Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOROSI MIKROBIOLOGI

MATA KULIAH TEKNIK KOROSI

Disusun Oleh:

1. Panggit Sasmito Aji (17050524077)


2. Anggita Mayang Sari (17050524084)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan laporan makalah tentang Korosi Mikrobiologi dengan baik.

Maksud dari penyusunan makalah ini ditujukan untuk mengerjakan tugas dari
mata kuliah Teknik Korosi. Adapun penyusunan makalah ini telah kami rangkai
dengan bantuan dari beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Teknik Korosi yang telah
memberikan bantuan berupa pengetahuan terkait dalam penyusunan makalah
ini.Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu kami
menerima segala saran dan kritik dari dosen pengampu maupun teman-teman agar
kami dapat memperbaiki makalahini menjadi lebih baik.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas
segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penyusunan
makalahini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 29 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN COVER..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian korosi Mikrobiologi...................................................................2
B. Faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya Korosi Mikrobiologi...........3
C. Cara Penanggulangan Korosi.......................................................................5
D. Contoh-contoh Korosi Mikrobiologi............................................................7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ….. ...........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Korosi adalah kerusakan atau Degradasi logam dengan lingkungan akibat


reaksi yang korosif.korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak
logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan
lingkungan.Penyelidikan tentang sistim elektrokimia telah banyak membantu
menjelaskan mengenaikorosi ini, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zatzat
yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yang ada di dalam matrik
logam itu sendiri. Jadi dilihat dari sudut pandang kimia, korosi pada dasarnya
merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaanlogam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Jenis spesimen lain yangdapat
digunakan adalah bimetalic specimen, di mana kawat dililitkan pada sekrup dari
jenislogam yang berbeda. Spesimen ini digunakan pada uji CLIMAT (Classify
Industrial and Marine Atmosphere) dan akan memberikan sensitivitas pengukuran
yang lebih baik. Umumnyaspesimen yang digunakan adalah kawat aluminium
yang dililitkan pada sekrup tembaga dan baja, karena kombinasi logam-logam ini
memberikan sensitivitas pengukuran tertinggi untuk lingkungan industri dan
laut/pantai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Korosi Mikrobiologi?
2. Factor apa saja yang memengaruhi terjadinya Korosi Mikrobiologi?
3. Bagaimana cara penanggulangan terjadinya Korosi?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Korosi Mikrobiologi
2. Untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan terjadinya Korosi mikrobiologi
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan terjadinya korosi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korosi Mikrobiolgi


Korosi dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau aktifitas
korosi akibataktifitas mikroba dan proses korosi.Korosi pertama diindentifikasi
hampir 100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934. bagaimanapun korosi
yang disebabkan aktifitas mikroba tidak dipandang serius saat degradasi
pemakaian sistem industri modern hingga pertengahan tahun1970-an. Ketika
pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, sebagai contoh tangki air stainless
steel dinding dalam terjadi serangan korosi lubang yang luas pada
permukaansehingga para industriawan menyadari serangan tersebut. Sehingga
saat itu, korosi jenis ini merupakan salah satu faktor pertimbangan pada instalasi
pembangkit industri, industri minyak dan gas, proses kimia, transportasi dan
industri kertas pulp.Mikroba merupakan suatu mikroorganisme yang hidup di
lingkungan secara luas padahabitat-habitatnya dan membentuk koloni yang
pemukaanya kaya dengan air, nutrisi dankondisi fisik yang memungkinkan
pertumbuhan mikroba terjadi pada rentang suhu yang panjang biasa ditemukan di
sistem air, kandungan nitrogen dan fosfor sedikit, konsentrat sertanutrisi-nutrisi
penunjang lainnya. Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain
bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap
degradasi material dilingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area,
mikroorganisme umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian
menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit.
Lapisan film tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan tipissaat 2 – 4 jam
pencelupan sehingga membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik
dibandingkan menyeluruh di permukaan. Lapisan film berupa biodeposit biasanya
membentuk diameter beberapa centimeter di permukaan, namun terekspos sedikit
di permukaan sehinggadapat meyebabkan korosi lokal. Organisme di dalam
lapisan deposit mempunyai efek besar dalam kimia di lingkungan antara
permukaan logam/film atau logam/deposit tanpa melihat efek dari sifat bulk
electrolyte. Mikroorganisme dikatagorikan berdasarkan kadar oksigen yaitu :
1. Jenis anaerob, berkembang biak pada kondisi tidak adanya oksigen
2. Jenis Aerob, berkembang biak pada kondisi kaya oksigen
3. Jenis anaerob fakultatif, berkembang biak pada dua kondisi
4. Mikroaerofil berkembang biak menggunakan sedikit oksigen

2
B. Faktor yang memengaruhi terjadinya Korosi Mikrobiologi
Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari
bakteri. Jenis- jenis bakteri yang berkembang yaitu:
1.Bakteri reduksi sulfat
Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan lingkungan
bebas oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini bersirkulasi di dalam air
aerasi termasuk larutan klorin danoksidiser lainnya, hingga mencapai kondisi
ideal untuk mendukung metabolisme. Bakteri initumbuh pada oksigen rendah.
Bakteri ini tumbuh pada daerah- daerah kanal, pelabuhan,daerah air tenang
tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadisulfit,
biasanya terlihat dari meningkatnya kadar H2S atau Besi sulfida. Tidak
adanya sulfat, beberapa turunan dapat berfungsi sebagai fermenter
menggunakan campuran organik seperti pyruvnate untuk memproduksi asetat,
hidrogen dan CO banyak bakteri jenis ini berisienzim hidrogenase yang
mengkonsumsi hidrogen.
2.Bakteri oksidasi sulfur-sulfida
Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi dari
oksidasi sulfit atausulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur
menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1. Bakteri Thiobaccilus umumnya
ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan drainase tambang menjadi
asam.
3.Bakteri besi mangan oksida
Bakteri memperoleh energi dari oksidasi Fe2+atau Fe3+ dimana deposit
berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu ditemukan di
Tubercle (gundukan Hemispherikal berlainan ) di atas lubang pit pada
permukaan baja.
Umumnya oksidaser besi ditemukan di lingkungan dengan filamen yang panjang.
Masalah biokorosi di dalam suatu sistem lingkungan mempunyai beberapa
variabel- variabel yaitu:
1.Temperatur, umumnya kenaikan suhu dapat meningkatkan laju korosi
tergantung karakteristik mikroorganisme yang mempunyai suhu optimum untuk
tumbuh yang berlainan.

3
2.Kecepatan alir, jika kecepatan alir biofilm rendah akan mudah terganggu
sedangkankecepatan alir tinggi menyebabkan lapisan lebih tipis dan padat.
3.pH, umumnya pH bulk air dapat mempengaruhi metabolisme mikroorganisme
4.Kadar Oksigen, banyak bakteri membutuhkan O2 untuk tumbuh, namun pada
Organisme fakultatif jika O2 berkurang maka dengan cepat bakteri ini
mengubah metabolismenyamenjadi bakteri anaerob
5.Kebersihan, dimaksud air yang kadar endapan padatan rendah, padatan ini
menciptakankeadaan di permukaan untuk tumbuhnya aktifitas mikroba. Pada
korosi bakteri secara umummerupakan gabungan dan pengembangan sel
diferensial oksigen, konsentrasi kloridadibawah deposit sulfida, larutan produk
korosi dan depolarisasi katodik lapisan proteksihidrogen.
Biofilm bakteri merupakan agen dari proses inisiasi dan propagasi
pertumbuhan korosi bakteri, sehingga korosi mikroba tidak terjadi dengan
absennya biofilm. Biofilm menyediakankondisi kondisi local lingkungan
misalnya pH yang rendah, sel difernsial oksigen untuk inisiasiatau propagasi
aktifitas korosi. Meskipun beberapa literatur menerangkan faktor fisik
danelektrokimia yang dihubungkan dengan korosi di lingkungan berair, namun
relatif sedikitdiketahui tentang mekanisme mikroorganisme saat inisiasi dan
propagasi aktifitas korosi.Meskipun beberapa literaratur menerangkan faktor
fisik dan elektrokimia yang dihubungkandengan korosi di lingkungan berair,
namun relatif sedikit diketahui tentang mekanismemikroorganisme saat inisiasi
dan propagasi aktifitas korosi. material SS 316, umumnya mekanisme terjadinya
korosi bakteri kurang dipahami, hanya melihat indikasi produksi asamatau
serangan sulfida terlihat pada Gambar berikut.

4
C. Penanggulangan Korosi
Korosi merupakan efek yang paling merusak pada logam, oleh karena itu
untuk melindungi logam digunakan banyak cara, yang semuanya ditujukan agar
logam tidak cepatrusak karena korosi. Kerusakan karena korosi bisa mencapai
1000 kali lipat lebih cepat padalogam dibandingkan karena pengaruh yang lain.
Karena itu timbul berbagai penelitian untuk melindungi logam ini dari pengaruh
korosi, dari cara cara yang sederhana seperti hanya denganmelapis permukaan
logam dengan mengecat sampai cara cara yang paling modern denganmembuat
logam paduan yang tahan terhadap korosi. Cara cara penanggulangan korosi
antara lain:
1. Melapis permukaan logam dengan cat.
2. Melapis permukaan logam dengan proses pelapisan atau
3. Membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti Anodizing Plant
4. Membuat sistem perlindungan dengan anoda korban
5. Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.

Dari metoda-metoda pelapisan tersebut,masing masing mempunyai


keunggulan dan kekurangan.Melapis logam dengan cat merupakan cara yang
paling mudah dan murah, tetapi palingcepat rusak daya tahannya. Sedangkan
membuat logam paduan adalah cara yang paling rumitdan mahal, tetapi daya
tahannya paling bagus. Logam paduan juga ditujukan untuk hal hal lainseperti
membuat logam yang kuat tapi ringan, atau logam yang keras tapi getas seperti
baja dansebagainya. Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang
tidak dapat dihindari,namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk
mengurangi kerugian dan mencegahdampak negatif yang diakibatkannya.
Dengan penanganan ini umur produktif peralatanelektronik menjadi panjang
sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya
opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatukegiatan
industri.Pengendalian korosi biasanya merupakan serangkaian pekerjaan yang
terpadu, antara lain:
1. Perancangan geometris alat atau benda kerja
2. Pemilihan bahan yang sesuai dengan lingkungan
3. Pelapisan dengan bahan lain lain untuk mengisolasi bahan dari lingkungan,
atau coating

5
4. Pemberian bahan kimia pada media mengalir yang dapat menghambat
korosi, atau inhibisi
5. Proteksi katodik yaitu memasok arus negatif ke badan benda kerja agar
terhindar dari reaksioksidasi oleh lingkungan
6. Inspeksi rutin terhadap kinerja semua upaya proteksi yang dilakukan
7. Pemeliharaan kebersihan.
Pengendalian korosi pada peralatan elektronik dapat dilakukan melalui
pengendalian lingkungan atau ruangan di mana peralatan tersebut
ditempatkan.Penanganan masalah korosi berkaitan dengan perawatan dan
perbaikan fasilitas produksi serta peralatan penunjang lainnya. Kegiatan ini harus
dapat mengidentifikasi,mengantisipasi dan menangani masalah korosi pada alat,
mesin dan fasilitas industri secarakeseluruhan. Pemantauan korosi perlu
dilakukan secara periodik. Upaya menghambat lajukorosi harus terintegrasi
dengan program perawatan dan perbaikan sehingga diperoleh hasilyang terbaik.
Pengendalian laju korosi melalui pengendalian lingkungan umumnya
dilakukandengan menjaga kelembaban udara dan pengendalian keasaman
lingkungan. Namun pengendalian lingkungan ini hanya mungkin dilakukan
untuk peralatan yang berada dalam suatu ruangan, dan tidak mungkin dilakukan
terhadap fasilitas yang berinteraksi langsungdengan lingkungan di luar ruangan.
Upaya pengendalian korosi ini harus melibatkan semua fihak yang terlibat
dalam pengoperasian alat, mesin, instalasi serta fasilitas lainnya. Masalahkorosi
dan upaya pengendaliannya perlu diperkenalkan kepada seluruh jajaran direksi
dankaryawan yang terlibat langsung dalam kegiatan industri.Ada beberapa usaha
yang dapat ditempuh dalam upaya pengendalian korosi peralatan elektronik,
antara lain adalah:
−Menyimpan bahan-bahan korosif sebaik mungkin sehingga terjadinya
kebocoran, penguapan serta pelepasan ke lingkungan dapat dihindari.
−Pengecekan bejana penyimpan bahan kimia korosif yang mudah menguap
perlu dilakukan secara periodik, sehingga adanya kebocoran bahan tersebut
segera dikenalidan dapat diambil tindakan sedini mungkin untuk
menghindari efek yang lebih luas.
−Melakukan pemeliharaan rumah tangga perusahaan secara baik termasuk
ketertiban dankebersihan dalam perusahaan. Pengoperasian alat dehumidifier
untuk mengurangikelembaban udara dalam ruangan yang di dalamnya
menyimpan peralatan elektronik mahal dan rentan terhadap serangan korosi.

6
−Peralatan-peralatan elektronik yang rawan terhadap pengaruh korosi perlu
disimpan diruang tertutup, jauh dari kemungkinan pencemaran udara akibat
terlepasnya bahan- bahan korosif ke lingkungan.
−Menutup alat sewaktu tidak dipergunakan untuk menghindari masuknya
debu-debu kedalam alat. Perlu diketahui bahwa debu dapat tertempeli
polutan korosif yang apabilaterbang terbawa udara dapat masuk ke dalam
alat dan menempelkan dirinya ke permukaan komponen komponen
elektronik di dalam alat tersebut.
−Pendidikan tentang faktor-faktor penyebab korosi dan akibatnya perlu juga
diberikankepada karyawan yang bersentuhan langsung dengan
pengoperasian alat, agar merekaselalu menjaga dan mau mengikuti instruksi-
instruksi yang digariskan dalam kaitannyadengan perawatan peralatan
elektronik.
−Pengendalian Korosi Atmosferik Hanya ada 2 metoda yang efektif untuk
mencegah danmengendalikan korosi atmosferik, yaitu coating dan pemilihan
material yang sesuai,atau gabungan keduanya.Dari hasil penentuan
karakteristik atmosfer dan pengukuran laju korosi di tempat peralatanindustri
minyak bumi berada atau akan dibangun, dapat ditentukan jenis material dan
coatingyang sesuai untuk membangun konstruksi peralatan yang tahan
terhadap korosi atmosferik.
D. Contoh-Contoh Masalah Di Lapangan
Banyak sekali di dunia industri dan fasilitas umum terjadi proses
korosi disebabkan olehfenomena biokorosi akibat adanya bakteri. Kasus-kasus
tersebut yaitu :
A.Pipa-pipa bawah tanah di Industri minyak dan gas bumi Dalam suatu contoh
kasus dari perusahaan Korea Gas Corporation (KOGAS)menggunakan pipa-
pipa gas yang dilapis dengan polyethylene (APL5L X-65). Selama instalasi,
pipa dilas tiap 12 meter dan diproteksi dengan impressed current
proteksikatodik dengan potensial proteksi –850 mV (vs saturated Cu/CuSO4).
Kemudian beberapa tahun dicek kondisi lapis lindung maupun korosi aktif
menggunakan pengujian potensial gardien5, hasilnya berupa letak-letak
coating defect di sepanjang pipa. Kegagalan selanjutnya yaitu adanya
disbonded coating area di permukaan pipayang disebabkan adanya arus
proteksi katodik yang berlebihan terekspos. Coating defect dan daerah
disbonded coating sangat baik untuk perkembangan mikroba anaerob.Pada

7
disbonded coating area terjadi korosi local (pitting), lubang pit berbentuk
hemisspherikal dalam tiap-tiap kelompok. Kedalaman pit 5-7 mm (0,22 –
0,47mm/year)4, bentuk pit ini menindikasikan karakter bakteri reduksi sulfat
terlihat.

B. Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran. Di kota California


Amerika serikat,departemen pemadam kebakaran mengalami masalah cukup
sulit dimana debit air alatsystem penyemprot turun walau tekanan cukup
besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi
yang disebabkan oleh aktifitas mikroba dipermukaandinding bagian dalam
yang terbuat dari baja karbon dan tembaga saat beberapa bulan pembelian. Ini
disebabkan adanya biodeposit (turbucle) yang tumbuh di di dinding
bagiandalam, kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi
lokal berupa korosi pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini
menghasilkan senyawa H2S dilubang pit yang mengakibatkan keadaan asam
dan mempercepat kelarutan logam
C. Pada lambung Kapal
Apabila Kapal lama berhenti didermaga maka akan terjadi korosi
mikrobiologi

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Korosi dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau aktifitas
korosi akibataktifitas mikroba dan proses korosi.Korosi pertama diindentifikasi
hampir 100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934. bagaimanapun korosi
yang disebabkan aktifitas mikroba tidak dipandang serius saat degradasi
pemakaian sistem industri modern hingga pertengahantahun1970-an.
Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan
protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material
dilingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme
umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada
permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis
atau biofilm.

Anda mungkin juga menyukai