SKRIPSI
Oleh :
Alfica Agus Jayanti NIM: 1111101000065
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
2015
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
EPIDEMIOLOGI
Skripsi, 29 September 2015
amin, dan status merokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan hipertensi dengan kejadian stroke di Sulawesi
study aims to investigate the association of hypertension and stroke in South Sulawesi at 2013. This is a cross sectional stud
A. Identitas Pribadi
Telp/Hp : 085710527443
Agama : Islam
Email :
b. Riwayat Pendidikan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas
salam senantiasa tercurahkan kepada Rasul tercinta yang telah menjadi suri
adian Stroke di Sulawesi Selatan Tahun 2013 (Analisis Data Riskesdas 2013)”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tug
1. Ayahku Titi Jaya dan Ibuku Fatcha Alfini atas do’a yang selalu diberikan
bagi penulis serta kasih sayang yang telah diberikan, dan senantiasa
2. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, bapak Dr. H. Arif Sumantri,
SKM, M.Kes
4. Ibu Hoirun Nisa, Ph.D dan ibu Catur Rosidati, SKM, MKM selaku Dosen
ang selalu menanyakan kapan skripsi ini selesai sehingga penulis bersemangat menyelesaikan skripsi.
pidemiologi 2011, yang sudah saling mendukung dan membantu.
2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terus mendukung dan memberikan semangat.
angat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak ag
ABSTRAK..............................................................................................................iii
A. Definisi stroke...............................................................................................7
B. Jenis Stroke...................................................................................................8
E. Kerangka teori.............................................................................................25
A. Kerangka Konsep........................................................................................26
B. Definisi Operasional...................................................................................27
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................41
A. Keterbatasan Penelitian...............................................................................41
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nsi stroke sudah mengalami penurunan hampir 50%. Data kematian karena stroke di negara-negara Association of Southeas
Prevalensi stroke tahun 2010 di Amerika sebesar 2,6% (CDC, 2012). Hasil
stroke di Indonesia sebesar 8,3‰ dan stroke tahun 2f013 sebesar 12,1‰
pada tahun 2007 sebesar 7,4‰, sedangkan pada tahun 2013 terjadi
1
2
kesehatan pada tahun 2007 (5,0‰) dan meningkat pada tahun 2013
(7,1‰).
kali terkena stroke (Sorganvi dkk, 2014). Merokok mempunyai risiko 2,2
kali lebih besar terkena stroke (Sorganvi dkk, 2014). Individu berusia di
lipat setiap dekade (Mahendra dkk, 2004). Hasil studi kasus, laki-laki
liti mengambil jumlah total populasi untuk dianalisis lanjut. Penelitian menggunakan data Riskesdas karena dapat mengeta
B.Rumusan Masalah
Sulawesi Selatan tahun 2007 sebesar 5,7% meningkat pada tahun 2013
C. Pertanyaan Penelitian
tahun 2013?
Bagaimanakah proporsi stroke menurut karakteristik individu (usia, jenis kelamin, status merokok) di Sulawesi Selatan ta
Adakah hubungan hipertensi dengan kejadian stroke di Sulawesi Selatan tahun 2013?
Adakahhubunganhipertensidengankejadianstrokemenurut
karakteristik individu (usia, jenis kelamin, status merokok) di Sulawesi Selatan tahun 2013?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan progam pencegahan dan penanggulangan masalah hipertensi dan stroke di
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi stroke
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala
an akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan sebagai akibat tumor, trauma ataupun infeksi susuna
atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh yang disertai kesemutan atau baal
satu sisi tubuh atau mulut menjadi mencong tanpa kelumpuhan otot mata
atau bicara pelo atau sulit bicara/komunikasi dan atau tidak mengerti
7
8
B. Jenis Stroke
1. Stroke Iskemik
arteri koroner saat serangan jantung atau angina sehingga otak menjadi
iskemik biasanya terjadi pada golongan usia 50 tahun atau lebih dan
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik atau stroke perdarahan disebabkan oleh
disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena, dan kapiler (Arif, 2008). Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh
menjadi 3 yaitu :
b. Pusing bingung
d. Kehilangan keseimbangan
au konsentrasi
lidah
pendengaran
ibedakan menjadi 2 yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah
yang Tidak Dapat Diubah
ak dapat diubah yatu faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat dilakukan pencegahan. Beberapa faktor ris
(Genis, 2009).
Peningkatan frekuensi stroke seiring dengan peningkatan
matian stroke yang lebih tinggi banyak dijumpai pada golongan usia lanjut (Genis, 2009). Insiden stroke semakin meningkat s
pada usia >55 tahun lebih besar dibandingkan dengan usia 40-55
tahun.
b. Jenis Kelamin
perempuan (48%).
g yang tidak mempunyai riwayat keluarga stroke (Sorganvi dkk, 2014) sedangkan, menurut Feigin dkk (1998) riwayat keluar
u. Beberapa faktor yang dapat dikendalikan agar risiko terkena stroke menurun yaitu :
a. Hipertensi
2009).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Juan dkk
roke (Mahendra dkk, 2004). Sedangkan menurut Rizaldy (2010) hipertensi 2 kali berisiko terkena stroke. Hipertensi merupa
pat berakibat
1) Definisi hipertensi
h pecah dan terlepas. Plak yang terlepas meningkatkan risiko tersumbatnya pembuluh darah otak yang lebih kecil. Bila ini te
3) Penyebah Hipertensi
a. Faktor Keturunan
Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
b. Ciri Perseorangan
bkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan atau makan berlebihan, stres, dan pengaruh lain
ng diderita
lanjut.
tekanan darah.
enyebabkan naiknya tekanan darah yaitu merokok, minum alkohol, minum obat-obatan .
4) merokok berisiko 2 kali lebih besar terkena stroke. Berbagai penelitian menghubungkan kebiasaan merokok dengan penin
Wibowo, 2005)
c. Diabetes Mellitus
me tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga
kolestrol dari sel ke hati. Kadar kolestrol HDL yang rendah secara
osklerosis berisiko
plak pada dinding arteri koroner, baik disertai gejala klinis atau
status PJK yang terkena stroke sebesar 0,65. Penelitian kohort yang
dilakukan Bener dkk (2005) pada tahun 1999 sampai 2003 di Qatar
STROKE
A. Kerangka Konsep
r risiko yang didapat pada individu hipertensi jika dipengaruhi oleh faktor risiko stroke lainnya. Pada penelitian ini faktor ris
(2010)
HIPERTENSI STROKE
26
27
B. Definisi Operasional
1. Stroke Apabila pernah didiagnosis menderita Kuesioner Pernah didiagnosis stroke : Ordinal
penyakit stroke oleh tenaga kesehatan
(dokter/perawat/bidan) (Kemenkes, 2013). 0. Ya
1. Tidak
(Kemenkes, 2013)
4. Jenis Jenis kelamin individu berdasarkan kartu Kuesioner Jenis Kelamin: Ordinal
Kelamin keluarga
0. Laki-laki
1. Perempuan
28
(Kemenkes, 2013)
5. Status Status konsumsi rokok individu selama satu Kuesioner Status merokok selama 1 bulan Ordinal
Merokok bulan terakhir. Dikatakan merokok apabila terakhir:
merokok setiap hari atau kadang-kadang.
Pernah merokok apabila tidak merokok tetapi 0. Merokok
pernah merokok sebelumnya. Tidak merokok 1. Pernah Merokok
apabila tidak pernah merokok 2. Tidak Merokok
(Kemenkes, 2013)
29
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2013. Riskesdas adalah sebuah survei dengan desain cross sectional. Riskesdas 2013 dimaksudkan untuk menggambarkan
da 1 Mei- 30 Juni 2013. Analisis lanjut dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Data sekunder diperoleh dari baseline/dataset R
si Selatan.
1. Populasi penelitian
30
31
2. Sampel Penelitian
a. Kriteria Inklusi
3 di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013.
rumus besar sampel uji hipotesis pada 2 proporsi (two tail), sebagai
berikut:
( √ ̅ ̅√ )
Keterangan:
terdahulu
P:
yang diperoleh jika pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Peneliti menentukan deff sebesar
Berdasarkan rumus besar sampel uji hipotesis pada 2 proporsi (two
ukur melalui wawancara individu saat menjadi responden Riskesdas tahun 2013. Pengukuran stroke berdasarkan diagnosis
nsi
3. Variabel Demografi
4. Variabel Merokok
E.Manajemen Data
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terlebih dahulu. Manajemen dataset/baseline data Riskesdas tahun 2013 oleh Pene
1. Usia B4K7THN
2. Jenis Kelamin JK
3. Hipertensi B18
4. Stroke B31
riabel penelitian. Peneliti mengeluarkan data responden yang berusia <15 tahun dari dataset. Proses cleaning diawali denga
dari sampel dan tidak akan dianalisis lanjut. Angka ekstrim pada
1. Stroke 1. Ya 0. Ya
2. Tidak 1. Tidak
2. Hipertensi 1. Ya 0. Ya
2. Tidak 1. Tidak
F. Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri dari
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
HASIL
Tabel 5. 1
Proporsi Stroke Menurut Hipertensi di Sulawesi Selatan Tahun 2013
roporsi individu yang mengalami stroke dengan hipertensi (67,7%) lebih besar dibandingkan dengan individu tidak hiperten
e.
stroke pada jenis kelamin perempuan maupun laki-laki tidak jauh berbeda.
Mayoritas individu yang mengalami stroke yaitu usia ≥40 tahun, status
tidak merokok.
37
38
Tabel 5. 2
Proporsi Stroke Menurut Karakteristik Individu di Sulawesi Selatan Tahun
2013
Stroke Tidak
Variabel Karakteristik Individu Stroke
n % n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 147 48,5 15018 45,4
Perempuan 156 51,5 18050 54,6
Jumlah 303 100,0 33068 100,0
Kategori Usia Individu
≥40 tahun 290 95,7 16736 50,6
<40 tahun 13 4,3 16332 49,4
Jumlah 303 100,0 33068 100,0
Status Merokok
Merokok 72 23,8 9528 28,8
Pernah Merokok 37 12,2 1795 5,4
Tidak Merokok 194 64,0 21745 65,8
Jumlah 303 100,0 33068 100,0
Tabel 5. 3
Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Stroke di Sulawesi Selatan Tahun 2013
Tabel 5. 4
Hubungan Hipertensi dengan Stroke Menurut Karakteristik Individu di
Sulawesi Selatan Tahun 2013
Hubungan Hipertensi Dengan Stroke Menurut Jenis Kelamin
Stroke Tidak Stroke OR (95%CI)
n % n %
Laki-laki Hipertensi 91 61,9 14030 93,4 23,07 (16,44-32,39)
Tidak Hipertensi 56 38,1 988 6,6 Ref (1,00)
Perempuan Hipertensi 114 73,1 2468 13,7 17,13 (12,00-24,47)
Tidak Hipertensi 42 26,9 15582 86,3 Ref (1,00)
Hubungan Hipertensi Dengan Stroke Menurut Usia
Stroke Tidak Stroke OR (95%CI)
n % n %
≥40 tahun Hipertensi 199 68,6 2894 17,3 10,46 (8,13-13,44)
Tidak Hipertensi 91 31,4 13842 82,7 Ref (1,00)
<40 tahun Hipertensi 6 46,2 562 3,4 24,05 (8,05-71,79)
Tidak Hipertensi 7 53,8 15770 96,6 Ref (1,00)
Tidak Hipertensi 89 32,2 29245 90,0
Hubungan Hipertensi Dengan Stroke Menurut Status Merokok
Stroke Tidak Stroke OR (95%CI)
n % n %
Merokok Hipertensi 45 62,5 527 5,5 28,46 (17,52-46,24)
Tidak Hipertensi 27 37,5 9001 94,5 Ref (1,00)
Pernah merokok Hipertensi 24 64,9 276 15,4 10,16 (5,11-20,19)
Tidak Hipertensi 13 35,1 1519 84,6 Ref (1,00)
Tidak merokok Hipertensi 136 70,1 2653 12,2 16,87 (12,37-23,00)
Tidak Hipertensi 58 29,9 19092 87,8 Ref (1,00)
dengan stroke. Individu hipertensi pada usia <40 tahun 24,05 kali lebih
tidak merokok.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
aktu. Hal ini menyebabkan tidak dapat diketahui secara pasti variabel independen yang diukur mendahului variabel depend
41
42
Analisis bivariat dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama untuk melihat hubungan hipertensi dengan stroke, tahap kedua
a, jenis kelamin, status merokok).
ng mengalami stroke mempunyai proporsi lebih besar dibandingkan dengan tidak hipertensi. Hasil penelitian menujukkan
ar dibandingkan kejadian stroke pada
tersumbatnya pembuluh darah otak yang lebih kecil. Bila ini terjadi
maka, timbul stroke (Rizaldy, 2010). Oleh karena itu, hasil analisis
menunjukkan individu hipertensi mempunyai proporsi lebih besar pada
busi terhadap kejadian stroke adalah hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah menjad
a) Jenis kelamin
usia seseorang maka risiko terkena stroke juga semakin besar. Hal
tersebut didukung oleh teori yang mengatakan bahwa setelah usia
meningkat dua kali lipat. Dua pertiga dari kasus stroke adalah usia
antoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan bahwa 25% zat yang berbahaya yang terkandu
merokok.
ogen sianida. Nikotin menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah serta menyebabkan vasokonstriksi pem
abnormal dan terus menerus yang disebabkan satu atau beberapa faktor
jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama maka akan
bahwa tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik
diastolik ≥90 mmHg mempunyai risiko 3,10 kali lebih besar untuk
a) Jenis Kelamin
elumnya yang dilakukan oleh Puspita dan Putro (2008) yang mendapatkan bahwa pada jenis kelamin laki-laki mempunyai r
ko 24,05 kali terkena stroke ditunjukkan dengan nilai 95% CI (8,05-71,79) menyimpulkan bahwa hasil temuan ini signifikan
Burhanuddin, 2013).
tahun dapat terjadi karena beberapa hal yaitu pola hidup yang
selain itu, bisa juga terjadi stroke karena adanya infeksi atau tumor
muda.
ahwa usia <40 tahun juga mempunyai risiko yang besar terkena stroke. Hasil penelitian didukung oleh Sofyan (2015) menu
n status tidak merokok. Hasil penelitian menujukkan bahwa individu hipertensi dengan status merokok mempunyai risiko 2
kimia yang terdapat dalam rokok seperti tar, CO, nikotin, pestisida,
Teguh, 2011).
Wibowo, 2005)
PENUTUP
A. Simpulan
roke baik perempuan maupun laki-laki tidak jauh berbeda. Mayoritas individu yang mengalami stroke yaitu usia ≥40 tahun,
gan kejadian stroke. Hipertensi mempunyai risiko terkena stroke lebih besar dibandingkan tidak hipertensi.
gan kejadian stroke menurut karakteristik individu (usia, jenis kelamin, status merokok). Individu hipertensi yang berusia <4
ar terkena stroke.
B. Saran
karena saat ini stroke tidak hanya diderita oleh usia tua tetapi usia
62
63
hidup yang sehat dan pola makan yang sehat supaya masyarakat tidak
a
nya karena setiap jenis dari masing- masing penyakit tersebut memiliki pencegahan maupun penanggulangan yang berbeda
karena saat ini stroke tidak hanya diderita oleh usia tua tetapi usia
hidup yang sehat dan pola makan yang sehat supaya masyarakat tidak
Aliah, A., Kuswara, F.F., Limoo, R.A.,Wuysang, G., 2007. Kapita Selekta
Neurologi Edisi Kedua : Gambaran Umum. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. PT Elex Media Komputindo. Jakar
09. Relative Risks for Stroke by Age, Sex, and Population Based on Follow-Up of 18 European Populatins in teh MORGAM Pr
Hypertension And Stroke Pathophysiology And Management. USA: Springer. Hal: 77-82
Burhanuddin, M. 2013. Faktor Risiko Kejadian Stroke Pada Dewasa Awal (18-40
Tahun) Di Kota Makasar Tahun 2010-2012. Epidemiologi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. UNHAS.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2012. Prevalence of Stroke-
United States, 2006-2010. Morbidity and Mortality Weekly Report.
Depkes RI. 2004. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004. Jakarta
George., Wita., Budi., Yuda. 2009. Praktis Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit
Saraf. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
010. Stroke Prevalence and Risk Factor Control in Hypertensive Patients. Journal of Hypertension. 28
ogy. Erlangga.
P. dkk. 2005. The Impact Of History Of Hypertension And Type 2 Diabetes At Baseline On The Incidence Of Stroke And Strok
bat Merokok Rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok. Pustaka Iiman.
Janet & Donald. 1992. Prevention and Tratment Stroke, Heart Desease Prevention
and Treatment Stroke. Heart Desease and Stroke. 51-52
Joseph. 1993. Heart Desease and Stroke American Heart Association. 355
Juan., Adolfo., Otman. 2010. Prevalence of Stroke and Associated Risk Factor in
Older Adults. 12
Khudin, Miftah A. 2014. Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu dengan Kejadian
Stroke Iskemik Ulang di RSUD Sukoharjo. Fakultas Kedokteran.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kirtania, K., Sultana, N., Ahmed., Khatun. 2010. Association of Hypertension and
Smoking with Ischaemic Stroke. Bangladesh J Med Biochem. 1: 16-18
Kristiyawati, S.P., Irawaty, D., Hariyati, Rr.T.S. 2009. Faktor Risiko yang
Berhubungan dengan Kejadian Stroke di RS Panti Wilasa Citarum
Semarang. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).Volume 1.
Semarang: STIKES Telogorejo.
Lueckenotte & Meiner. 2006. Gerontologic Nursing. Edisi ketiga. St. Louis
Missouri.
Marlina, Yuli. 2011. Gambaran Faktor Risiko Pada Penderita Stroke Iskemik di
RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010. USU Medan.
Megherbi SE, Milan C., Minier D. dkk. 2003. Association between diabetes and
stroke subtype on survival and functional outcome 3 months after stroke:
data from the European BIOMED Stroke Project. Stroke. 34:688-94.
Palmer., William. 2007. Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Erlangga. Jakarta.
Pandian, JD., Sudhan, P. 2013. Stroke Epidemiology and Stroke Care Services in
India. Journal of Stroke. 3: 128-134
Pangau, Stephanie. 2013. Gila Kerja Bisa Berakibat Stroke. Tabloid Reformatika
Edisi 162
Prasetya, Yuli. 2002. Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Stroke
Non-Hemoragik. UNDIP Semarang.
Puspita, M dan Putro, G. 2008. Hubungan Gaya Hidup terhadap Kejadian Stroke
di Rumah Sakit Umum daerah Gambiran Kediri. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. Volume 11. hal 263-269.
Raso, F., Cammen, T., Hoffman, A., Popele, N, dkk. 2006. Areterial Stiffness and
Risk of Coronary Heart Disease and Stroke The Rotterdam Study.
Circulation. 133: 657-665
Rathore, JA., Kango, ZA., Mehraj, A. 2011. Risk Factor for Stroke: A Prospective
Hospital Base Study. J Ayub Me Coll Abbottabad. 2: 144-146.
Reid, John M., DPhil., Dai, PhD., dkk. 2007. Gender Differences in Stroke
Examined in a 10-Year Cohort of Patients Admitted to a Canadian
Teaching Hospital. Stroke. 39:1090-1095
Setiawan., Basuri., dkk. 2008. Care Yourself Hipertensi. Penebar Plus. Jakarta.
Soeharto, Imam. 2004. Serangan jantung dan Stroke Hubungannya dengan lemak
dan Kolestrol. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
Sofyan, AM., Sihombing, IY., Hamra, Yusuf. 2015. Hubungan Umur, Jenis
Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke. UHO
Sorganvi, V., Kulkarni, MS., Kadeli, D., Athargas, S. 2014. Risk Factors For
Stroke : A Case Control Study. International Journal Of Current
Research And Review. 3: 46-52
Sukmawati, Leni., Jenie, Naharudin., Dewi, Hema. 2011. Analisis Faktor Risiko
Kejadian Stroke di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran
Muhammadiyah Semarang.
Usrin, Irwana. 2013. Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke Iskemik dan
Stroke Hemoragik di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional
(RSSN) Bukittinggi Tahun 2011.USU. Medan.
WHO. 2011. The Underlying Pathology of Ischaemic Heart Attacks and Stroke.
Global Atlas on Cardiovascular Disease Prevention and Control.
Wibowo, AS. 2005. 27 Siasat Jitu Menembus Pasar. Jakarta. PT. Elex media
Komputindo
Zhao, Wenhui., Katzmarzyk, PT., Horswell, R., Wang Yujie., dkk. 2014. Sex
Differences in the Risk of Stroke and HbA1c among Diabetic Patients.
Diabetologia. 5: 918–926.
Zhang, dkk. 2008. Incidence and Risk Factors for Stroke in Americans Indians.
Circulation. 118: 1577-1584.
LAMPIRAN
Kuesioner Riskesdas Penelitian Hubungan Hipertensi dengan Kejadian
Stroke di Sulawesi Selatan 2013
A. Identitas Responden
1. ID Responden
2. Nama
4. Usia Tahun
5. Alamat Lengkap
B. Hipertensi
C. Status Merokok
D. Penyakit Stroke
ANALISIS UNIVARIAT
Stroke
ya tidak Total
10.4
%
88.7
2. Proporsi Stroke Menurut Karakteristik
% Individu Usia
Total Count 303 3306 33371
8
% within Stroke 100.0% 100.0%
100.0
% of Total .9% % 100.0%
99.1
%
Stroke
ya tidak Total
umur tahun 2 lebih dari sama dengan 40 Count 290 1673 17026
6
% within Stroke 95.7% 51.0%
50.6
%
Stroke
ya tidak Total
45.0
%
54.1
%
Stroke
ya tidak Total
Chi-Square Tests
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 33.24.
Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Stroke
ya tidak Total
Chi-Square Tests
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 52.68.
Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Stroke
ya tidak Total
Stroke
ya tidak Total
Risk Estimate
Stroke
ya tidak Total
Risk Estimate
Stroke
ya tidak Total
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.12.
Risk Estimate
Stroke
ya tidak Total
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.29.
Risk Estimate
Stroke
ya tidak Total
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.06.
Risk Estimate
Stroke
ya tidak Total
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 24.66.
Risk Estimate