Disusun oleh
ANGGIT DWI PRASETYO
1
BAB 1
PENDAHULUAN
secara umum. Tenaga kesehatan secara umum, terdiri dari: tenaga medis,
medis. Tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, dari semua katagori,
sakit. Kerja keras perawat tidak dapat mencapai level optimal jika tidak
kesehatan lainnya.
rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di
2
lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
Oleh karna itu diperlukan adanya suatu sasaran dari keselamatan pasien
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera
pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh
jatuh. Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien yang
dirawat di RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi dan
menghentak; pasien bingung atau gelisah yang mencoba untuk turun atau
melompati pagar tempat tidur yang dipasang; pada pasien dengan diare
atau inkontinensia.
contohnya lantai kamar mandi yang licin, tempat tidur yang terlalu tinggi,
dialami pasien secara fisik adalah cidera ringan, sampai dengan kematian,
4
tidak perlu dilakukan, dan dari segi hukum berisiko untuk timbulnya
Meski demikian, resiko jatuh dapat dicegah dan banyak hal yang dapat
jatuh. Dengan mengenali resiko jatuh maka akan dapat diprediksi resiko
menurunkan resiko jatuh dan cidera pada pasien yang dirawat. Resiko
jatuh dapat dicegah, namun mencegah resiko jatuh bukan berarti pasien
BAB, BAK, dsb) dan mengharuskan pasien untuk berada di tempat tidur
saja. Oleh karena itu pencegahan resiko jatuh membutuhkan intervensi dan
Dalam upaya mengurangi resiko pasien cedera karna jatuh kita perlu
yang lanjut usia misal 65 tahun akan lebih tinggi dibanding pada usia
5
karna penurunan penglihatan jelas dapat mengganggu orang tersebut
dari pimpinan dan seluruh staf. Rumah sakit harus memiliki budaya aman
jawab seluruh staf di RS baik medik maupun non medik, tetap dan tidak
tetap. Seluruh karyawan harus waspada terhadap risiko jatuh pasien dan
sakit dimana pasien berada, baik area klinis/perawatan maupun area non
administrasi, dll).
Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi
Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab spesifik yang jenis dan
6
Jatuh merupakan pengalaman pasien yang tidak direncanakan untuk
saat istirahat yang dapat dilihat/dirasakan atau kejadian jatuh yang tidak
dapat dilihat karena suatu kondisi adanya penyakit seperti stroke, pingsan,
dan lainnya.
1. Faktor intrinsi
seseorang dapat jatuh pada waktu tertentu dan orang lain dalam
(Lumbantobing, 2004).
2. Faktor ekstrinsik
meliputi cahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang licin, tempat
berpegangan yang tidak kuat, tidak stabil, atau tergeletak di bawah,
7
tempat tidur atau WC yang rendah atau jongkok, obat-obatan
dan psikologis. Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh
adalah patah tulang panggul. Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat
jatuh adalah fraktur pergelangan tangan, lengan atas dan pelvis serta
fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat
(Stanley, 2006).
2.5 Pencegahan
Pada setiap lanjut usia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari
rumah datar, tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang susah
8
dilihat, peralatan rumah tangga yang sudah tidak aman (lapuk,
dinding.
9
kondisi kesehatan lanjut usia. Aktifitas tersebut tidak boleh melampaui
fisik. Maka di anjurkan lanjut usia tidak melakukan aktifitas fisik yang
Morse untuk pasien dewasa dan skala Humpty Dumpty untuk pasien
anak - anak.
tempat tidur.
2. Tersedia restrain dan alat dressing yang sesuai dengan jumlah pasien.
terjadinya jatuh)
10
7. (Jatuh dilantai) perawat mengecek penyebab sering terjadinya jatuh,
10. Supervisi ketat pada awal klien dirawat terutama malam hari
jatuh maka akan dapat diprediksi resiko jatuh seseorang, dan dilakukan
11
diindikasikan demikian, misalnya jika terjadi perubahan kondisi, atau
maka ada prosedur untuk hal tersebut yang dikenal sebagai pencegahan
Jatuh
A. Peralatan
1. Walker
2. Tongkat (Cane)
3. Wedge (bantalan)
7. Lap buddy
8. Gait belt
12
9. Tempat tidur rendah / khusus
dalam jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
perlu
13
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada
fungsional
atau vertigo dan ajari pasien untuk bangun dari tempat tidur secara
perlahan
dan keluarganya
Tinggi
resiko jatuh
pengawasan ketat
14
f. Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
keselamatan kepada pasien merupakan hal yang sangat penting. Dan untuk
pasien, salah satunya adalah mengurangi resiko pasien cedera karena jatuh.
Bila resiko pasien cedera karna jatuh ini bisa dikurangi, maka proses
penyembuhan klien akan lebih cepat. Tanggung jawab sasaran ini terutama
ada pada rumah sakit selaku penyedia fasilitas, namun segala komponen
yang terkait juga punya tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan
pasien
3.2 Saran
mahasiswa harus lebih banyak lagi belajar dan bertanya agar lebih bisa
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/78242448/Jtptunimus-Gdl-Ariastikai-5515-3-diakses
30 Oktober 2018.
17