Anda di halaman 1dari 6

BOILER

Disusun oleh :
Dhica Amrullah 121170088
Amir Fatah 121170096
Meilana Hasna 121170099
Bagas Pramudita 121170100
Aurasafira Riesty 121170102
Punkkaz Ryzqan 121170103
Rahayan Pavita 121170106
Aesha Farah 121170111

PRODI S1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019

1. Pengertian Boiler
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang menstransfer energi –energi kimia atau
energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin 1988:28). Boiler atau boiler steam adalah suatu alat berbentuk
bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana
yang berisi air dengan bahan bakar (Yohana dan Askhabulyamin 200:13). Boiler mengubah energi –
energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler dirancang untuk
melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran
bahan bakar. Boiler terdiri dari 2 komponen utama, yaitu :

1. Furnace (ruang bakar) sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.

2. Steam Drum yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi energi potensial steam
(energi panas).

Boiler pada dasarnya terdiri dari drum yang tertutup ujung dan pangkalnya dan dalam perkembangannya
dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang yang mengklasifikasikan boiler steam
tergantung kepada sudut pandang masing – masing (Muin 1998:8).

2. Jenis Boiler

Klasifikasi boiler ada beberapa macam, untuk memilih boiler harus mengetahui klasifikasinya terlebih
dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika
salah dalam pemilihan boiler akan menyebabkan penggunaan tidak akan maksimal. Klasifikasi boiler :
a.Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
b. Berdasarkan pemakaiannya
c. Berdasarkan letak dapur (furnace posisition)
d. Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube)
e. Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)
f. Berdasarkan bentuk dan letak pipa
g. Berdasarkan peredaran air boiler (water circulation)
h. Berdasarkan tekanan kerjanya
i. Berdasarkan kapasitasnya
j. Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source)

A. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa


1. Boiler pipa api (Fire tube boiler)
Pada boiler pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada di dalam
shell untuk dirubah menjadi steam. Boiler pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak
bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya.
2. Boiler pipa air (water tube boiler)
Pada boiler pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air
yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pada daerah uap dalam
drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada
kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Untuk boiler pipa air yang menggunakan bahan bakar
padat, tidak umum dirancang secara paket.

Karakteristik boiler pipa air sebagai berikut:


 Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
 Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
 Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

Gambar 1. Ketel Pipa Air

Gambar 2. Ketel Pipa Uap


B. Berdasarkan pemakaiannya
1. Boiler stasioner (stasionary boiler) atau boiler tetap
Boiler stasioner adalah boiler-boiler yang didudukan pada suatu pondasi yang tetap,
seperti boiler untuk pembangkitan tenaga, untuk industri dll
2. Boiler mobil (mobile boiler), boiler pindah/portable boiler
Boiler mobil adalah boiler yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah (mobil),
seperti boiler lokomotif, loko mobile dan boiler panjang serta lain yan sepertinya termasuk
boiler kapal ( marine boiler ).

Gambar 3. Gambar boiler stasioner dan mobil

C. Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )


1. Ketel dengan pembakaran di dalam (internally fired steam boiler)
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian dalam ketel.
kebanyakan ketel pipa api memakai sistem ini.
2. Ketel dengan pembakaran di luar (outernally fired steam boiler)
Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi)di bagian dalam ketel .
Kebanyakan ketel pipa air memakai system ini.

D. Berdasarkanjumlah lorong (boiler tube)


1. Ketel dengan lorong tunggal (single tube steam boiler)
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong api maupun lorong air.
Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertikal boiler adalah single water
tube boiler.

2. Multi fire tube boiler Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler
misalnya ketel B dan W dll
Gambar 4. Gambar single tube steam boiler
Gambar 5. Gambar Multi fire tube boiler

E. Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)

1. Ketel tegak (vertikal steam boiler)

Seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll

2. Ketel mendatar (horizontal steam boiler)

Seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll

Gambar 6. Gambar boiler tegak dan boiler mendatar

F. Berdasarkan bentuk dan letak pipa

1. Ketel dengan pipa lurus, bengkok dan berlekak-lekuk (stright, bent and sinous tubeler heating
surface)

2. Ketel dengan pipa miring datar dan miring tegak (horizontal, inclined or vertical tubeler
heating surface)

G. Berdasarkan peredaran air ketel (water circulation)


1. Ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam boiler)

Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi secara alami yaitu
air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran konveksi alami. Umumnya ketel
beroperasi secara aliran alami, seperti ketel lancashire, babcock & wilcox.

2. Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)


Pada ketel dengan aliran paksa, aliran paksa diperoleh dari sebuah pompa
centrifugal yang digerakkan dengan elektrik motor misalnya la-mont boiler, benson boiler,
loeffer boiler dan velcan boiler.

H. Bedasarkan tekanan kerjanya

Tekanan kerja rendah : ≤5 atm 2.


Tekanan kerja sedang : 5-40 atm 3.
Tekanan kerja tinggi : 40-80 atm 4.
Tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm

I. Berdasarkan kapasitasnya
Kapasitas rendah : ≤2500 kg/jam.
Kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam
Kapasitas tinggi : >50000 kg/jam

J. Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source)

1. Ketel uap dengan bahan bakar alami

2. Ketel uap dengan bahan bakar buatan

3. Ketel uap dengan dapur listrik

4. Ketel uap dengan energi nuklir

Anda mungkin juga menyukai