Retak Dinding Akibat Struktur Yang Tidak Tepat
Retak Dinding Akibat Struktur Yang Tidak Tepat
Putri Alivia
1814310006
Program Studi Teknik Arsitektur
BAB 1
1. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui rumah adalah tempat manusia untuk bertempat tinggal, dimana setiap
manusia menginginkan rumah idamannya masing-masing, namun terkadang banyaknya masalah dari
berbagai segi pada saat pembuatan rumah atau sesudah rumah tersebut selesai sehingga perlu
adanya perbaikan dalam mengatasi masalah tersebut seperti dinding, dinding merupakan hal
terpenting dalam membangunan rumah. Dinding mempunyai beberapa peran penting, seperti
menahan beban, sebagai penutup dan pembatas ruangan, dan yang terpenting sebagai
perlindungan utama dari sengatan matahari dan hujan.
Salah satu contoh kerusakan atau masalah yang terjadi saat rumah sudah selesai adalah
keretakan dinding. Masih kurangnya kesadaran akan bahayanya apabila ada gejala dinding yang
retak selain tidak nyaman dilihat juga sangat berbahaya bagi pengguna bangunan karena keretakan
pada dinding dapat mengakibatkan bangunan tersebut roboh dan memakan korban jiwa, namun
apabila dinding rumah dibuat dan dirawat secara baik maka rumah akan terlihat lebih bagus dan
indah. Selain itu juga dapat membuat rasa aman bagi para pengguna bangunan serta menjauhkan
bangunan tersebut dari keruntuhan.
Oleh karena itu saya disini akan membahas tentang apa penyebab dari keretakan dinding
tersebut. Mulai dari keretakan dinding yang ringan sampai keretakan dinding yang berat hingga
menyebabkan kerusakan atau robohnya suatu bangunan. Selain akan membahas tentang penyebab
keretakan dinding, saya juga akan membahas bagaimana cara untuk meminimalisir retak pada
dinding dan juga bagaimana cara mengatasi dinding yang retak tersebut agar para pengguna
bangunan tersebut merasa nyaman dan aman dalam memakai gedung tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apa penyebab dinding yang retak?
2. PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
Kerusakan pada bangunan struktur sering kali disebabkan oleh kesalahan manusian, hal ini
karena manusia atau pekerja ini sebagian besar kualitasnya masih jauh dibawah rata-rata
dibandingkan dengan perkembangan teknologi bahan itu sendiri. Selain manusia, kebutuhan akan
dana atau uang sangat memegang peranan penting dalam memenuhi akan kualitas bangunan yang
bermutu karena dengan dana yang minim tentu akan memilih material yang kualitas minim pula
atau kualitas rendah. Tentu dengan kualitas rendah maka umur bangunan itu sendiri ikut rendah.
Penyebab-penyebab yang terjadi dikarenakan banyak faktor, kerusakan dinding apabila dibiarkan
dampaknya akan berbahaya nantinya, oleh karena itu adanya cara untuk mengatasi masalah-
masalah dinding yang retak ini.
Penyebab dinding rumah retak ada dua macam yakni dinding retak struktur dan dinding
retak rambut:
Retakan lebar
Ukuran retakan >1 mm
Terjadi akibat pergerakan tanah dibawah pondasi
Bila retakan > 2mm, harus dilakukan perbaikan dengan merenovasi konstruksi fisik
bangunan rumah
Retakan bercabang-cabang
Ukuran retakan < 1mm
Terjadi akibat pekerjaan acian yang tidak sempurna, misalnya aplikasi saat dinding
dalam kondisi panas sehingga ikatan acian belum sempat menyatu dengan plesteran
sudah kering terlebih dahulu
Acian semen yang tipis dan belum kering kemudian dilapisi lagi dengan acian
Cat yang digunakan tidak memiliki elastisitas yang baik
2.2 Pembahasan
1. Beton, plesteran dan acian yang dibuat terlalu banyak air sehingga pada saat pengeringan
akan terjadi proses penyusutan
2. Dalam jangka waktu lama batu bata mengalami pemuaian
3. Retak akibat muai susut seperti ini sering terjadi pada sambungan-sambungan yang lemah
seperti sudut-sudut pada jendela
1. Pondasi bangunan rumah tidak stabil, seperti satu bagian menurun akibat dari bagian lain yang
kondisinya tidak baik
3. Retak akibat balok struktur yang melengkung ditandai oleh retak horizontal sepanjang pasangan
bata ringan diantara bentang balok
4. Pergerakan dinding dapat juga terjadi oleh akar pohon yang mengangkat pondasi bangunan
rumah tersebut atau terjadi penurunan pada tanah yang bersebelahan dengan bangunan tersebut
2.2.1.4 Plaster dinding retak
6. Aplikasi pada cuaca panas yang sangat terik dan tiupan angin kencang
Plesteran menutupi dua bidang yang berbeda, seperti misalnya pasangan bata dan permukaan
beton.
2. Pada tempat yang dibuat dilatasi tersebut diisikan besi strip, fiber glass atau rubber sealent untuk
memperkuat plester
3. Daya rekat spesi pasangan bata pada sudut-sudut pertemuan dinding harus kuat karena pada
tempat-tempat seperti ini rawan terjadi retak
1. Sebaiknya conduit dibuat paling tidak satu hari sebelum dinding diplester dan chapping dilakukan
pada permukaan bata
2. Pastikan pekerjaan conduit telah selesai sebelum memulai plesteran dinding bangunan rumah
pada kedua sisinya
2.2.1.7 Sebab dinding rumah retak karena ketebalan plesteran
Perbedaan ketebalan plesteran akan menyebabkan penyusutan dan pengeringan yang berbeda dan
akibatnya akan terjadi retak pada plesteran yang paling tipis terutama pada sudut
3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Seperti yang kita ketahui, dinding merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah
rumah. Keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari berperan penting, seperti menahan beban,
penutup atau pembatas ruangan, dan yang paling utama sebagai pelindung terdepan bagi pengguna
rumah dari sengatan panas matahari dan hujan.
Kerusakan pada bangunan struktur, sering kali disebabkan oleh kesalahan manusia. Hal ini
karena manusia atau pekerja ini sebagian besar kualitasnya masih jauh dibawah rata-rata
dibandingkan dengan perkembangan teknologi bahan itu sendiri. Selain manusia, kebutuhan akan
dana atau uang sangat memegang peranan penting dalam memenuhi akan kualitas bangunan yang
bermutu karena dengan dana yang minim tentu akan memilih material yang kualitas minim pula
atau kualitas rendah. Tentu dengan kualitas rendah maka umur bangunan itu sendiri ikut rendah
3.2 Saran
Perawatan dan perbaikan itu penting tapi kita bisa mencegah kerusakan suatu bangunan seperti
keretakan pada dinding ini yaitu dengan memaksimalkan pembangunan agar tidak adanya keretakan
tersebut , dan untuk para pengguna bangunan hendaknya memperhatikan keadaan gedung, dirawat
dan diperbaiki demi kenyamanan pengguna sendiri, jangan sampai diabaikan kerusakan rumah
sekecil apapun karena dampaknya akan sangat berbahaya