Tugas Makalah:
Etika penelitian
Disusun oleh:
Dosen pembimbing:
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
http://id.wikipedia.org/w/ Tesis. Diunggah hari Selasa 18 Maret 2014.
2
penelitian, karena dengan adanya etika tersebut maka si peneliti akan dengan mudah
bersosialisasi dan berhubungan dengan responden. Sehingga data yang diinginkan pun
dapat terkumpul sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai etika, maka penulis ingin memaparkan
beberapa hal menyangkut dengan “Etika Penelitian” yang berhubungan dengan mata
kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Tesis. Semoga pemaparan dan penjelasan yang
singkat ini berguna serta bermanfaat bagi kita semua.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa latar belakang seseorang melakukan penelitian?
2. Apakah yang dimaksud dengan etika penelitian?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan persoalan dan etika penelitian?
4. Apa sajakah yang termasuk point/butir-butir penting etika penelitian?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Latar belakang/sebab melakukan penelitian.
2. Arti dari etika penelitian.
3. Persoalan dan etika dalam penelitian ilmiah.
4. Butir-butir penting etika penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
penelitian?, dan apa manfatnya untuk kita akan penelitian tersebut? Menurut Sukmadinata
ada empat sebab yang melatarbelakangi orang melakukan penelitian:2
Pertama, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas
dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak diketahui,
dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan dan pertanyaan bagi dirinya.
Kedua, manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau cariousity. Manusia selalu
bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu dan sebagainya. Bagi kebanyakan
orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan,
tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti dan para pemimpin dibutuhkan
jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.
Ketiga, manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan,
ancaman, dan kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta
dilingkungan kerjanya. Masalah, tantangan dan kesulitan tersebut membutuhkan
penjelasan, pemecahan dan penyelesaian. Tidak semua masalah dan kesulitan dapat
segera dipecahkan. Masalah-masalah yang pelik, sulit dan kompleks membutuhkan
penelitian untuk pemecahan dan penyelesaiannya.
Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan
dimilikinya, ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan
kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas
hidupnya.
Berdasarkan dari latar belakang di atas sebab-sebab orang melakukan kegiatan
penelitian selain untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa
juga untuk memecahkan masalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika
kemanusiaan. Dari hasil penelitian tersebut maka manusia dapat mengembangkan
pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan ilmiah maupun kehidupan sosial. Untuk
itulah, dalam kerangka menjaga kemurnian hasil penelitian yang dilakukan serta untuk
mencegah timbulnya berbagai persoalan dari hasil penelitian yang dilakukan maka
persoalan etika menjadi sebuah keniscayaan yang harus diperhatikan dalam penelitian.3
2
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008). Hal. 2.
3
Taman Firdaus, Etika dalam Penelitian, http://ftaman.wordpress.com/2010/01/03/etika-dalam-
penelitian/diunggah hari Rabu tanggal 4 Juni 2014.
4
4
http://etih.staff.ipb.ac.id/files/2011/07/etika-penelitian.pdf. diunggah hari Rabu tanggal 4 Juni 2014.
5
Hendi, Cara Mudah Membuat Skripsi, dalam situs http://caramudahbuatskripsi.blogspot.
com/2009/06/cara-mudah-buat-skripsi-etika.html. diunggah hari Rabu tanggal 4 Juni 2014.
6
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan subjek penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian yang diberikan sebelum penelitian
dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta
mengetahui dampaknya.
5
Menurut Setiawan,7 etika adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang baik
dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun
agama.
Etika mengandung tiga pengertian:8
1. Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
3. Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk yang diterima dalam
suatu masyarakat.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos, dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti, antara lain tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta
etha) artinya adalah adat kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang apa yang bisa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral.
Moral berasal dari kata latin mos dalam bentuk tunggal, jamaknya mores yang berarti
kebiasaan, adat. Etimologi kata etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya
berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. Hanya saja bahasa asalnya yang berbeda.
Istilah etika atau moral dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kesusilaan. Objek
material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, perbuatan yang dilakukan
secara sadar dan bebas. Sedangkan objek formal etika yaitu kebaikan dan keburukan atau
bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.9
Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
(baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan
dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara
sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).10
7
Setiawan, N., Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah, Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011. Hal. 13.
8
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 29.
9
Dirgantara Wicaksono, Etika dalam Ilmu dan Penulisan Ilmiah, dalam situs:
http://dirgantarawicaksono. blogspot.com/diunggah hari Selasa tanggal 25 Maret 2014.
10
http://fortuneowner.wordpress.com/2009/02/21/etika-penelitian/diunggah hari Selasa 18 Maret 2014.
6
Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika penelitian adalah suatu ukuran dari tingkah
laku dan perbuatan yang harus dilakukan/diikuti oleh seorang peneliti dalam memperoleh
data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
ditempat ia meneliti.
(interview) kepada orang-orang yang ada disekitarnya, yang bertujuan supaya peneliti
dapat menemukan permasalahan yang akan diteliti dalam melakukan studi
pendahuluannya, dan juga untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari
responden.13
Dalam pengamatan berperan serta, peneliti mengadakan pengamatan dan
mendengarkan secermat mungkin apa yang dikatakan orang sampai pada yang sekecil-
kecilnya sekalipun. Berbicara tentang etika dalam pengamatan ini, maka menjadi anggota
kelompok subjek yang ditelitinya menyebabkan peneliti tidak lagi dipandang sebagai
peneliti asing, tetapi sudah menjadi teman yang dipercaya. Dengan tindakan tersebut
tanpa memandang apa pun yang diperbuat oleh para subjeknya, maka peneliti akan
memperoleh pengalaman tentang kegiatan subjeknya dalam arti dan pandangan subjeknya
itu sendiri, sehingga peneliti akan makin membaur dengan kehidupan subjeknya
tersebut.14
Bagi yang baru pertama kali melakukan penelitian ini, dianjurkan agar mengikuti
beberapa pedoman dan petunjuk seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor
dalam Lexy J. Maleong15 antara lain:
1. Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi, ini perlu diperhatikan karena
apa yang akan dilakukan di lapangan merupakan bagian dari proses lapangan itu
sendiri.
2. Rencanakan kunjungan pertama untuk menemui seorang perantara yang akan
memperkenalkan peneliti, nantinya orang yang memberi izin setidaknya dapat
menganjurkan berkunjung kepada seseorang yang disarankannya.
3. Jangan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi pada hari pertama
berada di lapangan. Persingkat kunjungan pertama sekitar satu jam atau kurang, untuk
berkenalan dan memperoleh gambaran umum, sesudah selesai kunjungan lalu buatlah
12
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kuaitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 176-177.
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hal. 72-73.
14
Julia G. Crane & Michael V. Angrosino, Field Projects: A Student Handbook, edisi kedua, (Illinois:
Waveland Press Inc., 1998), dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…., Hal. 164-165.
15
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…., hal. 167-168.
8
16
http://fortuneowner,op. cit., …..
17
David Hopkins, A Teacher’s Guide Classroom Research, (Philadelphia: Open University Press,
1993). Hal. 221-223. Dalam situs http://ftaman.wordpress.com/2010/01/03/etika-dalam-penelitian/diunggah
hari Rabu tanggal 4 Juni 2014.
9
bagi peneliti bisnis yang perlu diperhatikan dan bisa jadi etika ini dapat dipakai untuk
penelitian lainnya. Ke empat macam etika dalam bisnis tersebut antara lain:18
1. Etika peneliti pada responden; dalam melakukan pengumpulan data, hak-hak
responden harus dilindungi, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan baik
secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung dengan responden
maka harus dijelaskan secara langsung tujuan dan manfaat-manfaat yang akan
didapat dari studi ini sehingga responden maklum. Selain itu harus diingat pula
bahwa hak atas kebebasan pribadi, misalnya orang mempunyai hak untuk menolak
diwawancarai, sehingga peneliti harus meminta izin terlebih dahulu.
2. Etika peneliti pada klien; dalam suatu riset berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
etis, klien ingin identitasnya tidak diketahui (misalnya dalam melakukan riset pasar
suatu produk baru) sehingga identitasnya tidak ingin diketahui oleh pesaing, maka
peneliti harus menghargai keinginannya dan membuat rencana yang menjaga
identitas kliennya.
3. Etika peneliti pada asisten; peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti dan
tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya
melakukan wawancara langsung di tempat yang kurang aman sehingga bisa terancam
secara fisik, akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument penelitian.
Seharusnya peneliti menyediakan fasilitas lain yang membuat asisten merasa aman.
Peneliti juga harus menuntut perilaku etis dari para asisten. Perilaku asisten adalah di
bawah pengawasan langsung peneliti sehingga jika ia berbuat curang maka yang
bertanggung jawab adalah peneliti, sehingga semua asistn selain diberi pelatihan dan
supervisi yang baik juga diberi bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan
tindakan penyelewengan.
4. Etika klien; sering terjadi bahwa peneliti diminta oleh kliennya untuk mengubah
data, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap
merugikannya dan mengartikan data dari segi yang menguntungkan, dan sebagainya,
semua ini merupakan perilaku tidak etis dari klien. Kalau peneliti menuruti kehendak
mereka maka ini merupakan pelanggaran terhadap standar-standar etika. Dalam
18
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, edisi kedua, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), hal. 15-18.
11
bisnis, hal ini bisa saja terjadi kalau bayaran yang diterima dari klien lebih tinggi dari
sewajarnya, sehingga dapat dibayangkan bagaimana kualitas si peneliti tersebut. Bagi
peneliti yang dapat dibujuk oleh klien ini hendaknya dapat menolak ajakan tersebut
dan memutuskan kontrak dengan klien yang ini selamanya.
19
Shamoo A, dan Resnik D. Responsible Conduct of Research, (New York: Oxford
University Press, 2003). Dalam situs blog Haery as-Sazali, Etika dalam Melakukan Sebuah Penelitian,
http://kampungsharing.blogspot.com/2012/06/etika-dalam-melakukan-sebuah-penelitian.html.diunggah hari
Rabu tanggal 4 Juni 2014.
12
metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Menuliskan semua
narasumber yang memberikan kontribusi pada riset Anda.
7) Penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden); bila penelitian menyangkut data
pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap
sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
8) Publikasi yang terpercaya; Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-
ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar).
9) Pembinaan yang konstruktif; Membantu membimbing, memberi arahan dan masukan
bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka
menjadi penelitian yang berkualitas.
10) Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja; Hargai dan perlakukan rekan penelitian
Anda dengan semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan
dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis
pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)).
Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian.
11) Tanggung jawab sosial; Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahatan
masyarakat, meningkatkan taraf hidup, mudahkan kehidupan dan meringankan
beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan
bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian Anda.
12) Tidak melakukan Diskriminasi; Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan
kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain
yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
13) Kompetensi; Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai
taraf pakar.
14) Legalitas; Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang
terkait dengan penelitian Anda.
15) Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik; Bila penelitian
memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin,
tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.
13
BAB III
KESIMPULAN
Kemampuan untuk berempati dan bergaul dengan orang lain jelas merupakan modal
penting.
Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma: norma sopan-santun, norma
hukum, dan norma moral. Kesemuanya ini patut diperhatikan dan diindahkan supaya
penelitian dapat tercapai dengan yang diharapkan.
Etika penelitian mencakup: Kejujuran, obyektivitas, integritas, ketelitian,
keterbukaan, penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), penghargaan
terhadap kerahasiaan (Responden), publikasi yang terpercaya, pembinaan yang
konstruktif, penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, tanggung jawab sosial, tidak
melakukan Diskriminasi, kompetensi, legalitas, rancang pengujian dengan hewan
percobaan dengan baik, dan mengutamakan keselamatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Crane, Julia G. & Michael V. Angrosino. 1998. Field Projects: A Student Handbook,
edisi kedua. Illinois: Waveland Press Inc.
Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008
Setiawan, N. 2011. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah. Bahan TOT Penulisan Karya
Ilmiah.
Shamoo A, dan Resnik D. 2003. Responsible Conduct of Research. New York: Oxford
University Press.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
15
Dirgantara Wicaksono, Etika dalam Ilmu dan Penulisan Ilmiah, dalam situs:
http://dirgantarawicaksono. blogspot.com/diunggah hari Selasa tanggal 25 Maret
2014.