Anda di halaman 1dari 5

2.

BANGUNAN BERBENTANG LEBAR


2.1. Stadium First National Bank (FNB)

Stadium First National Bank (FNB)/Soccer City adalah sebuah stadion yang
dibangun tahun 1987, berlokasi di Johannesburg, Afrika Selatan. Stadion ini adalah
pusat tempat untuk Asosiasi Sepak bola Afrika Selatan (SAFA). Ditilik dari namanya,
stadion ini memang sangat 'sepakbola'. Stadion yang dimiliki oleh Federasi Sepakbola
Afrika Selatan (SAFA) ini merupakan stadion terbesar dengan daya tampung
sebanyak 94.700 penonton. Dengan kapasitas yang super besar tersebut, Soccer City
dijadwalkan akan memainkan beberapa partai termasuk partai pembukaan dan partai
final Piala Dunia 2010.
Sebelum di renovasi FNB Stadium bisa mendudukkan 78.000 orang di tempat
duduk berbentuk ember plastik. Stadion ini memiliki kapasitas ketiga terbesar di
Afrika. Kebanyakan peristiwa sepak bola yang paling besar di Afrika Selatan
dimainkan di FNB dan tempat lebih baik dan cocok untuk peristiwa ini daripada
di Ellis Park yang berdekatakan, di mana final dari Piala Dunia Rugby pada 1995
digelar.
Untuk kepentingan Piala Dunia, FNB Stadium didesain ulang dan diperluas pada
2009. Stadion baru didesain menyerupai calabash, kendi khas Afrika yang berasal dari
kulit buah. Arsitek dari Boogertman & Partners mengatur agar tak ada penonton yang
berjarak lebih dari 100 meter dari lapangan dan setiap kursi memiliki pandangan
penuh ke segenap lapangan. Pengerjaan stadion ini sempat molor. Dijadwalkan
rampung pada pertengahan Maret, stadion ini baru akan diserahkan ke FIFA pada 30
April nanti. Tapi secara umum stadion ini sudah siap pakai. Untuk urusan interior
sudah 100 persen rampung. Yang masih terus dikebut hanyalah pengerjaan instalasi
kabel fiber dan pembenahan jalan di bagian luar.

Konstruksi Stadion Soccer City menyerupai calabash, calabash adalah cawan atau


pot, yang diakui sebagai simbol benua Afrika. Calabash, yang juga diartikan sebagai
melting pot budaya Afrika, terletak di ketinggian podium, di puncak yang berlokasi
sebagai terowongan api.

Bagian muka pot dibuat panel-panel beton bertulang berlapis fibre, dengan
delapan pilihan warna dan dua tekstur yang mereferensi bayangan dan tekstur
calabash. Pot dilubangi oleh panel yang menciptakan bentuk pola bagian depan,
ketika volume cahaya di dalam stadion terang benderang. Dinding bagian luar stadion
dilapisi fiberglass berwarna kombinasi merah, oranye, dan coklat, yang mengacu pada
sejarah Johannesburg sebagai salah satu kota pusat tambang emas di Afrika Selatan.
Tema pertambangan emas itu dilanjutkan pada model lorong dari ruang ganti pemain
menuju lapangan yang berbentuk dinding yang dibiarkan berupa semen dengan
pendaran cahaya di beberapa titik.
Stadion ini diartikulasikan dengan 10 garis hitam vertikal yang terdiri atas
sembilan garis geografis sejajar dengan sembilan stadion host Piala Dunia 2010 yang
lain. Sementara garis yang ke-10 ditujukan kepada Stadion Olimpiade di Berlin,
Jerman, yang juga menggelar final Piala Dunia 2006 yang lalu. Hal tersebut
menggambarkan jalan ke final dan diharapkan skor setiap pertandingan di setiap
venud dapat ditempat panel beton di podium. Siapa pun yang berkunjung ke stadion
akan disuguhkan dengan sejarah Piala Dunia dengan semua gol yang dibuat.
Keunikannya akan sangat jelas terlihat saat malam hari di mana stadion akan menyala
seperti kelap-kelip bintang. Stadion berada di barat daya kota Johannesburg yang
tidak terlalu jauh dari kota penggila sepakbola, Soweto.
Stadion ini juga dijuluki sebagai jantung sepakbola di Afrika Selatan karena telah
menggelar berbagai pertandingan penting yang bersejarah. Soccer City menggelar
perayaan rakyat Afrika Selatan atas pembebasan Nelson Mandela pada 1990.
Kemudian, ribuan rakyat mendatangi stadion ini untuk mengenang Chris Hani yang
dibunuh pada 1993.

2.2. Ekaterinburg Stadium


Ekaterinburg stadion adalah sebuah stadion serba guna yang terletak
di Yekaterinburg, Rusia. Kapasitas stadion ini adalah 35.000. Stadion ini adalah salah
satu dari 12 stadion yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia
FIFA 2018 di Rusia, dimana selama ajang ini akan menggunakan nama Ekaterinburg
Arena. Stadion Ekaterinburg dibangun pada tahun 1957. Stadion ini
menyelenggarakan beberapa ajang olahraga dan hiburan. Pada tahun-tahun pertama
setelah pembukaan, stadion ini digunakan sebagai tempat pelaksanaan kejuaraan
dunia speed skating, dan beberapa kali menyelenggarakan kejuaraan nasional Uni
Soviet, yaitu pada tahun 1962, 1966, 1974 dan 1978.

Pada tahun 2004, stadion ini menjadi perusahaan publik - JSC "Central Stadium".
Dari September 2006 hingga 2011, dilakukan renovasi skala besar pertama pada
stadion ini. Pada 2015-17, stadion ini mendapatkan renovasi kembali. Karena stadion
ini dipilih sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018. Tribun
sementara pun dibangun, Alasan utama dari pengembangan tribun ini adalah
persyaratan kapasitas minimun stadion oleh FIFA. Arsitek stadion dibikin
kebingungan karena Ekaterinburg Arena hampir mustahil untuk dimodifikasi, tanpa
mengubah bentuk stadion itu sendiri. Tim Arsitek diberi instruksi untuk
mengembangkan kapasitas stadion hingga 30 ribu, tapi diminta tetap mempertahankan
fasad tua di bagian bawah sebagai fondasi. Gak dan timnya dari Project Institute
Arena, firma yang berbasis di Moskow, menyiapkan rencana untuk membangun
tribun yang bisa dilepas usai turnamen. Stadion ini sendiri awalnya berkapasitas 23
ribu. Artinya, dibutuhkan 12 ribu kursi tambahan. Banyak yang memuji modifikasi
Ekaterinburg Arena ini sebagai bentuk pemikiran yang outside of the box, karena
pengejawantahannya pun memang dibangun di luar “box” stadion.
Kapasitas stadion setelah renovasi akan menjadi 35.000 penonton. Stadion ini
menyediakan tiga jenis tempat duduk, termasuk tempat khusus bagi orang-orang
penyandang cacat dan sektor khusus untuk pendukung klub. Di bagian timur dan
barat, tiga puluh persen dari tempat duduk akan ditempatkan di bawah kanopi. Sistem
keamanan, pengawasan, telekomunikasi, rekaman video dan audio akan
memungkinkan layanan dan keamanan tingkat tinggi di stadion ini.
Pada November 2010, pembangunan struktur beton bertulang pada dua tribun
tambahan - selatan dan utara - telah diselesaikan. Pengerjaan lansekap mencakup
pengaturan rumput, pengaspalan lapangan parkir dan penyelesaian rekonstruksi pagar
luar stadion dengan mempertahankan penampilan asli.[5] Pendanaan yang stabil
untuk penyelesaian stadion ini baru didapatkan pada musim panas tahun 2011. Pada
bulan Oktober 2015, renovasi besar untuk stadion ini kembali dilakukan.
Untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018, stadion ini akan memiliki kapasitas
35.696 penonton dengan 12.000 tempat duduk sementara. Setelah Piala Dunia
berakhir, 12.000 tempat duduk ini akan dihilangkan, sehingga menurunkan kapasitas
menjadi 23.000 penonton

Anda mungkin juga menyukai