Anda di halaman 1dari 4

TUGAS I MATA KULIAH

MANAJEMEN

Oleh :
Arif Eko Nugroho
030205747

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS TERBUKA
Tugas 1

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins


dan Coulter (1999).
2. Sebutkan dan Jelaskan 3 tingkatan keterampilan manajer menurut Stoner dan
Hankel (1986).
3. Mengapa kita perlu mempelajari perkembangan dan sejarah konsep
manajemen ?
4. Berdasarkan derajat kompleksitas dan ketenangan, ada 4 tekstur lingkungan
menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan Sylvana (2007). Sebutkan dan
jelaskan tekstur lingkungan tersebut.
5. Jika suatu organisasi hanya melakukan proses departementalisasi dan
pembagian kerja tetapi tidak melakukan koordinasi, bagaimanakah
dampaknya terhadap organisasi tersebut ? Jelaskan pendapat anda.

Jawab.
1. Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999) yaitu:
a. Manajer lini pertama
Manajer tingkat paling rendah.  Para manajer ini sering disebut penyelia,
manajer kantor, manajer departemen.
b. Manajer menengah
Mencakup semua tingkat manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat
puncak.  Misalnya kepala bagian, kepala biro, manajer pabrik, manajer
devisi, general manajer, dekan.
c. Manajer puncak
Manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan
organisasi.  Misalnya presiden direktur, CEO, COO, presiden komisaris.

2. Ada tiga tingkatan keterampilan manajer menurut Stoner dan Hankel (1986)
yaitu:
a. Keterampilan teknis
Kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang
yang khusus.
b. Keterampilan manusiawi
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.
c. Keterampilan konseptual
Kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua
kepentingan dan kegiatan organisasi.

Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis
diikuti keterampilan manusiawi lalu keterampilan konseptual.   Semakin ke
arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan konseptual, diikuti
keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.

3. Kita perlu mempelajari perkembangan dan sejarah konsep manajemen


karena  
mempelajari sejarah perkembangan manajemen sangat bermanfaat untuk
mendapatkan deskripsi tentang bagaimana manajemen itu berlangsung pada
masa silam, bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip
yang diajukan para ahli manajemen, dan pada akhirnya kita
mampu mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, mengaplikasikan
konsep serta teori dalam praktik manajemen pada berbagai aspek kehidupan,
sehingga dalam implentasinya dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam memprediksi tindakan yang berkaitan dengan penggunaaan
keterampilan manajerial. Misalnya :
a. Manajemen waktu, berhubungan dengan bagaimana kita mengelola waktu
yang dimiliki untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, 
b. Manajemen keuangan, memfokuskan  tentang cara atau metode yang kita
gunakan dalam mengelola keuangan, baik alokasi terhadap biaya yang
muncul maupun pendapatan yang diperoleh

4. Berdasarkan derajat kompleksitas dan ketenangan ,menurut Emery dan Trist


dalam Dadang dan Sylvana (2007) ada 4 tekstur lingkungan. Yaitu :
a. Lingkungan tenang acak.
Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan
bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas.
b. Lingkungan tenang mengelompok
Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding
lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil,
namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat
memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.
c. Lingkungan terganggu bereaksi
Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya
sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain
dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh
merk yang satu.
d. Lingkungan kacau
Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling
berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal
ini. Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.

5. Jika suatu organisasi hanya melaksanakan proses departementalisasi dan


pembagian kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi, dampaknya terhadap
organisasi tersebut menurut saya:
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan
sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak. Pertimbangan manajerial yang penting
dalam pembentukan departemen adalah dalam menentukan dasar-dasar
pengelompokan pekerjaan.
Kata organisasi memiliki dua pengertian umum.  Dalam pengertian
pertama,organisasi (organization) terdiri dari dua orang atau lebih yang
bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian kedua yaitu tentang pengorganisasian (organizing) adalah suatu
proses penyusunan strukturorganisasi atau pola hubungan anatar
anggota organisasi yang sesuai dengan tujuanorganisasi,sumber daya yang
dimiliki dan lingkungannya
Koordinasi adalah proses untuk meyatukan,mengkomunikasikan seluruh
aktivitas dan kegiatan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Jadi tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah
dan cenderung akan membawa kepentingan diri masing-masing bagian.
Karena tujuan dari koordinasi itu sendiri adalah:
1. Menimbulkan Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan koordinasi
sebagai dari usaha memperlancar penyelesaian pekerjaan, bukan untuk
memerintahkan atau memberi intruksi orang per orang.
2. Terdapatnya rasa saling menghargai, terutama ketika atasan memberikan
pengarahan kepada karyawannya dalam rangka koordinasi.
3. Berkembangnya semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan
sistem koordinasi mereka masing-masing bagian untuk berlomba mencapai
tujuan dengan lebih baik dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai