PerBupKaro35 2016 Kedudukan Perangkat Daerah PDF
PerBupKaro35 2016 Kedudukan Perangkat Daerah PDF
TENTANG
BUPATI KARO,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan
Daerah Kabupaten Karo Nomor 05 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Karo perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat
Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt. Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1092);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
7. Peraturan. . .
2
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Bab III. . .
3
BAB III
SEKRETARIAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 3
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4
(2) Bagian. . .
4
BAB IV
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 5
(5) Sekretariat. . .
5
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 6
BAB V
INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 7
Bagian. . .
6
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 8
BAB VI
DINAS DAERAH
Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 9
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 10
2. Seksi. . .
7
Bagian Kedua
Dinas Kesehatan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 11
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 12
2. Sub Bagian. . .
8
Bagian Ketiga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 13
(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tipe B merupakan unsur
pelaksana Urusan Pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, Pertamanan dan penerangan yang menjadi kewenangan Daerah.
(2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan
Pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Pertamanan
dan Penerangan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
yang diberikan kepada Daerah.
(4) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 14
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, terdiri
dari:
a. Kepala. . .
9
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi, membawahkan:
1. Seksi Tata Ruang;
2. Seksi Bina Jasa Konstruksi;
3. Seksi Perencanaan Teknis;
d. Bidang Keciptakaryaan, membawahkan:
1. Seksi Air Minum dan Air Limbah;
2. Seksi Persampahan dan Drainase;
3. Seksi Perumahan dan Permukiman;
e. Bidang Bina Marga, membawahkan:
1. Seksi Peningkatan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Data dan Pelaporan;
f.` Bidang Sumber Daya Air, membawahkan:
1. Seksi Peningkatan dan Pembangunan Sumber Daya Air;
2. Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air;
3. Seksi Data dan pelaporan;
g. Bidang Pertamanan dan Tata Bangunan Gedung, membawahkan:
1. Seksi Pertamanan;
2. Seksi Penerangan Jalan;
3. Seksi Tata Bangunan Gedung;
h. UPT Dinas;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada lampiran VI yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Bagian Keempat
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 15
Paragraf. . .
10
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 16
Bagian Kelima
Satuan Polisi Pamong Praja
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 17
(1) Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A merupakan unsur pelaksana Urusan
Pemerintahan bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan
Masyarakat dan Sub Urusan Kebakaran yang menjadi kewenangan Daerah.
(2) Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh Kepala Satuan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang
Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat dan Sub Urusan
Kebakaran yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
(4) Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 18
b. Sekretariat. . .
11
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, membawahkan:
1. Seksi Operasi dan Pengendalian;
2. Seksi Ketertiban Umum;
3. Seksi Perlindungan Masyarakat;
d. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan , membawahkan:
1. Seksi Penegakan Peraturan Perundang-undangan;
2. Seksi Hubungan Antar Lembaga;
3. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan;
e. Bidang Sarana Prasarana dan Pelatihan, membawahkan:
1. Seksi Sarana Kebakaran;
2. Seksi Prasarana Kebakaran;
3. Seksi Pelatihan Penanganan Kebakaran;
f. Bidang Pencegahan, Penanggulangan dan Penyelamatan membawahkan:
1. Seksi Pencegahan Kebakaran;
2. Seksi Penanggulangan Kebakaran;
3. Seksi Penyelematan Kebakaran;
g. UPT Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagaimana tercantum pada lampiran VIII yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Bagian Keenam
Dinas Sosial
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 19
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 20
b. Sekretariat. . .
12
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan,
membawahkan:
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga, Kelembagaan Sosial dan Komunitas adat
Terpencil;
2. Seksi Penanggulangan Kemiskinan;
3. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial;
d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahkan:
1. Seksi Pelayanan, Disabilitas, Anak dan Lansia Terlantar;
2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial
3. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Eks Napza dan ODHA;
e. Bidang Pelindungan dan Jaminan Sosial, membawahkan:
1. Seksi Fasilitasi Korban Bencana dan Jaminan Sosial;
2. Seksi Pelayanan Sosial Korban Tindak Kekerasan Pekerja Imigran dan
Pemulangan Orang Terlantar;
3. Seksi Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial.
f. UPT Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana tercantum pada lampiran IX yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketujuh
Dinas Ketenagakerjaan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 21
b. Sekretariat. . .
13
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian umum dan kepegawaian;
2. Subbagian keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Bidang Ketenagakerjaan membawahkan:
1. Seksi Pelatihan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja;
2. Seksi Pembinaan Produktivitas dan Perluasan Kesempatan Kerja;
3. Seksi Hubungan Industrial, Jamsostek, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
d. Bidang Koperasi, membawahkan:
1. Seksi Kelembagaan, Kesehatan dan Pengawasan;
2. Seksi Pemberdayaan, Pengembangan dan Kualitas SDM;
3. Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi;
e. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, membawahkan:
1. Seksi Fasilitasi Usaha Mikro;
2. Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro;
3. Seksi Peningkatan Kualitas dan kewirausahaan;
f. UPT Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Dinas Ketenagakerjaan dan Koperasi Usaha Kecil
Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum
pada Lampiran X yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedelapan
Dinas Ketahanan Pangan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 23
Bagian Kesembilan
Dinas Lingkungan Hidup
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 25
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 26
d. Bidang. . .
15
Bagian Kesepuluh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 27
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 28
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk membawahkan:
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang Penduduk;
3. Seksi . . .
16
Bagian Kesebelas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 29
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 30
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Penataan Desa membawahkan:
1 . Seksi . . .
17
Bagian Keduabelas
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 31
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 32
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Kelembagaan Pengarusutamaan Gender, membawahkan:
1. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang ekonomi;
2. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang Politik dan
Hukum;
3. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang sosial;
d. Bidang Pelembagaan dan Pemenuhan Hak Anak membawahkan:
1. Seksi Pelembagaan dan Pemenuhan Hak Anak Bidang 1;
2. Seksi Pelembagaan dan Pemenuhan Hak Anak Bidang 2;
3. Seksi Pelembagaan dan Pemenuhan Hak Anak Bidang 3;
e. Bidang Pemberdayaan Perempuan membawahkan:
1. Seksi Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi;
2. Seksi Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik Dan Hukum;
3. Seksi Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial;
f. Bidang Pelayanan Perempuan Dan Anak membawahkan:
1. Seksi Pelayan Bagi Perempuan;
2. Seksi Pelayanan Bagi anak;
3. Seksi Pengaduan Perempuan Dan Anak;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada Lampiran
XV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati
ini.
Bagian Ketigabelas
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 33
Paragraf 2 . . .
19
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 34
Bagian Keempatbelas
Dinas Perhubungan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 35
Paragraf 2 . . .
20
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 36
Bagian Kelimabelas
Dinas Komunikasi dan Informatika
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 37
Paragraf 2 . . .
21
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 38
(1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu Tipe A
merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang menjadi kewenangan
Daerah.
(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Perizinan Terpadu satu
Pintu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.
(4) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2 . . .
22
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 40
Bagian Ketujuhbelas
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 41
(1) Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Tipe B merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang Kepemudaan Olah Raga yang menjadi
kewenangan Daerah.
(2) Dinas Kepemudaan dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Kepemudaan dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan
bidang kepemudaan olah raga yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
(4) Dinas Kepemudaan dan Olah Raga dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan . . .
23
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 42
(1) Susunan Organisasi Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Layanan Kepemudaan membawahkan:
1. Seksi Pemberdayaan Pemuda;
2. Seksi Pengembangan Pemuda;
3. Seksi Infrastruktur dan Kemitraan Pemuda;
d. Bidang Pembudayaan Olah Raga membawahkan:
1. Seksi Olah Raga Pendidikan dan Sentra Olah Raga;
2. Seksi Olah Raga Rekreasi Tradisional dan Layanan Khusus;
3. Seksi Kemitraan dan Penghargaan Olah Raga;
e. Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga , membawahkan:
1. Seksi Pembibitan, IPTEK, dan Tenaga Keolahragaan;
2. Seksi Promosi Olah Raga dan Olah Raga Prestasi;
3. Seksi Standarisasi dan Infrastruktur Olah Raga;
f. UPT Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Dinas Kepemudaan dan Olah Raga sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada Lampiran XX yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedelapanbelas
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 43
Paragraf 2 . . .
24
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 44
Bagian Kesembilanbelas
Dinas Pertanian
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 45
Paragraf 2. . .
25
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 46
Bagian Keduapuluh
Dinas Perikanan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 47
a. perumusan . . .
26
Bagian Keduapuluhsatu
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 49
Paragraf 2 . . .
27
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 50
Bagian Keduapuluhdua
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 51
Paragraf 2 . . .
28
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 52
BAB VII
BADAN DAERAH
Bagian Kesatu
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 53
Paragraf 2 . . .
29
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 54
Bagian Kedua
Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 55
(1) Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Tipe B
merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintahan bidang keuangan yang
menjadi kewenangan Daerah.
(2) Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah dipimpin oleh
Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupat melalui Sekretaris Daerah
(3) Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan bidang keuangan
yang menjadi kewenangan Daerah.
(4) Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e.pelaksanaan. . . .
30
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 56
(1) Susunan Organisasi Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset
Daerah terdiri atas:
a. Kepala Badan.
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Anggaran, membawahkan:
1. Subbidang Perencanan Anggaran;
2. Subbidang Pengendalian Anggaran;
3. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Anggaran;
d. Bidang Akuntansi dan Aset, membawahkan:
1. Subbidang Akuntansi dan Pelaporan;
2. Subbidang Perbendaharaan;
3. Subbidang Penatausahaan Barang Milik Daerah;
e. Bidang Pendapatan, membawahkan:
1. Subbidang Pendapatan Asli Daerah;
2. Subbidang Dana Perimbangan;
3. Subbidang Pembukuan dan Pelaporan;
g. Bidang Pendataan, membawahkan:
1. Subbidang Pendataan;
2. Subbidang Penetapan dan Penagihan;
3. Subbidang Pertimbangan Keberatan;
h. Bidang PBB P2, membawahkan:
1. Subbidang PBB-P2 Wilayah I;
2. Subbidang PBB-P2 Wilayah II;
3. Subbidang PBB-P2 Wilayah III;
i. UPT Badan;
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada
lampiran XXVII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Badan Kepegawaian Daerah
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 57
(1) Badan Kepegawaian Daerah Tipe C merupakan unsur penunjang Urusan
Pemerintahan bidang Kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya
Manusia yang menjadi kewenangan Daerah.
(2) Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan bidang Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia yang menjadi kewenangan Daerah.
(4) Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
c.pemantauan. . .
31
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 58
(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah , terdiri atas:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pengembangan Aparatur Sipil Negara, membawahkan:
1. Subbidang Pengadaan dan pensiun;
2. Subbidang Jabatan dan Pemindahan;
3. Subbidang Kepangkatan dan Berkala.
d. Bidang Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan, membawahkan:
1. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan;
2. Subbidang Informasi dan Data Kepegawaian;
3. Subbidang Kesejahteraan dan Disiplin.
e. UPT Badan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagaimana tercantum pada Lampiran XXVIII yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
BAB VIII
KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 59
(1) Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan.
(2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh camat atau
sebutan lain yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati melalui sekretaris Daerah.
(3) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas:
a. menyelenggarakan Urusan Pemerintahan umum;
b. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
d. mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Peraturan Bupati;
e. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
f. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan;
g. membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa atau sebutan
lain dan/atau kelurahan;
h. melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintahan Daerah
kabupaten/ yang ada di kecamatan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-
undangan.
(4). selain........ . . .
32
(4) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), camat
melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh bupati untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
(5) Camat dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan ayat (4) dibantu oleh perangkat kecamatan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Paragraf 1
Kecamatan Tipe A
Pasal 60
Paragraf 2
Kecamatan Tipe B
Pasal 61
(1) Susunan Organisasi Kecamatan, terdiri atas:
a. Camat
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
f. Seksi Kesejahteraan Sosial.
(2) Bagan Struktur Organisas Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sevagaimana tercantum pada lampiran XXX yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.
BAB IX
Uraian Tugas
Pasal 62
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Perangkat Daerah diatur secara
tersendiri dalam Peraturan Bupati.
BAB X
Tata Kerja
Pasal 63
(1) Dalam me1aksanakan tugas dan fungsinya Perangkat Daerah wajib taat dan
berpedoman kepada peraturan perundangundangan.
(2) Dalam me1aksanakan tugas dan fungsinya, Perangkat Daerah menerapkan
asas umum efektivitas, efisiensi, profesionalitas, proporsionalitas,
kepentingan umum, tertib penyelengara negara, kepastian hukum,
transparansi dan akuntabilitas.
Pasal 64............ . . .
33
Pasal 64
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 66
BAB XIII
ASET
Pasal 67
(1) Prasarana dan sarana atau barang yang dipergunakan Perangkat Daerah
merupakan aset daerah yang tidak dipisahkan.
(2) Pengelolaan prasarana dan sarana atau barang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB XIV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 68
Bab XV........... . .
34
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
Ditetapkan di Kabanjahe
pada tanggal 08 Desember 2016
BUPATI KARO,
dto
TERKELIN BRAHMANA
Diundangkan di Kabanjahe
pada tanggal 09 Desember 2016
dto
SABERINA