Anda di halaman 1dari 4

Nama : LILIN NURITA

NIM : 18041344050
Kelas :2018 IPS B
UTS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
1. Analisislah bagaimana cara membangun kurikulum berbasis multikutur di sekolah
setingkat SMP pada masyarakat Jawa Timur?
Pengembangan kurikulum berbasis keragaman ini perlu dikelola dengan baik berdasarkan
kearifan budaya di Jawa Timur sendiri yang sangat beragam dan berdasarkan pada
kemauan untuk hidup berdampingan secara damai. Hal tersebut dikarenakan Pendidikan
di Indonesia yang masih sangat bersifat sentralistis dan mengabaikan keragaman bangsa.
Oleh karenanya perlu adanya pelembagaan filsafat pluralisme budaya dalam sistem
pendidikan yang dilandasi prinsip kesamaan, saling menghormati, penerimaan dan
pemahaman, serta komitmen moral demi keadilan sosial. Penerapannya dalam
Pendidikan yaitu kurikulum perlu direformasi sehingga benar-benar mampu
mencerminkan toleransi atas pluralitas budaya. Pengembangan Pendidikan multikultural
ini dilakukan dengan cara memasukan bahan ajar yang berisi ide dari berbagai kelompok
budaya yang ada di Jawa Timur ke dalam kurikulum sekolah setingkat SMP di Jawa
Timur. Disini guru sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan dalam
mewujudkan kurikulum berbasis multikultural. Materi yang disampaikan, cara mengajar
dan kepribadian guru perlu dengan melihat beragam latar belakang agama, etnik, bahasa
dan budaya peserta didik. Selain dari materi dan bahan ajar, metode penyampaian materi
juga sangat penting dalam membangun kurikulum berbasis keragaman. Melalui metode
diskusi, pendidik dan peserta didik dapat saling memberikan masukan ,memperoleh
informasi dan saling bertukar informasi mengenai beraneka ragam latar belakang dari
berbagai perbedaan agama,budaya dan etnik yang dimiliki oleh tiap peserta didik.
Melalui kegiatan observasi maupun studi kasus peserta didik akan terlibat aktif dalam
memahami realita kehidupan multikultural masyarakat yang nantinya akan semakin
memantapkan pemahaman peserta didik akan pentingnya toleransi. Yang perlu
diperhatikan adalah pengembangan kurikulum berbasis multikultural di sekolah SMP ini
harus berlandaskan pada semboyan Bhineka Tunggal Ika yang mengakomodadi secara
normatif,demokratis dan proporsional perbedaan dalam persatuan.

2. Analisislah bagaimana cara mengidentifikasi keragamanan linguistik (cultural


transmission) dalam perspektif pendidikan multikultur? Perkuatlah argumentasi
saudara dengan mendeskripsikan fenomena empirisnya di masyarakat!
Dalam konteks Pendidikan multikultural, keragaman linguistic atau Bahasa penting untuk
dipahami. Dalam budaya yang beragam Bahasa merupakan hal yang harus diperhatikan
didalam Pendidikan multikultural karena Bahasa menjadi penanda dalam melintasi batas
diantara keragaman budaya yang berbeda-beda. Cara mengidentifikasi keragaman budaya
dalam perspektif Pendidikan multikultural yaitu dengan menyadari konsep ragam bahasa
yang di miliki peserta didik, bahwasanya Bahasa itu sangat beragam misal dalam suatu
suku jawa meskipun merupakan kesatuan suku, tapi didalamnya terdapat beragam logat
bahasa khas daerah masing-masing. Surabaya dengan “Rek”, Bojonegoro dengan “Leh”,
jombang dengan “cak”,dan masih banyak lagi ragam Bahasa lainnya. Logat ini dapat
mengidentifikasi asal daerah seseorang. Dalam konsep Pendidikan multikultural perlu
dibahami keragaman linguistik yang ada merupakan keragaman yang indah dan bukan
bahan ejekan.

3. Carilah informasi kemudian analisislah apa yang dimaksud dengan reformasi


sekolah dalam pendidikan multikultur!

Dikutip dari repubrika.co.id  reformasi sekolah merupakan konsep perubahan guna


menjamin hak belajar setiap peserta didik, meningkatkan kualitas pembelajaran dan
penyiapan masyarakat yang demokratis (Sato, 2014). Dalam konteks Pendidikan
multikultur ini berarti adanya reformasi sekolah bertujuan untuk mengembangkan
Pendidikan kritis yang berhubungan dengan konsep humanistic serta didasarkan pada
kekuatan dari keragaman, HAM , keadilan sosaial dan gaya hidup alternative bagi semua
orang kearah yang lebih baik. Reformasi Pendidikan bersifat progresif sebagai jawaban
atas perubahan tuntutan perkembangan kebudayaan.
Dari wacana tersebut dapat dianalisis bahwa dalam mencapai tujuan Pendidikan
multikultural tersebut perlu adanya Gerakan reformasi Pendidikan di sekolah yang
mengubah semua komponen kegiatan Pendidikan yang meliputi :
a. Nilai-nilai pluralisme dari semua kelompok masyarakat yang beragam,
Pada dasarnya nilai-nilai tersebut selalu berubah sebagai akibat dari berubahnya
tatanan masyarakat yang selalu berkembang mengikuti arus jaman. Untuk itu sekolah
perlu mereformasi nilai-nilai pluralitas yang relevan dengan kondisi masyarakat pada
saat itu.
b. Kurikulum baru yang didalamnya mencerminkan nilai-nilai multikultural.
Ini sangat penting, karena kurikulum menjadi penentu arah Pendidikan.
Pengembangan kurikulum yang membangun pemahaman tentang kelompok etnis dan
memerangi praktek penindasan terdapat perbedaan kebudayaan tertentu.
Pengubahan komponen tersebut berkaitan dengan komitmen untuk mencapai Pendidikan
yang berkualitas.
4. Bagaimana cara menjelaskan ruang kelas yang beragam dengan menggunakan
perspektif pedagogi?
Perpektif pedagogic merupakan pandangan dalam menjadi seorang guru. Ketika menjadi
guru, kita harus menyadari bahwa didalam ruang kelas peserta didik memiliki keragaman
latar belakang yang berbeda. Seorang guru harus mampu secara professional
menjalankan peranannya dalam menjebatani perbedaan yang ada agar tercipta persatuan
yang harmonis. Guru dapat memberikan pemahaman dan penjelasan terkait adanya
keragaman/ mulkitulturalisme dengan beberapa cara diantaranya yaitu :
1. Melalui bahan ajar atau materi yang di sampaikan
Guru perlu menyadari bahwa peserta didik datang ke sekolah dengan pengetahuan
awal yang dimiliki berbeda-beda setiap siswa, tugas guru adalah pembelajaran harus
mampu mengaitkan materi baru tersebut dengan pengalaman yang telah dimiliki
siswa.
2. Melalui metode/ model pengajaran
Metode yang dapat diajarkan untuk menjelaskan keragaman yaitu cooperative
learning dan strategi analisis sosial . cooperative learning merupakan metode belajar
yang memperhatikan adanya perubahan kemampuan peserta didik dalam belajar
bersama-sama guna mensosialisasikan nilai-nilai dan konsep budaya daerah dalam
kelompok belajar secara bersama-sama dengan memperhatikan latar belakang
perbedaan yang ada. Strategi analisis sosial (social analysis) bertujuan untuk
memberikan informasi tenang fenomena-fenomena dalam kehidupan masyarakat
yang memiliki beragam budaya, etnik, agama, adat istiadat, sehingga siswa mampu
menganalisis berbagai latar belakang tersebut dalam membangun dan
mengembangkan pemahaman dan kesadaran tentang perbedaan kultural dalam
masyarakat, sehingga dapat muncul respon positif, yakni sikap menghargai,
menghormati beragam budaya dalam kerangka kehidupan berbangsa, bernegara dan
era globalisasi.
3. Melalui media belajar
Media belajar sebaiknya di sesuaikan dengan tingkatan perkembangan peserta dididk
agar mereka mudah memahami maksud yang di sampaikan guru.

5. Ketika mereka mengidentifikasi dirinya sebagai orang Jawa, Madura, Batak atau
yang lain, faktor apa yang digunakan untuk membedakan latar belakang mereka?
Apakah faktor jenis darah yang ada di dalam tubuhnya atau faktor biologis lainnya
yang berbeda? Sehingga mereka mengidentifikasikan dirinya khas dan berbeda
satu dengan lainnya. Jelaskan pernyataan tersebut di atas!

Perbedaan yang ada merupakan hasil dari proses diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial
merupakan pengelompokan masyarakat secara horizontal artinya perbedaan yang ada
tidak memiliki tingkatan atau sejajar. Tidak ada yang lebih unggul atau di unggulkan dari
suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Pengolongan diferensiasi ini didasarkan pada
ciri atau faktor tertentu yang meliputi perbedaan ras,suku,klen,agama dan lain
sebagainya. Dalam pernyataan diatas menunjukan adanya diferensisasi suku bangsa.
Seseorang dapat mengidentifikasi dirinya sebagai suatu suku tertentu karena didasarkan
pada adanya persamaan pandangan/ ciri khas yang sama dengan suku yang melekat pada
dirinya serta didasarkan pada adanya perbedaan pandangan/ ciri khas berbeda dengan
suku yang lainnya. Persamaan/ perbedaan ini bukan didasari oleh jenis darah yang ada di
dalam tubuh maupun faktor biologis lainnya, melainkan lebih kepada faktor eksternal
yang terdiri oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Faktor Letak strategis Wilayah Indonesia

Wilayah di Indonesia sangat luas dan dipisahkan oleh pulau-pulau yang menyebabkan
terjadinya keragaman suku. Misalnya suku jawa karena berada di wilayah pulau jawa,
suku madura karena berada di pulau madura,dll. Jadi suatu letak wilayah sangat
menentukan keberagaman suku yang didalamnya terdapat pula keragaman
Bahasa,adat istiadat, tradisi,budaya,dll sebagai bentuk dari hasil interaksi keruangan.

b. Faktor Perbedaan Kondisi Alam.

Kondisi alam yang berbeda menyebabkan keberagaman bentuk rumah misalnya


bentuk rumah suku korowai yang dibangun di atas pohon karena kondisi alam di
papua yang masih berupa hutan lebat,sehingga tujuan bentuk rumah seperti ini adalah
agar terhindar dari binatang buas. Kondisi alam juga menyebabkan perbedaan mata
pencaharian,makanan pokok,pakaian,kesenian serta kepercayaan. Misalnya pada suku
Dayak di Kalimantan, disana perempuan menindik/ anting logam telinga mereka.
Semakin banyak anting semakin panjang telinga mereka dan mereka percaya jika
semakin Panjang telinga mereka akan semakin cantik. Mentawai. Beberapa contoh
keragaman tersebut sebagai bentuk bahwa mereka mengidentifkasikan diri dalam
suku tertentu.

c. Faktor Keadaan Transportasi dan Komunikasi.

Faktor ini akan menimbulkan perbedaan interaksi sosial denga masyarakat lain.

d. Faktor Penerimaan Masyarakat Terhadap Perubahan.

Meskipun pada dasarnya perbedaan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan suatu
masyarakat, namun perbedaan tersebut tidak akan berujung pada perpecahan jika
setiap masyakat menyadarinya dan menjunjung tinggi toleransi.

Anda mungkin juga menyukai