Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 190102101
TUGAS RESUME
PERBANKAN SYARIAH
Pembahasan :
Asuransi
Asuransi syariah juga dikenal dengan nama takaful. Kata Takaful berasal dari takafala-
yatakafalu, yang secara etimologis berarti menjamin atau saling menanggung. Takaful
dalam pengertian muamalah ialah saling memikul resiko di antara sesama sehingga
antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya.
Sumber hukum dari asuransi syariah adalah syariat islam,sedangkan sumber hukum
dalam syariah Islam adalah Al-Quran, Sunnah atau kebiasaan rasul, ijma‟, fatwa
sahabat, Qiyas, Ihtisan, „Urf „tradisi‟,dan Mashalih Mursalah. Al-Qur‟an dan sunah
atau kebiasaan Rasulullah merupakan sumber utama dari hukum islam. Oleh karena itu,
dalammenetapkan prinsi-prinsip maupun praktik dan operasonal dari asuransisyariah,
parameter yang senantiasa menjadi rujukan adalah syariah islam
Bersifat lebih transparan, dan diawasi dengan DPS dan DSN.
Pasar Modal
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip–prinsip
syariah, setiap transaksi surat berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan syari’at Islam
fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut:
1) Memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh
bagian dari keuntungan dan risikonya.
2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan
mengembangkan lini produksinya.
4) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dan fluktuasi jangka pendek pada harga saham
yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham.
Pasar Modal juga dapat menciptakan lapangan tenaga kerja.
Sebagai indicator perekonomian Negara.
Bank wajib memeberitahukan kepada pemilik mengenai nisbah dan tata cara
pemberitahuan keuntungan dan/atau pembagian keuntungan secara risiko yang dapat
ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal
tersebut harus dicantumkan dalam akad.
Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti
penyimpanan, serta kartu ATM dan atau penarikan lainnya kepada penabung. Untuk
deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet)
deposito kepada deposan.
Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuia dengan perjanjian
yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negative.
Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah
disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sma
seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis
maka tidak perlu dibuat akad baru.
Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan tabugan dan deposito tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Mudharabah Muqayyadah
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (Restricted Investment) dimana pemilik
dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak bank. Misalnya
disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad
tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
Pemilik dana wajib menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank dan
wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus.
Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara
pemberitahuan keuntungan dan/atau pembagian keuntungan secara risiko yan dapat
ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal
tersebut harus dicantumkan dalam akad.
Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib
memisahkan dana ini dari rekening lainnya.
Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertitifikat atau tanda penyimpanan
(bilyet) dposito kepada deposan.
Musyarakah
Musyarakah berasal dari kata syarika yang berarti persekutuan. Secara etimologi as-
syarikah atau al-musyarakah mengandung makna al-ikhtilāt wa al-imtijāz yaitu
percampuran. Dalam lisan al-Arab disebutkan as-syirkah dan as-syarikah mengandung
makna yang sama mukhalaṭatu as-syarikaini (bercampur atau bergabungnya dua orang)
untuk melalukan kerja sama. Jadi secara istilah Musyarakah adalah akad kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk memberikan suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana (atau amal/ expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan
dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
1. Syirkah Al-Amlak
Syirkah al-amlak (syirkah milik) adalah ibarat dua orang atau lebih memilikkan suatu
benda kepada yang lain tanpa ada akad syirkah. Dari definisi tersebut, dapat dipahami
bahwa syirkah milik adalah suatu syirkah dimana dua orang atau lebih bersama-sama
memiliki suatu barang tanpa melakukan akad syirkah. Contoh, dua orang diberi hibah
sebuah rumah. Dalam contoh ini rumah tersebut dimiliki oleeh dua orang melalui hibah,
tanpa akad syirkah antara dua orang yang diberi hibah tersebut.
2. Syirkah Al-‘Uqud
Syirkah al-uqud (contractual partnership), dapat dianggap sebagai kemitraan yang
sesungguhnya, karena para pihak yang bersangkutan secara sukarela berkeinginan untuk
membuat suatu perjanjian investasi bersama dan berbagi untuk dan risiko.
Tijarah atau dagang menurut istilah fiqh adalah mengolah (mentas}arrufkan) harta benda
dengan cara tukar menukar untuk mendapatkan laba (keuntungan) dengan disertai niat
berdagang. Pembahasan tijarah dalam hal ini mencakup tentang jual beli menukar suatu barang
dengan barang yang lain dengan cara yang tertentu. Jual beli dalam bahasa Indonesia berasal dari
dua kata, yaitu jual dan beli. Yang dimaksud dengan jual beli adalah berdagang, berniaga,
menjual dan membeli barang.
Untuk sahnya jual beli yang dilakukan beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Berakal, bagi yang gila, bosoh dan lainya tidak sah melakukan jual beli.
3. Keadaanya tidak mubazir (pemborosan), orang yang memboros hartanya dibawah wali.
b) Uang dan benda yang diperjual belikan dengan syarat:
1. Suci, najis tidak sah dijadikan uang dan tidak sah dijual.
3. Dapat dikuasai dan dapat diserahkan, tidak menjual burung sedang terbang di udara.
4. Benda dan harganya milik penjual dan pembeli atau sebagai wakil.
5. Pembeli dan pejual mengetahui tentang zat, bentuk kadar (ukuran) dan sifat-sifat benda
tersebut.
c) Sighatul akad,
yaitu cara bagaimana ijab dan qabul yang merupakan rukun akad itu dinyatakan. Sighat
akad dapat dilakukan dengan cara lisan, tulisan atau isyarat yang dapat memberikan pengertian
yang jelas tentang adanya ijab dan qabul, disamping itu sighat akad juga dapat berupa perbuatan
yang telah menjadi perbuatan kebiasaan dalam ijab dan qabul Ijab adalah perkataan penjual,
semisal “Saya jual barang ini sekian”. Sedangkan Kabul adalah ucapan si pembeli, “Saya terima
(saya beli) dengan harga sekian”. Keterangannya yaitu ayat yang mengatakan bahwa jual beli itu
suka sama suka.
a) Giro (Demand Deposit), dalam perbankan Syariah giro dikenal adanya produk
berupa giro wadi’ah dan giro mudharabah. Giro wadiah adalah bentuk simpanan
yang penarikan nya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, billyet giro,
saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah buku yang
didasarkan pada prinsip titipan.
Giro mudharabah ialah produk simpanan pada bank Syariah dengan akad
mudharabah yang penarikan nya dapat dilakukan sesuai kesepakatan
dengan menggunakan cek, billyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindah bukuan.
b) Time Deposit ada 3 ,yaitu:
Deposit tabungan dn buku kas (pas- book)
Sertifikat Deposito berjangka
Deposito depositi berjangka, rekening terbuka.
c) Saving Deposit (tabungan) Pasal 1 ayat 21 UU No.21 tahun 2008 tentang
perbankan Syariah menyebutkan bahwa “Tabungan” adalah simpanan
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasrkan akad mudharabah atau
akad lain yang tidak betentangan dengan prinsip Syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan, menurut syarat dan ketentuan lainnya yang telah
disepakati. Contoh tabungan yang ditawarkan oleh Bank antara lain,:
Tabungan Bunga harian
Tabungan Pendidikan
Tabungan Auto Save
Tabungan Berhadiah
Tabungan dengan Asuransi dan masih banyak lagi yang dikembangkan
oleh bank umum devisa maupun bank non devisa.
d) Investment Deposit, yaitu penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh timbal
balik yang lebih besar dimasa depan.
6.1 Produk jual beli pada Bank Syariah
1. Murabahah
Pengertian : akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati
Syaratnya : penjual memberi tau biaya modal kepada nasabah, kontrak pertama sesuai
dengan rukun yang ditetapkan, kontrak harus bebas riba, dan harus
transparan.
Manfaat nya : adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan
harga jual kepada nasabah.
2. Ijarah
Pengertian : Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayran upah
sewa. Tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Al-Ijarah Al-Muntahiyat Bit Tamlik
Pengertian : Perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepat nya, akad sewa
yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.
Aplikasinya pada bank Syariah : produk ini biasa dikenal dengan sebutan leasing baik
dalam operating leas maupun financial lease.
Keunggulannya : Lebih sederhana dari sisi pembukuan, bank tidk direpotkan untuk
mengurus pemeliharaan asset, baik pada saat leasing maupun
sesudahnya.
3. Salam
Pengertian : pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran
dilakukan dimuka
Rukun : ada pembeli, penjual, alat tukar, barang, ijab Kabul.
4. Istis’na
Pengertian : kontrak penjual antar pembeli dan pembuat barang
Istisna parallel : (subkontraktor) kontrak baru yang diadakan pembuat untuk memperoleh
kontrak kedua, dengan tujuan memenuhi kewajiban pada kontrak
pertama melalui izin dari pembeli.
7.1 Produk Bank Syariah (Profit Sharing)
Profit Sharing.
Mudharabah, bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal
mempercayakan sejumblah modal kepada pengelola dengan sesuatu perjanjian di
awal akad.
Musyarakah, akad kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana masing masing
pihak memberikan modal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko
ditanggung Bersama.
Landasan hokum:
3. Ijarah
Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayran upah sewa. Tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Al-Ijarah Al-Muntahiyat Bit Tamlik
Pengertian : Perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepat nya, akad sewa
yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.
Aplikasinya pada bank Syariah : produk ini biasa dikenal dengan sebutan leasing baik
dalam operating leas maupun financial lease.
Keunggulannya : Lebih sederhana dari sisi pembukuan, bank tidk direpotkan untuk
mengurus pemeliharaan asset, baik pada saat leasing maupun
sesudahnya.