Anda di halaman 1dari 20

SEMARANG SPORT CENTRE

(Dengan pendekatan konsep penekanan Hi-Tech Architecture)

Samudin1), Esti Yulitriani T.2), Adi Sasmito3)


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
samudindoang@yahoo.co.id
2)
esti.yulitriani@gmail.com
3)
adi.sasmito59@gmail.com

Abstrak

Di Kota semarang, olahraga menjadi aktivitas penting selain untuk menjaga kebugaran
juga sebagai olahraga prestasi, masih kurang terfasilitasi dengan representatif yang baik pula.
Menurunnya tingkat kenyaman dalam beberapa fasilitas olahraga menjadi alasan utama
pengadaan sebuah fasilitas olahraga terpadu di Kota semarang yang mampu menwadahi
kegiatan olahraga dan berlatih masyarakat. Fasilitas ini berupa Semarang Sport Centre yang
diharapkan mampu memberikan kenyaman pengguna dalam melakukan kegiatan olahraga pada
lingkungan yang lebih baik. Sehingga bangunan Sport Centre nantinya akan menjadi sebuah
ikon baru kota Semarang serta fungsinya dalam meningkatkan kenyaman dalam berkegiatan
olahraga prestasi. Bangunan dengan disampaikan dengan tampilan arsitektur high technology
untuk memberikan kesan menonjol pada struktur sebagai bagian dari tampak bangunan.
Penerapan konsep arsitektur high technology dalam bangunan diharapkan mampu memberikan
kesan “kuat” yang tergambar dalam kegiatan olahraga. Struktur bangunan sport centre ini tidak
sebagai penopang bangunan, namun diharapkan berfungsi sebagai tampilan luar bangunan dan
menjadi keunikan sendiri dalam lingkungannya.
Kata Kunci : Sport Centre, Hi-Tech Architecture

masyarakat yang mempunyai apresiasi yang


I. PENDAHULUAN tinggi terhadap perkembangan dunia
olahraga. Olahraga sudah menempati posisi
1.1. Latar Belakang yang penting dalam kehidupan sehari – hari
Olahraga merupakan,suatu kegiatan masyarakat di Kota semarang bahkan
jasmani yang dilakukan dengan maksud meningkatnya minat masyarakat ditunjukkan
untuk memelihara kesehatan dan memperkuat dengan semakin bertambahnya klub – klub
otot–otot tubuh. Kegiatan ini dalam atau kelompok – kelompok dari berbagai
perkembangannya dapat dilakukan sebagai cabang olahraga di Jawa Tengah
kegiatan yang menghibur, menyenangkan Peningkatan minat masyarakat terhadap
atau juga dilakukan dengan tujuan untuk olahraga ini sendiri tidak diimbang dengan
meningkatkan prestasi. peningkatan kualitas maupun kuantitas
Pemerintah sendiri menjadikan olahraga fasilitas olahraga di Semarang bahkan
sebagai pendukung terwujudnya manusia terjadinya kecenderungan menurunnya
Indonesia yang sehat dengan menempatkan kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya
olahraga sebagai salah satu arahkebijakan perawatan. Bahkan saat inI banyak klub –
pembangunan yaitu menumbuhkan budaya klub atau kelompok – kelompok olahraga
olahraga guna meningkatkankualitas manusia yang tidak tertampung kegiatannya, sehingga
Indonesia sehingga memiliki tingkat mereka berlatih dengan fasilitas seadanya
kesehatan dan kebugaran yang cukup. Di atau berlatih di tempat – tempat yang kurang
Jawa Tengah Tepatnya Jalan Siliwangi, Jl. representatif. Hal tersebut dapat menghambat
Pantura, Semarang, Jawa Tengah kota perkembangan olahraga di Semarang, baik
semarang yang berkembang pesat memiliki dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

1
Masalah lain yang perlu menjadi perhatian a. Untuk menunjang kegiatan olahraga bagi
adalah fasilitas – fasilitas olahraga yang ada masyarakat umum.
di Kota Semarang kebanyakan tersebar
letaknya sehingga sulit bagi pemerintah atau b. Sebagai tempat pelaksanaan berbagai
sponsor untuk melakukan pembinaan bagi kegiatan atau pertandingan olahraga.
atlet dan klub. c. Menyediakan sarana olahraga dan hiburan
Menghadapi fenomena tersebut, atlit, klub bagi masyarakat Semarang melalui
maupun penggemar olahraga memerlukan fasilitas semarang Sport Center.
wadah yang representatif dimana mereka
dapat melakukan aktifitas aktifitasnya seperti d. Menambah fasilitas olahraga serta hiburan
berlatih untuk meningkatkan prestasi, yang terdapat di kota semarang
meningkatkan kebugaran fisiknya sekaligus
berekreasi. Karenanya muncul suatu e. Terciptanya sebuah desain semarang sport
pemikiran untuk menyediakansebuah fasilitas center yang baik ditinjau dari segi
yang mampu mewadahi kegiatan – kegiatan konstruksi dan utilitasnya.
tersebut dalam satu lokasiyang terpadu dalam 1.3. Sasaran
bentuk suatu semarang Sport Center. Sasaran yang ingin dicapai adalah
Perencangan Semarang Sport centre ini mendapatkan suatu program perencanaan dan
diharapkan mampu memenuhi perancangan sport center yang ideal,
kebutuhanmasyarakat Kota Semarang akan sehingga pada akhirnya akan difungsikan
fasilitas olahraga secara terpadu yang secara optimal. Hal ini dengan pertimbangan
dilengkapi dengan fasilitas penunjang a. Menyediakan sarana olahraga dan hiburan
lainnya, selain itu juga dapat meningkatkan bagi masyarakat kota Semarang melalui
kebugaran fisik sekaligus berekreasi dan fasilitas Sport Center.
menambah pengetahuan di bidang olahraga. b. Menambah fasilitas olahraga serta hiburan
Olahraga merupakan suatu kegiatan yang terdapat di kota Semarang.
jasmani yang dilakukan dengan maksud
untuk memelihara kesehatan dan memperkuat
otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh 1.4. Batasan dan Anggapan
orang dari seluruh kalangan baik anak-anak,
remaja maupun orangtua, olahraga dilakukan 4.1.1 Batasan
sebagai kegiatan yang menghibur,  Agar dapat memecahkan masalah dalam
meningkatkan kebugaran tubuh, perencanaan dan perancangan Stadion
menyenangkan, maupun dengan tujuan Internasional Semarang dengan
meningkatkan prestasi. penekanan desain High-Architecture
Tingginya tingkat kesibukan yang terjadi di diperlukan batasan-batasan sebagai
masyarakat menyebabkan penurunan kualitas berikut :
kesehatan, tindakan yang diperlukan untuk  Menggunakan RT RW BWK V Perda
mengantisipasi hal ini adalah dengan olah kota Semarang yang dijadikan pedoman
raga teratur. Minimnya sarana olahraga dalam perencanaan.
menjadi kendala masyarakat untuk  Data-data yang tidak dapat didapatkan
berolahraga, saya sendiri akan Merancang dibuat asumsinya dengan mengacu
bangunan Semarang sport centre demi kepada data lain yang relevan dan hasil
memenuhi kebutuhan akan sarana dan studi literatur.
prasarana olahraga. Metode yang digunakan  Disiplin ilmu lain yang tidak
pada Bangunan sport centre di Kota berhubungan dengan proses perencanaan
Semarang ini menggunakan metode tidak dibahas
programatik. Tujuan dari metode ini adalah  Lokasi tapak tetap seperti lokasi yang
untuk menghasilkan yang lebih baik dan ada saat ini namun dikembangkan
melalui pengolahan atau analisis terhadap luasannya di sekitar lokasi yang sudah
data-data yang telah dikumpulkan. ada sekarang.
 Pendekatan perancangan desain yang
1.2. Maksud dan Tujuan diterapkan adalah konsep arsitektur
Tujuan dari pembangunan semarang High-Tech karena mempertimbangkan
sport center ini yaitu: karakteristik perkembangan Semarang

2
Sport centre saat ini baik di Indonesia Pusat kebugaran, seperti gym / fitness
sendiri center & aerobik.
Selain itu sport centre ini dilengkapi
4.1.2 Anggapan dengan jogging track. Fasilitas penunjang
 dapat disesuaikan pada luas lahan yang yang disediakan berupa sport shop, food
ada dengan menambah Dalam hal ini court, taman rekreasi, dan sebagainya. Oleh
anggapan yang digunakan dalam karena itu, sport center ini didesain dengan
perencanaan dan perancangan Semarang tujuan untuk menyediakan tempat olahraga
Sport Centre stadion internasional sekaligus tempat bersantai. Suasana sport
Semarang adalah : center ini mengutamakan kenyamanan dan
 Dalam mendesain semarang sport centre kepuasan bagi pengguna
Internasional Semarang tidak Sport center (pusat olahraga) adalah
mengurangi lahan yang sudah ada. bangunan dimana orang bisa datang dan
Dengan desain yang lebih berkembang bermain beberapa olahraga berbeda, indoor
tersebut perluasan di sekitar lokasi maupun outdoor. Dalam hal ini fasilitas
stadion. olahraga yang ditawarkan di sport center ini
 Tidak terdapat masalah mengenai status lebih banyak, Jadi secara umum dapat
tanah maupun pembebasan lahan begitu disimpulkan bahwa pengertian dari
pula dengan bentuk dan luasan tapak sport centre adalah suatu tempat
yang sudah ada. berupa gedung yang menjadi pusat kegiatan
 Dalam perencanaan dan perancangan olahraga yang berada di tengah-tengah yang
mendesain nantinya akan memberikan dilengkapi dengan fasilitas penunjang.
kesan berbeda. Fungsi Sport centre Olahraga sebagai
sarana yang dapat dipergunakan untuk
II. TINJAUAN TEORI menyelenggarakan event-event pertandingan
maupun latihan seperti sepakbola dan olah
2.1 Istilah Pengertian Sport Centre raga lain dalam Skala Internasional maupun
Judul dari objek rancangan ini adalah nasional.
“semarang sport centre”. Pengertian objek Tujuan pembangunan Sport centre
rancangan menurut penjabaran kata yaitu: . adalah untuk menunjang kebutuhan
a) Sport : Olahraga. masyarakat akan sebuah sarana olah raga
Suatu aktifitas yang mengasah yang representatif dengan mempertimbangkan
kemampuan fisik maupun otak. Olahraga : unsur - unsur kenyamanan, keamanan maupun
Gerak badan untuk menguatkan dan estetika. Lebih. jauh lagi dengan adanya
menyehatkan tubuh (seperti sepak bola, sarana ini diharapkan dapat meningkatkan
berenang, lempar lembing dll) prestasi atlit ditingkat nasional maupun
olahraga yang sering ditampilkan internasional.
dalam kejuaraan/liga provinsi maupun
nasional seperti atletik dan olahraga air.
Fasilitas olahraga yang disediakan berupa: III. METODOLOGI
(sumber : perpustakaan pandanaran tanggal
20-11-2016) Perancangan ini diungkapkan secara
Olahraga indoor : garis besar tentang pemikiran-pemikiran dan
o seperti olahraga basket konsepsi perancangan fisik dengan
o sepak bola didasarkan pada pedoman perancangan yang
o bulutangkis, bolling dan voli. meliputi :
1. Tujuan perancangan
b) Centre : 2. Kondisi tapak perencanaan
Pusat atau berada di tengah-tengah, 3. Aktivitas dan sirkulasi
atau bagian yang berada di tengah suatu 4. Perancangan bangunan meliputi bentuk
tempat, menunjukan satu titik benda atau massa bangunan, penampilan bangunan,
tempat tertentu. tata ruang dalam dan luar, struktur dan
Pusat Olahraga outdoor : bahan bangunan.
o seperti tenis, dan 5. Perlengkapan bangunan, yang meliputi
o renang. persyaratan fisik dan utilitas bangunan.

3
 Daya bangunan terhadap minat
Konsep perancangan fisik pada masyarakat
Kawasan semarang Sport centre yang  Daya dukung sarana utilitas
diperlihatkan dalam bab berikutnya, yaitu : bangunan
1. Aspek fungsional  Daya dukung sarana penunjang
2. Aspek kontekstual  Antisipasi bangunan terhadap iklim
3. Aspek kinerja dan cuaca setempat
4. Aspek teknik/struktur c. Hubungan antara pemakai potensial dan
5. Aspek arsitektural sarana Semarang sport Centre
Dari uraian di atas diharapkan  Lokasi dan waktu yang diperlukan
terwujud perancangan sebuah kawasan untuk mencapai tengah Semarang
Semarang Sport Centre sebagai wadah sport Centre
representatif sebagai fasilitas penunjang yang  Kemudahan pencapaian
mampu mewadahi kegiatan kegiatan olah (berhubungan dengan ketersediaan
raga kususnya di jawa tengah sarana angkutan umum)
 Kebutuhan masyarakat terhadap
sarana olah raga dan hiburan/
IV. PENDEKATAN FUNGSIONAL rekreasi.
Diharapkan Semarang sport Centre 
yang direncanakan akan memenuhi kriteria- I. Pendekatan Pemakai dan Aktivitas
kriteria atau persyaratan suatu sport Centre Aktivitas yang terjadi dalam
yang ideal. bangunan Semarang sport centre yang
Pendekatan pada kegiatan-kegiatan direncanakan menurut karakteristik
yang berlangsung dalam Semarang sport pemakai atau pengunjung
Centre dilakukan dengan studi analisis, yang a. Atlet dan ofisial
kemudian hasilnya dipakai sebagai dasar
b. Petugas pertandingan
untuk membuat program perencanaan dan
perancangan. c. Penonton
d. Pengelola
4.1 Unsur-unsur Pendekatan Perenca- e. Penyelenggara
naan dan Perancangan f. Pengunjung umum
Fungsi g. Media massa atau wartawan
Kekuatan
Estetika 4.3 Pendekatan Optimasi Pemakai
Pendekatan optimasi pemakai
4.2 Faktor Pendekatan didasarkan pada skala pelayanan dan
a. pendekatan perhitungan suatu kegiatan kapasitas pemakaian, yang dijadikan acuan
olah raga diperlukan penelitian penentuan besaran ruang yang diperlukan.
mengenai faktor yang mempengaruhi 1. Skala Pelayanan
kebutuhan Pemakai Semarang sport Skala pelayanan kompleks stadion
Centre yang potensial, meliputi: sepak bola di semarang didasarkan
 perkembangan prestasi sepak bola di pada
kawasan pendukung minat dan a. Program pembinaan sepak bola di
antusiasme masyarakat terhadap olah Semarang yang memutar kompetisi
raga PSIS dan program pelatihan untuk
 fungsi gedung olah raga guna jangka panjang, pendek serta
menyediakan sarana berlatih/ pembinaan pemain-pemain muda.
bertanding b. Jadwal pertandingan yang diikuti oleh
 waktu penggunaan fasilitas PSIS senior yang mengikuti kompetisi
b. Sarana Semarang sport Centre yang dengan lingkup regional divisi II A
meliputi: Jateng, maupun divisi utama liga
 Standar bangunan Semarang sport Indonesia nantinya dalam lingkup
Centre nasional.
 Penentuan kapasitas penonton dan c. Prestasi tim PSIS senior yang memiliki
pengunjung lainnya sejarah melaju ke tingkat nasional.

4
pemain untuk masuk ke tim inti.
Dari kondisi di atas maka kompleks  - Offisial tim
stadion sepak bola di Semarang Kebutuhan offisial tim dalam
direncanakan dengan skala regional dan pelatihan merupakan
mampu untuk menampung pertandingan- kebijakan dari pengurus PSIS dan
pertandingan resmi maupun tidak resmi pembagiannya terdiri atas manager
dari tim PSIS, kompetisi intern PSIS, satu orang, pelatih kepala satu orang
pertandingan resmi LSPB serta even-even asisten pelatih dua orang, dokter tim
yang sifatnya insidental lainnya. satu orang, masseur dua orang, serta
pembantu umum satu orang.
4.4 Kapasitas Pemakaian 2. Pengurus
Jumlah personel dalarn kepengurusan
1. Pemain dan Ofisial Tim PSIS terbagi atas dua bagian yaitu
Merupakan pelaku kegiatan utama unsur direksi dan staf lapangan. Untuk
pada kompleks stadion yang terdiri dari staf lapangan terdiri atas offisial tim
a. Kapasitas untuk pertandingan dan pemain.
Kapasitas dalam suatu pertandingan di
dalam semarang sport centre sepak 4.5 Kebutuhan Ruang
bola terdiri dari dua tim yang Jenis-jenis ruang untuk semarang
melakukan pertandingan dengan sport centre ini, dapat dikelompokkan
perhitungan sbb menurut kegiatan agar tercipta
 pemain, berjumlah 16 – 18 orang, eksistensi ruang serta sirkulasi yang
11 pemain inti, 5 pemain cadangan lancar. Jenis-jenis kelompok ruang
serta 2 prang sisa yang tersebut adalah:
dipersiapkan untuk mengganti A. Kelompok kegiatan utama
pemain yang cedera. Merupakan fasilitas yang mewadahi
 Ofisial tim, berjumlah 9 prang, kegiatan utama, yaitu latihan dan dan
yang terdiri atas 1 orang pelatih pertandingan sepak bola antara lain:
kepala. 2 orang asisten pelatih, 1  arena pertandingan, berupa lapangan
orang dokter tim, 1 orang pembantu sepak bola berstandar FIFA dan
umum dan 1 prang masseur. lintasan altet
Sehingga kapasitas pemain dan offisial  ruang atau lintasan penonton, terbagi
tim saat pertandingan dua buah tim atas tribun kehormatan (VIP), tribun
yang bertanding adalah 2 x 27 = 54. utama, tribun umm dan tempat bagi
b. Kapasitas untuk fasilitas pelatihan penyandang cacat
Kapasitas untuk fasilitas pelatihan  lobby atau mail hall
sifatnya untuk mempersiapkan tim  tiket box
sebaik-baiknya. Kapasitas untuk  ruang ganti pemain dan offisial
fasilitas pelatihan dipersiapkan untuk  ruang pelatih
2 tim PSIS dan PS Krida Semarang  ruang ganti wasit dan IP
dengan cara bergantian sesuai jadwal.  ruang pemanasan
Fasilitas yang disediakan antara lain  ruang pijat
 Pemain  ruang anak gawang
Untuk pemusatan latihan pada PSIS  ruang P3K
dibagi atas pemain tim senior, madya  lavatory
dan yunior. Untuk tim tamu juga  ruang keamanan
diperhitungkan untuk latihan yang B. Kelompok kegiatan pengelola
sifatnya conditioning dan mencoba  lobby
lapangan.  ruang tunggu tamu
Secara keseluruhan pemain yang  ruang kepala unit
dipanggil untuk mengikuti program  ruang bagian sekretariat
pemusatan latihan sebanyak 24  ruang bagian teknik dan
pemain. Jumlah ini diambil dengan maintenance
mempertimbangkan untuk melapis  ruang bagian operasional
pemain serta muncul persaingan antar  ruang kepala divisi pelatihan

5
 ruang staf lapangan
 ruang staf gym Dalam penyusunan ruang suatu
 ruang staf fitness perencanaan fisik bangunan perlu
 ruang staf sauna diadakan pengelompokan ruang
 ruang keamanan berdasarkan kelompok kegiatan yang
 ruang kepala divisi wisma atlet bertujuan untuk menciptakan efisiensi
 ruang resepsionis dan efektivitas ruang. Secara diagramatis
 ruang laundry hubungan kelompok ruang tersebut
 ruang staf dapur adalah sebagai berikut:
 ruang staf cleaning service
 ruang rapat 4.7 Pendekatan Lokasi dan Tapak
 pantry
 lavatory Lokasi semarang sport centre berada
C. Kelompok kegiatan akomodasi pada jalan brig jend s sudiharto kota
 hall semarang jawa tengah topografi yang sesui
 ruang tidur untuk pemain dan dengan kriterian semarang sport centre.
offisial tim
 ruang hiburan 4.8 Penekanan Konsep Desain
 ruang makan Arsitektur
 ruang briefing Penekanan konsep Arsitektur Ekspresi
 ruang keamanan Bangunan dengan Penekanan Hi Tech
 ruang tamu Architecture ““ Ekspresi Bangunan dengan
D. Kelompok kegiatan penunjang Penekanan
 ruang untuk pengurus “Arsitektur High Tech
 ruang studio untuk TV dan radio menggabungkan elemen-elemen dari
 ruang konferensi pers industri bertekologi tinggi ke dalam desain
 Kelompok kegiatan service bangunan
 ruang pusat peralatan teknis
seperti panel listrik dan panel V. HASIL PEMBAHASAN
penerangan lapangan serta
kontrol scoring board Aktifitas utama berlangsung dalam
 ruang genset semarang sport centre meningkatkan
 ruang sound system kebugaran fisiknya sekaligus berekreasi.
 ruang pompa air Karenanya muncul suatu pemikiran untuk
 ruang mesin AC menyediakansebuah fasilitas yang mampu
 ruang sentral telepon mewadahi kegiatan – kegiatan tersebut
 musholla dalam satu lokasiyang terpadu dalam bentuk
 gudang peralatan olah raga suatu semarang Sport Center
ruang peralatan kebersihan
 pantry dan dapur pada wisma 5.1 Sistem Struktur dan Konstruksi
atlet Struktur merupakan sistem penyaluran
 lavatory gaya atau beban suatu bangunan ke dalam
 parkir, yang terbagi atas parkir tanah. Struktur merupakan salah satu
pengelola, parkir pemain dan perwujudan dari karya arsitektur.
serta parkir pengunjung Pertimbangan pemilihan struktur pada
E. Kelompok kegiatan sport centre adalah sebagai berikut:
pelengkap/tambahan a. Kriteria pemilihan
1) restoran atau kafe  pemilihan jenis struktur yang dapat
2) superstore khusus peralatan dan mendukung bentangan yang sangat lebar,
atribut sepak bola bebas kolom dalam ruangan utamanya
3) fitness center (tribun)
4) bank  sistem struktur dan pelaksanannya
5) ruang koleksi menggunakan sistem modern
 memberikan rasa aman dan nilai
4.6 Hubungan Kelompok Ruang estetika

6
 Pengamanan bangunan terhadap
5.2 Faktor Penentu Perancangan bahaya kebakaran, huru-hara dan petir.
a. Lokasi dan tapak  Bangunan memiliki karakter yang
Lokasi terpilih di jalan brig jend s dinamis dan rekreatif sesuai dinamika
sudiharto merupakan peruntukan olah raga.
fasilitas olah raga yang dapat  Bangunan mampu berkomunikasi
mendukung keberadaan komplek dengan masyarakat sehingga aspirasi
Semarang Sport Centre. Lokasi masyarakat dapat ditampung dalam
mempunyai jalur pencapaian yang bangunan olah raga dan dapat
mudah diakses dari pusat-pusat kota dan mengekspresikan fungsinya dan
dicapai dengan jaringan transportasi karakter pemakainya.
umum. c. Ruang
b. Sirkulasi  Ruang dalam
Dalam komplek olah raga perlu 1) Pengaturan ruang, menurut
adanya pemisahan sirkulasi atlet, pelatih fleksibilitas yang tinggi sehingga
dan penonton. Hal ini bertujuan untuk dapat menampung kegiatan olah raga
menciptakan konsentrasi di lingkungan yang diwadahi.
atlet sebelum pertandingan dimulai. 2) Ruang diatur dan dibentuk
Untuk sirkulasi penonton diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak
langsung menuju tribun penonton. menimbulkan rasa bosan dan lelah
sedangkan untuk VIP terlebih dahulu ke bagi pemakai dan hal ini dapat
ruang VIP sebelum menuju tribun VIP. dicapai dengan kemudahan
Sedangkan sirkulasi pemain dan pelatih pencapaian ruang dan persyaratan
diarahkan menuju ruang ganti pemain ruang.
melalui hall. Dalam komplek olah raga  Ruang luar
dibutuhkan tingkat fleksibilitas Yang 1) Lanskap atau tata ruang luar dapat
tinggi, sehingga pengaturan pintu dan bersama secara harmonis dengan
bukaan perlu diperhatikan agar sirkulasi bangunannya serta lingkungan
baik keluar maupun masuk tetap lancar. sekitarnya.
2) Dapat menciptakan kesejukan dan
5.3 Persyaratan Perancangan keindahan lingkungan.
a. Tapak 3) Pola lanskap bersifat dinamis dan
Hal yang perlu di perhatikan adalah rekreatif
 Peraturan daerah setempat menjadi 4) Mengacu pada ketentuan-ketentuan
acuan penentuan tapak pemerintah setempat tentang
 Memperhatikan kondisi lingkungan penutupan lahan sehingga dapat
tapak menunjang iklim mikro untuk daerah
 Tapak mampu menampung sarana dan lingkungan sekitarnya.
prasarana komplek olah raga. d. Struktur
 Sirkulasi tapak memperhatikan  Sistem struktur harus mampu menahan
masing-masing kelompok kegiatan. gaya lateral dan horisontal baik yang
 Daya dukung tanah pada tapak dapat datang dari dalam bangunan maupun
menopang bangunan diatasnya. dari luar bangunan.
 Penataan tapak lebih dinamis sesuai  Struktur bentang lebar menggunakan
dengan kelompok kegiatan yang ada. kombinasi struktur balok dan kolom
b. Bangunan dengan advanced structure seperti
 Bangunan memenuhi persyaratan space frame, struktur kabel atau folded
kenyamanan untuk pemakai, meliputi plate.
sistem penerangan, penghawaan,  Struktur bentang lebar menggunakan
sistem udara, utilitas dan fasilitas struktur rangka balok dan kolom.
penunjang lainnya.  Pemakaian modul dari sistem struktur
 Orientasi massa bangunan terkait mempertimbangkan segi efisiensi,
dengan letak aktivitas yang terjadi efektifitas, dan fleksibilitas dalam
didalamnya dan kemungkinan penataan ruang, dengan kelipatan 30
didatangi banyak orang. cm.

7
 Struktur dan konstruksi dapat dipakai Sistem yang dipakai berupa
sebagai ornamen dan estetika a) smoke detector
bangunan (ekspose). b) splinkler
e. Utilitas Bangunan c) hydrant pillar dan hydrant box di
 Pendekatan sistem pengkondisian luar bangunan
udara d) hydrant box dan fire extinguisher
a) Sistem penghawaan alami. e) lampu pemandu dan pengarah
diterapkan pada arena olah raga. penyelamatan.
tribun, dan hampir seluruh ruangan  Pendekatan sistem penyediaan air
untuk meminimalkan biaya bersih
operasional. a) Sumber air bersih dari PDAM dan
b) Sistem penghawaan buatan (AC), sebagai cadangan digunakan umur
diterapkan pada ruang - ruang artesis. Sistem pendistribusiannya
kantor pengelola dan staff, ruang menggunakan Up Feed System agar
operator serta ruang medic. efisien. Dipakainya sistem ini
 Pendekatan sistem akustik dengan pertimbangan jangkauan
a) Sistem akustik alami, dengan cara pelayanan menuju bangunan tidak
pengolahan masa bangunan dan begitu tinggi.
menggunakan tanaman sebagai b) PDAM  materan 
peredam kebisingan. Ground reservoir  pompa tekan
b) Sistem akustik buatan, dilakukan  kran air di seluruh bangunan.
dengan penggunaan bahan-bahan  Pendekatan sistem pembuangan air
bangunan yang mempunyai tingkat kotor
absorbsi tinggi. Air kotor dan dapur dan lavatory
 Pendekatan sistem komunikasi sebelum dibuang ke nol kota harus
a) Sistem komunikasi internal, yaitu &proses terlebih dahulu buangan air
sistem komunikasi dalam bangunan hujan dapat ditampung atau dialirkan
antar ruang dengan memakai langsung ke nol kota
interkom  Pendekatan sistem penghantar petir
b) Sistem komunikasi eksternal, a) Sistem Franklin, dipakai pada
dengan bangunan kantor pengelola
c) fasilitas komunikasi telepon. b) System Faraday, dipakai pada
 Pendekatan sistem instalasi listrik bangunan olah raga atau disekitar
a) Sumber utama adalah dari PLN lapangan olah raga.
dengan bantuan genset dengan
aliran distribusi listrik sebagai
berikut VI. Konsep Aspek Arsitektural
b) PLN  Gardu listrik  Main 6.1 Rencana Arsitektural
distributor panel  Sub distribution Karena mewadahi beberapa fungsi
panel pada tiap-tiap bangunan. maka fungsional bangunan lebih
 Pendekatan sistem penerangan diutamakan, akan tetapi aspek konstektual
a) Penerangan alami, dipakai untuk juga menjadi konsep dari perencanaan
seluruh ruang dengan tidak Terminal Terpadu.
menimbulkan panas langsung.
b) Penerangan buatan, digunakan 6.2 Rencana Massa Bangunan
untuk ruang-ruang yang tidak Massa bangunan menyesuaikan dari
terkena sinar matahari langsung. konsep, dimana analisa site, klimatologi dan
c) Untuk penerangan pertandingan zooning menjadi landasan dalam bentuk
pada malam hari menggunakan bangunan.
tower yang, diletakkan disudut
sudut lapangan dengan kekuatan 6.3 Konsep Site dan Tapak
1000 lux sebagai batas minimal Dari hasil skooring 3 lokasi, di dapat
siaran TV. site terpilih berada di Jl. Jend brig s sudiharto
 Pendekatan sistem pemadam majapahi Site sekarang.
kebakaran

8
1. Aspek teknik/struktur 6) Ekonomis, baik dalam pelaksanaan
maupun pemeliharaan.
Konsep perancangan aklimatisasi Syarat utama suatu sistem struktur
ruang pada bangunan wisata dan akomodasi bangunan antara lain :
hotel serta resort cottage pada kawasan 1) Kuat terhadap gaya-gaya yang bekerja;
wisata pantai meliputi penggunaan struktur 2) Kaki dalam arti kata tidak berubah
bangunan dan bahan bangunan. bentuk;
Sistem struktur bangunan akan 3) Stabil dalam arti tidak bergeser dari
mempengaruhi terbentuknya bangunan, tempat semula
sehingga akan mempengaruhi penampilan Sistem struktur bangunan terdiri dari :
bangunan tersebut. Ada beberapa persyaratan 1. SubStructure
pokok struktur antara lain : Struktur bawah bangunan atau pondasi.
1) Fungsional, agar sesuai dengan Karakter struktur tanah dan jenis tanah
fungsinya yang didasarkan atas tuntutan sangat menentukan jenis pondasi. Sub
besaran ruang, fleksibilitas terhadap structure pada bangunan bertingkat
penyusunan unit-unit hunian, pola menggunakan pondasi tiang pancang,
sirkulasi, sistem utilitas, dan lain-lain. sedangkan bangunan tidak bertingkat
2) Estetika struktur dapat merupakan menggunakan pondasi footplate dan
bagian integral dengan ekspresi pondasi lajur batu kali.
arsitektur yang serasi dan logis. 2. UpperStructure
3) Keseimbangan, agar massa bangunan Upper Structure adalah struktur kolom dan
tidak bergerak balok yang berada diatas pondasi
4) Kestabilan, agar bangunan tidak goyah digunakan pada apartemen, ini adalah
akibat gaya luar dan punya daya tahan struktur rangka kaku (rigid frame
terhadap gangguan alam, misalnya structure). Struktur ini baik untuk
gempa, angin, dan kebakaran. bangunan tinggi karena kekakuannya yang
5) Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan terbentuk dari permukaan grid kolom
seluruh struktur yang menerima beban. dengan balok.Bahan untuk struktur ini
selain dari beton bertulang dapat juga

9
berdiri atas campuran beton dengan baja a. Bentuk Massa Bangunan
(komposit) atau cukup baja saja. Bangunan kawasan menampilkan bentuk
3. Plat dan balok bangunan yang menyatu dengan alam,
Plat menggunakan ketebalan 12 cm pantai dan perairan membentuk massa
dengan balok dengan ukuran 40x 60. bentuk gelombang dengan pemakaian
4. Dinding struktur menerus dari bawah hingga atap
 Dinding menggunakan beton cetak dan Konsep arsitektur waterfront juga
bata, finishing dinding menggunakan diterapkan pada bangunan-bangunan
bahan ACP ( Alumunium Composite tersebut, karakteristik desain massa dan
Panel ). bentuk bangunan dengan mengadopsi
 Untuk dinding kaca menggunakan keharmonisan alam dan lingkungan
bahan kaca curtain wall ± 10 cm dengan manusia dalam konsep
5. Plafon perancangan arsitektur.
Pada bahan atap menggunakan bahan b. Penataan Ruang Luar
gypsum, dengan langka hollo, Menurut fungsinya dapat dibagi 2 yaitu
Langit-langit harus kuat, berwarna terang, ruang luar aktif (fasilitas penunjang
dan mudah dibersihkan, Langit-langit outdoor, sirkulasi kendaraan dan manusia,
tingginya minimal 2,60 meter dari lantai, dan parkir outdoor) serta luar ruang pasif
6. Lantai (tanaman-tanamn). Unsur-unsur ruang
Finishing lantai pada bangunan dengan luar antara lain :
menggunakan pelapis lantai granite tile 1. Landscaping
dan pada luar bangunan dengan Penataan landscaping lahan
menggunakan paving , batu sikat dan batu dimaksimalkan lahan hijau untuk
temple. difungsikan sebagai ruang terbuka
hijau. Pembuatan taman-taman dan
2. Aspek arsitektural mini waterfall, dan kolam dipelataran.
2. Sirkulasi
Pendekatan terhadap aspek arsitektural Entrance masuk kawasan, sirkulasi dan
yang akan menentukan gubahan massa dan area parkir. Sirkulasi manusia
tampak bangunan. Secara umum mengacu disediakan pedestrian.
pada fungsi utama kawasan wisata pantai,
Sedangkan untuk setiap ruang disesuaikan
dengan fungsi masing-masing.

PERSPEKTIF KAWASAN

10
SITEPLAN MASJID

SITEPLAN KOLAM RENANG

11
12
13
POTONGAN MASJID A

POTONGAN MASJID B

14
TANPAK DEPAN MASJID

TANPAK SAMPING MASJID

15
DENAH KOLAM RENANG

16
17
18
view kolam renang

VII. KESIMPULAN 3. Di dalam merencanakan suatu kawasan


Semarang Sport Centre ada persyaratan
1. Orientasi bangunan terhadp view dapat yang harus diperhatikan yaitu :
dilakukan dengan pencapaian visualisasi  Persyaratan teknis, yaitu persyaratan
yang diarahkan terhadap view utama teoritis yang menyangkut standar untuk
untuk menghidupkan suasana kegiatan sport centre
yang berlangsung.  Persyaratan non teknis, merupakan
2. Konsep dasar perancangan sebuah standar perencanaan yang disesuaikan
kawasan Semarang Sport Centre ini dengan kondisi daerah masing-masing.
meliputi semua aspek yang dibahas pada
 Tataguna lahan
pokok bahasan analisis yang meliputi
 Pengendalian massa dan bentuk
:Aspek fungsional, Aspek kontekstual,
bangunan
Aspek kinerja, Aspek teknik/struktur,
Aspek arsitektural  Sirkulasi dan parkir
 Ruang terbuka

19
VIII. DAFTAR PUSTAKA
De Chiara, Joseph; J Crosbie, Michael. 2001.
Time Saver Standards for Residential
Development. Singapore: Mc Graw Hill
Book Companies Inc.
Frank_Lloyd_Wright" Kategori: Tokoh
Amerika Serikat, arsitektur Waterfron
Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 1 dan 2,
Jakarta, penerbit erlangga, 2002
Ching, D.K. dan Adams, Cassandra, Ilustrasi
Konstruksi Bangunan. Erlangga,
Jakarta
Heino, Engel, Tragesystem, System Struktur,
Deutsche Verlags-Anstalt,edisi 4 tahun
1977
http://www.fourfourtwo.com/id/features/sejar
ah-tentang-stadion-sepak-bola-di-
inggris#4vu6gSRZESSbtB7v.99

20

Anda mungkin juga menyukai