Anda di halaman 1dari 10

1. A.

Apa saja persiapan pasien sebelum pemeriksaan USG


Jawab:
Persiapan yang dilakukan tergantung dari jenis USG yang akan dikerjakan.
Beberapa di antaranya meliputi:
 Mengonsumsi setidaknya 6 gelas air putih 2 jam sebelum tindakan dan
menahan untuk buang air kecil untuk USG daerah panggul, karena
kandung kemih harus penuh.
 Terkadang pasien dapat diminta untuk berpuasa 8 hingga 12 jam
sebelum tindakan USG perut, agar tidak ada sisa makanan di lambung dan
usus yang dapat menghalangi gelombang suara. Atau dapat dianjurkan
untuk tidak makan lemak sejak sore hari sebelum pemeriksaan untuk USG
perut bila ingin melihat empedu, hati, pankreas, dan limpa
 Tidak makan atau minum 6-12 jam sebelum USG perut, khususnya
bila ingin melihat gambaran kandung empedu yang lebih jelas.
 Menghindari pemakaian kosmetik, seperti bedak atau losion pada
payudara sebelum USG mammae, karena dapat mempengaruhi hasil akhir.
 Untuk USG transvaginal, pasien akan diminta untuk mengosongkan
kandung kemih terlebih dahulu.
Tergantung dari bagian tubuh yang akan diperiksa, pihak rumah sakit
akan memberikan pakaian khusus untuk memudahkan proses USG. Pasien
juga akan diminta untuk melepas perhiasan di sekitar area yang akan
diperiksa.
Bagi yang akan menjalani jenis USG endoskopi, dokter akan
memberikan suntikan obat penenang atau semprotan obat bius lokal di
tenggorokan agar menjadi kebas, dan untuk menghindari rasa mual atau
nyeri saat alat dimasukkan.

1
B. Indikasi, kelebihan dan kekurangan pemeriksaan USG
Jawab:
 Indikasi
 USG kepala: Biasanya dilakukan pada bayi untuk mendeteksi kelainan
otak yang mungkin terjadi pada kelahiran prematur, cedera atau
perdarahan otak, kelainan bawaan lahir (misalnya hidrosefalus), dan
peradangan selaput otak (meningitis) atau radang otak. Pada orang dewasa,
USG kepala digunakan untuk mendeteksi lokasi tumor secara tepat pada
saat operasi daerah kepala, ketika tulang tengkorak sudah dibuka.
 USG leher: Untuk mengevaluasi keadaan organ dalam leher, seperti
kelenjar tiroid dan kelenjar air liur, pembuluh darah leher, serta kelainan
yang terbentuk di dalam leher, misalnya benjolan, infeksi, abses, kista, dan
tumor. Selain itu, USG leher juga bisa digunakan sebagai alat bantu untuk
mengarahkan dalam prosedur pengambilan sampel jaringan di daerah leher
(biopsi).           
 USG mammae: USG mammae atau payudara berfungsi untuk mendeteksi
ukuran, lokasi, dan jenis benjolan pada payudara, serta sebagai alat
pemandu saat melakukan pengambilan sampel benjolan pada jaringan
payudara (biopsi).        
 USG perut: Untuk memeriksa jika terdapat kelainan organ hati, ginjal,
limpa, empedu, dan pankreas. USG perut juga dapat melihat kelainan
seperti radang usus buntu, hernia, dan pembesaran kelenjar getah bening
dalam perut. Selain itu, USG perut dapat digunakan untuk melihat aliran
pembuluh darah dalam perut, serta sebagai alat pemandu saat melakukan
tindakan biopsi jaringan pada organ dalam perut, atau saat mengeluarkan
cairan dari rongga perut pada asites.
 USG panggul: Untuk mendeteksi kelainan kandung kemih yang
menyebabkan gangguan saat buang air kecil. Secara khusus, USG panggul
dilakukan pasien wanita untuk mencari tahu kelainan pada rahim dan
indung telur yang dapat menyebabkan nyeri panggul, perdarahan lewat
vagina, dan radang panggul. USG panggul juga dapat membantu mencari

2
lokasi KB spiral, serta membantu mengarahkan dokter saat tindakan
pengambilan sel telur untuk bayi tabung. Bagi pasien pria, USG panggul
dilakukan untuk memeriksa kelenjar prostat.
 USG testis: USG testis atau buah zakar berfungsi untuk memeriksa
kelainan pada testis seperti tumbuhnya tumor atau kista, testis yang tidak
turun (kriptorkismus), dan varises pada pembuluh darah testis (varikokel)
yang dapat menyebabkan kemandulan.
 USG kehamilan: Untuk memastikan kehamilan, memeriksa denyut
jantung janin, kondisi perkembangan janin, perkiraan usia kehamilan dan
waktu persalinan, perkiraan jenis kelamin, jumlah air ketuban, dan aliran
darah pada janin. USG kehamilan juga dapat melihat kelainan yang
mungkin terjadi pada rahim, indung telur, serviks, dan plasenta, serta
untuk mendiagnosis jika terdapat kehamilan etopik, hamil kembar,
kelainan bawaan pada janin (misalnya sindrom Down), tumor, atau
keguguran. USG kehamilan juga digunakan untuk membantu
mengarahkan dalam prosedur amniocentesis atau proses pengambilan
sampel cairan air ketuban, bila diperlukan.
 USG transvaginal: USG transvaginal memiliki fungsi yang hampir mirip
dengan USG panggul untuk melihat keadaan rahim dan indung telur
pasien wanita, namun dengan gambar yang lebih jelas. Umumnya
disarankan untuk mendeteksi kelainan pada rahim yang dapat
menyebabkan perdarahan dari vagina, nyeri panggul, dan kemandulan.
USG transvaginal juga dapat melihat pertumbuhan kista dan jaringan
abnormal lainnya pada rahim, seperti miom. Selain itu, USG transvaginal
juga dapat dilakukan saat kehamilan untuk memonitor denyut jantung
janin, serta melihat kelainan pada serviks yang dapat mengakibatkan
kelahiran prematur atau keguguran.
Perlu diperhatikan bagi pasien yang memiliki riwayat alergi, baik
terhadap gel yang akan dioleskan pada permukaan kulit sebelum tindakan
USG eksternal, maupun alergi terhadap obat penenang yang diberikan
sebelum prosedur USG endoskopi.

3
 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
 Biaya relative murah  Tergantung pada
 Non ionisasi dan aman kemampuan operator
 Pemindaian dapat dilakukan  Ketidakmampuan suara
di setiap bidang untuk menembus gas atau
 Dapat sering diulang, tulang yang menyebabkan
misalnya pada control visualisasi yang kurang baik
kehamilan pada stuktur-struktur di

 Deteksi pergerakan aliran bawahnya

darah, jantung dan janin  Penyebaran gelombang suara

 Peralatan yang mudah saat melewati lemak

dibawa ke sisi tempat tidur menghasilkan citra yang

pasien buruk pada pasien obesitas

 Mendampingi prosedur
biopsy dan drainase

C. Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan USG


Jawab:
 USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
 USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan
suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan
karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

 USG 4 Dimensi

4
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3
Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat
“bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan
keadaan janin di dalam rahim.
 USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah
terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai
keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.

D. Basic dan prinsip pemeriksaan USG sehingga bisa didapatkan


suatu imaging
Jawab:
Prinsip USG
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi
daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak
bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia
mempunyai frekuensi antara 20-20.000 Hz. Sedangkan dalam pemeriksaan
USG ini menggunakan frekuensi 1-10 MHz (1-10 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari Kristal-
kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan
bentuk akibat gaya mekanis pada Kristal, akan menimbulkan tegangan
listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan
perkembangan dasar USG selanjutnya. Bentuk Kristal juga akan berubaha
bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik

5
yang melaluinya, Kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan
dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.
Sumber Cahaya
Teknologi radiasi yang diyakini paling kecil bahayanya atau bahkan
tidak ada sama sekali adalah MRI. Pasalnya, diagnostic imaging
berteknologi tinggi ini menggunakan medan magnet, frekuensi radio dan
seperangkat computer untuk menghasilkan gambar berupa potong-
potongan penampang tubuh manusia. Gambar ini diperoleh dari hasil
interaksi antara molekul sel tubuh dan sinyal yang dipancarkan oleh
frekuensi radio. Data yang didapat kemudian diolah computer gambar
yang kemudian dicetak dalam bentuk foto.
Citra yang dihasilkan dari USG adalah memanfaatkan hasil pantulan
(echo) dari gelombang ultrasonic apabila ditransmisikan pada tissue atau
organ tertentu. Echo dari gelombang tersebut kemudia dideteksi dengan
transduser, yang mengubah gelombang akustik ke sinyal elektronik untuk
diolah dan direkonstruksi menjadi suatu citra. Perkembangan transduser
elektronik dengan kemampuan resolusi yang baik, diikuti dengan makin
majunya teknologi computer digital serta perangkat lunak pendukungnya,
membuat pengolahan citra secara digital dimungkinkan dalam USG,
bahkan untuk membuat rekonstruksi bentuk janin bayi dalam 3 dimensi
dan 4 dimensi sudah mulai dikenal.
Proses Pengambilan Gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang
dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik.Gelombang
ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran
manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran
perdetik.Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya
adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika
diberikan gelombang listrik.Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada
Tipe Scan A, B dan C.Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja
adalah tipe A.Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor

6
ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya
kembali.
Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu
titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang
dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua
dimensi berupa penampang irisan tubuh.Yang tipe C dapat menampilkan
Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda
dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam
gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda,
gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah
menjadi gambar.
Sensor yang digunakan pada alat Ultrasonografi yakni sensor
pizoelektrik, yang diletakkan pada komponen receiver yang menerima
pantulan (refleksi) pola energi akustik yang dinyatakan dalam frekuensi.
Sensor ini akan mengubah pergeseran frekuensi gelombang suara 1 – 3
MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada jaringan tubuh dan
kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh jaringan
dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke prosessor.
Sensor pizoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring,
crystal, dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi
akustikyang dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung
dengan seismic mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut
disertai oleh gaya luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan
kontraksi pada frekuensi tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut
mengakibatkan lapisan tipis antara crystal dengan housing akan bergetar.
Getaran dari crystal tersebut akan menghasilkan sinyal berupa tegangan
yang nantinya akan diteruskan keprosesor.Jadi USG menampilkan citra
dari suara yang ditangkap.Jadi mungkin untuk saat ini hasil dari USG
belum termasuk dalam karya fotografi. Berbeda dengan Scanner dan
kamera lubang jarum yang masih “melukis dengan cahaya”.

7
2. A. Jelaskan proses sinar X bisa menjadi suatu imaging/rontgen
Jawab:
Tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan
katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan ke transformator
filamen. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgen,
sehingga terjadi thermionic emission, dimana elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi elektron bebas
dan terbentuklah awan-awan elektron.
Anoda dan katoda dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi
10 kV-150 kV. Primer HTT diberi tegangan AC (bolak-balik) maka akan
terjadi garis-garis gaya magnet (GGM) yang akan berubah-ubah
bergantung dari besarnya arus yang mengalir. Akibat dari perubahan
garig-garis gaya magnet ini akan menyebabkan timbulnya gaya gerak
listrik (GGL) pada kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari
setiap perubahan fluks pada setiap perubahan waktu. Dari proses ini
didapatkanlah tegangan tinggi yang akan disuplai ke elektroda tabung
Roentgen.
Elektron-elektron bebas yang ada disekitar katoda akan ditarik menuju
anoda, akibatnya terjadilah suatu loop (rangkaian tertutup) maka akan
terjadi arus elektron yang berlawanan dengan arus listrik yang kemudian
disebut arus tabung. Pada saat yang bersamaan, elektron
elektron yang ditarik ke anoda tersebut akan menabrak anoda dan
ditahan.
Jika tabrakan elektron tersebut tepat di inti atom disebut peristiwa
breamstrahlung dan apabila menabraknya dielektron di kulit K, disebut K
karakteristik. Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole karena elektron-
elektron yang ditabrak tersebut terpental. Hole-hole ini akan diisi oleh
elektron-elektron lain. Perpindahan elektron ini akan menghasilkan suatu
gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda beda.
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1 – 1 A° inilah
yang kemudian disebut sinar X atau sinar Roentgen .

8
Diagram Sinar-X
Bayangan laten yang terbentuk pada film Roentgen (radiografi)
dihasilkan oleh berkas sinar-X sesudah menembus objek mengenai film
atau berasal dari berkas cahaya tampak yang dihasilkan pada proses emisi
cahaya dari interaksi radiasi sinar-X dengan lembar penguat. Berkas
radiasi sinar-X yang mengenai objek sebagian diserap oleh objek dan
sisanya diteruskan (menembus objek). Berkas cahaya yang diteruskan
tersebut mengenai emulsi film sehingga terbentuk bayangan objek. Berkas
cahaya sinar-X yang menembus objek akan diserap oleh lembar penguat
dan dipancarkan kembali dalam bentuk cahaya tampak. Berkas cahaya
tampak tersebut selanjutnya mengenai emulsi film sehingga terbentuk
bayangan laten

B. Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan rontgen beserta proyeksi masing-


masing
Jawab:

C. Indikasi masing-masing pemeriksaan rontgen


Jawab:

D. Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan rontgen


Jawab:

Kelebihan Kekurangan
 Biaya relative lebih murah  Terdapat paparan sinar radiasi
 Sederhana dan cepat  Hanya menampakkan
 Banyak tersedia gambaran dalam format 2D
 Gambaran anatomi tampak

9
tumpang tindih
3. A. Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan radiografi kontras pada traktus
urinarius dan traktus digestivus
Jawab:
1. Pemeriksaan radiografi pada traktus urinarius
 Pemeriksaan urografi intravena
2. Radiografi traktus digestivus
 Esofagografi
Dengan single atau double kontras; lebih sering double
kontras. (Dewasa: Barium Sulfat; Anak: Yodium cair).
Tujuan : menilai kelainan fungsi & anatomi esofagus pada
bagian 1/3 proksimal, 1/3 tengah, dan 1/3 distal. Posisi
pasien : Erect atau supine. Proyeksi sinar : AP/PA, Oblik
(biasanya RAO), lateral , Pemeriksaan biasanya terlebih
dahulu dilakukan pemeriksaan fluoroscopy
 OMD (Oephagus, Maag, Duodenum)
Teknik radiografi untuk memeriksa esofagus, gaster,
dan duodenum dgn media kontras positif (single/double
kontras); paling sering untuk pemeriksaan gaster.
 Colon in Loop
Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan untuk
mendeteksi kelainan yang terdapat pada colon dengan
teknik fluroskopi-radiograf; Kontras positif (barium) dgn
konsentrasi 70-80% sesuai dgn panjang kolon. Kelainan
yang dilihat : filling defect dan additional shadow mukosa,
incisura, dan kaliber lumen. Posisi : AP, Oblique
 Apendikogram
 Follow through

B. Jelaskan indikasi masing-masing pemeriksaan tersebut serta


persiapannya

Jawab:

10

Anda mungkin juga menyukai