Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

COVID 19

DOSEN PEMBIMBING
M.REZKI AULIA, S.PD.

DISUSUN OLEH :
ARBASIAH
RUSMIAH
YULIA SAFITRI
HIKMAH ERNI NIRMALA SARI

KELAS NON REGULER KANDANGAN


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD
AL BANJARI
FAKULTAS TEKNIK INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,karena


dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah”COVID 19“ ini.

Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami


M.Rezki Aulia ,s.pd. yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak kekurangan,oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun .

Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi


pembaca dan teman-teman.

Kandangan, 31 MARET 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Penyebab Virus Corona ............................................... 4


B. Seseorang dapat Tertular Corona dengan berbagai
cara ................................................................................. 7
C. Langkah yang dilakukan untuk meredakan gejala
dan mencegah penyebaran virus ................................. 9
D. Upaya pencegahan virus corona sesuai aqidah ahli
sunnah waljamaah ........................................................ 10
E. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi
virus corona................................................................... 14
F. Langkah yang dilakukan agar virus corona tidak
menular ke orang lain ................................................... 16
BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................. 17
B. SARAN ........................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 18


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona,


virus corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili
Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan
mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, koronavirus menyebabkan
infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek,
meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-
19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup
beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan
penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi
menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk
mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas


tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom
koronavirus berkisar antara 27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara
virus RNA yang diketahui.Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin
corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel
virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada
mahkota atau korona matahari.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut,
sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di


kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa
negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem


pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan
penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan
berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan


seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)


 Batuk
 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari


sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penyebab virus corona pada manusia?

2. Bagaimana upaya pencegahan virus corona sesuai aqidah ahli


sunnah wal jamaah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus,


yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada
sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke


manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular
dari manusia ke manusia.

PASIEN virus corona (COVID-19) di Indonesia mencapai 227,


naik 55 dari sebelumnya hanya 172 orang. Lalu bagaimana sebaiknya
seorang Muslim menyikapi ini?

Ustadz Setyadi Rahman dalam khutbahnya mengatakan pandemi


virus corona mesti dianggap sebagai ujian dari Allah SWT. Hal ini
sejalan dengan FirmanNya:
)35 :‫ (األنبياء‬. َ‫ َواِلَ ْينَا تُرْ َجعُوْ ن‬،ً‫ َونَ ْبلُو ُك ْم بِال َّش ِّر َو ْال َخي ِْر فِ ْتنَة‬،‫ت‬
ِ ْ‫س َذائِقَةُ ْال َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan


menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian/cobaan
(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’ [21]: 35).

Saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penyakit virus Corona 
tersebut. Namun, dengan pola hidup sehat, insyaaAllah, termasuk
menjadi sebab yang efektif untuk  mencegah terjangkitnya penyakit
tersebut.

Oleh karena itu, Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) "Kiswah"


sebagai wadah praktisi kesehatan salafiyyin di Indonesia, dengan
bimbingan asatidzah hafizhahumullah menghimbau:

1.Senantiasa menjaga dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah


Subhanahu wata’ala.

2.Senantiasa berdoa kepada Allah agar  diberikan lingkungan/negeri


yang aman dari segala hal, termasuk penyakit-penyakit berbahaya.
Memohon kepada Allah penjagaan kesehatan dan kesembuhan dari
berbagai penyakit yang menimpa.
Ingatlah...!
Penularan penyakit hanya terjadi dengan izin Allah Ta'ala, dan hanya
Allah Ta’ala satu-satu-Nya yang bisa memberikan kesehatan kepada kita
serta hanya Dia yang bisa menyembuhkan apabila kita sakit. Hanya
kepada-Nya kita memohon dan bertawakkal.

3.Bersikap tenang dan tidak panik.

4.Selalu waspada terutama jika ada keluhan.

5.Tidak menyebarkan berita-berita selain dari institusi resmi atau yang


tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

6.Menerapkan pola hidup sehat dengan :

a. Selalu menjaga kebersihan diri.

b. Menutup mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu atau lengan baju.

c.Menggunakan masker saat batuk pilek.

d. Rajin melakukan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun


minimal 20 detik.

e. Istirahat yang cukup.

f. Mengonsumsi makanan bergizi.


7.Menghindari kontak dengan orang yang terkena penyakit infeksi
saluran pernafasan.

8.Menghindari menyentuh hewan-hewan liar.

9.Tidak bepergian ke daerah terjangkit.

B. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara,


yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk


penderita COVID-19.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita
COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya
bersentuhan atau berjabat tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan


lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu
hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya
lemah.

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter


akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya
apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus
infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan


pemeriksaan lanjutan berikut:

 Uji sampel darah


 Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
 Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan


beberapa komplikasi serius berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian
C. Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati,
tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter
untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:

1. Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan


karatina di rumah sakit yang ditunjuk.
2. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan
sesuai kondisi penderita
3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih
untuk menjaga kadar cairan tubuh.
D. UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA SESUAI
AKIDAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH

Sikap terbaik menghadapi ujian berupa serangan virus korona itu


yakni:

Pertama,berikhtiar menghindarinya dengan memperhatikan hukum


kausalitas Sunnatullah. Misalnya,kita harus mencuci tangan ketika akan
makan atau minum atau baru datang dari bepergian.

Kedua, kita bertawakkal sepenuhnya kepada Allah setelah


berikhtiar. Bahkan kita yakin sepenuhnya atas usaha sungguh-sungguh
pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19. Hal ini
sebagaimana firman Allah SWT:

“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka


bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-
orang yang bertawakkal. Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada
seorangpun yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan
kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang bisa menolongmu
setelah itu? Karena itu, hendaklah hanya kepada Allah saja orang-orang
mukmin bertawakkal.” (Qs Ali Imran: 59-60).

Ketiga, jangan melupakan Allah SWT sebagai pencipta virus


Corona. Kita mohon pertolonganNya. Sebab, pandemi Covid-19 akan
musnah dengan cepat jika Allah menghendakinya. Karena itu, mari kita
berdoa kepada-Nya disertai kesabaran dan istiqamah mengerjakan
sholat, serta diiringi keyakinan akan dikabulkan Allah SWT.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,


maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.” (Qs. Al Baqarah: 186).

Dalam hadits disebutkan, “Tidak ada sesuatu yang lebih besar


pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah, Ahmad).

Kemudian apabila suatu daerah terkena wabah, tempat itu diisolasi.


Orang yang berada di luar tidak boleh masuk dan yang berada di dalam
tidak boleh keluar darinya. Inilah solusi Islam sejak kedatangannya 1441
tahun yang lalu.

Islam juga memberi solusi pencegahan sebelum terjadinya


penyakit yang dikhawatirkan, yaitu dengan berbagai upaya yang
mungkin dilakukan dan tidak bertentangan dengan syariat.

Di antaranya adalah dengan memberikan vaksin—apabila telah ada


vaksin yang menangkalnya; mengonsumsi ramuan yang menguatkan
antibodi pada tubuh kita; dan melakukan usaha-usaha perlindungan yang
nyata, seperti memakai masker, memakai kaos tangan dan menjaga
sterilisasi keduanya, mencuci tangan dengan sabun setelah memegang
sesuatu yang dikhawatirkan bisa menjadi media penularan, menjaga
jarak komunikasi dengan pihak lain, dan sebagainya.

Di antara contoh konkretnya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi


wa sallam mengajari kita untuk memakan kurma Madinah agar terhindar
dari serangan sihir.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan,
“Tidak mengapa memakai obat apabila dikhawatirkan terkena
suatu wabah penyakit atau sebab-sebab lain yang dikhawatirkan bisa
menimbulkan penyakit. Tidak mengapa menggunakan obat untuk
mencegah penyakit yang dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi
yang sahih.

ُ َ‫ت ِم ْن تَ ْم ِر ْال َم ِدينَ ِة لَ ْم ي‬


‫ض َّرهُ ِسحْ ٌر َواَل ُس ٌّم‬ َ ‫َم ْن ت‬
ٍ ‫َصب ََّح بِ َسب ِْع تَ َم َرا‬

“Barang siapa pada waktu pagi memakan tujuh butir kurma


Madinah, dia tidak akan diserang oleh sihir dan racun.”

Ini termasuk dalam tindakan preventif, mencegah penyakit


sebelum terjadinya. Demikian pula apabila dikhawatirkan terjadi suatu
penyakit lalu dilakukan vaksinasi untuk mencegah terjadinya wabah di
suatu negeri atau di tempat mana saja, hal ini tidak mengapa. Ini
termasuk dalam tindakan pencegahan.”

Islam  juga mengajarkan optimisme bahwa akan ada obat bagi


penyakit tersebut. Sebab, seorang muslim berkeyakinan bahwa tidaklah
Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Dia akan menurunkan obatnya
pula.

Kalaupun belum diketahui ada vaksin atau obat penawarnya, tidak


berarti bahwa penyakit itu tidak ada obatnya. Tentu saja berbeda antara
‘belum ditemukan’ dan ‘tidak ada’.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ُ‫إِ َّن هَّللا َ َع َّز َو َج َّل لَ ْم يُ ْن ِزلْ دَا ًء إِالَّ أَ ْنزَ َل لَهُ ِشفَا ًء َعلِ َمهُ َم ْن َعلِ َمهُ َو َج ِهلَهُ َم ْن َج ِهلَه‬

“Sesungguhnya tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali


Dia menurunkan obatnya pula. Ada orang yang mengetahuinya dan ada
pula yang tidak mengetahuinya.” (Sahih, HR. Ahmad, dinilai sahih oleh
Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah no. 451)
Islam memberikan harapan bagi yang terkena wabah bahwa hal itu
akan menjadi penebus dosa dan akan mengangkat derajatnya. Maka dari
itu, seorang muslim yang hidup di daerah wabah tidak perlu panik dan
takut secara berlebihan.
Dia harus bersabar menghadapi segala ujian. Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

‫ون‬ُ ‫ْس ِم ْن َع ْب— ٍد يَقَ— ُع الطَّا ُع‬ َ ‫ فَلَي‬، َ‫—ؤ ِمنِين‬ ْ —‫ فَ َج َعلَهُ هَّللا ُ َرحْ َم— ةً لِ ْل ُم‬،‫أَنَّهُ َكانَ َع َذابًا يَ ْب َعثُهُ هَّللا ُ َعلَى َم ْن يَ َشا ُء‬
‫ إِالَّ َكانَ لَهُ ِم ْث ُل أَجْ ِر ال َّش ِهي ِد‬،ُ‫َب هَّللا ُ لَه‬
َ ‫صيبَهُ إِالَّ َما َكت‬ ِ ُ‫ يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ لَ ْن ي‬،‫صابِرًا‬َ ‫ث فِى بَلَ ِد ِه‬ ُ ‫فَيَ ْم ُك‬

“Tha’un merupakan suatu azab yang Allah turunkan kepada siapa


yang Allah kehendaki, lalu Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi
kaum mukminin. Maka dari itu, tidaklah seorang hamba yang terkena
tha’un lantas dia tetap bersabar di daerah tersebut dan yakin bahwa dia
hanya akan tertimpa sesuatu yang telah Allah takdirkan untuknya,
kecuali diia akan mendapat pahala seperti (pahala) orang yang syahid.”
(Sahih, HR. al-Bukhari)

E. Kemudian cara pencegahan yang terbaik adalah dengan


menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda
terinfeksi virus ini, yaitu:

1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung


(social distancing).
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer
yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di
luar rumah atau di tempat umum.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci
tangan.
5. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi
kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
6. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin,
kemudian buang tisu ke tempat sampah.
8. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk,
atau pilek.
9. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan.
F. Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk
kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak
menular ke orang lain, yaitu:

1. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


2. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala
gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria
PDP (pasien dalam pengawasan).
3. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
4. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi,
serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat
umum atau sedang bersama orang lain.
8. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penularan penyakit hanya terjadi dengan izin Allah Ta’ala,dan


hanya Allah Ta’ala satu-satunya yang bisa memberikan kesehatan
kepada kita serta hanya dia yang bisa menyembuhkan apabila kita
sakit.Hanya kepada-Nya kita memohon dan bertawakal.

B. Saran

Saran saya, harus menjaga kebersihan mencuci tangan sebelum


dan sesudah ber aktifitas seperti makan dan kegiatan lainnya, jangan
menyentuh bagian wajah seperti meyentuh mulut,hidung,mata, dan
jangan berada dalam keramaian karena virus corona adalah penyakit
yang menular. Taati peraturan pemerintah jaga jarak dan usahakan
jangan salaman jika sudah beraktifitas diluar.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-
menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html

https://muslim.okezone.com/read/2020/03/19/330/2185822/begini-cara-
terbaik-menyikapi-virus-corona-menurut-pandangan-islam

https://www.atsar.id/2020/02/bahas-tuntas-virus-corona-menurut-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai