Kelompok 1
Anggi Krisya Sinaga 141170002
Saputra Budi Raharjo 141170007
Fathia Navisha 141170028
Mursal Amir 141170034
Izzat Dani Al Adam 141170038
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan atau organisasi tentu memerlukan strategi untuk mengembangkan
bisnisnya dan berang dengan perusahaan-perusahaan lain. Dan tentunya dalam konteks
global maka strategi yang diterapkan oleh perusahaan haruslah terus berkembang karena
setiap saat kompetisi akan semakin ketat. Total Quality Management (TQM) menjadi
salah satu acuan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja operasional. TQM adalah
suatu sistem atau cara untuk meningkatkan kinerja operasional secara terus-menerus pada
setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
menggunakan semua sumber daya yang ada.
Untuk terus meningkatkan kinerja operasional di era ini tentunya menjadi tantangan
tersendiri bagi pelaku bisnis. Para pelaku bisnis dihadapkan dengan era globalisasi dimana
kecepatan penyebaran informasi dan perkembangan teknologi yang cepat serta
pertumbuhan industri yang tinggi sehingga mereka harus pandai-pandai dalam merancang
strategi bisnis serta terus belajar untuk dapat mengimbangi globalisasi dan juga agar dapat
terus bersaing. Untuk konteks global tentunya hal tersebut akan semakin kompleks,
keunggulan pada hanya satu atau dua lini produk sesaat saja tentunya tidak akan cukup
membuat sebuah perusahaan bertahan lama di pasar global. Perusahaan harus dapat
menerapkan sistem pengembangan secara terus-menerus dengan memperhatikan segala
aspek yang dapat mempengaruhi bisnis mereka.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan meningkatkan kinerja operasional?
2. Bagaimanakah cara meningkatkan kinerja operasional?
3. Bagaimana sajakah komparasi kinerja pada industri lain?
4. Bagaimanakah menganalisis perbedaan kinerja operasional?
C. Tujuan
1. Memahami definisi meningkatkan kinerja operasional.
2. Memahami cara meningkatkan kinerja operasional.
3. Memahami perbandingan kinerja pada beberapa industri.
4. Memahami cara menganalisis perbedaan kinerja operasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan
Inovasi dalam manajemen operasional yang biasanya dikenal dengan Total Quality
Management (TQM), pembelajaran (learning), ataupun pengembangan berkelanjutan yang
pada intinya berisi tentang bagaimana meningkatkan produktivitas dan kualitas, dan
peningkatan kecepatan dalam perputaran rantai pasokan (Supply Chain) membutuhkan
respons pada pemikiran dan kerja para karyawan yang baik, serta kemampuan manajer
untuk berinisiatif dan bertanggungjawab pada setiap detail operasional.
Meningkatkan kinerja operasional mungkin terlihat seperti tidak berhubungan dengan
materi global yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, akan tetapi meningkatkan kinerja
operasional dapat menjadi dasar untuk perusahaan untuk menuju global pada beberapa
titik tertentu. Yang pertama, inovasi dalam manajemen operasional ini menjadi kebutuhan
dasar untuk membangun pondasi operasi global yang kompetitif dengan menyediakan
pendekatan yang lebih baik dalam manajemen operasional. Yang kedua, adanya
benchmarking dan learning baik itu terkait dengan supplier, pelanggan, kompetitor,
ataupun partner dapat membantu perusahaan untuk selalu mengimbangi perkembangan
teknologi pada dunia industri global. Dan yang ketiga, beberapa prinsip dalam
meningkatkan kinerja operasional dapat diaplikasikan pada pengembangan dan
peningkatan produk pada satu bisnis, khususnya kerja sama bisnis pada bisnis global pada
umumnya.
bersaing di industri otomotif? Atau apakah US hanya akan terus meniru beberapa aspek
dari Lean System di Jepang atau terus mengembangkan diri?
Terdapat beberapa hal yang tidak disebarkan oleh Jepang ketika mereka memulai
mengembangkan sistem produksi mereka, dan beberapa mengindikasikan bahwa
Toyota mulai mencoba menerapkan pendekatan baru terkait produksi mereka. Hasilnya,
dapat dilihat pada bagan diatas bahwa terdapat Toyota RAV4 yang memiliki tingkat
defect yang sangat rendah serta waktu perakitan yang sangat cepat dibandingkan
sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penting bagi semua
perusahaan untuk secara terus-menerus melakukan pembelajaran (learning
continously).
Beberapa orang menyatakan bahwa penyebab US bergerak stagnan adalah terkait
dengan perserikatan pekerja yang masih terdapat lebih banyak perselisihan dan
minimnya pengetahuan pekerja. Akan tetapi, William Abernathy menyangkal hal
tersebut. Beliau menyatakan bahwa pekerja di US memiliki cukup pengetahuan yang
cukup untuk melakukan hal yang sama dengan Jepang, terbukti dengan adanya
NUMMI dan Ford pada saat itu. Dan faktanya, kedua perusahaan tersebut dapat
menerapkan sistem peningkatan kinerja operasional yang baik seperti Jepang yang
menjadi tambahan keahlian untuk meningkatkan pada perusahaan otomatis. Akan
tetapi, sejak hal tersebut sistem produksi tersebut masih terbilang baru di US, maka
masih terlalu dini untuk mengharapkan hasil yang sama persis seperti Jepang. Dan
samping itu, akan berguna melihat bagaimana NUMMI menerapkan sistem produksi
mereka untuk melihat bagaimana perusahaan-perusahaan lain dapat meningkatkan
kinerja operasional dan juga kinerja organisasional dengan mempelajari sistem
Learning dan bagaimana manajer mempengaruhi hal tersebut ke semua pekerja mereka.
4. Improvement Projects
Penekanan dalam banyak diskusi pabrik kinerja tinggi adalah pada pekerja
langsung dan operator peralatan dan meningkatkan kontribusi dan pengetahuan mereka.
Banyak manajer mengatakan pentingnya proyek-proyek ini tidak dapat dinilai
berlebihan. Proyek-proyek memberi saya semangat dan komitmen karyawan untuk
meningkatkan serta memberikan pemahaman yang lebih besar tentang peralatan dan
pekerjaan mereka.
Tetapi peningkatan besar dalam kinerja baik dalam hal kualitas kesesuaian, atau
memperluas lini produk, atau meningkatkan teknologi proses lebih sering melibatkan
proyek yang dijalankan oleh para insinyur dan manajer tingkat lanjut, yang melibatkan
pekerja hanya sebagai penasihat. Manajer toyota mengatakan bahwa 50 persen dari
pengurangan biaya mereka berasal dari perubahan produk, 30 persen lainnya dari
otomatisasi dan hanya 20 persen terakhir dari proyek-proyek kualitas pekerja.
Sebagian besar perusahaan tampaknya memiliki serangkaian kegiatan yang
terkait dengan peningkatan dan kualitas. mereka memiliki program saran dengan
pekerja dan lingkaran kualitas, di sisi lain. Tentu saja kelompok-kelompok dengan lebih
banyak insinyur mengambil lebih banyak tugas teknis, tetapi seringkali tugas- tugas.
Alasan pentingnya para manajer dan insinyur dalam proyek-proyek perbaikan
adalah bahwa sebagian besar aspek pabrik dan tetap dan tidak dapat diubah oleh tim
pekerja. item leverage yang tinggi adalah desain produk, spesifikasi bahan, organisasi
pekerja, dan pelatihan dalam oractice yang tidak dapat disentuh oleh lingkaran kualitas.
Di pabrik-pabrik tradisional, diharapkan kurva belajar akan diamati sementara
karyawan terbiasa dengan suatu ketetapan baru dan mengembangkan ketangkasan fisik.
Tetapi ruang lingkup untuk mengubah operasi sangat minim, dan manajer
merencanakan kurva belajar cepat untuk mendapatkan metode yang ideal dengan
pekerja yang tinggal di tingkat optimal setelahnya.
Di pabrik-pabrik berkinerja tinggi yang diamati di sini, proyek-proyek yang
dipimpin oleh para insinyur dan manajer berarti belajar lebih cepat dan berkelanjutan.
dalam kecanduan, di pabrik-pabrik ini belajar difasilitasi oleh variabilitas proses yang
rendah. para pekerja yang berpartisipasi dalam kendali mutu memiliki ide-ide yang baik
dan dapat berkolaborasi dengan mereka yang proyek- proyek spearthead. tingkat cacat
yang lebih rendah menunjukkan bahwa ada lebih sedikit variabel yang harus
diperhatikan untuk melihat apakah mereka menyebabkan masalah. pabrik berkinerja
tinggi adalah tempat tidur uji yang lebih baik untuk proyek-proyek perbaikan karena
lebih mudah untuk memilah efek ketika ada sedikit kebisingan percobaan.
Pabrik-pabrik dengan kinerja tinggi yang disajikan dalam buku ini adalah semua
pabrik pembelajaran dengan kinerja tinggi, dan mereka melibatkan proyek- proyek
dengan para profesional. jaikumar's FMS yang tidak dijaga mungkin merupakan
laboratorium paling murni untuk belajar, aktivitas utama yang tidak otomatis adalah
desain dan pemeliharaan. bisnis dengan pembelajaran tercepat tampaknya memiliki
banyak proyek yang melibatkan orang-orang teknis serta karyawan yang terhubung
langsung dengan operasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kinerja operasional bisa ditingkatan melalui berbagai cara salah satunya adalah
dengan kekreatifitas, inovasi, fasilitas yang memadai, dan struktur manajemen yang
sehat, dengan itu perusahan juga bisa menekan biaya-biaya produksi dan bisa
melakukan kegiatan produksi yang lebih efesien.