Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

RINGKASAN MATERI TOKSIKOLOGI INDUSTRI DAN


HIGIENE INDUSTRI

NAMA : MERCI TADJO TALLO

NIM : 1907010100

JURUSAN/KELAS : IKM/B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
TOKSIKOLOGI INDUSTRI

1. Pengertian
Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengaruh merugikan dari suatu
zat bahan kimia (ilmu tentang racun),jadi Toksikologi industri membahas tentang
berbagai bahan beracun yang digunakan diolah atau dihasilkan oleh industri.
2. Pengenalan Bahaya Bahan Kimia
Dalam pengenalan bahaya bahan kimia ada beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu:
 Survai pendahuluan yaitu untuk mengenal bahan kimia yang terdapat di industri dan
merencanakan program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnya.
 Mengenal proses produksi dengan mempelajari alur proses mulai dari tahap awal
sampai akhir.
 Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Bahan Kimia.
3. Klasifikasi Toksisitas
Menurut sifat fisiknya klasifikasi toksisitas dibagi menjadi:
Gas.
Uap.
Debu.
Kabut.
Fume.
Asap.
Awan.
4. Penilaian Toksisitas.
Dalam penerapan toksikologi industri diperlukan standar barkaitan dengan Higiene
Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja seperti BPK atau NAB. Ada 3 kategori
NAB,
 NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWA (Thershold Limit Value – Time
Weighted Average).
 NAB batas pemajanan singkat atau PSD (Pemajan Singkat yang Diperkenankan).
 NAB tertinggi.
5. Pengaruh Bahan Kimia pada manusia.
Toksisitas suatu zat atau respon suatu tubuh timbul tergantung pada kuantitas zat tersebut
yang terkumpul pada organ tubuh. Selanjutnya konsentrasi dalam organ tubuh tergantung
pada lama pemajanan sehingga dapat diketahui pula adanya hubungan sebab akibat antara
dosis dan respon tubuh. Cara masuk bahan beracun ke dalam tubuh sangat besar
pengaruhnya terhadap kemungkinan keracunan. Di dalam tubuh, melalui proses
enzimatik terjadi perubahan bentuk secara biokimia (biotransformasi) yang terjadi dalam
hati. Proses demikian dapat terjadi pada ginjal, paru dan kulit. Pengeluaran atau ekskresi
proses tersebut dilakukannya melalui air seni (urin) dan feses, sebagian melalui udara
pernafasan dan keringat. Berikut berbagai bahan kimia yang berpengaruh pada kesehatan:
Asphyxian, Asphyxian ialah zat kimia yang menyebabkan asfiksia
(kekurangan oksigen).
Iritan, Zat iritan akan mengakibatkan iritasi atau rangsangan atau
menimbulkan inflamasi/peradangan pada mata, kulit, saluran nafas atau
saluran cerna.
6. Prinsip Pencegahan atau Pengendalian Bahaya Kimia
Mengingat bahaya bahan kimia di tempat kerja diperlukan pencegahan dan
pengendaliam yang prinsip penerapannya sesuai Higiene Perusahaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja berupa “Hierarchi of Control” yakni : Eliminasi, Substitusi,
Pengendalian teknis, Pengendalian administrative dan Alat Pelindung Diri.

HIGIENE INDUSTRI
1. Pengertian dan penerapan higiene industri
Higiene industri merupakan suatu ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana melakukan
antisipasi,rekognisi,evaluasi dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang
muncul ditempat kerja yang dapat menyebabkan pekerja sakit,mengalami gangguan
kesehatan dan rasa ketidaknyamanan baik antara pekerja maupun pemduduk dalam suatu
komunitas. Dalam higiene industri, ada 3 aspek utama dalam penerapan higiene industri
yaitu pengenalan, penilaian dan pengendalian lingkungan kerja.
2. Pengujian lingkungan kerja
Tujuan pengujian lingkungan kerja adalah :
 Menentukan sampai sejauh mana pekerja terpajan oleh berbagai faktor lingkungan
kerja
 Menentukan efektivitas alat pengendali di perusahaan
 Meneliti di tempat kerja sehubung dengan keluhan atau gangguan kesehatan pada
pekerja
 Riset untuk program pengembangan ilmu
 Membangaun upaya peningkatan derajat kesehatan pekerja dan produktivitas kerja.

3. Teknologi Pengendalian
Teknologi pengendalian dapat dilakukan dalam bentuk:
J Substitusi
J Isolasi
J Cara basah
J Tata rumah tangga baik
J Ventilasi umum
J Perubahan proses
J Proteksi perorangan.

4. Program Higiene Industri


Pengembangan program penerapan Higiene Perusahaan dapat dilakukan melalui :
1. Program pengenalan, pengujian dan pengendalian potensi bahaya ditempat kerja
2. Program pemantauan lingkungan kerja
3. Program pelatihan dan informasi lingkungan kerja
4. Program penyusunan standar/NAB
5. Program perekayasaan alat deteksi
6. Program riset berkaitan dengan kesehatan/kedokteran
7. Program pembuatan label, tanda peringatan
8. Program koordinasi dan kerjasama dengan unit/bagian lain di perusahaan dan
instansi/potensi lain yang terkait.

5. Wewenang Dan Tanggung Jawab


Berbagai segi Higiene Perusahaan yang menyangkut Higiene tempat kerja, kesehatan dan
keselamat kerja, merupakan wewenang dan tanggung jawab instansi ketenagakerjaan,
sedangkan aspek yang berkaitan dengan higiene, kesehatan dan keselamatan masyarakat
umum, merupakan wewenang dan tanggungjawab instansi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai