakukanlah yang terbaik." Ini merupakan nasihat yang baik, sejauh hal itu.
dilakukan secara sengaja, dengan kesadaran adanya sejumlah alternatif. Dalam era
megamerger, perusahaan merasakan dorongan untuk mengadakan diversifikasi
dan terlalu sering mengikuti urutan "siap, bidik, tembak". Namun, makin banyak
perusahaan yang mengikuti rekomendasi untuk kembali ke dasar. Dalam beberapa
kasus, strateginya adalah defensif yaitu melindungi diri dari kerugian.
5. Preskripsi Kombinasi
26
Perusahaan tidaklah berada dalam keadaan terisolasi dari lingkungan eksternal.
Perusahaan bergantung pada unit-unit lain untuk kelangsungan hidup dan
kemakmurannya. Unit-unit ini meliputi pemilik, pesaing, pelanggan, pemerintah
dan masyarakat. Semakin tergantung sebuah perusahaan pada unit lainnya,
semakin kurang keluwesannya dalam pemilihan strategi. Pilihan strategis adalah
hasil dari saling hubungan antara perusahaan dan lingkungan. Pilihan strategis
merupakan hasil yang dinegoisasi ketika berbagai pihak saling terpacu untuk
mencapai tujuannya.
Faktor lain yang juga mempengaruhi pilihan strategis adalah sejauh mana risiko
dapat ditolerir perusahan, pemegang saham, dan manajemen. Sikap manajemen
terhadap risiko bervariasi, mulai dari penolakkan lemah sampai pada peolakkan
ketat tehadap resiko.
Pengaruh faktor ini dapat diikhtisarkan secara sederhana; strategi masa lalu
merupakan titik tolak pemilihan strategi dan akibatnya menghilangkan beberapa
pilihan strategis. Budaya perseroan yang tebentuk untuk menerapkan strategi
masa lalu juga memberi jalan untuk memilih strategi baru. Budaya perseroan
adalah “kepribadian” suatu organisasi. Sering kali sulit dan memakan waktu untuk
mengubah budaya perseroan, seperti yang dialami GM ketika mengambil alih
EDS. Kedua budaya perusahaan saling bertabrakan, yang menimbulkan beberapa
masalah bagi keduanya. Bahkan citra masa lalu perusahaan itu dapat membuat
strategi baru menjadi lebih sulit diimplementasikan.
27
3. Bila strategi ini mulai menujukkan kegagalan karena perubahan
keadaan, maka perusahaan mencangkokkan substrategi baru pada
strategi lama dan baru, kemudian mencari strategi baru.
4. Kalau lingkungan semakin berubah, maka perusahaan secara serius
mulai memprhitungkan strategi penciutan, kombinasi, atau strategi
ekspansi yang dulunya disarankan beberap eksekutif yang pada waktu
itu tidak diindahkan.
Batas waktu membuat suatu pilihan strategis biasanya tidak ditentukan oleh
manajer, tetapi oleh orang lain. Misalnya, manajer yang mengalami desakan
waktu akan lebih menekankan bukti yang negative daripada bukti yang positif dan
mempertimbangkan lebih sedikit faktor dalam mengambil keputusan.
1. Dalam mengambil keputusan yang sulit, manajer akan lebih lama memilih
anatara dua alternatif yang baik dan dua alternatif yang jelek daripada
kalau keempat alternatif ini baik semuanya.
2. Dalam mengambil keputusan yang ringan, manajer akan lebih lama
memilih antara empat alternative yang baik daripada antar dua alternative
yang baik dan dua yang buruk.
28
Pilihan strategis, seperti juga semua keputusan dilakukan dalam konteks
pengambil keputusan dan situasi keputusan. Sikap manajer terhadap resiko dan
perasaannya tentang posi perusahaan akan menghilangkan pandangannya terhadap
pilihan tertentu. Ketidak sanggupan para perencana strategi untuk mengikuti
“model rasional” dari pilihan strategis karena kurangnya kemampuan, kurangnya
informasi yang berharga, atau kodisi yang cepat berubah, mengakibatkan mereka
memusatkan perhatian pada pilihan dari alternative yang mengubah “ status kuo”
secara perlahan-lahan.
Faktor inilah yang membimbing kita untuk melakukan hipotsis bahwa beberapa
alternative lebih mungkin daripada alernatif lainnya.
STRATEGI KONTINGENSI
Perusahaan lebih sering meninjau dan merevisi rencana sejalan dengan kondisi
yang berubah-ubah. Daripada rencana 5 tahun yang sudah usang yang hanya
diupdate setiap tahun, sebagai gantinya rencana biasanya disesuaikan setiap
kwartal, bulan, atau malahan setiap minggu.
29
Peraga 9.2 adalah penyajian suatu kelompok konsultasi mengenai fakta bahwa
rumusan strategi merupakan satu komponen jaringan aktivitas organisasi yang uns
dipadukan untuk mencapai seperangkat tujuan. Kerangka McKinsey me- satakan
bahwa komponen berikut harus saling sesuai agar strategi dapat berjalan secara
efektif.
3 Sistem. Sejumlah proses dan arus yang memperlihatkan cara suatu per- sahaan
melaksanakan sesuatu dari hari ke hari (sistem informasi, sistem peng- garan
modal, proses pabrikasi, sistem pengendalian mutu, dan sistem peng- urin prestasi
semuanya merupakan contoh yang baik)
4. Gaya. Bukti berwujud tentang apa yang dianggap penting oleh manajemen
dngan cara kolektif mereka menggunakan waktu dan perhatian serta berperilaku
inbolik. Yang penting bukan hal-hal yang dikatakan manajemen, tetapi cara
Rereka berperilaku.
6. Nilai. terbagi (atau tujuan superordinat). Nilai yang berada di luar, tetapi yang
dapat mencakup pernyataan tujuan sederhana dalam menentukan nasib peruahaan.
30
Untuk menerapkan konsep ini, nilai-nilai ini harus dibagi bersama h sebagian
besar pegawai di dalam suatu organisasi.
PROSES PELAKSANAAN
Perencanaan dan pelakaksanaan strategi saling terkait satu sama lain. Perlu
diperhatikan bahwa banyak kasus, kebijakan struktur, sistem imbalan, dan
sebagainya telah ditetapkan . Oleh karena itu, hal ini akan mempengaruhi
penyusunan strategi.
keputusan alokasi sumber daya sangat mirip, Karena keputusan ini menentukan
strategi operasi perusahaan titik misalkan Andaikan bahwa sumber daya
dialokasikan pada unit-unit yang ada di atas dasar formula tertentu (misalnya 10%
di atas anggaran tahun lalu).
Apa yang perlu dipahami ialah bahwa bila pilihan strategi telah ditentukan maka
sumber daya harus dialokasikan mengikuti strategi itu, atau kita tidak membuka
mulut kita di mana ada nasi. Oleh karena itu, keputusan tentang alokasi
sumberdaya mengenai besar dana harus ditanamkan di bidang yang akan
31
mengukuhkan strategi dan mengarahkan tenaga perusahaan strategi yang telah
dipilih.
PELAKSANAAN ORGANISASIONAL
Semua bentuk organisasi mempunyai kegiatan tertentu. Oleh karena itu, malisis
ini hanyalah menunjukkan kecenderungan yang umum. Umumnya, orga- nisasi
fungsional (organisasi yang disusun menurut fungsi) berjalan paling baik dalam
lingkungan yang stabil, kurang membutuhkan koordinasi dan komunikasi lintas
departemen (cross-department) dan kurang membutuhkan inovasi. Semakin
sempit lini produk dan pasar yang dilayani, semakin baik struktur fungsional itu
32
bekerja. Pemilihan strategi menentukan apakah produk atau pasar sempit atau atau
luas.
Organisasi divisional (organisasi yang disusun menurut divisi) bekerja balk dalam
lingkungan yang berubah, yang membutuhkan adaptasi yang lebih upat, lebih
membutuhkan koordinasi dan komunikasi serta inovasi. Biasanya, akin kompleks
lini produk dan pasar yang dilayani, semakin baik struktur ional (bahkan matriks)
itu bekerja.
2. terdapat komite perencanaan pusat dan Sub komite untuk merencanakan proyek
proyek spesifik; tetapi, anggota manajemen puncak yang ditetapkan untuk komite
ini menjadi perencana tetap tanpa tanggung jawab operasi
33
perencanaan dan pelaksanaannya, dan bukti-bukti menunjukkan bahwa
manajemen Lini jarang menerapkan rencana yang lengkap.
Pembuatan rencana dan kebijakan akan mengarah pada suatu kondisi dimana para
manajer bawahan akan mengetahui apa yang akan mereka lakukan dan ikhlas
melaksakan keputusan.
Tanpa penyusunan renca dan kebijakan yang baik, para manajer akan mengambil
keputusan yang sama secara berulang. Selain itu, manajer yang berbeda mungkin
memilih arah yang berbeda pula, dan ini akan menimbulkan masalah. Sebaliknya,
kebijakan tidak boleh terlalu kaku, agar setiap perkecualian yang mungkin ada
dan cukup beralasan dapat tertampung.
a. Modal
34
untuk menyewa (lease) kelas aktiva tertentu akan mengubah sifat kebutuhan akan
dana selama berjalannya waktu dan sifat neraca.
c. Risiko
Target kebijakan tertentu aktiva lancar dan arus kas juga diperlukan untuk
hal-hal seperti persediaan (barang jadi dan bahan baku) dan piutang dagang serta
hutang dagang. Kebijakan ini berdampak langsung terhadap sejumlah komponen
lainnya dalam strategi dan tidak dapat dipisahkan. Jadi, sebagian dari masalah
kebijakan keuangan penting yang membutuhkan pelaksanaan anatar lain:
Dari mana kita akan mendapatkan dana tambahan untuk memperluas baik
secara internal maupun eksternal?
Kalau ekspansi eksternal yang kita inginkan, bagaimana dan dimana harus
dilaksanakan?
Adakah saluran distribusi yang lebih tepat agar pengiriman barang dapat
efisien dan efektif? Kalau antara saluran satu dengan yang lainnya ada untung
ruginya, apa pedoman yang harus kita gunakan untuk memilih distributor? Setelah
35
kita teliti para pelangga kita, bentuk promosi yang bagaimana yang lebih mereka
sukai? Media dan pendekatan penjualan apa yang akan kita gunakan?
c. Proses
Jenis proses yang akan digunakan sangat ditentukan oleh tekologi yang
diperlukan untuk memproduksi keluaran tertentu. Di sini pun dapat saja
dijumpai keleluasaan atau pilihan, khususnya sehubungan dengan masalah
seperti, mutu mesin pengolahan dan toleransi yang dipandang layak. Banyak
perusahaan Jepang mendapatkan keunggulan bersaing dengan menetapkan
kebijakan pengendalian statistik-mutu-tinggi terhadap mesin pengolahan
mereka.
36
d. Peralatan dan Pemeliharaan
e. Penentuan Sumber
2. Organisasi
Seperti yang baru saja diuraikan, system organisasi yang disatukan dapat
mempunyai dampak pada rencana dan kebijakan untuk menerapkan strategi yang
37
melibatkan aktivitas internasional. Bagian ini membahas berbagai bidang
perencanaan dan kebijakan yang berkaitan dengan strategi internasional.
Dalam bidang keuangan, kurs mata uang yang berfluktuasi, pengendalian mata
uang, kuota, tariff, dan sebagainya merupakan masalah yang harus dihadapi
perencana strategi apabila perusahaan beroperasi secara internasional.
Dalam bidang pemasaran, salah satu masalah penting adalah standardisasi jenis
produk di antara pasar domestic dan luar negeri.
4. Kepemimpinan
Proses evaluasi erat kaitannya dengan usaha pengendalian kegiatan yang sedang
berjalan. Ini biasanya dipandang sebagai kegiatan empat unsur yang saling
berkaitan ;
38
3. Manajemen pelaksanaan, yang memusatkan perhatian pada keselarasan
tujuan dan efektivitas organisasi.
4. Pengendalian adaptif, yang berkaitan dengan penentuan cara yang
paling cepat dan efektif untuk memberikan tanggapan terhadap
perubahan.
5. Pengendalian strategis, yang melibatkan cara mengantisipasi atau
mengembangkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari hasil yang diinginkan.
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
40
DAFTAR PUSTAKA
41
42