Anda di halaman 1dari 11

1. 1.Keluarnya Bangsa Israel dari Mesir Menuju Tanah Kanaan 1.

Rameses Titik dimulainya


bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 12:37) Kemudian berangkatlah orang Israel dari
Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk
anak-anak. (Bilangan 33:5) Berangkatlah orang Israel dari Rameses, lalu berkemah di Sukot.
2. Succoth Keluaran 13:20-22  20 Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah
di Etam, di tepi padang gurun.  21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam
tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk
menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.  22. Dengan tidak
beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan
bangsa itu. 3. Pi-hahiroth Keluaran 12:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan
Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. 4. Marah Keluaran 15:23 Sampailah mereka ke
Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya.
Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. 5. Elim Keluaran 15:27 Sesudah itu
sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma,
lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu. 6. Wilderness of Sin Keluaran 16 : 1-4 1.
Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin,
yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang
kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.  2. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah
segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;  3. dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau
kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali
berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke
padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  4. Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan
roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu
untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
7. Rephidim Keluaran 17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang
Israel di Rafidim. 8. Gunung Sinai (Gunung Horeb atau Jebel Musa) Keluaran 19:1 Pada
bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai
pada hari itu juga.  2. Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang
gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di
depan gunung itu.  3. Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung
itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada
orang Israel: 9. Padang Gurun Sinai bangsa Israel membuat tabernakel Keluaran 25-30. 10.
Perkemahan di padang gurun Bilangan 11:16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang
kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka
ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engka 11.
Ezion-geber Ulangan 2 :4-9  4. Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi
kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir;
mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; 5. janganlah menyerang mereka,
sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena
kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.  6. Makanan haruslah
kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli
dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum.  7. Sebab TUHAN, Allahmu,
memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu
melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai
engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun.  8. Kemudian kita berjalan terus,
meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir, meninggalkan
jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber. Sesudah itu kita belok dan
berjalan terus ke arah padang gurun Moab.  9. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku:
Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan
memberikan kepadamu apapun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan
kepada bani Lot menjadi miliknya. 12. Kadesh-barnea Musa mengirim pengintai ke tanah
Kanaan Bilangan 13:26. dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel
di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan
kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu. 13.
Eastern Wilderness di daerah bangsa Edom dan Moab. Keluaran 20:14-21 14. Kemudian
Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan
saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami, 15. bahwa
nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan kami lama diam di Mesir dan kami dan nenek
moyang kami diperlakukan dengan jahat oleh orang Mesir;  16. bahwa kami berteriak
kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat dan
menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi
perbatasanmu. 17. Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan
melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air
sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri,
sampai kami melalui batas daerahmu."  18. Tetapi orang Edom berkata kepada mereka:
"Tidak boleh kamu melalui daerah kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan
pedang!  19. Lalu berkatalah orang Israel kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan
raya, dan jika kami dan ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya,
asal kami diizinkan lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja."  20. Tetapi jawab mereka:
"Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom menghadapi mereka dengan banyak
rakyatnya dan dengan tentara yang kuat.  21. Ketika orang Edom tidak mau mengizinkan
orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang meninggalkannya. 14.
Sungai Arnon Ulangan 2:24. Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon.
Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke
dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon. 25. Pada hari ini Aku
mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan
ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila
mereka mendengar tentang kamu." 26. "Kemudian aku menyuruh utusan dari padang
gurun Kedemot kepada Sihon, raja Hesybon, menyampaikan pesan perdamaian, bunyinya:
27. Izinkanlah aku berjalan melalui negerimu. Aku akan tetap berjalan mengikuti jalan raya,
dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. 28. Juallah makanan kepadaku dengan
bayaran uang, supaya aku dapat makan, dan berikanlah air kepadaku ganti uang, supaya
aku dapat minum; hanya izinkanlah aku lewat dengan berjalan kaki 29. seperti yang
diperbuat kepadaku oleh bani Esau yang diam di Seir dan oleh orang Moab yang diam di
Ar--sampai aku menyeberangi sungai Yordan pergi ke negeri yang diberikan kepada kami
oleh TUHAN, Allah kami. 30. Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan
melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati,
dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini. 31.
Lalu TUHAN berfirman kepadaku: Ketahuilah, Aku mulai menyerahkan Sihon dan negerinya
kepadamu. Mulailah menduduki negerinya supaya menjadi milikmu. 32. Kemudian Sihon
dan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas, 33. tetapi
TUHAN, Allah kita, menyerahkan dia kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia dengan
anak-anaknya dan seluruh tentaranya. 34. Pada waktu itu kita merebut segala kotanya dan
menumpas penduduk setiap kota: laki-laki dan perempuan serta anak-anak. Tidak ada
seorangpun yang kita biarkan terluput; 35. hanya hewan kita rampas bagi kita sendiri,
seperti juga jarahan dari kota-kota yang telah kita rebut. 36. Mulai dari Aroer, di tepi sungai
Arnon, dan kota di lembah itu, sampai Gilead tidak ada kota yang bentengnya terlalu kuat
bagi kita; sebab TUHAN, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita. 37. Hanya negeri
bani Amon tidak engkau dekati, baik sungai Yabok sepanjang tepinya maupun kota-kota di
pegunungan, tepat seperti yang dilarang TUHAN, Allah kita." 15. Gunung Nebo Ulangan
34:1. Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas
puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh
negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan,  2. seluruh Naftali, tanah Efraim dan
Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat,  3. Tanah Negeb dan lembah
Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar.  4. Dan berfirmanlah TUHAN
kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan
Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan
engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke
sana."  5. Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN. 16. Plains of Moab Bilangan 33:50. TUHAN berfirman kepada Musa di
dataran Moab di tepi sungai Yordan dekat Yerikho:  51. "Berbicaralah kepada orang Israel
dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu menyeberangi sungai Yordan ke tanah
Kanaan,  52. maka haruslah kamu menghalau semua penduduk negeri itu dari depanmu
dan membinasakan segala batu berukir kepunyaan mereka; juga haruslah kamu
membinasakan segala patung tuangan mereka dan memusnahkan segala bukit
pengorbanan mereka.  53. Haruslah kamu menduduki negeri itu dan diam di sana, sebab
kepadamulah Kuberikan negeri itu untuk diduduki.  54. Maka haruslah kamu membagi
negeri itu sebagai milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang
besar jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang
kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil; yang ditunjuk oleh
undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya; menurut suku nenek moyangmu
haruslah kamu membagi milik pusaka itu.  55. Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk
negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan
menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan
mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.  56. Maka akan Kulakukan
kepadamu seperti yang Kurancang melakukan kepada mereka." 17. Sungai Yordan Yosua
3:1. Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan
sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum
menyeberang.  2. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh
perkemahan,  3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu
melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku
Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya  4. hanya antara
kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah
mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh,
sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."  5. Berkatalah Yosua kepada bangsa itu:
"Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara
kamu." 18. Jericho Yosua 6: 1. Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya;
telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.  2.
Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini
beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.  3. Haruslah kamu
mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah
harus engkau perbuat enam hari lamanya,  4. dan tujuh orang imam harus membawa tujuh
sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu
harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.  5. Apabila sangkakala
tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka
haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan
runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."  6.
Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah
tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba
di depan tabut TUHAN."  7. Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, kelilingilah kota
itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut TUHAN."  8. Segera sesudah
Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang
membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup
sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka.  9. Dan orang-orang
bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup
mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.  10. Tetapi Yosua telah
memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah
perdengarkan suaramu, sepatah katapun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari
aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! --maka kamu harus bersorak."  11. Demikianlah
tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka
ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.  12. Keesokan harinya
Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut TUHAN.  13. Maka berjalanlah
juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan
tabut TUHAN, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata
berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut TUHAN, sementara
sangkakala terus-menerus ditiup.  14. Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi
kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka
enam hari lamanya. 15. Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika
fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari
itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali.  16. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam
meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah
menyerahkan kota ini kepadamu!  17. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan
bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia
dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah
menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh.  18. Tetapi kamu ini, jagalah dirimu
terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu
mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya
dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan
mencelakakannya.  19. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi
adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan
TUHAN."  20. Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa
itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka
runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing
langsung ke depan, dan merebut kota itu.  21. Mereka menumpas dengan mata pedang
segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun
muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.

http://solusinews.blogspot.com/2017/08/keluarnya-bangsa-israel-
dari-mesir.html
2. Abram Adalah Orang Yang Di Kenal Takut Akan Tuhan.
Dia Tinggal Di Kota Haran.
Suatu Hari Tuhan Berkata Kepada Abram,
"Pergilah Dari Negerimu Menuju Negri Yang Akan Ku Tunjukkan Padamu."

Abram Memercayai Tuhan Dengan Sepenuh Hati.


Dia Menaruh Seluruh Miliknya Ke Punggu Unta - Unta,
Lalu Meninggalkan Rumah Beserta Isterinya, Sarai Dan Keponakannya,
Lot Serta Seluruh Pelayan Mereka.
Mereka Berjalan Melalui Bukit - Bukit Pasir, Dengan Tuhan Sebagai Penunjuk Jalan.

Ketika Abram Dan Keluarganya Sampai Di Tanah Kanaan,


Tuhan Berfirman, " Tanah Ini Kepunyaan mu! Tanah Ini Milik Keluargamu Selamanya.
Aku Akan Memberkati Engkau Dan Semua Keturunanmu.
Semua Orang Di Bumi Akan Di Berkati Oleh Hidupmu!"

Abram Sangat Bersyukur Sehingga Ia Membangun Altar Di Padang Gurun Untuk Menyembah Tuhan.
Lalu Abram Dan Seluruh Keponakannya Melanjutkan Perjalanannya.
Akhirnya Mereka Sampai Di Tempat Yang Mereka Sukai Dan Mendirikan Tenda Lalu Berdiam Di Sana.

http://belajaralkitabdi.blogspot.com/2014/10/tuhan-memilih-abram.html

Pertama, Tuhan menjanjikan sebuah Tanah Perjanjian. “Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu."  Tanah
yang baru ini sangat luas dan melimpah dengan berkat: “Suatu negeri yang baik dan luas,
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya”  (Keluaran 3:8). Lalu, pada tanah itu,
Tuhan akan membangun bangsa Israel. “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang
besar."  Lalu, melalui bangsa itu, Mesias akan lahir, menggenapi janji Allah untuk memberkati
semua orang yang percaya. “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat."  Tuhan Yesus adalah keturunan Abraham yang akan menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa. “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak
dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi
hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus” (Galatia 3:16). Injil adalah kabar
baik dari Allah mengenai keselamatan oleh kasih karunia, kepada semua manusia di dunia.

https://dbr.gbi-bogor.org/wiki/Ayo_Saat_Teduh/06/27

Makna hidup tidak dapat ditemukan di dalam masa lampau, tidak juga di
dalam rumusan-rumusan yang diberikan oleh orang lain. Hidup mendapat
maknanya dalam penghayatan hidup sendiri. Hidup mempunyai arti bagi
orang yang menghayati hidupnya sendiri. Karena itu, pertanyaan tentang
makna hidup sebenarnya baru muncul bila manusia mulai sangsi atas
kemampuan dirinya untuk menghayati hidupnya sendiri. Makna hidup juga
tidak tergantung pada keuntungan atau keberhasilan. Bahkan dalam
penderitaan pun hidup mempunyai makna. Manusia harus percaya dan
menerima hidupnya. Baru dengan demikian, manusia dapat mengartikan dan
memberi makna kepada hidup. Pertanyaan yang sama akan muncul, bila
manusia hanya mencari sukses atau mengidentikkan dirinya dengan proyek
hidup dan cita-cita tertentu. Bagi orang seperti itu, kegagalan untuk meraih
cita-cita yang diinginkannya berarti kehilangan makna hidup. Padahal di
pihak lain, cinta dan kesetiaan seorang ibu bagi anaknya tetap mempunyai
makna, juga bila anak itu tidak mencapai umur dewasa atau tidak
berkembang sebagai-mana diharapkan.
https://pendalamanimankatolik.com/hidup-dan-pandangan-hidup/
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan
Hidupmerupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. 
https://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
SEPULUH FIRMAN ALLAH
Dasasila Kemerdekaan

Hak Allah Hak Manusia

Jangan ada padamu Allah Jangan membunuh. (Hak hidup)


lain di hadapanmu. (Allah yang Jangan berzinah. (Hak
Mahaesa) perkawinan/ keluarga)
Jangan membuat bagimu Jangan mencuri (manusia). (Hak
patung; jangan sujud menyembah kemerdekaan/ kebebasan)
kepadanya. (Allah yang Jangan mengucapkan saksi dusta
Mahakudus) tentang sesamamu. (Hak nama baik)
Jangan menyebut nama Jangan mengingini rumah sesama
Tuhan dengan sembarangan. (Allah atau apa pun yang dipunyai sesamamu.
yang Mahaagung) (Hak milik)
Ingatlah dan kuduskanlah
hari Tuhan. (Allah Sang Penebus) Allah itu Esa. Kasihilah sesama: manusia
Hormatilah ayahmu dan ibu- seperti dirimu sendiri.
mu. (Allah Mahasetia)

Allah itu Esa; Kasihilah Tuhan


Allah-mu dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu, dengan
segenap akal budimu, dan
Demikian pembagian mengikuti Kitab Suci yang jug

https://pendalamanimankatolik.com/category/hidup-dan-pandangan-
hidup/pembagian-sepuluh-firman-allah/
Perkawinan adalah:
PERSEKUTUAN HIDUP - ANTARA SEORANG PRIA DAN SEORANG WANITA - YANG TERJADI KARENA
PERSETUJUAN PRIBADI - YANG TAK DAPAT DITARIK KEMBALI - DAN HARUS DIARAHKAN KEPADA
SALING MENCINTAI SEBAGAI SUAMI ISTERI - DAN KEPADA PEMBANGUNAN KELUARGA - DAN OLEH
KARENANYA MENUNTUT KESETIAAN YANG SEMPURNA - DAN TIDAK MUNGKIN DIBATALKAN LAGI
OLEH SIAPAPUN, KECUALI OLEH KEMATIAN.
http://www.imankatolik.or.id/pemahaman-perkawinan-menurut-gereja-
katolik.html
Monogami:

Perkawinan katolik bersifat monogami, artinya bahwa perkawinan itu dilakukan oleh
seorang laki-laki dan seorang perempuan. Perempuan dicipta dari tulang rusuk laki-
laki, untuk menunjukkan kesetaraan dan kesederajatan, seperti yang telah kita bahas
sebelumnya

https://www.kompasiana.com/setiawan_vst/551215c38133119e53bc5fd1/sifa
t-atau-ciri-hakiki-perkawinan-katolik
Perkawinan yang bersifat tak dapat diceraikan ini mengisyaratkan bahwa idealnya
tak ada alasan apapun yang bisa menceraikan perkawinan setelah perkawinan itu
disahkan. Sebab perkawinan yang bersyarat tak akan pernah terjadi atau
dilangsungkan. Sesuatu yang bersyarat tidak memiliki kepastian dan tidak berasal
dari keputusan bebas. Idealnya lagi tidak akan ada perkawinan katolik yang
mengandaikan kesetiaan pasangannya, pada sesuatu yang belum terjadi. Entah itu
peristiwa buruk, ataupun ketidakcocokan. Mengatakan begitu berarti membuka
peluang untuk mencari alasan-alasan yang egoistis. Maka juga idealnya
ketidakcocokan atau kecocokannya sudah diketemukan sebelum perkawinan. Kalau
pada kenyataannya ada ketidakcocokan pasti itu soal sedang tumbuhnya benih-benih
egoisme. Apalagi kalau sampai pada keputusan tak sanggup lagi hidup bersama terus
mau berpisah. Itu sudah jelas lari jauh dari hakikat perkawinan itu sendiri, apalagi
kalau sebetulnya sudah punya anak. Kalau pasangan sudah punya anak, lalu
mengatakan mau bercerai demi anak, ini sebuah pernyataan yang aneh. Kalau sudah
demi anak, mustinya mereka kembali bersatu, meninggalkan ego mereka. Kalau
berpisah demi anak bisa, kenapa bersatu malah tidak bisa ?
https://www.kompasiana.com/setiawan_vst/551215c38133119e53bc5fd1/sifa
t-atau-ciri-hakiki-perkawinan-katolik

Kurangnya umur (bdk. kan 1083):


Syarat umur yang dituntut oleh kodeks 1983 adalah laki-laki berumur 16 tahun dan
perempuan berumur 14 tahun dan bukan kematangan badaniah. Tetapi hukum kodrati
menuntut kemampuan menggunakan akalbudi dan mengadakan penilaian secukupnya dan
“corpus suo tempore habile ad matrimonium”. Hukum sipil sering mempunyai tuntutan umur
lebih tinggi untuk perkawinan dari pada yang dituntut hukum Gereja. Jika salah satu pihak
belum mencapai umur yang ditentukan hukum sipil, Ordinaris wilayah harus diminta
nasehatnya dan izinnya diperlukan sebelum perkawinan itu bisa dilaksanakan secara sah
(bdk kan. 1071, §1, no.3). Izin semacam itu juga harus diperoleh dari Ordinaris wilayah dalam
kasus di mana orang tua calon mempelai yang belum cukup umur itu tidak mengetahui atau
secara masuk akal tidak menyetujui perkawinan itu (bdk. kan 1071, §1, no.6).

Impotensi (bdk kan. 1084):


Impotensi itu adalah halangan yang menggagalkan, demi hukum kodrati, dalam perkawinan.
Sebab impotensi itu mencegah suami dan istri mewujudkan kepenuhan persatuan hetero
seksual dari seluruh hidup, badan dan jiwa yang menjadi ciri khas perkawinan. Yang
membuat khas persatuan hidup suami istri adalah penyempurnaan hubungan itu lewat
tindakan mengadakan hubungan seksual dalam cara yang wajar. Impotensi yang
menggagalkan perkawinan, haruslah sudah ada sebelum perkawinan dan bersifat tetap. Pada
waktu perkawinan sudah ada, bersifat tetap maksudnya impotensi itu terus menerus dan
bukan berkala, serta tidak dapat diobati kecuali dengan operasi tidak berbahaya. Impotensi
ada dua jenis: bersifat absolut dan relatif. Impotensi absolut jika laki-laki atau perempuan
sama sekali impotens. Impotensi relatif jika laki-laki atau perempuan tertentu ini tidak dapat
melaksanakan hubungan seksual. Dalam hal absolut orang itu tidak dapat menikah sama
sekali, dalam impotensi relatif pasangan tertentu juga tidak dapat menikah secara sah.

Adanya ikatan perkawinan (bdk. kan 1085):


Ikatan perkawinan terdahulu menjadi halangan yang menggagalkan karena hukum ilahi. Kan
1085, §1: menghilangkan ungkapan “kecuali dalam hal privilegi iman” (Jika dibandingkan
dengan kodeks 1917). Ungkapan ini berarti jika seorang yang dibaptis menggunakan privilegi
iman walau masih terikat oleh ikatan perkawinan terdahulu, dia bisa melaksanakan
perkawinan secara sah dan ketika perkawinan baru itu dilaksanakan ikatan perkawinan lama
diputuskan.

Disparitas cultus (bdk. kan 1086):


Perkawinan antara dua orang yang diantaranya satu telah dibaptis dalam Gereja Katolik atau
diterima di dalamnya dan tidak meninggalkannya dengan tindakan formal, sedangkan yang
lain tidak dibaptis, adalah tidak sah. Perlu dicermati ungkapan “meninggalkan Gereja secara
formal” berarti melakukan suatu tindakan yang jelas menunjukkan etikat untuk tidak menjadi
anggota Gereja lagi. Tindakan itu seperti menjadi warga Gereja bukan Katolik atau agama
Kristen, membuat suatu pernyataan di hadapan negara bahwa dia bukan lagi Katolik. Namun
demikian janganlah disamakan tindakan itu dengan orang yang tidak pergi ke Gereja Katolik
lagi tidak berarti meninggalkan Gereja. Ada dua alasan tentang norma ini: pertama karena
tujuan halangan ini adalah untuk menjaga iman katolik, tidak ada alasan mengapa orang
yang sudah meninggalkan Gereja harus diikat dengan halangan itu. Kedua, Gereja tidak mau
membatasi hak orang untuk menikah.
Perkawinan yang melibatkan disparitas cultus (beda agama) ini, sesungguhnya tetap dapat
dianggap sah, asalkan: 1) sebelumnya pasangan memohon dispensasi kepada pihak
Ordinaris wilayah/ keuskupan di mana perkawinan akan diteguhkan. Dengan dispensasi ini,
maka perkawinan pasangan yang satu Katolik dan yang lainnya bukan Katolik dan bukan
Kristen tersebut tetap dapat dikatakan sah dan tak terceraikan; setelah pihak yang Katolik
berjanji untuk tetap setia dalam iman Katolik dan mendidik anak-anak secara Katolik; dan
janji ini harus diketahui oleh pihak yang non- Katolik (lih. kan 1125). 2) Atau, jika pada saat
sebelum menikah pasangan tidak mengetahui bahwa harus memohon dispensasi ke pihak
Ordinaris, maka sesudah menikah, pasangan dapat melakukan Convalidatio (lih. kann. 1156-
1160) di hadapan imam, agar kemudian perkawinan menjadi sah di mata Gereja Katolik.

Tahbisan suci (bdk. kan. 1087):


Adalah tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh mereka yang telah
menerima tahbisan suci.

Kaul kemurnian dalam suatu tarekat


religius (bdk. kan. 1088):
Kaul kekal kemurnian secara publik yang dilaksanakan dalam suatu tarekat religius dapat
menggagalkan perkawinan yang mereka lakukan.
Penculikan dan penahanan (bdk. kan.
1089):
Antara laki-laki dan perempuan yang diculik atau sekurang-kurangnya ditahan dengan
maksud untuk dinikahi, tidak dapat ada perkawinan, kecuali bila kemudian setelah
perempuan itu dipisahkan dari penculiknya serta berada di tempat yang aman dan merdeka,
dengan kemauannya sendiri memilih perkawinan itu. Bahkan jika perempuan sepakat
menikah, perkawinan itu tetap tidak sah, bukan karena kesepakatannya tetapi karena
keadaannya yakni diculik dan tidak dipisahkan dari si penculik atau ditahan bertentangan
dengan kehendaknya.

Kejahatan (bdk. kan. 1090):


Tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh orang yang dengan maksud untuk
menikahi orang tertentu melakukan pembunuhan terhadap pasangan orang itu atau
terhadap pasangannya sendiri.

Persaudaraan (konsanguinitas (bdk. kan.


1091):
Alasan untuk halangan ini adalah bahwa perkawinan antara mereka yang berhubungan
dalam tingkat ke satu  garis lurus bertentangan dengan hukum kodrati. Hukum Gereja
merang perkawinan di tingkat lain dalam garis menyamping, sebab melakukan perkawinan di
antara mereka yang mempunyai hubungan darah itu bertentangan dengan kebahagiaan
sosial dan moral suami-isteri itu sendiri dan kesehatan fisik dan mental anak-anak mereka.

Hubungan semenda (bdk. kan. 1092):


Hubungan semenda dalam garis lurus menggagalkan perkawinan dalam tingkat manapun.
Kesemendaan adalah hubungan yang timbul akibat dari perkawinan sah entah hanya ratum
atau ratum consummatum. Kesemendaan yang timbul dari perkawinan sah antara dia orang
tidak dibaptis akan menjadi halangan pada hukum Gereja bagi pihak yang mempunyai
hubungan kesemendaan setelah pembaptisan dari salah satu atau kedua orang itu. Menurut
hukum Gereja hubungan kesemendaan muncul hanya antara suami dengan saudara-
saaudari dari isteri dan antara isteri dengan saudara-saaudara suami. Saudara-saudara
suami tidak mempunyai kesemendaan dengan saudara-saudara isteri dan sebaliknya.
Menurut kodeks baru 1983 hubungan kesemendaan yang membuat perkawinan tidak sah
hanya dalam garis lurus dalam semua tingkat.

Halangan kelayakan publik (bdk. kan.


1093):
Halangan ini muncul dari perkawinan tidak sah yakni perkawinan yang dilaksanakan menurut
tata peneguhan yang dituntut hukum, tetapi menjadi tidak sah karena alasan tertentu,
misalanya cacat dalam tata peneguhan. Halangan ini muncul juga dari konkubinat yang
diketahui publik. Konkubinat adalah seorang laki-laki dan perempuan hidup bersama tanpa
perkawinan atau sekurang-kurangnya memiliki hubungan tetap untuk melakukan
persetubuhan kendati tidak hidup bersama dalam satu rumah. Konkubinat dikatakan publik
kalau dengan mudah diketahui banyak orang.

Adopsi (bdk. kan. 1094):


Tidak dapat menikah satu sama lain  dengan sah mereka yang mempunyai pertalian hukum
yang timbul dari adopsi dalam garis lurus atau garis menyamping tingkat kedua. Menurut
norma ini pihak yang mengadopsi dihalangi untuk menikah dengan anak yang diadopsi, dan
anak yang diadopsi dihalangi untuk menikah dengan anak-anak yang dilahirkan dari orang
tua yang mengadopsi dia. Alasannya karena adopsi mereka menjadi saudara-saudari se
keturunan.

http://www.katolisitas.org/macam-macam-halangan-yang-menggagalkan-
perkawinan/

Anda mungkin juga menyukai