Anda di halaman 1dari 6

Diagnosis dari berbagai infeksi tulang terutama secara klinis.

Nyeri, bengkak lokal, yang


unilateral, eritema, dan suhu tungkai yang meningkat merupakan ciri umum pada
penyakit di masa akut. Gejala sistemik sangat bervariasi dan dapat juga tanpa gejala,
bahkan pada kasus osteomielitisakut yang berat sekalipun. Akan tetapi pada anak-anak
yang menderita infeksi akut akan mengalami pireksia. Infeksi kronik mungkin lebih sulit
untuk didiagnosa. Nyeri merupakan gejala yang paling sering tetapi mungkin bersifat
lebih difus atau tidak spesifik dan biasanya tidak berhubungan dengan aktivitas. Tanda-
tanda yang mungkin lebih ringan dengan bengkak yang minimal , sedikit peningkatan
suhu, atau nyeri lokal.2
Osteomielitiskronik dapat menimbulkan sakit dalam jangka waktu yang lama
disertai penurunan berat badan, malaise, fatigue, atau depresi mood. Gejala sistemik akut
jarang terjadi, tetapi adanya demam, berkeringat, dan anoreksia dihubungkan dengan
kekambuhan dari penyakit.

Etiologi
Osteomielitis adalah inflamasi akut maupun kronik pada tulang yang disebabkan oleh
infeksi oleh bakteri pyogenik. Penyebab pada osteomielitis yakni :
Mikrobiologis
- Staphylococus aureus, Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae (tipe b),
Salmonella typhi,Escherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,anaerob
- Mycobacterium tuberculosis, aktinomikosis,penyakit hidatid.5
Infeksi dapat terjadi secara :
a. Hematogen : Pada anak dan orang dewasa asalnya terutama infeksi hematogen.
Staphylococcus akan masuk aliran darah dari fokus yang jauh seperti kulit,
tenggorok, tonsil atau gigi.
b. Non-Hematogen/eksogen :
- Kontaminasi dari luar : fraktur terbuka, tindakan operasi pada tulang,
trauma,dan luka tembak.
- Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya

1
Misalnya osteomielitis mandibula disebabkan oleh infeksi gigi atau suatu
infeksi tulang mastoid disebabkan oleh otitis media acuta. Tulang yang biasanya
terkena ialah femur, tibia, humerus dan radius.

Epidemiologi
Osteomielitis akut terutama ditemukan pada ank-anak. Umumnya infeksi pada
tulang panjang dimulai pada metafisis. Tulang yang sering terkena ialah femur bagian
distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta
vertebra. Infeksi akut tulang terutama terjadi pada tulang yang sedang tumbuh, tersering
pada usia 2-10 tahun. Anak laki-laki 3 kali lebih sering daripada anak
perempuan,mungkin karena lebih sering kena trauma.6

Patofisiologi
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri,virus,atau proses spesifik (misalnya tuberkulosa,jamur).
Pembagian osteomielitis yang lazim dipakai :
1. Osteomielitis primer yang disebabkan penyebaran secara hematogen dari fokus lain.
Osteomielitis primer dapat dibagi menjadi osteomielitis akut dan kronik.
Osteomielitis akut merupakan radang bagian lunak tulang, yaitu isi sumsum tulang,
saluran Havers dan periosteum. Bagian yang keras tidak terkena; hanya karena
kerusakan sekunder akibat gangguan peredaran darah, maka sebagian akan mati.
2. Osteomielitis sekunder atau osteomielitis per kontinuitatum yang disebabkan
penyebaran kuman dari sekitarnya,seperti bisul dan luka.6

Osteomielitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah tersebut peredaran
darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. Penyebaran osteomielitis dapat
terjadi :
1. Penyebaran ke arah korteks, membentuk abses subperiosteal dan selulitis pada
jaringan sekitarnya.
2. Penyebarannya menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses dapat
menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat

2
atau menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang
(sekuester).
3. Penyebaran ke arah medula
Perjalanan penyakit :
Mula-mula infeksi terjadi pada metafisis atau pada arcus vertebralis tulang
belakang dan pada corpus vertebrae daripada vertebra leher,sebagai abses fokal.
Kemudian menjalar kedua arah, yaitu : ruang sumsum tulang dan ke permukaan tulang
(kortex).
Nanah akan terbentuk di bawah periosteum dan periosteum akan terangkat.
Pembuluh darah akan mengalami trombosis, dan trombosis septik ini akan dan
mengakibatkan septikhemi atau piemi, suatu hal yang ditakutkan pada osteomielitis. Oleh
karena perubahan sekunde, adanya trombus pada pembuluh darah yang mengakibatkan
terganggunya aliran darah, maka tulang akan mengalami nekrosis. Kadang-kadang proses
ini akan menjalar ke epifisis, menembus tulang-rawan sendi, mengenai sendi sehingga
terjadi : arthritis suppurativa.7
Tulang nekrotik itu kemudian akan terpisah dari tulang yang sehat oleh kerja
osteoklas,membentuk sekuester. Menurut letaknya dikenal sekuester perifer, sekuester
sentral, dan sekuester total. Bilamana masa akut penyakit telah lewat,maka osteoblas
yang berasal dari periosteum akan membentuk tulang baru di sekitar sekuester dan
disebut involucrum. Involucrum mempunyai lubang disebut cloaca, kadang-kadang
sekuester dapat keluar melalui lubang itu. Jadi, tubuh hanya dapat menutupi tulang yang
nekrotik itu dengan tulang baru tanpa mengabsorpsinya. Juga pada sumsum tulang
ditempatkan tulang baru sehingga densitas tulang bertambah dan terjadi sklerosis tulang.
Proses neoosteogenesis ini menimbulkan gambaran Garre’s sclerosing osteomielitis.
Bila osteomielitis akut tidak diobati dengan cepat atau tidak baik maka akan
terjadi osteomielitis kronik, keadaan ini dapat berlangsung terus menerus sehingga
penderita akhirnya meninggal karena amiloidosis. Tetapi ada juga osteomielitis yang
sejak mula-mula sudah kronik, tanpa disertai gejala-gejala serangan akut. Dalam hal ini,
akan terjadi fokus nanah (abses brodie) yang berbatas jelas, yang terdapat pada : ujung
atas tibia,ujung bawah femur, dan ujung atas humerus.

3
Dalam keadaan tenang merupakan rongga kecil dikelilingi oleh tulang dan terisi
cairan jernih. Pada masa eksaserbasi maka rongga ini akan terisi nanah,tempat dapat
ditemukan stafilokokus. Pada histologik osteomielitis kronik tampak 2 unsur yaitu
nekrosis supuratif dan iskhemik serta pemulihan jaringan ikat dan tulang.7
Penatalaksanaan
 Medical Mentosa
- Antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap gram positif maupun gram negatif.
Antibiotik dapat diberikan pada individu yang mengalami fraktur tulang atau luka
tembus jaringan lunak yang mengelilingi suatu tulang sebelum tanda-tanda infeksi
timbul. Apabila infeksi tulang memang terjadi, diperlukan terapi antibiotik
agresif. Contoh antibiotik : golongan penisilin, golongan sefalosporin gen III,
golongan kuinolon, aminoglikosida.
- Perawatan di rumah sakit
- Pemeriksaan biakan darah
- Debridement
- Tindakan pembedahan
Indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan ialah :
a. adanya abses
b. rasa sakit yang hebat
c. adanya sekuester
a. bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma
epedermoid). Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan
adalah bila involukrum telah cukup kuat untuk mencegah terjadinya
fraktur pascapembedahan.2

 Non Medical Mentosa


- Tirah baring dan imobilisasi anggota gerak yang terkena hingga inflamasi
sendi/tulang menghilang.
- Fisioterapi intensif.
Komplikasi

4
Komplikasi osteomielitis dapat terjadi akibat perkembangan infeksi yang tidak
terkendali dan pemberian antibiotik yang tidak dapat mengeradikasi bakteri penyebab.
Komplikasi osteomielitis dapat mencakup infeksi yang semakin memberat pada daerah
tulang yang terkena infeksi atau meluasnya infeksi dari fokus infeksi ke jaringan sekitar
bahkan ke aliran darah sistemik. Secara umum komplikasi osteomielitis adalah sebagai
berikut:7,2

1. Kematian tulang (osteonekrosis)

Infeksi pada tulang dapat menghambat sirkulasi darah dalam tulang,


menyebabkan kematian tulang. Jika terjadi nekrosis pada area yang luas,
kemungkinan harus diamputasi untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.

2. Arthritis septic

Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tuolang bias menyebar ke dalam sendi di
dekatnya.

3. Gangguan pertumbuhan

Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi osteomielitis adalah pada daerah yang
lembut, yang disebut lempeng epifisis, di kedua ujung tulang panjang pada lengan
dan kaki. Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang terinfeksi.

Prognosis
Pada osteomielitis akut prognosis baik bila di diagnosa dini, cepat dan tepat.
Jika diagnosa terlambat serta tindakan pengobatan tidak tepat maka menjadi osteomielitis
yang kronik (prognosis buruk) dapat menyebabkan resiko amputasi sampai dengan
kematian.

Kesimpulan
Pada kasus dalam skenario 4, anak tersebut menderita osteomielitis akut. Gejala-
gejala yang ditunjukan seperti nyeri pada lutut kanan, demam, kesulitan mengangkat

5
tungkai kanan, serta adanya penyakit terdahulu yaitu radang tenggorok sejak 1 minggu
sebelumnya. Perlunya pengetahuan dan penanganan yang baik, tepat, dan segera akan
memperbaiki kondisi dan menghasilkan prognosis yang baik.

Daftar Pustaka
1. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga;
2007.h.54-8.
2. van Schuppen J, van Doorn MM, van Rijn RR. Childhood osteomyelitis:
imaging characteristics. Insights Imaging [serial online] 2012 Oct; 3(5): 519–533.
Available from URL : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3443272/
3. Achadiono DN, Richardo M. Osteomielitis. Dalam: Setiati S, Alwi I, penyunting.
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jilid III. Jakarta: Interna Publishing;
2014.h.3243-53.
4. Harik NS, Smeltzer MS. Management of acute hematogenous osteomyelitis in
children. Expert Rev Anti Infect Ther. 2010 Feb; 8(2): 175–181. Available from
URL : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2836799/
5. Peltola H, Pääkkönen M. Acute osteomyelitis in children. N Engl J Med [serial
online] 2014; 370:352-360. January 23, 2014.
6. Najirman. Artritis septik. Dalam: Setiati S, Alwi I, penyunting. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi ke-6. Jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2014.h.3233-42.
7. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi III. Jakarta: Yarsif Watampone;
2007.h.132- 41.

Anda mungkin juga menyukai