Booklet
Booklet
Booklet
Ibu hamil adalah anita yang membawa sel telur yang telah dibuahi di dalam tubuhnya,
masa kehamilan rata-rata terhitung mulai hari pertama dari menstruasi terakhir. Masa
kehamilan terbagi dalam tiga bagian yang sama atau trimester, masing – masing 13 minggu /
3 bulan kalender.
Trimester
1. Ibu hamil merasa lesuh, mual, dan kadang – kedang mengalami muntah –
muntah.
2. Pembesaran perut mulai terlihat dan gerakan janin telah dapat dirasakan oleh
ibu, bahkan detak jantung janin dapat didengar dengan menggunakan
stetoskop.
Lesuh, mual, dan muntah – muntah mulai hilang.
3. Pembesaran perut, pergerakan janin, dan detak jantung menajadi lebih jelas
Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan gigi, karena
terjadi perubahan fisiologis dan hormonal dimana terjadi fluktuasi dari hormon estrogen dan
progesteron yang mungkin berpengaruh terhadap cairan servikular, serum, saliva, dan
jaringan gingiva, serta adanya perubahan pola makan, kurangnya kebersihan mulut, mual dan
muntah dapat menyebabkan primylolysis atau erosi pada gigi.
1. Selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergizi. Bila ibu hamil
mengalami gangguan pada mulut dan gigi maka kebutuhan pemenuhan makanan tersebut
akan terganggu. Terutama bila ibu hamil mengalami karies atau gigi keropos dan berlubang
ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik, akibatnya gizi janin kurang dan bayi
mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
2. Ibu hamil mengalami perubahan hormon baik itu progesteron maupun estrogen. Dampak
dari perubahan hormon kehamilan itu dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi, contoh
ibu hamil trimester pertama (14-20 minggu) sering muntah dan kelebihan air liur, rasanya
ingin meludah terus menerus. Bila tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka kuman dan
bakteri penyakit mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan jamur atau sariawan pada rongga
mulut.
3. Peningkatan risiko terjadinya pembengkakan gusi maupun perdarahan pada gusi. Hal ini
karena terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat peningkatan hormon. kadang timbul
benjolan-benjolan berwarna bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mudah berdarah
4. Terganggu kenyamanan dan kurang istirahat akibat sering sakit gigi dan ngilu. Pada saat
hamil kondisi gigi yang mengalami caries akan bertambah parah akibat penyerapan kalsium
dari tubuh ibu hamil yang dibutuhkan bayi untuk proses pertumbuhan.
5. Ibu hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan merangsang keluarnya
hormon prostaglandin. Hormon bersifat merangsang timbulnya kontraksi pada rahim. Bila
terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran prematur bahkan keguguran dapat terjadi.
6. Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan. Menurut hasil
penelitian yang dimuat Journal Of Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case
Western Reserve University tahun 2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat
menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti ini
terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh
janin dan mengakibatkan keguguran. Sementara itu North Carolina menemukan fakta bahwa
Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke
seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan
menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil. (kutipan, Intisari 2010).
Tanda – tanda :
Penyebab :
Tanda – tanda :
Gusi berwarna merah keunguan atau kebiruan, dengan tepi berwarna
merah
Lebih sering terjadi pada rahang atas
Gusi mengalami pembengkakan, berbentuk kubah, membesar dan
menutup mahkota gigi
Mudah berdarah
Jarang terasa sakit
Penyebab pasti tidak diketahui, meskipun faktor utamanya adalah
kebersihan mulut yang buruk. Selain itu faktor penyebab lainnya adala :
Trauma
Hormon
Virus, dan
Pembuluh darah yang pecah
Ibu hamil yang memiliki granuloma kehamilan biasanya juga menderita
gingivitis kehamilan yang luas. Granuloma kehamilan akan menghilang setelah
bayi lahir.
3. Lubang Gigi