Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI


PADA KELUARGA NY: S DI DUSUN MELUKE DESA
SIDOMULYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN
LAMONGAN

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya
Keperawatan (A.Md.Kep)

Oleh :
KURROTUL AINI
NIM. 151711913045

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Banyak masyarakat yang terlalu berlebihan dalam gaya hidup setiap harinya

seperti mengkonsumsi rokok, alcohol, jarang berolah raga, penggunaan minyak

jelantah, makan siap saji, pola makan tinggi natrium yang berlebihan sehingga tidak

mengontrol kesehatan tubuhnya yang mengakibatkan timbulnya penyakit salasatunya

tekanan darah tinggi atau Hipertensi.[ CITATION BAr16 \l 1033 ]

Hipertensi sering mengakibatkan keadaan yang berbahaya sering kali tidak

disadari dan kerap tidak menimbulkan keluhan. Hipertensi merupakan penyakit yang

dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Hipertensi juga sering disebut

sebagai silent kiler karena termasuk penyakit yang mematikan. Bahkan hipertensi

tidak dapat secara langsung membunuh penderitannya, melainkan hipertensi memicu

terjadinnya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan.[ CITATION

Sul18 \l 1033 ]

Menurut WHO (World Health Organization) di seluruh dunia sekitar 972 juta

orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi. Dari 972 juta pengidap

hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara

berkembang, termasuk Indonesia juga menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit

terbanyak.[ CITATION Sul18 \l 1033 ]

Hasil utama riskesdas tahun 2018 Prevalensi hipertensi menurut diagnosis

dokter pada penduduk umur ≥18 tahun menurut provinsi 2018 yaitu 8,4% atau
prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran pada penduduk umur ≥18 tahun

menurut provinsi 2007-2018 yaitu 34.1%. dan prevalensi hipertensi ( diagnosi dokter)

pada penduduk umur ≥ 18 tahun menurut karakteristik yaitu laki- laki 31,3%.

Perempuan 36,9%. Perkotaan 34,4%. Pedesaan 33,7%.[ CITATION has18 \l 1033 ].

Dan Berdasarkan hasil data kunjungan di POSKESDES Dusun Meluke Desa

Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan pada tahun 2017 terdapat 102

orang, sedangkan pada tahun 2018 terdapat 176 orang dan pada tahun 2019 terdapat

196 orang pasien hipertensi, Berdasarkan data tersebut angka kejadian masih cukup

tinggi dan setiap tahunnya semakin meningkat.

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara

yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada

setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya dan mmenjadi kaku sehingga

mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melaui arteri

tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang

sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Ini lah yang terjadi

pada usia lanjut, di mana dindingnya arterinya telah menebal dan kaku karena

arterioskalirosis8. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat

terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu

mengkerut karena pasangaan saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya cairan

dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah,[ CITATION Sul18 \l

1033 ] Dan Penyebab tekanan darah disebabkan lebih banyak mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung garam.[ CITATION Aru19 \l 1033 ]


Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau

lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masi dalam

kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan

bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan

sitolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat

sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun

drastis8. Lansia yang mengalami gangguan hipertensi dapat mempengaruhi

keseimbangan tubuh lansia. Semakin tinggi usia lansia, maka rentan postur tubuh

akan terjadi keseimbangan yang buruk terhadap lanjut usia, namun tidak menutup

kemungkinan usia dewasa dan remaja juga dapat mengalami hipertensi.[ CITATION

Sul18 \l 1033 ]

Seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan

pengobatan dan pengendalian secara teratur, maka dapat membawa si penderita

mengalami kasus kasus serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Tekanan darah

tinggi yang tidak mendapatkan penanganan yang benar menyebabkan jantung

seseorang bekerja ekstra keras. Akhirnya kondisi ini memicu terjadinya kerusakan

pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak, dan mata. Kemudian, penyakit hipertensi

menjadi penyebab umum terjadinya strok dan serangan jantung.[CITATION akm17 \l

1033 ]

banyak cara pengobatan untuk mengatasi hipertensi, hipertensi dapat

dikontrol hingga mencapai nilai normal dan stabil. Sebagian besar penderita

hipertensi membutuhkan proses pengobatan dalam jangka waktu lama. Komplikasi


pada hipertensi dapat diminimalkan dengan tindakan terapi-terapi farmakologis dan

terapi non-farmakologis yang dapat membantu proses pencegahan atau penundaan

terjadinya masalah kesehatan akibat hipertensi.Penanganan secara farmakologis

terdiri banyak sekali tipe obat yang dapat digunakan untuk pengobatan tekanan darah

tinggi yang disebut dengan antihypertensive medicine (obat-obatan anti hipertensi),

seperti obat-obat penghambat Angiotensin Converting Enziyme(ACE), obat jenis

ACE menyebabkan penurun tekan darah dengan cara melebarkan pembuluh darah

(Yekti, 2011). Obat golongan deuretik,, serta obat golongan simpatetic, vasodilator,

β-bloker, α-blocer dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan tingkat

kepatuhan. Pengobatan hipertensi juga dapat dengan penanganan terapi non

farmakologis, perlakuan pertama memodifikasi gaya hidup seseorang menjadi gaya

hidup sehat seperti menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi asupan garam,

olahraga yang teratur, menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi

alkohol, menghindari stres yang berlebihan, memperbanyak konsumsi sayur dan

buah.[ CITATION Pra14 \l 1033 ]

Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan

keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menemukan tentang makanan

yang dapat mereka terima (Niven, 2002). Keluarga yang ditunjuk Sebagai pengawas

atau perawat keluarga.(Nurhidayat & Ponorogo, 2011)

1.2 Rumusan masalah


Bagaimanakah Asuhan keperawatan Keluarga dengan Hipertensi pada

keluarga NY S di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten

Lamongan ?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu menerapkan asuhan kepeawatan keluarga dengan Hipertensi.pada

keluarga Ny S di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten

Lamongan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Melaksanakan pengkajian keluarga Ny S yang mengalami Hipertensi di Dusun

Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.

2) Menyusun analisa data dan merumuskan diagnose keperawatan keluarga Ny S

yang mengalami Hipertensi di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket

Kabupaten Lamongan.

3) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga Ny S yang mengalami

Hipertensi di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten

Lamongan.

4) Mengaplikasikan tindakan keperawatan keluarga Ny S yang mengalami Hipertensi

di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.

5) Mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga pada Ny S yang mengalami

Hipertensi di Dusun Meluke Desa Sidomulyo Kecamatan Deket Kabupaten

Lamongan.
1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Merupakan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal

pengembangan ilmu asuhan keperawatan keluarga khusunya Hipertensi.

1.4.2 Manfaat bagi praktisi

1) Bagi klien dan keluaraga

Diharapkan pasien dan keluarga mampu meningkatkan krsrhatan, pola hidup

sehat, dan kemampuan menyelesaikan masalah kesehatan secara mandiri.

2) Bagi penulis

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan mata kuliah keperawatan berkaitan

dengan asuhan keperawatan keluarga pada kasus hipertensi.

3) Bagi institusi pelayanan kesehatan.

Diharapkan menjadi masukan sebagai acuhan bacaan dalambidang ilmu

keperawatan khususnya penanganan Asuhan Keperawatan Keluaraga pada kasus

hipertensi.

4) Bagi peneliti selanjutnya

Meningkatkan keterampilan dalam berfikir keritis dalam menyelesaikan

masalah dengan memberikan edukasi.


.

hasil utama siskesdas. (2018).

Akmal, m. d. (2017). Ensiklopedi kesehatan untuk umum. Jogjakarta: Ar-ruzz media.

Almina respitaris tarigan, Z. l. (2018). pengaruh pengetahuan, sikap dan dukungan

keluarga terhadap diet hipertensi didesa hulu kecamatan pancur batu tahun

2016 . jurnal kesehatan, 11(1), 9-17.

Artiyaningrum M Azam I, B. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian hipertensi tidak terkendali pada penderita yang melakukan

pemeriksaan rutin. Public Health Perspective Journal, 13.

Arum, Y. T. (2019). Hipertensi pada penduudk usia produktif (25-64 tahun). Higeia

Journal Of Public Health Research and and Development, 346.

Oktaviani, E. (2019). Faktor yang beresiko terhadap hipertensi pada pegawai di

wilayah perimeter pelabuhan. Jurnal epidmiologi kesehatan komunitas, 36.

Prasetyoningrum, Y. (2014). Hipertensi tidak untuk ditakuti. Jakarta: Fmedia.

Sulaiman, I. K. (2018, November). Hubungan olahraga, stress dan pola makan

dengan tingkat hipertensi. Jurnal kesehatan Masyarakat, 11.

Anda mungkin juga menyukai