Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


TEKNIK PENANGANAN DAN PENYIMPANAN
HASIL TANGKAP DI
KM MAKMUR REJEKI SANTOSA
GT 137

Disusun Oleh

Nama : Ahmad Haji


NIS : 1704012
Program Studi : Nautika Kapal Penangkap Ikan

SMK NEGERI 1 TUKAK SADAI


KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROV KEP BANGKA BELITUNG 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan dinilai oleh Tim Penilai
Dunia Usaha/Dunia Industri dan SMK Negeri 1 Tukak Sadai
Dinyatakan
DITERIMA / DITOLAK
Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2019/2020

Tukak Sadai,……… 2019


Pembimbing Sekolah Ketua Program Studi

Yundra Saftahadi Yusman

Disahkan oleh :
Kepala Sekolah

ZainiZein,S.Si
NIP.197508222005011008

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat allah swt karena berkat rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini
berdasarkan hasil praktik dan pengalaman penulis dalam menjalani kegiatan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) selama 3 (bulan) yang berlokasi di Juwana,
Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah dapat di ikuti sesuai dengan prosedur
yang ada.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
nasional (UN) Tahun 2019 / 2020, penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan
dari berbagai pihak maka laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu
pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan Terima kasih yang sebesar -
besarnya kepada :
1. Zaini Zein s.si selaku kepala sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri
1 Tukak Sadai
2. Bapak Sutiono,S.Pd.kim selaku wakil kurikulum ketua pelaksana
praktek kerja industri tahun pelajaran 2019/2020
3. Bapak Yundra Saptahadi S.St.Pi sebagai wakil kesiswaan dan humas
4. Bapak Yusman A.Md selaku koordinator jurusan dalam peraktek kerja
industri tahun pelajaran 2019/2020
5. Bapak Arif Mustaqim A.Md selaku Anggota koordinator jurusan dalam
pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin)
6. Kru dan awak kapal KM Makmur Rejeki Santosa yang selalu
memberikan motivasi dan telah memberikan pembelajaran selama kami
melaksanakan praktek kerja industry.
7. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberi dukungan material
dan spiritual selama ini.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini
masih memiliki kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan sehingga saran
laporan menjadi lebih baik,untuk kedepanya, insha Allah apa yang akan di teliti
oleh penulis yang terangkup dalam laporan ini berguna, setidaknya menjadi
sebuah pengalaman baru bagi penulis untuk mengembangkan berbasis
pengetahuan.
Tukak Sadai,13 juni2019
Penulis

Lampiran 4
DAFTAR ISI

 LEMBAR PENGESAHAN………………………………….2

 KATA PENGANTAR ……………………………………….3-4

 DAFTAR ISI ………………………………............................5-6

 BAB I PENDAHULUAN

 Latar Belakang .........................................................................7

 Tujuan .......................................................................................8

 Batasan Masalah……………………………………………...8

 BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

 Tahapan persiapan kapal…………………………………...9

 Perlengkapan handling..........................................................10

 Persiapan opetrasi secara higenis …………………………..10-12

 Peran awak kapal…………………………………………….12

 Peralatan penanganan ikan…………………………………12-13

 BAB III METEOLOGI

 Tempat pelaksaan prakerin………………………………….14

 Teknik pengambilaan data……………………………………14-15

 BAB lV PEMBAHASAN
 PROSEDUR PENANGAAN IKAN…………………………..16

 BAB V PENUTUP

 Kesimpulan ……………………………………………………..17

 Saran dan kritik…………………………………………………17


BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan bahan makanan yang mudah mengalami pembusukan
segingga upayaa pengolahan dan pengawetan hasil perikanan mutlak
diperlukan untuk menjaga kualitas ikan agar sampai ditangan konsumen
dalam keadaan baik dan layak dikonsumsi sebagai makanan.Selama ini
usaha memperendah suhu ikan dengan menerapkan teknik pendingina
hasil perikanan sudah terbukti berhasil dalam mengawetkan ikan (Putra
dan Eka, 2009).
Menurut Moeljanto (1982) dalam Suwandi et al.,(2008), usaha untuk
membuat ikan tetap selalu segar ataupun meningkatkan kesegarannya
adalah tidak mungkin, walau begitu kesegaran ikan masih bisa
dipertahankan. Melalui penanganan yang baik dan benar, penghambatan
proses pembusukan daging ikan sangat memungkinkan untuk dilakukan.
Hingga saat ini penanganan yang dianggap baik adalah dengan penerapan
rantai dingin, yaitu mengusahakan agar ikan tetap dingin (suhu
rendah).Penanganan ynag dianggap paling ekonomis dan efektif adalah
menggunakan es.
Penanganan ikan basah harus dimulai segera setelah ikan diangakat
dari air tempat hidupnya, dengan perlakuan suhu rata rendah dan
memperhatikan faktor kesehatan dan kebersihan. Ikan hasil tangkap segera
disemprot dengan air laut yang bersih sesaat tiba digladak, kemudian
dipisahkan dan dikelompokkkan menurut jenis serta ukurannya.Perlakuan
yang dikenekan harus dapat mencegah timbukanya kerusakan fisik (ikan
tidak boleh diiinjak atau ditumpuk terlalu tinggi).Ikan harus dilindungi
terhadap terik matahari.Untuk itu sebaiknya dipasang tenda atau atap yang
melindungi tempat kerja dan wadah atau palka pengumpulan (DKP, 2003).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan prakerin adalah:
1. Untuk mengetahui proses persiapan penanganan ikan diatas kapal.
2. Untuk mengetahui proses penanganan ikan diatas kapal.
3. Untuj mengetahui proses penyimpanan hasil tangkap pasca
penanganan.

1.3 Batasan Masalah


Adapun yang akan menjadi batasan masalah yang dibahas dalam laporan ini
adalah :
1. Proses persiapan sebelum penanganan ikan.
2. Proses penanganan ikan.
3. Peralatan penanganan ikan
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tahapan persiapan diatas kapal


-Persiapan Dek dan Peralatan Dalam hal mempersiapkan dek sebagai
suatu kegiatan awal sebelum para Anak Buah Kapal (ABK) menangani ikan-
ikan hasil tangkapan di atas dek/geladak kapal, ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yang meliputi :
-Persiapan personil ABK yang bertugas
lengkap mengenakan pakaian kerja standar, seperti :
*Baju kerja/wear pack ataupun mantel bila hujan
*Helm kerja
*Sepatu boot karet
*Sarung tangan (karet ataupun katun).

-Persiapan dek kerja


Persiapan dek yang dimaksudkan meliputi:
*Menyiram dek dengan menggunakan pompa air laut.
*Menyikat dek sampai bersih dari segala kotoran. Gunakan sabun hijau *untuk
membersihkan minyak atau kotoran yang sukar dihilangkan.
* Membersihkan serta menempatkan peralatan kerja seperti keranjang ikan,
ganco pendek, ganco panjang, pisau ikan, golok, sekop, dan lain-lain pada
tempat tersendiri yang mudah dijangkau bila diperlukan.

-Persiapan terhadap peralatan dan perlengkapan penanganan


Semua peralatan penanganan, penyaluran dan penyimpanan ikan yang
digunakan di atas kapal ikan harus didesain,dikonstruksi dan dibuat dari
material yang baik agar tidak mencemari ikan hasil tangkapan,
memudahkan, mempecepat dan meningkatkan efisiensi penanganan ikan
serta memudahkan dalam pencucian dan pembersihannya.
2.2Perlengkapan Handling ( Penanganan di Kapal )
*Gladak (lantai bongkar).
kayu tebal yang sudah dihaluskan dibentuk sedemikian rupa sehingga
adan kotoran mudah mengalir atau terbuang. Tapi bila kapalnya sudah maju atau
moderen gladaknya terbuat dari bahan stenlis sehingga penanganan lebih
Tempat untuk membongkar hasil tangkapan ikan terbuat dari papan mudah dan
hasil lebih maksimal.
*Pompa air bersih.
Untuk membersihkan/ mencuci ikan hasil tangkapan dengan
menyemprotkan air pada ikan, kotoran dan sisa-sisa darah.
*Ruang penyimpanan.
Pada lambung kapal, terbuat dari kayu yang sudah berisol untuk
mencegah bocoran air akan udara pada kapal kecil berupa ruang yang terbua
dari kayu.
*Tempat penyiapan bahan pengawet.
Untuk menyimpan es dan garam sebelum digunakan dalam pegawetan
Peralatan lain yang di butuhkan.
>Martil / Palu besar : menghancurkan es
>Ganco terbuat dari besi untuk mengambil dan mematikan ikan
>Lampu yang cukup besar untuk membantu pembongkaran menurunkan hasil
tangkapan terutama bila bongkar muat.

2.3Persyaratan operasi secara higenis.


Dalam persyaratan operasi secara higenis, dalam melaksanakannya maka
kapal :
-Kapal berikut semua fasilitas peralatan dan perlengkapannya berupa :
>Alat tangkap, dek, papan kurungan ikan dan perlengkapan lainnya.
>Palka, kerangka dan pembatasnya, dan lain-lain.
>Bak, tangki, tong, wadah, alat penanganan, pemotongan, pencucian, penyaluran
dan penyimpanan ikan yang berkontak dengan ikan selama penanganan di kapal
haruslah dicuci bersih, disikat, dibilas dan dikeringkan, baik sebelum hasil
tangkapan dinaikkan ke kapal, antara tiap tarikan jaring ikan,

Hal-hal lainnya yang juga berkaitan dengan kebersihan adalah :


>Palka dan kolam pembuang kotoran
>Suplai pangan untuk dapur atau ABK tidak boleh disimpan bersama dalam
wadah atau palka yang menyimpan ikan basah.
Sebelum jaring diangkat ke atas dek, segala peralatan yang nantinya
bersentuhan dengan ikan hendaknya dicuci bersih terlebih dahulu. Setelah ikan
sampai di dek, bersihkan segala kotoran yang ikut terjaring (yang besar-besar).
Kemudian, cuci ikannya dengan cara menyemprotkan air laut sampai segala
kotoran yang kecil seperti lumpur, rumput laut dan binatang-binatang yang tidak
dimanfaatkan, terpisah dari ikan.
Selanjutnya sortirlah ikan menurut jenis, besar dan harga di pasar. Misalnya ikan
kakap atau tenggiri, harus ditangani lebih dahulu. Sebaiknya sortiran ikan
tersebut diletakkan di wadah yang berlainan. Jangan sampai terjadi ikan kakap
dicampur dengan ikan tenggiri atau kembung.

Hal – Hal yang harus di perhatikan dalam penanganan ikan:


1.Jangan meletakkan ikan segar/baru di atas ikan yang lebih tua usia tangkapnya
dan sementara menanti giliran penyiangan, tanganilah dahulu ikan yang lebih
dahulu tertangkap.
2.Jangan menginjak ikan atau menyentuhnya dengan kaki karena ikan akan
rusak dan cepat membusuk.
3.Siangi dan simpanlah ikan kecil sebelum ikan yang besar, sebab ikan yang
berukuran kecil lebih cepat membusuk.
4.Sedapat mungkin siangilah ikan selagi hidup, dagingnya akan kelihatan lebih
putih (karena hatinya terus memompakan darah ke luar selama penyiangan
hidup-hidup).
5.Ikan besar yang telah disiangi, cucilah dengan tangan terutama pada bagian
perutnya (terutama bagi ikan-ikan besar, ikan tuna misalnya).
6.Ikan-ikan kecil dapat dicuci dalam keranjang terbuka atau dalam tangki
dengan air mengalir. Tiriskan ikan setelah pencucian tadi, tidak boleh tertinggal
air kotor di antara ikan.
7.Penyiangan dan pencucian menjadi lebih penting kalau ikan disimpan tanpa es.
8.Segera setelah dek/geladak bersih dari ikan, dek harus dicuci bersih, siap untuk
menantikan naiknya tangkapan berikut.
Salah satu syarat untuk mempertahankan mutu ikan adalah dengan
mengenyahkan sumber pembusukannya yang merupakan sumber alami
bakteri. Pada tubuh ikan, sumber alami bakteri terdapat pada:
>Lapisan lendir di permukaan kulit
>Insang
>Isi perut
2.4Peran Awak Kapal
Usaha penangkapan ikan adalah bagian terpenting dalam hidup
awak kapal. Dalam kegiatan usaha penangkapan ikan, perlu dipastikan
bahwa semua awak kapal telah memahami tujuan kegiatan usaha
penangkapan ikan dengan prinsip-prinsip produksi ikan hasiltangkapan
yang berkualitas, sehat serta aman bagi konsumen.
Peran awak kapal merupakan modal dasar keberhasilan untuk
mendapatkan produk ikan hasil tangkapan yang mempunyai nilai jual
yang baik dan mampu mencapai tujuan sebenarnya untukapa ikan
ditangkap. Keberhasilan penanganan ikan diatas kapal untuk menjaga
mutunya sangat ditentukan oleh :
>Kesadaran dan pengetahuan semua awak kapal untuk melaksanakan cara
penanganan ikan dengan es secara benar.
>Kelengkapan sarana penyimpanan diatas kapal yang memadai, seperti palka
atau peti wadah ikan yang berisolasi dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan
ukuran kapal.
>Kecukupan jumlah es yang dibawa saat berangkat menangkap ikan di laut
2.5Peralatan Penanganan Ikan
Kelengkapan minimal sarana handling ikan diatas kapal, minimal
yang harus ada diatas kapal adalah:
>Palkah berisolasi dengan kapasitas sesuai dengan target penangkapan dan
ukuran kapal biasanya 1/3 ? 2/3 kali dari bobot mati kapal penangkap yang dapat
ditutup rapat.
>Bak pendinginan (chilling) dan pencuci ikan ukuran 0,5 ? 2 m3, sebagai
tempatmencuci sekaligus chilling ikan setelah dilepas dari jaring, dimana bak ini
akan diisi air lautyang diberi es. Sebaiknya bak ini bertutup dan berisolasi agar
dapat menghemat pemakaian es. Perbandingan es curai dan air laut = 2 : 1.
>Keranjang plastik dari bahan HDPE yang cukup kuat dengan kapasitas
maksimum 25-30 kg ikan agar cukup ringan sehingga mudah ditangani secara
manual.
>Film PE (poli-etilen) untuk membungkus ikan jika diperlukan agar ikan tidak
langsung bersentuhan dengan es.
>Pompa air laut yang dilengkapi dengan kran-kran, selang dan spuyer,
penyemprot yang dapat menghasilkan tekanan cukup (1 kg/cm2) untuk mencuci
dek kapal dan peralatan handling lainnya sebelum dan sesudah melakukan
operasi penanganan ikan.
>Terpal, untuk membuat pelindung dari panas matahari bagi area dek kapal
dimana kegiatanpenanganan ikan dilakukan.
>Katrol-derek untuk memindahkan keranjang berisi ikan, terutama apabila
digunakankeranjang dengan kapasitas diatas 100 kg.
>Pisau yang tajam dari berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan fungsinya
sebagaipenyayat, pemotong dsb. Pisau ini dipersiapkan untuk menyiang.
BAB lll
METODOLOGI
3.1 Tempat Pelaksaan Prakerin

Pelaksanan Prakerin dilakukan di:

A.Tempat :JUWANA,PATI,JAWA TENGAH

B.Hari/Tanggal :RABU 7 AGUSTUS 2019

C.Lokasi Penangkapan :LAUT KALIMANTAN

D.Waktu :3Bulan 3hari

3.3 Teknik Pengambilan Data

3.3.1.Data Teknis Alat Tangkap

A.Alat Tangkap :Purse siene

B.Diimensi Alat Tangkap :Persegi Panjang

C.Panjang Alat Tangkap :300 M

D.Tinggi/Lebar :60 M

E.Ukuran Mata Jaring :1 inchi

3.3.2Data Oseanografi

A.Alat Tangkap Ikan :Jaring Purse Siene

B.Suhu Permukaan Laut :31cc\

C.Arah Arus :Horizontal

D.Kecepatan Arus :1,25 m/d

E.Kedalaman Perairan :70

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Penanganan Ikan

1.Ikan diangkat dari jarring keatas kapal,lagsung ditempatkan


dilambung kapal,

2.Kemudian ikan disortir/dipilih sesuai dengan jenis ikan tersbut

3.Setelah dipilih sesuai dengan jenis ikannya

4.Ikan dicuci dengan bersih

5,Kemudian ikan diisi kedalam palkah es untuk didinginkan

6.Setelah ikan dingin/mateng kemudian ikan ditempat dilobang tempat


penyimpanan ikan yang akan dibongkar di ppi

7.Setelah datang kePPI ikan dikeluarkan dari lobang dan dibungkus


dengan plastic dan diisi kemobil untuk dikirim

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktik yang penulis laksanakan di


pelabuhan perikanan Pati, Juwana, Jawa Tengah dengan menggunakan alat
tangkap purse seine selama kurang lebih 3 bulan.

· Mengerti dan memahami cara penanganan ikan yg baik dan benar

· Sebagai bakal untuk terjun dalam dunia kerja

· Meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan dalam dunia kerja


· Mengerti aplikasi dari praktik kerja industry

· Dapat mengembangkan keterampilan yang di dapat di sekolah.

5.2 Saran

5.2.1 UNTUK PIHAK SEKOLAH

· Pihak sekolah di harapkan lebih meningkatkan koordinasi yang baik


dengan pihak perusahaan siswa prakerin.

· Pada mata pelajaran kejuruan yang di harapkan lebih banyak kegiatan


praktik dari pada teori agar siswa tidak kaku dalam pelaksanaan prakerin.

5.2.2 UNTUK PIHAK INDUSTRI

· Diharapkan perusahaan mempertahankan kesejahteraan pekerja siswa


prakerin.

· Apabila sekolah ingin mencapai tujuan yang maksimal, hendaknya


para pembimbing meningkatkan pengawasan terhadap siswa di lapangan kerja.

· Penambahan lokasi PRAKERIN dan jenis alat tangkap di lokasi


praktik.

· Sarana dan prasarana yang yang sudah ada di sekolah agar


penngunaannya lebih ditingkatkan dalam kegiatan belajar mengajar kepada para
siswa sehingga dapat menunjang pada palaksanaan PRAKERIN.

Anda mungkin juga menyukai