Jawaban Uts Agama
Jawaban Uts Agama
http://solusinews.blogspot.com/2017/08/keluarnya-bangsa-israel-
dari-mesir.html
2. Abram Adalah Orang Yang Di Kenal Takut Akan Tuhan.
Dia Tinggal Di Kota Haran.
Suatu Hari Tuhan Berkata Kepada Abram,
"Pergilah Dari Negerimu Menuju Negri Yang Akan Ku Tunjukkan Padamu."
Abram Sangat Bersyukur Sehingga Ia Membangun Altar Di Padang Gurun Untuk Menyembah Tuhan.
Lalu Abram Dan Seluruh Keponakannya Melanjutkan Perjalanannya.
Akhirnya Mereka Sampai Di Tempat Yang Mereka Sukai Dan Mendirikan Tenda Lalu Berdiam Di Sana.
http://belajaralkitabdi.blogspot.com/2014/10/tuhan-memilih-abram.html
Pertama, Tuhan menjanjikan sebuah Tanah Perjanjian. “Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu." Tanah
yang baru ini sangat luas dan melimpah dengan berkat: “Suatu negeri yang baik dan luas,
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (Keluaran 3:8). Lalu, pada tanah itu,
Tuhan akan membangun bangsa Israel. “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang
besar." Lalu, melalui bangsa itu, Mesias akan lahir, menggenapi janji Allah untuk memberkati
semua orang yang percaya. “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat." Tuhan Yesus adalah keturunan Abraham yang akan menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa. “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak
dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi
hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus” (Galatia 3:16). Injil adalah kabar
baik dari Allah mengenai keselamatan oleh kasih karunia, kepada semua manusia di dunia.
https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/Ayo_Saat_Teduh/06/27
Makna hidup tidak dapat ditemukan di dalam masa lampau, tidak juga di
dalam rumusan-rumusan yang diberikan oleh orang lain. Hidup mendapat
maknanya dalam penghayatan hidup sendiri. Hidup mempunyai arti bagi
orang yang menghayati hidupnya sendiri. Karena itu, pertanyaan tentang
makna hidup sebenarnya baru muncul bila manusia mulai sangsi atas
kemampuan dirinya untuk menghayati hidupnya sendiri. Makna hidup juga
tidak tergantung pada keuntungan atau keberhasilan. Bahkan dalam
penderitaan pun hidup mempunyai makna. Manusia harus percaya dan
menerima hidupnya. Baru dengan demikian, manusia dapat mengartikan dan
memberi makna kepada hidup. Pertanyaan yang sama akan muncul, bila
manusia hanya mencari sukses atau mengidentikkan dirinya dengan proyek
hidup dan cita-cita tertentu. Bagi orang seperti itu, kegagalan untuk meraih
cita-cita yang diinginkannya berarti kehilangan makna hidup. Padahal di
pihak lain, cinta dan kesetiaan seorang ibu bagi anaknya tetap mempunyai
makna, juga bila anak itu tidak mencapai umur dewasa atau tidak
berkembang sebagai-mana diharapkan.
https://pendalamanimankatolik.com/hidup-dan-pandangan-hidup/
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan
Hidupmerupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
https://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
SEPULUH FIRMAN ALLAH
Dasasila Kemerdekaan
https://pendalamanimankatolik.com/category/hidup-dan-pandangan-
hidup/pembagian-sepuluh-firman-allah/
Perkawinan adalah:
PERSEKUTUAN HIDUP - ANTARA SEORANG PRIA DAN SEORANG WANITA - YANG TERJADI KARENA
PERSETUJUAN PRIBADI - YANG TAK DAPAT DITARIK KEMBALI - DAN HARUS DIARAHKAN KEPADA
SALING MENCINTAI SEBAGAI SUAMI ISTERI - DAN KEPADA PEMBANGUNAN KELUARGA - DAN OLEH
KARENANYA MENUNTUT KESETIAAN YANG SEMPURNA - DAN TIDAK MUNGKIN DIBATALKAN LAGI
OLEH SIAPAPUN, KECUALI OLEH KEMATIAN.
http://www.imankatolik.or.id/pemahaman-perkawinan-menurut-gereja-
katolik.html
Monogami:
Perkawinan katolik bersifat monogami, artinya bahwa perkawinan itu dilakukan oleh
seorang laki-laki dan seorang perempuan. Perempuan dicipta dari tulang rusuk laki-
laki, untuk menunjukkan kesetaraan dan kesederajatan, seperti yang telah kita bahas
sebelumnya
https://www.kompasiana.com/setiawan_vst/551215c38133119e53bc5fd1/sifa
t-atau-ciri-hakiki-perkawinan-katolik
Perkawinan yang bersifat tak dapat diceraikan ini mengisyaratkan bahwa idealnya
tak ada alasan apapun yang bisa menceraikan perkawinan setelah perkawinan itu
disahkan. Sebab perkawinan yang bersyarat tak akan pernah terjadi atau
dilangsungkan. Sesuatu yang bersyarat tidak memiliki kepastian dan tidak berasal
dari keputusan bebas. Idealnya lagi tidak akan ada perkawinan katolik yang
mengandaikan kesetiaan pasangannya, pada sesuatu yang belum terjadi. Entah itu
peristiwa buruk, ataupun ketidakcocokan. Mengatakan begitu berarti membuka
peluang untuk mencari alasan-alasan yang egoistis. Maka juga idealnya
ketidakcocokan atau kecocokannya sudah diketemukan sebelum perkawinan. Kalau
pada kenyataannya ada ketidakcocokan pasti itu soal sedang tumbuhnya benih-benih
egoisme. Apalagi kalau sampai pada keputusan tak sanggup lagi hidup bersama terus
mau berpisah. Itu sudah jelas lari jauh dari hakikat perkawinan itu sendiri, apalagi
kalau sebetulnya sudah punya anak. Kalau pasangan sudah punya anak, lalu
mengatakan mau bercerai demi anak, ini sebuah pernyataan yang aneh. Kalau sudah
demi anak, mustinya mereka kembali bersatu, meninggalkan ego mereka. Kalau
berpisah demi anak bisa, kenapa bersatu malah tidak bisa ?
https://www.kompasiana.com/setiawan_vst/551215c38133119e53bc5fd1/sifa
t-atau-ciri-hakiki-perkawinan-katolik
http://www.katolisitas.org/macam-macam-halangan-yang-menggagalkan-
perkawinan/