PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penggunaan, tidak akan merubah makna umum dan pengertian dasar supervisi.
Secara umum, supervisi merupakan suatu proses atas manusia yang mencakup
personal, yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar. Subyek dalam
Perkataan supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Super” dan “Visi”
super berarti atas, unggul atau lebih dan visi berarti melihat atau meneliti.
inspeksi dalam pendidikan di Indonesia sekarang ini sudah tidak sesuai lagi.
siswa yang optimal, sehingga akan berdampak positif terhadap prestasi belajar
yang positif.
terhadap kinerja guru itu sendiri. Kinerja guru akan lebih meningkat jika
diharapkan akan tercapai tujuan pendidikan. Faktor metode alat dan kondisi
yang dikerjakan itu sesuai dengan rencana dan tujuan belajar yang diharapkan.
B. Perumusan Masalah
belajar siswa ?
C. Tujuan Penulisan
Jakarta Timur.
Timur.
siswa
2. Untuk memberi penegasan bahwa kegiatan supervisi itu terkait erat dengan
tugas-tugas sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
Supervisi berasal dari dua kata, yaitu super dan visi. Super berarti atas
atau lebih, sedangkan vision berarti melihat, menilik atau mengawasi. Jadi
mengawasi aktivitas kerja bawahan oleh pihak atasan atau orang yang
usaha untuk mengetahui hasil kerja bawahan. Melalui supervisi akan diketahui
bekerja.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh supervisor atau dari atasan
Pengertian supervisi dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi peranan dan
tujuan.
kerjanya.
B. Tujuan dan Fungsi Supervisi
a. Tujuan Supervisi
faktor, antara lain : tujuan yang hendak dicapai, materi, pendidik, anak
Dari beberapa faktor tersebut di atas, faktor pendidik dan anak didik
belajar siswa dan dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih
kondusif.
situasi dan kondisi yang tidak mendukung pada saat guru itu melakukan
tugasnya. Karena itu, melalui supervisi pendidikan guru akan terdorong
semangat kerja yang tinggi pada diri guru. Sebab guru menyadari tugas
profesional.
Dalam hal ini guru tidaklah dianggap pasif, yang hanya tinggal
menjalankan apa saja yang telah ditentukan oleh atasan, melainkan guru
sekolahnya.
b. Fungsi Supervisi
pendidikan di sekolah.
segi, yaitu :
keputusan-keputusan.
dengan kecakapannya.
Bila fungsi-fungsi ini benar-benar dikuasai dan dijalankan oleh
dengan demikian berarti semua guru diberi kesempatan yang sama untuk
memperingatkan guru akan merugikan dirinya sendiri, sikap ini kurang tepat
tingkah laku supervisi dapat memperbesar rasa percaya diri dan mengakibatkan
Hal ini dapat dinilai secara empiris dalam tingkah laku supervisor dengan efek-
ini Kepala Sekolah sebagai supervisor mempunyai pengaruh yang besar dalam
partisipasi positif dan semangat kerja setiap guru. Peningkatan motivasi yang
guru-guru.
sekolah.
C. Sasaran Supervisi
diperlukan usaha untuk merangsang pribadi kearah guru situasi yang lebih
kreatif.
Secara rinci sasaran supervisi pendidikan meliputi pribadi guru dan tugas
seorang guru untuk bekerja dengan baik. Kesanggupan ini secara psikis
tercakup dalam unsur moral yaitu semangat kerja. Sebab tanpa semangat kerja
yang tinggi tidak mungkin dapat tercapai hasil kerja yang maksimal. Menurut
Suasana batin ini terwujud di dalam diri para guru pada saat bekerja
diberikan oleh pihak atasan atau orang lain, diantaranya melalui kegiatan
supervisi pendidikan. Terciptanya moral atau semangat kerja yang tinggi akan
kurangnya harus ada : Tujuan, bahan (materi), siswa, guru, metode, situasi dan
Karena itu dalam tulisan ini disimpulan bahwa yang menjadi sasaran
siswa.
1. Proses Supervisi
supervisi.
Proses implementasi supervisi secara terperinci mencakup empat
langkah, yaitu :
a. Pengumpulan Data
b. Menilai Data
c. Mendeteksi Kelemahan
d. Menyimpulkan Data
sebagai berikut:
interaksi edukatif).
d). Menyimpulkan
perbaikan ?
2. Teknik Supervisi
a. Teknik perorangan
b. Teknik kelompok
c. Teknik lisan
d. Teknik tulisan
e. Teknik langsung
sekolah tadi.
g. Teknik gabungan
lebih baik.
berkelanjutan.
yang dilaksanakan secara ketat dan teliti. Dalam hal yang dimaksud dengan
secara efektif bukanlah satu hal yang mudah, sebab banyak faktor yang
karena itu untuk mencegah tindakan yang kurang sesuai dengan ketentuan
perbaikan pendidikan.
1. Kunjungan Kelas
catatan lainnya.
a. Persiapan
b. Pelaksanaan.
berkesinambungan.
instrumen penilaian.
solusi terbaik.
1) Penilaian
kelas.
2) Tindak lanjut
a) Langkah-langkah pembinaan.
berjalan dan penilaian hasil dilakukan pada akhir kegiatan supervisi kunjungan
kelas tersebut. Sedangkan pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran,
tentu mempunyai tugas yang tidak ringan. Menurut Keputusan Menpen No.
penyuluhan.
kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan demikian tugas pokok guru tidak bisa dipandang ringan oleh
memperhatikan tata tertib yang diterapkan pada suatu sekolah. Hal ini
tersebut ialah :
a. Tertib Waktu
1) Sekolah dimulai pukul 07.15 dan diakhiri pukul 13.45 kecuali hari
Jum'at.
datang di sekolah.
pelajaran.
b. Tertib Administrasi
meliputi
meliputi
c. Tertib Berpakaian
1) Guru wajib berpakaian sopan dan bersih serta tidak berlebihan
2) Pakaian seragam guru seperti
a) Senin = Hansip
b) Selasa – Rabu = Kuning coklat
c) Kamis – Jum'at = Abu-abu
d) Sabtu = Pramuka
e) Upacara di lapangan merdeka (umum) = Korpri
3) Guru harus bersepatu
4) Guru tidak boleh merokok pada waktu memberikan pelajaran
5) Guru wajib mengawasi pelaksanaan senam kesegaran jasmani
6) Pada waktu pelajaran olah raga, guru wajib mengawasi anak di luar
sekolah.
5. Kinerja Guru
Untuk meningkatkan mutu sekolah yaitu prestasi dalam pendidikan atau
pengajaran maka hal yang pertama yang harus dilakukan ialah meningkatkan
prestasi guru itu sendiri. Prestasi yang dimaksud menurut Drs. Yulius ialah
“Guru adalah “Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, dan
tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan
di sekolah “.
Dengan demikian yang dimaksud guru ialah kemampuan guru dalam
pendidikan. Dalam hal meningkatkan prestasi bahwa hal-hal yang dicatat dan
dinilai menurut pejabat yang berwenang ialah “sikap, tingkah laku dan
perbuatan pegawai negeri sipil yang menonjol, baik positif maupun yang
negatif”. Kemudian hal yang dicatat dan dinilai itu dijadikan pedoman di dalam
tersebut nampak unsur-unsur dan komponen dari unsur tersebut yang akan
dinilai. Di antara unsur yang dinilai ialah “kesehaan, prestasi, tanggung jawab,
1991 : 3). Dari beberapa yang dinilai tersebut yang menjadi penilaian ini adalah
Kriteria kualifikasi prestasi guru dapat dilihal pada tabel 2.1. berikut:
TABEL 2.1
Kriteria tentang prestasi guru
TINJAUAN/ ULASAN
Sesuai kenyataan yang ada, Kepala Sekolah dan Guru merupakan orang yang
paling dekat dengan siswa. Karena itu pembahasan kegiatan supervisi yang
Timur hanya kegiatan supervisi yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah selaku
siswa, atau para orang tua/wali siwa dan lain lain yang terlibat dalam situasi
sekolah. Pusat titik pangkal supervisi adalah guru di dalam kelas dengan
Selain itu Kepala Sekolah juga mengadakan diskusi dan tatap muka
dengan guru yang telah disupervisi. Dalam hal ini supervisi memberikan
mengajar selanjutnya.
antara lain :
pembelajaran
2. Secara Berkelompok
periodik dengan guru-guru. Berbagai hal yang dapat dijadikan bahan dalam
membuat program :
cerdas dan bertanggung jawab, tidak akan mempunyai arti dan nilai
metode dan teknik yang baru, alat pelajaran yang mutakhir, tanpa
serta kondisi kerja yang mendorong inisiatif dan daya cipta dalam
Termasuk juga wawancara orang tua murid atau wali siswa dengan
insidentil.
Guru (KKG) semua mata pelajaran, sesuai dengan bidang studinya masing-
contoh cara atau teknik dan alat bantu supervisi untuk mendorong
tersebut.
dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil.1
hanya ditujukan untuk meningkatkan produksi atau ekonomi saja, tetapi juga
Atau dengan kata lain, pengertian produktivitas memiliki dua konsep dasar, yakni
1
Edward M. Glaser, Produktivity Gains Through Worklife Improvement (New York: The Psycological
Corporation, 1976), p.26.
2
Mauled Mulyono, Penerapan Produktivitas dalam Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), p. 2.
3
Dale Timpe, The Art and Science of Business Management Produktivity, Terjemahan: Imam Sarjono
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992), p. 107.
efektivitas dan efisiensi. Konsep efektivitas berkaitan dengan pelaksanaan
pencapaian hasil keluaran sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah
adalah semua unsur yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas dan jumlah
hasil produksi yang harus dipelihara, sehingga semua unsur yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas dan peningkatan jumlah hasil produksi berjalan lancar. Bila
terjadi gangguan, walaupun satu unsur saja yang berada dalam keadaan terganggu,
jumlah produksi.4
diperlukan sikap kepedulian manajemen dan rasa tanggung jawab dari manajemen
berbagai faktor produksi. Namun dari sekian banyak faktor produksi, sumber daya
manusia memegang peranan utama. Berkaitan dengan hal ini, maka tenaga kerjalah
berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
membuat hari esok lebih baik dari hari ini. Dengan demikian, manusia yang
produktif mempunyai sikap mental dan cara pandang selalu berorientasi pada tiga
4
Emil Salim, Aspek Sikap Mental dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ( Jakarta: Ghalia Indonesia,
1996), p. 95.
dimensi waktu, yaitu dengan pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik
dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. 5 Peran serta tenaga kerja di
sini adalah pengerahan sumber daya secara efisien dan efektif. Perbandingan
factor seperti; tingkat pendidikan, ketrampilan, disiplin, motivasi, etika kerja dan
produktivitas kerja merupakan ukuran kuantitas dan kualitas unjuk kerja atau kinerja
tenaga kerja.6
dan efektivitas lebih tinggi karena dia lebih mampu menyerap mekanisme kerja dari
pengalaman yang dilaluinya. Dengan menganut sikap mental terkendali terpuji orang
akan berhasil menggali dan mengembangkan sumber daya dan sekaligus dapat pula
dengan sikap mental terkendali tidak terpuji serta berpikir dan bekerja asal jadi akan
5
Bambang Kusnyanto, Peningkatan Produktivitas Karyawan (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1991),
p. 2
6
John R . Schermerhom, Jr., Management for Productivity (Canada: John Wiley & Sons, Inc., 1986),
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja
kata lain, produktivitas kerja guru pengajaran adalah bagaimana seorang guru
dalam penelitian ini meliputi: (1) kualitas kerja, (2) efektivitas kerja, (3) efisiensi
ada karena setiap guru yang akan disupervisi diberitahukan terlebih dahulu.
ini dapat menjadi hambatan dalam melakukan supervisi yang diadakan diluar
sekolah ini.
yang akan disupervisi. Jadi dengan kata lain beliau selalu memberitahukan
terlebih dahulu kepada para guru tentang programnya siapa yang akan
disupervisi. Ini menjadikan hal yang baik sehingga masing-masing guru sudah
siap untuk disupervisi. Ini berlaku baik supervisi individu maupun supervisi
secara kelompok.
Jakarta Timur ini adalah dalam bidang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Karena bidang ini akan berpengaruh pada bidang lainnya. Sebagai contoh : Jika
hasil belajar siswa dan dapat berpengaruh pula pada kondite setiap guru, yang
dapat dilihat dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau DP3 guru.
Pulogadung 01 Pagi Jakarta Timur ialah bidang administrasi guru yang meliputi :
6) Absensi siswa.
7) Absensi guru.
Kepala Sekolah menyadari bahwa administrasi para guru juga tidak kalah
pentingnya dengan bidang lainnya, oleh sebab itu bidang ini juga disupervisi
oleh Kepala Sekolah. Para guru selalu siap untuk disupervisi oleh Kepala
kegiatan supervisi.
Berkat dukungan dana yang tidak begitu besar, maka kegiatan supervisi dapat
supervisi ini.
guru tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia
dan mampu bertanggungjawab atas semua pekerjaannya. Untuk itu perlu ada
belajar siswa dengan cara membenahi kinerja guru agar lebih profesional
yang sebenarnya.
lancar. Peningkatan ini berkat adanya pembinaan yang diberikan oleh Kepala
Jakarta Timur pada dasarnya dilakukan setiap hari kerja. Formalnya dilakukan
2 (dua) kali dalam satu tahun ajaran. Kegiatan ini dilakukan secara kooperatif
Pendidikan. Sebab dengan cara demikian akan tercipta hubungan kerja sama
yang lebih harmonis. Melalui hubungan kerja yang lebih harmonis akan
Jakarta Timur tidak terlepas dari unsur moral kerja serta kepemimpinan Kepala
ini memberi dorongan yang positif terhadap pembinaan kinerja para guru.
seseorang, sebab dari absensi inilah dapat diketahui apakah para guru itu
bahwa para guru yang mengajar di SD Negeri Pulogadung 01 Pagi Jakarta Timur
dilihat dari pelaksanaan PBM-nya, seperti dalam hal : guru datang mengajar
tepat pada waktunya, guru secara aktif ada di depan kelas mengajar pada waktu
jam pelajaran berlangsung dan meninggalkan kelas tepat pada waktu jam
belajar siswa.
Guru mengajar di kelas akan lebih efektif jika mengacu pada persiapan
pengajaran yang telah direncanakan. Jadi guru mengajar di kelas tidak hanya
asal mengajar saja. Meskipun kenyataannya masih ada guru yang mengajar di
untuk memeriksa kegiatan para guru dalam mengajar. Jadi, aktivitas kerja guru
Prestasi Kerja .
setiap hari kerja, resminya dua kali satu tahun setiap guru. Kegiatan supervisi
Berikut ini akan diuraikan persiapan guru yang meliputi pembuatan PSP
1. Bidang studi
3. Pokok bahasan
Komptensi (SK)
Yaitu tujuan apa yang dicapai melalui penyampaian sub pokok bahasan
secara umum.
Dasar (KD)
TPK ini merupakan penjabaran dari tujuan yang ada dalam TPU. Jadi
Ialah bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh guru pada waktu di
siswa lebih aktif daripada guru karena guru hanya sebagai perangsang
5. Metode
Penggunaan metode ini sangat tergantung pada sub pokok bahasan dan
pelajaran cerita.
b. Metode tanya jawab, metode ini digunakan untuk memberikan
6. Alat atau sumber bahan pelajaran ialah yang menjadi sumber dari mana
tersebut.
1. Menyeleksi siswa
2. Mengelompokkan siswa
wali murid, Kepala Sekolah, BP, Bimbingan karier dan pihak lain yang
bersangkutan.
Persiapan harian ini dibuat dan digunakan oleh setiap guru sebelum
mengajar di muka kelas. Guru juga dituntut untuk membuat alokasi waktu
setiap mata pelajaran dalam waktu satu semester serta membuat PSP.
Tugas guru yang utama adalah mengajar di dalam kelas. Mengajar adalah
konsep yang bersumber dari buku-buku paket dan buku tambahan juga dari
berbagai mass media yang dapat menunjang fakta atau konsep yang ada dalam
buku paket. Setelah mengajar, para guru diharapkan memberikan tugas kepada
mengajar saja, namun perlu juga dilihat apakah pelaksanaan dari persiapan
kondisi yang ada. Supervisi dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) dan
tidak langsung. Menurut pengamatan penulis, teknik supervisi yang lebih baik
ialah teknik supervisi secara langsung sebab melalui teknik ini dapat terlihat
mengajar diantaranya :
tersebut di atas sudah dilaksanakan oleh para guru dengan baik dan lancar.
maka diadakan evaluasi. Dengan kata lain prestasi belajar siswa merupakan
Timur siswa Kelas V tahun ajaran 2008/2009 Semester Genap, yaitu sebagai
berikut :
PLKJ
Pend. Jasmani & Kes.
Bahasa Inggris
Jumlah
Keterangan
Pend. Agama Islam
P. Pancasila & KW
KTK
Rata-rata
Bahasa Indonesia
1 Achmad Sodik 8 8 7 7 7 7 7 8 7 7 8 8 89 7
2 Agung Purnama 8 7 7 7 7 6 7 7 8 7 7 8 86 7
3 Agung Sugiono 7 7 7 6 6 8 7 7 7 7 7 8 84 7
4 Ahmad Solihin 7 7 7 6 6 7 7 8 7 6 6 8 82 7
5 Andi Irawan 7 7 7 6 6 7 6 8 6 6 6 6 78 7
6 Aries Prawira 7 7 7 6 6 7 8 8 6 6 7 7 82 7
7 Baut Nurhadi 8 7 7 7 6 7 8 8 6 6 7 8 86 7
8 Bihit Priyanto 8 7 7 6 6 7 7 8 7 7 8 7 85 7
9 Dakka Perdana 7 7 7 7 6 6 7 8 7 6 7 7 82 7
10 Darminah 8 8 7 8 6 7 8 8 7 7 7 7 88 7
11 Devi Adawiyah 8 7 7 7 6 8 8 8 7 7 6 8 87 7
12 Devi Kurniati 7 7 8 6 6 7 7 8 6 7 7 6 82 7
13 Dian Puspita Sari 7 8 7 6 6 7 7 8 7 7 6 7 83 7
14 Evi 8 7 7 6 6 7 8 8 6 7 6 8 84 8
15 Emi Unarsih 8 7 8 7 6 8 8 8 7 7 8 8 90 7
16 Endah Yulian 7 7 8 6 7 7 7 8 7 8 7 7 86 7
17 Erma Suprihatin 8 7 7 6 6 7 7 8 7 7 6 8 84 7
18 Fenny Sulistiyani 7 7 8 6 6 7 8 8 6 7 6 7 83 7
19 Fitriya Anita 8 8 7 7 7 7 7 8 7 7 6 7 86 7
20 Gustin 7 7 7 6 6 7 8 8 6 7 6 8 83 7
21 Lina Herlina 7 7 7 6 6 8 7 8 7 7 6 7 83 7
22 Meliana Suciati 8 8 7 8 6 8 8 8 8 7 7 8 91 8
23 Mohammad Subandi 7 7 7 7 6 8 6 8 7 7 6 8 85 7
24 Nasep 7 8 7 6 6 7 8 7 6 7 7 6 82 7
25 Nurjanah 7 7 7 6 6 7 7 8 6 7 6 7 81 7
26 Pranata Hewrjanah 6 7 7 6 6 8 6 8 6 7 7 6 80 7
27 Priyono 8 7 7 8 6 8 7 8 7 7 7 8 88 7
28 Reni Yunita 7 7 7 7 6 7 7 8 7 8 6 8 85 7
29 Rio Robi Haryono 6 6 7 6 6 6 7 8 6 7 7 7 78 7
30 Riswan 6 7 7 6 6 7 7 8 6 7 7 6 80 7
31 Rosikin 8 7 7 8 6 8 8 8 7 7 7 8 88 7
32 Rubianto 8 8 8 8 6 7 6 7 6 6 6 8 88 7
33 Siti Komariah 7 7 7 6 6 7 7 7 6 7 7 7 81 7
34 Sofian Kristyanto 7 8 8 6 6 7 6 8 6 6 7 7 81 7
35 Sri Rahayu 8 8 8 7 6 7 6 8 7 8 6 8 86 7
36 Valentina Walin 7 8 8 7 6 7 8 8 6 7 7 8 86 7
37 Vina Danati 6 7 7 6 7 7 7 7 6 7 6 8 80 7
38 Wulandari 8 7 7 7 6 8 7 8 7 7 7 8 87 7
39 Yanita 8 7 7 7 6 7 8 8 8 7 6 8 87 7
40 Yuliana 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 6 7 78 7
mengajar di dapat dikategorikan baik. Hal ini terjadi berkat pembinaan kerja guru
2. Adanya kesan bahwa kepala sekolah akan bersifat mendikte terhadap tugas-
tugasnya sehingga dengan segala cara yang padahal tidak dilakukan dalam
pengajarannya, sehingga sering ditanggapi dengan sikap apriori dan apatisme dan
skeptisme.
5. Sering tidak berjalannya tindak lanjut hasil supervisi kelas bagi para guru dan
H. Penyelesaian Masalah
diatas adalah:
pada temuan riil di lapangan tugas-tugasnya para guru. Dengan ditemui adanya
permasalahan atau kendala maka tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi ada
2. Kepala ekolah selaku supervisor tidak akan mendikte tetapi akan bersifar
demokratis dan menghargai guru. Oleh karena guru harus proaktif dan
diciptakan maka kondusifitas sekolah dapat pula tercipta iklim yang harmonis,
diperlukan bagi setiap PNS dan menjadi wewenang pimpinan dalam upayanya
demikian setiap performance dan kondite gurupun memang akan dilihat secara
4. Memberikan nasihat dan menilai adalah hak pimpinan terhadap para mitra
kerjanya agar tetap berjalan secara kondusif. Oleh karena itu supervisi yang
hasil temuan supervisi kelasnya, harus sepakat menyadari untuk melakukan tindaklanjut
berupa konsultasi dan pembinaan.. Dengan demikian ada perubahan yang bermakna
BAB V
para guru.
situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya prestasi belajar
siswa.
tahun untuk tiap1 bidang studi dan melakukan tindak lanjut yang
Jakarta Timur dapat membawa dampak yang positif terhadap para guru,
B. Saran-Saran
2. Dilihat dari prestasi belajar siswa sangat kurang, oleh karena Kepala SD
siswanya dengan jalan mencari dana BP3, donatur dan lain lain.
kenyataannya.
5. Absensi guru pula ditingkatkan, pembinaan absen dan kesejahteraan
menjadi perhatian.
Baharuddin Harahap, Prof. Dr. dkk., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Materi
Sajian MKDK untuk Mahasiswa IKIP Jakarta, Jakarta, 1987.
Bambang Kusnyanto, Peningkatan Produktivitas Karyawan (Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo, 1991)
Dale Timpe, The Art and Science of Business Management Produktivity, Terjemahan:
Imam Sarjono (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992)
Edward M. Glaser, Produktivity Gains Through Worklife Improvement (New York: The
Psycological Corporation, 1976)
Emil Salim, Aspek Sikap Mental dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ( Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1996)
Enoch Yusuf, MA, dkk., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, IKIP Jakarta, 1987.
Moh. Rivai, MA, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jeamars, Bandung, 1982.
Nazir Nadin, Drs., Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, FIP IKP Jakarta, 1986.
Oteng Sutisna, Prof. Dr., Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional, Angkasa, Bandung, 1987.
Minarno Surakhmad, Prof. Dr., Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan
Karya Tulis
Sebagai Kegiatan Diklat Subtantif Kepala Madrasah
Oleh:
Ali
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Ali
Nip :
Pangkat/Golongan :
Jabatan : Kepala Madrasah
Unit Kerja : MA Darul Azhar
Makalah ini
telah diperiksa dan disyahkan
untuk diajukan kepada Tim Penilai Penetapan Angka Kredit
Jabatan Guru
Disyahkan Oleh :
Kepala Batulicin , Maret 20018
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah yang Maha Kuasa, dengan usaha yang gigih, kerja keras
penuh semangat tentunya, akhirnya karya tulis ini dapat dielesaikan dengan baik tanpa
Karya tulis ini penulis buat berdasarkan tinjauan/ulasan dan pengamatan serta
yang dilakukan oleh kepala sekolah yang selalu berkaitan kebijakannya kepada para
guru, tentu membawa pengaruh yang sangat berarti terhadap hal-hal yang bersifat
edukatif.
Akhirnya dengan di dasari ikhlas beribadah kepada Allah semata, semoga karya
tulis ini ada manfaatnya, meskipun disadari masih adanya kekurangan disana sini.
besarnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam pelaksanaan penelitian
ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik tanpa menemui hambatan yang berarti
Halaman
LEMBAR JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
D. Kegunaan Penelitian....................................................... 4
iv
v
H. Penyelesaian Masalah.........................................................................54
A. Kesimpulan..............................................................................................56
LAMPIRAN...............................................................................................................60
LAMPIRAN
IMPLEMENTASI SUPERVISI
DI SEKOLAH