Anda di halaman 1dari 5

Wahidatur Rohmah dan Oktadoni Saputra | Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya

Terhadap Kesehatan

Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya


Terhadap Kesehatan

Oktadoni Saputra1, Wahidatur Rohmah2


1
Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Kebisingan lingkungan di malam hari telah dipandang sebagai penyebab signifikan gangguan tidur. Kualitas tidur yang buruk
menyebabkan gangguan pada sistem endokrin, kardiometabolik, psikiatri, dan sistem sosial baik pada anak maupun
dewasa. Pada tahap tidur slow wave sleepyakni tahap tidur yang paling restoratif akan berhubungan dengan penurunan
denyut jantung, tekanan darah, aktivitas saraf simpatik, penggunaan glukosa serebral, hormon petumbuhan disekresi, dan
dihambatnya hormon kortisol. Kualitas tidur yang buruk yakni tidur yang terfragmen akibat kebisingan di malam hari
mengakibatkan perubahan terukur dalam sistem-sistem tersebut. Restriksi tidurmenurunkan efek metabolisme glukosa
dengan mereduksi toleransi glukosa dan sensitifitas insulin, mendisregulasi level kortisol, nafsu makan (menurunkan level
leptin dan meningkatkan ghrelin), meningkatkan tekanan darah, dan berefek pada sistem imun. Orang-orang yang bergelut
dengan kebisingan lingkungan juga menderita kantuk di siang hari, kelelahan, perubahan mood, penurunan kesejahteraan,
dan performa kognitif. Faktor yang berpengaruh terhadap efek kebisingan lingkungan saat tidur berasal dari faktor
kebisingan itu sendiri (intensitas, frekuensi, spektrum) maupun faktor lainnya yang meliputi jenis kelamin, usia, kerentanan
individu, kepribadian, serta status kesehatan yang mencakup riwayat penyakit sekarang dan terdahulu.

Kata kunci:gangguan tidur, kebisingan, malam hari, tidur

Nocturnal Environment Noise Induced Sleep Disturbance and Its Effect on


Health
Abstract
Nocturnal environmental noise is viewed as asignificant cause of sleep disturbances. Poor sleep causes endocrine and
metabolicmeasurable perturbations and is associated with a number of cardiometabolic, psychiatric and social negative
outcomes both in adults and children.In particular slow-wave sleep, the most restorative sleep stage, is associated with
decreased heart rate, blood pressure, symphatetic nervous activity, cerebral glucose utilization, releasing growth hormone,
and cortisol inhibition. Poor sleep causes measurable changes on these systems. Sleep restriction affects glucose
metabolism by reducing glucose tolerance and insulin sensitivity, dysregulates appetite (lower levels of leptin and higher
levels of ghrelin) as well as cortisol levels, increase blood pressure, and affect immune processes. Apart from
thesemeasurable effects and the subjective feeling of disturbed sleep, people who struggle withnocturnal environmental
noise often also suffer the next day from daytime sleepiness and tiredness, annoyance, mood changes as well as decreased
well-being and cognitive performance. Factorsmodifying the effect of environmental noise on sleepinclude noise
dependent (noise intensity, frequency and spectrum) and other factors include sex, age, susceptibility, personality and
thehealth status, including past and present history ofdisease.

Keywords:nocturnal, noise, sleep, sleep disturbance

Korespondensi: Wahidatur Rohmah, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. I, HP 082183562776, e-mail
wahidaturr@gmail.com

Pendahuluan yaitumelemahnya pendengaran, gangguan


Kebisingan (noise) merupakan salah komunikasi, gangguan kardiovaskular,
satu gangguan lingkungan yang paling masalah kesehatan mental, gangguan kognisi,
berbahaya di dunia. Kebisingan dapat berasal perilaku sosial yang negatif, dan gangguan
2
dari berbagai sumber baik dari jalanan, tidur.
kemacetan, lalu lintas kereta api atau udara, Gangguan tidur dianggap paling
1
juga sektor industri. World Health merusak efek non-auditori karena
Organization (WHO) telah implikasinya terhadap kualitas hidup dan
3
mendokumentasikan tujuh kategori yang performa sehari-hari. Kebisingan lingkungan,
merugikan kesehatan dan dampak sosial khususnya yang disebabkan oleh sarana
akibat kebisingan, baik dalam ranah transportasi, tumbuh menjadi masalah di
pekerjaan, sosial atau lingkungan, kota-kota modern. Selain akibat masalah

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |183


Wahidatur Rohmah dan Oktadoni Saputra | Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya
Terhadap Kesehatan

somatik dan ketegangan sehari-hari, toleransi glukosa dan sensitifitas insulin


10,13
kebisingan dianggap sebagai penyebab (inadekuat sekresi insulin pancreas,
eksogen dari masalah gangguan tidur. 11)
penurunan sensitifitas insulin, . Sleep-
Kesulitan tertidur, intermittent-wakefulness, restriction mendisregulasi level
waktu tidur singkat, kesulitan untuk kembali 11
kortisol, apetite (menurunkan level leptin
tidur, dan bangun terlalu dini merupakan dan meningkatkan ghrelin), dan berefek pada
indikator untuk mengukur level gangguan sistem imun.
13,14
Sehingga gangguan jangka
4
tidur. panjang tersebut dapat berkonsekuensi pada
Kualitas tidur yang baik merupakan hal kesehatan.
15,16
yang fundamental bagi fisiologi tubuh dan Ascending Reticular System merupakan
5
kesehatan mental. Terdapat peningkatan bagian dari arousal system tubuh yang
bukti secara kuantitatif dan kualitatif bahwa menerima input dari beberapa sistem sensori
gangguan tidur memainkan peran dalam (termasuk sistem auditori) dan menyampaikan
perkembangan penyakit kardiovaskular. informasi, secara instan, menuju jaringan otak
Sejumlah faktor risiko kardiovaskular yang dan melalui Thalamus menuju korteks. Oleh
berhubungan dengan gangguan tidur, yakni karena itu, kita dapat menyadari,
kalsifikasi arteri koroner, atherogenik profil mengevaluasi, dan bereaksi terhadap suara
lipid, aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe 2, yang berasal dari lingkungan bahkan saat
6
dan hipertensi. Peningkatan mortalitas dari 17
tertidur. Thalamus, memiliki fungsi antara
semua kasus telah diobservasi. Efek lain berbasis pada informasi sensoris dan
kebisingan saat tidur juga dapat mengarah ke keadaan sistem nervus sentral, informasi
stimulasi sistem saraf yang mensekresikan dapat disampaikan atau dipotong dari korteks.
7
adrenalin, noreadrenalin, dan kortisol. Melalui korteks, informasi ini dapat menuju
Beberapa faktor yang memengaruhi cortical arousal, sehingga subjek akan
efek kebisingan saat tidur adalah kesensitifan terganggu saat tertidur atau tidurnya akan
individu/subjek, jenis kelamin, umur, status terfragmen. Meskipun begitu, tidak semua
kesehatan, dan status sosioekonomi. Faktor kebisingan akan mengarah pada keterjagaan.
lainnya berasal dari faktor kebisingan itu Justru, reaksi dimulai dari reaksi vegetatif
sendiri yang mencakup intensitas, frekuensi, terisolasi seperti peningkatan denyut jantung
8
spectrum, interval, dan durasi kebisingan. dan tekanan darah hingga cortical arousal
dengan kembalinya kesadaran penuh
Isi 18
termasuk gerakan tubuh.
Tidur merupakan proses aktif yang Cortical arousal secara reguler
kompleks, menggabungkan berbagai proses berhubungan dengan vegetative arousal,
fisiologi yang vital (biosintesis protein, sekresi semakin kuatnya aktivitas kortikal akan
hormone spesifik, konsolidasi memori), yang berhubungan dengan semakin panjang dan
dalam arti luas, mempersiapkan periode parahnya aktivitas vegetatif. Kebisingan akan
9
terjaga selanjutnya. memicu arousal dan derajat arousal
Slow-wave sleep, yakni tahap tidur yang bergantung pada jumlah kejadian kebisingan
paling restoratif, akan berhubungan dengan dan karakter akustiknya. Tidak hanya itu,
penurunan denyut jantung, tekanan darah, tetapi juga bergantung pada situasi lain
aktivitas saraf simpatik, dan penggunaan misalnya fase saat tidur serta kerentanan
9
glukosa serebral. Selama fase ini, hormon subjek yang terpapar terhadap kebisingan.
pertumbuhan disekresikan sementara hormon Noise-induced arousal yang berulang akan
10,11
kortisol dihambat. Kualitas tidur yang mengurangi kualitas tidur. Fungsi-fungsi ini
buruk mengakibatkan perubahan terukur biasanya menunjukkan kemungkinan
12 peningkatan reaksi monoton sejalan dengan
dalam sistem-sistem tersebut di atas. Studi
eksperimental mendemonstrasikanhabitual peningkatan sound pressure levelmaksimum
short sleep (<6 jam per malam) berhubungan (SPL). Faktanya, SPL maksimum LAmax 33dB
dengan penyakit yang telah disebutkan akan memicu reaksi fisiologis saat tidur,
sebelumnya, baik sleep-rectriction maupun misalnya sekali individu dapat membedakan
kualitas tidur yang buruk menurunkan efek sebuah suara dari halaman belakang, maka
metabolisme glukosa dengan mereduksi reaksi fisiologis dapat diharapkan (sekalipun

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |184


Wahidatur Rohmah dan Oktadoni Saputra | Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya
Terhadap Kesehatan

dengan kemungkinan level suara yang yang dimediasi oleh kontrol REM nucleus
rendah). Pada SPL maksimum yang sama, pons, memungkinkan minimalisasi efek
21
dibandingkan dengan kebisingan jalanan dan kebisingan saat tidur.
lalu lintas kereta api, lalu lintas udara sedikit Terlepas dari efek-efek terukur dan
kurang berpengaruh terhadap induksi kortikal perasaan subjektif tidur yang terganggu,
dan vegetative arousal, yang mana telah orang-orang yang mengalami kebisingan
dijelaskan dengan distribusi frekuensi, durasi, lingkungan di malam hari sering juga
18
dan peningkatan waktu SPL dari kebisingan. menderita di hari berikutnya akibat
Eksperimen laboratorium dan survey mengantuk dan kelelahan, perubahan mood,
lapangan merupakan pendekatan utama sebanyak penurunan kualitas hidup dan
untuk mengukur efek kebisingan pada saat performa kognisi. Hubungan antara paparan
tidur. Survey lapangan penting untuk terhadap kebisingan lalu lintas udara dan
mengevaluasi practical environment setting, masalah kesehatan serta indikator individu
keuntungannya karena pada kenyataannya telah didemonstrasikan: sakit kepala, status
kebisingan merupakan bahaya lingkungan kesehatan rendah, penggunaan obat penyakit
22
yang sering ditemukan, membutuhkan kardiovaskuler, dan obat tidur. Data
pendekatan sederhana untuk mencari menunjukkan paparan lalu lintas udara, tidak
efeknya. Kerugiannya adalah bahwa spesifik pada malam hari, berhubungan
kebisingan biasanya diukur secara outdoor, dengan insidensi diabetes, hipertensi, stroke
sulit untuk mengukurnya secara indoor. di kalangan lanjut usia, setara dengan
Subjek yang terpapar kebisingan biasanya peningkatan insiden dan mortalitas akibat
beradaptasi dengan paparan (habituasi). penyakit jantung koroner. Memang, data
Habituasi memberi pengaruh penting menunjukkan bahwa terpapar kebisingan
terhadap efek dari kebisingan, sebagai contoh terutama di malam hari menunjukkan
kemungkinan kebisingan menyebabkan reaksi peningkatan risiko hipertensi, juga pada anak,
fisiologis akan lebih tinggi selama kali pertama setara dengan penyakit jantung dan stroke.
eksperimen laboratorium dibandingkan Hasil ini mengonfirmasi temuan sebelumnya
dengan kali terakhir. Hubungan respon dengan melihat hubungan antara respon
paparan di lapangan (dimana objek terbiasa subjektif dan kebisingan komunitas serta
dengan paparan selama bertahun-tahun) keluaran kardiovaskular bahwa kebisingan
biasanya lebih sempit daripada di setting pada malam hari lebih menjadi determinan
laboratorium.Namun demikian, habituasi juga 23
efek noise-induce kardiovaskular.
bergantung pada variasi kesensitifan Seperti yang telah dijelaskan
19
interindividu terhadap kebisingan. sebelumnya, kualitas tidur yang buruk memicu
Kebisingan pada malam hari dapat mekanisme biologi yang berkontribusi pada
memfragmen tidur, sebagai konsekuensinya deteriorasi kesehatan somatis dan
mengarah pada pendistribusian waktu yang berhubungan secara signifikan dengan
dihabiskan pada fase tidur yang berbeda, morbiditas psikiatri. Pertanyaan mengenai
tipikal pada peningkatan terbangun dan fase konsekuensi kebisingan khususnya pada
pertama tidur, penurunan secara lambat malam hari (nokturnal) masih perlu ditelusuri
gelombang tidur dan REM, dengan kata lain lebih lanjut, karena bukti utama sejauh ini
menyebabkan tidur dangkal. Basner et al. datang dari observasi lapangan yang melihat
menunjukkan meskipun efek-efek pada pada konsekuensi jangka pendek waktu
struktur tidur dan kontinuitasnya relatif paparan kebisingan atau dari studi
sederhana, mereka memiliki dampak yang epidemiologi yang biasanya tidak memisahkan
signifikan pada penilaian subjektif terhadap antara nokturnal dari diurnal. Namun
kualitas tidur; pengalaman tidur subjek yang demikian, meskipun gangguan ini terlihat
20
terganggu. lebih kurang parah dibandingkan dengan
Stabilitas rapid eye movement(REM) patologi tidur seperti sleep apnea obstruktif,
melawan kebisingan sebagian dijelaskan oleh beberapa temuan laboratorium dan lapangan
karena fakta bahwa aktivitas middle ear dengan tegas mendemonstrasikan bahwa
muscle meningkat selama fase REM. Efek gangguan kebisingan seperti berasal dari lalu
kebisingan oleh aktivitas middle ear muscle, lintas, dapat mengganggu tidur yang berakibat

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |185


Wahidatur Rohmah dan Oktadoni Saputra | Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya
Terhadap Kesehatan

pada gangguan performa, kesehatan hidup, darah, aktivitas saraf simpatik, dan
24
juga fungsi kardiovaskular. penggunaan glukosa serebral. Selama fase ini,
Respon biologi terhadap kebisingan hormon pertumbuhan disekresikan sementara
selama tidur tidak disadari. Kebisingan juga hormon kortisol dihambat. Kualitas tidur yang
berefek pada pola tidur. Lalu lintas udara pada buruk karena gangguan kebisingan di malam
malam hari akan mengakibatkan terbangun hari mengakibatkan perubahan terukur dalam
pada malam hari pada level serendah 48dB, sistem-sistem tersebut di atas. Hal ini
dan reaksi fisiologi dalam bentuk peningkatan didukung oleh hasil eksperimen laboratorium
vegetative sekresi hormon bahkan pada level dan pendekatan observasi lapangan juga studi
14,15
yang lebih rendah, sekitar 33dB. Berbeda epidemiologi.
dengan penelitian lain yang melaporkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan Kesimpulan
antara gangguan tidur dan level suara yang Kebisingan tidak hanya menyebabkan
bahkan lebih rendah dari 82dBA pada gangguan tidur atau reduksi kualitas hidup
penduduk yang tinggal di sekitar empat seseorang, namun juga berkontribusi
bandara di Eropa. Survey lapangan terhadap terhadap peninggian prevalensi masalah
efek lalu lintas udara masih kontroversial. kesehatankarena berpengaruh terhadap
Definisi dari gangguan tidur beragam, sistem biologis tubuh. Gangguan tidur
sehingga evaluasi multidimensional bermanifestasi terhadap gangguan sistem
25
direkomendasikan. kardiovaskuler mencakup kalsifikasi arteri
Pada tahun 2009, berdasarkan bukti koroner, atherogenic lipid profile,
sejauh ini, para ahli WHO regional office aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe 2, dan
forEurope merekomendasikan Lnight,outside hipertensi. Gangguan psikiatri seperti anxietas
(level suara sedang pada malam hari) adalah dan gangguan mood juga dapat terjadi. Level
40dB (55dB sebagai target sementara) suara minimal yang direkomendasikan WHO
diharapkan menjadi target yang dapat diharapkan dapat menjadi tolok ukur
diterima sebagai prevensi terhadap kebisingan lingkungan yang baik untuk ditinggali sebuah
nokturnal yang merusak konsekuensi populasi guna menurunkan tingkat morbiditas
kesehatan.
24 akibat kebisingan.

Ringkasan Daftar Pustaka


Kebisingan secara umum didefinisikan 1. Berglund B, Lindvall T, Schwela HD,
sebagai suara atau kelompok suara yang tidak editors. Guidelines for community noise.
diinginkan.Kebisingan dapat berasal dari Geneva: World Health Organization;
berbagai sumber baik dari jalanan, 1999.
kemacetan, lalu lintas kereta api, udara, 2. Goines L, Hagler L. Noise pollution: a
maupun sektor industri.Kebisingan lingkungan modern plague. Shouth Med J.
pada malam hari berpengaruh terhadap 2007;100(3):287-94.
perubahan biologis dalam bentuk respon stres 3. Basner M, Babisch W, Davis A, Brink M,
1
dan secara jelas mengganggu pola tidur. Tidur Clark C, Janssen S, et al. auditory and
merupakan proses aktif yang kompleks, non-auditory effects on health. Lancet.
menggabungkan berbagai proses fisiologi yang 2014; 383(9925):1325-32.
vital (biosintesis protein, ekskresi hormone 4. Fritschi L, Brown A, Kim R, Schwela D,
9 Kephalopoulos S. Burden of disease from
spesifik, konsolidasi memori). Akut dan kronik
environmental noise. Bonn: World Health
sleep restriction atau fragmentasi
Organization; 2011.
menunjukkan hubungan terhadap inadekuat
5. Ancoli-Israel S. All I want is a good night’s
sekresi insulin pancreas, penurunan
sleep. St. Louis (MO): Mosby; 1996.
sensitifitas insulin, perubahan dalam regulasi
6. Knutson KL. Sleep duration and
appetite hormone, dan peningkatan aktivitas
cardiometabolic risk: a review of the
simpatik serta disfungsi vena
10,11 epidemiologic evidence. Best Pract Res
endothelial. Slow-wave sleep, yakni tahap
Clin Endocrinol Metab. 2010;24(5):731–
tidur yang paling restoratif, akan berhubungan
43.
dengan penurunan denyut jantung, tekanan

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |186


Wahidatur Rohmah dan Oktadoni Saputra | Gangguan Tidur Akibat Kebisingan Lingkungan Malam Hari dan Pengaruhnya
Terhadap Kesehatan

7. Maschke C, Hecht K. Stress hormones and decreased leptin levels, elevated ghrelin
sleep disturbances. Electrophysiological levels, and increased hunger and
and hormonal aspects. Noise Health. appetite. Ann Intern Med. 2004;
2004; 6:49–54. 141(11):846–50.
8. Griefahn B, Gros E. Noise and sleep at 17. Oswald I, Taylor AM, Treisman M.
home. A field study on primary and after- Discriminative responses to stimulation
effects. J Sound Vib. 1986;105:373-83. during human sleep. Brain. 1960;83:440–
9. Buxton OM, Cain SW, O’Connor SP, 53.
Porter JH, Duffy JF, Wang W, Czeisler CA, 18. Munzel T, Gori T, Babisch W, Basner M.
Shea SA. Adverse metabolic Cardiovascular effect of environtmental
consequences in humans of prolonged noise exposure. European Heart Journal.
sleep restrictioncombined with circadian 2014; 35:829–36.
disruption. Sci Transl Med.2012;4:129-43. 19. Basner M, Isermann U, Samel A. Aircraft
10. Buxton OM, Pavlova M, Reid EW, Wang noise effects on sleep: application of the
W, Simonson DC, Adler GK. Sleep results of a large polysomnographic field
restrictionfor 1 week reduces insulin study. J Acoust Soc Am. 2006;119:2772–
sensitivity in healthy men. Diabetes. 84.
2010;59:2126–33. 20. Basner M, Muller U, Elmenhorst EM.
11. Taheri S, Lin L, Austin D, Young T, Mignot Single and combined effects of air, road,
E. Short sleep duration is associated and rail traffic noise on sleep and
withreduced leptin, elevated ghrelin, and recuperation. Sleep. 2011;34(1):11–23.
increased body mass index. PLoS Med. 21. Kawada T. Noise and Health- sleep
2004;1:62. disturbance in adults. J Occup Health.
12. Dettoni JL, Consolim-Colombo FM, Drager 2011; 53:413–6.
LF, Rubira MC, de Souza SB,Irigoyen MC, 22. Franssen EA, Wiechen CMV, Nagelkerke
et al.Cardiovascular effects of partial NJ, Lebret E.Aircraft noise around a large
sleep deprivation in healthy volunteers. J international airport and itsimpact on
ApplPhysiol. 2012;113:232–6. general health and medication use.
13. Patel SR, Hu FB. Short sleep duration and Occup EnvironMed. 2004;61(5):405–13.
weight gain: a systematic review. Obesity 23. Babisch W, Beule B, Schust M, Kersten N,
(Silver Spring) 2008;16:643–653. Ising H. Trafficnoise and risk of
14. Copinschi G. Metabolic and endocrine myocardial infarction.
effects of sleep deprivation. Essent Epidemiology.2005;16(1):33–40.
Psychopharmacol 2005;6(6):341–7. 24. World Health Organisation (WHO). Night
15. Cauter EV, Spiegel K, Tasali E, Leproult R. noise guidelines for Europe. Denmark:
Metabolic consequences of sleep and World Health Organisation (WHO); 2009.
sleep loss. Sleep Med. 25. Horne JA, Pankhurst FL, Reyner LA, Hume
2008;9(Suppl.1):S23–S8. K, Diamond ID. A field study of sleep
16. Spiegel K, Tasali E, Penev P, Cauter EV. disturbance: effects of aircraft noise and
Brief communication: sleep curtailment other factors on 5,742 nights of
in healthy young men is associated with actimetrically monitored sleep in a large
subject sample. Sleep. 1994;17:146–59.

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |187

Anda mungkin juga menyukai