Anda di halaman 1dari 2

4.2.8.

penggunaan lahan di kecamatan tampan

Perkembangan sebuah kota tidak dapat dihindari, baik itu di bidang ekonomi, sosial &
budaya. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan pusat-pusat pertumbuhan aktivitas baru yang
dapat mempengaruhi perubahan tata guna lahan. Kawasan pusat kota mengalami perubahan
penggunaan lahan sangat intensif dari kawasan permukiman menjadi kawasan komersil,
sedangkan daerah pinggiran kota perubahan penggunaan lahan beralih fungsi dari lahan
pertanian ke kawasan permukiman dan industri. Fenomena ini menyebabkan masyarakat
memilih wilayah pinggiran sebagai tempat tinggal tetapi lokasi tempat kerja tetap berada di pusat
kota. Implikasi dari fenomena tersebut adalah jarak yang yang ditempuh semakin jauh sehingga
menimbulkan kemacetan.

Perkembangan kota dapat ditunjukan oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan


aktivitas yang ada di dalamnya (Dwiyanto & Sariffuddin, 2013). Salah satu penyebabnya adalah
pertambahan penduduk kota yang drastis, baik yang alami maupun migrasi harus dapat
diimbangi dengan perkembangan dan pertumbuhan kota yang dinamis, yang biasanya diikuti
dengan perubahan lahan (Budihardjo,1993). Perubahan tata guna lahan dari satu sisi penggunaan
ke penggunaan lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe tata guna lahan yang lain dari suatu
waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda
(Wahyunto, dkk, 2001).

Kota Pekanbaru memiliki luas 632,26 km2 terdiri dari 12 kecamatan dan 83 kelurahan
dengan populasi 1.064.566 jiwa (BPS Kota Pekanbaru, 2017b). Pertumbuhan jumlah penduduk
yang tinggi tersebar pada beberapa kelurahan terutama di kecamatan Tampan atau biasa dikenal
dengan Panam. Lahan memiliki peranan penting dan menjadi faktor utama untuk merealisasikan
pembangunan fisik dan akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai jenis
penggunaannya. Menurut RTRW Pekanbaru tahun 2012 wilayah pengembangan Panam
berkembang ke arah pusat kegiatan pendidikan tinggi, kawasan permukiman, pusat kegiatan
industri kecil, perkantoran, pemerintahan dan perdagangan. Berbagai aktivitas tersebut
menimbulkan perubahan penggunaan lahan sesuai kebutuhan masyarakatnya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan, Menurut


(Cullingswoth, 1997) faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan
dipengaruhi oleh empat faktor, yakni : Adanya konsentrasi penduduk dengan segala aktivitasnya,
Aksesibilitas terhadap pusat kegiatan dan pusat kota, jaringan jalan dan sarana transportasi, dan
orbitasi. Chapin (1979) juga mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
lahan adalah topografi, penduduk, nilai lahan, aksesibilitas, serta sarana dan prasarana serta daya
dukung lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perubahan penggunaan lahan
dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Sari, Y. A., & Dewanti, D. (2019). Perubahan Penggunaan Lahan Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Di Sekitar Area Panam Kota Pekanbaru. Seminar Nasional Geomatika, 3,
751. https://doi.org/10.24895/sng.2018.3-0.1034

Anda mungkin juga menyukai