Anda di halaman 1dari 10

Vol. 1, No.

1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT PADA MATA PELAJARAN


IPA-KIMIA SMP
Maria Paristiowati, Irma Ratna K, Aftuni
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Jakarta,
Rawamangun 13220, Jakarta
*Corresponding author: maria@yahoo.com

Abstrak
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan bahan ajar berupa CD pembelajaran untuk kelas
VII SMP dengan materi perubahan fisika dan kimia (reaksi kimia). Tahap-tahap dalam penelitian
dan pengembangan yang telah dilakukan ini meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) tahap
pengembangan produk, (3) tahap uji kelayakan dan uji coba. Analisis kebutuhan yang dilakukan
terhadap siswa kelas VII SMPN 5 Bekasi sebanyak 39 responden dengan hasil, 100%
responden pernah menggunakan komputer dengan interval yang cukup sering (79,92%). Lebih
dari setengah responden (66,67%) menyatakan bahwa materi IPA (kimia) kelas VII cukup sulit.
Tahap pengembangan produk diawali dengan studi literatur untuk mendapatkan isi bahan ajar
yang dibuat, pembuatan bahan ajar berupa CD interaktif. Bahan ajar dibuat dengan
menggunakan fasilitas program macromedia Flash yang interaktif, berisikan animasi aplikasi
reaksi kimia, proses terjadinya reaksi kimia, dan latihan soal yang berisikan evaluasi berupa
soal pilihan ganda. Alokasi waktu isi CD pembelajaran ini berkisar antara 15 – 20 menit.
Tahap uji kelayakan oleh ahli materi, media dan guru memberikan hasil bahwa CD
pembelajaran yang telah dikembangkan layak untuk digunakan. Sedangkan uji coba kelompok
kecil dan besar dilakukan pada siswa kelas IX SMPN 5 Bekasi dan SMP Terpadu Widya Duta
Bekasi memberikan hasil interpetrasi yang sangat baik sehingga dapat disimpulkan bahwa CD
pembelajaran materi perubahan fisika dan kimia kayak digunakan.

Kata kunci: Bahan ajar berbasisICT, Perubahan Fisika & Kimia, Penelitian Pengembangan

1. Pendahuluan

Saat ini bahan ajar tertulis dalam Model multimedia atau hypermedia
bentuk buku seperti modul sudah banyak adalah penggabungan berbagai media,
dibuat, namun bahan ajar yang seperti teks, suara, gambar, animasi, atau
ditampilkan dalam media audio visual video dalam satu software.
berbasis ICT (Information Communication Penelitian Schade menyatakan bahwa
and Technology) belum banyak pemanfaatan model multimedia dalam
dikembangkan (Sudrajat, 2010). pembelajaran dapat meningkatkan daya
Visualisasi yang lebih nyata sangat ingat siswa 25-30% (Munir, 2001).Selain
mendukung pemahaman siswa dalam itu, studi yang dilakukan di Amerika
proses pembelajaran. Selain itu, siswa Serikat sangat mendukung.
mendapatkan variasi dalam proses belajar Dikembangkannya pembelajaran
mereka. Daya imajinasi siswapun akan menggunakan komputer, dan dinyatakan
bertambah yang pada akhirnya diharapkan bahwa computer based learning sangat
akan mendorong munculnya kreativitas efektif, yang memungkinkan 30%
siswa. Peran dan kegunaan ICT dalam pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih
pembelajaran IPA pun dirasakan guru singkat, dan 30% biaya lebih murah
sangat bermanfaat (Juanda dkk, 2007). (Muslim, 2007).

38 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

Kimia sebagai salah satu mata perubahan fisika dan kimia (reaksi kimia)
pelajaran di sekolah menengah, berbasis ICT dalam bentuk CD
mempelajari konsep-konsep dan rumus- pembelajaran).
rumus yang mendukung konsep-konsep
2. Metodologi Penelitian
tersebut. Salah satu hal yang unik dan
Penelitian dilakukan di Jurusan Kimia
perlu mendapat perhatian adalah bahwa
FMIPA UNJ dan uji kelayakannya
materi yang diajarkan kebanyakan bersifat
dilakukan di SMPN 5 Bekasi dan SMP
abstrak, oleh karena itu siswa harus
Terpadu Widya Duta Bekasi, selama
mulai mengembangkan imajinasi agar
kurun waktu bulan Januari 2010 –
dapat memahami konsep yang mendasar
Desember 2010.
dalam ilmu kimia (Scerri, 2000).
Subyek penelitian ini adalah siswa
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
kelas IX SMPN 5 Bekasi dan SMP
yang dilakukan terhadap siswa kelas VII
Terpadu Widya Duta Bekasi, masing-
SMPN 51 Bekasi yang berjumlah 39
masing satu kelas.
responden, menyatakan bahwa 100%
Metode penelitian yang dilakukan
responden pernah menggunakan komputer
merupakan metode Penelitian dan
dengan interval yang cukup sering
Pengembangan (Research and
(79,92%). Lebih dari setengah responden
Development), yaitu suatu proses atau
(66,67%) menyatakan bahwa materi IPA
langkah-langkah untuk mengembangkan
(kimia) kelas VII cukup sulit. Penelitian
suatu produk baru, atau menyempurnakan
yang dilakukan Juanda dkk (2007),
produk yang telah ada, yang dapat
menyatakan bahwa banyak konsep IPA
dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003).
yang bersifat abstrak dapat ditingkatkan
Penelitian pengembangan pendidikan
pemahamannya oleh siswa dan guru
diarahkan pada pengembangan produk
dengan memanfaatkan multimedia
yang efektif bagi keperluan sekolah yang
berbantuan komputer (ICT).
merupakan penelitian terapan.Penelitian
Oleh karenanya, diharapkan bahan
semacam ini lebih mementingkan
ajar dalam bentuk CD pembelajaran ini
perubahan yang membawa perbaikan
dapat digunakan sebagai bahan ajar
daripada kemengapaannya (why?).
pelengkap dalam pembelajaran kimia,
Sasaran utama penelitian
guna meningkatkan pemahaman dan
pengembangan bukan merumuskan atau
minat siswa untuk belajar kimia.
mengkaji teori tertentu, melainkan
Penelitian ini bertujuan menghasilkan
mengembangkan suatu produk tertentu
bahan ajar Perubahan Fisika dan Kimia
untuk penggunaannya di sekolah
(reaksi kimia) berbasis ICT dalam
(Semiawan, 2007). Prosedur yang
pembelajaran kimia untuk SMP kelas
dilakukan dalam penelitian ini meliputi
VII.Selanjutnya dilakukan, Uji kelayakan
(Sujadi, 2003):
produk yang dihasilkan (bahan ajar

ISSN: 2252-5378 39
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

1. Analisis Kebutuhan untuk memperbaiki bahan ajar.Uji


Analisis kebutuhan dilakukan melalui kelayakan dilakukan dengan
survei tentang pembelajaran kimia di menggunakan angket yang diberikan
SMP dengan responden siswa dan kepada ahli materi, praktisi media,
guru.Hasil analisis tersebut dijadikan guru SMP, dan siswa SMP.
acuan untuk pengembangan bahan Teknik dan Teknik pengumpulan data
ajar kimia berbasis ICT dalam yang dilakukan dalam penelitian
pembelajaran kimia SMP, sehingga pengembangan ini, meliputi:
diharapkan bahan ajar yang 1. Observasi pembelajaran di kelas.
dihasilkan benar-benar sesuai dengan 2. Analisis kebutuhan berupa angket
kebutuhan. siswa dan guru.
2. Pengembangan Bahan Ajar 3. Kuesioner para ahli (ahli kimia dan
Tahap ini diawali dengan studi ahli media).
literatur untuk mendapatkan isi bahan 4. Kuesioner guru dan siswa terhadap
ajar yang dibuat.Selanjutnya dilakukan bahan ajar.
pembuatan bahan ajar berupa CD
interaktif. Bahan ajar dibuat dengan Sedangkan instrumen penelitian yang
menggunakan fasilitas program digunakan pada penelitian berdasarkan
macromedia Flash. Bahan ajar dibuat skala Likert 1 sampai 5 yang kemudian
ke dalam slide-slide presentasi yang diuji validitasnya menggunakan korelasi
berisi judul, gambar-gambar dalam product moment dan reliabilitasnya
reaksi kimia, materi, aplikasi dalam menggunakan Alpha Cronbach.
kehidupan, kesimpulan, dan soal-soal. Hasil uji kelayakan dibuat interpretasi
Link yang telah ada kemudian dibuat untuk mengetahui apakah bahan ajar
ke dalam program Flash yang lebih yang dibuat sudah sesuai dengan
interaktif. Flash berisikan animasi kebutuhan atau tidak.Skala penilaian
aplikasi reaksi kimia, proses instrumen berdasarkan skala Likert,
terjadinya reaksi kimia, dan latihan disajikan pada tabel 1 (Arikunto, 2002).
soal yang berisikan evaluasi berupa
3. Hasil dan Pembahasan
soal pilihan ganda. Alokasi waktu isi
Hasil analisis kebutuhan menyatakan
CD pembelajaran ini berkisar antara
bahwa 100% responden pernah
15 – 20 menit.
menggunakan komputer. Sebanyak
3. Tahap Uji Kelayakan Produk
79,92% rata-rata siswa menggunakan
Tujuan dari tahap uji kelayakan ini
komputer lebih dari dua kali seminggu
adalah untuk memperoleh masukan-
dan sebanyak 84,62% siswa telah
masukan tentang produk yang
mengenal CD pembelajaran.
dihasilkan, yang dijadikan dasar

40 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Kelayakan Materi

Butir
No. Indikator % Interpretasi
Pertanyaan
Substansi materi yang disajikan
dalam program interaktif memiliki
1. 1 dan 2 95 Sangat Baik
relevansi dan kompetensi yang
harus dimiliki siswa
3, 4, 5, 6,
2. Isi 88,3 Sangat Baik
7, dan 8
Kesesuaian dengan perkembangan
3. 9 dan 10 95 Sangat Baik
peserta didik

Siswa SMPN 5 Bekasi menyatakan seluruh siswa mendukung (92,31%).


pernah menggunakan CD pembelajaran Harapan siswa mengenai bahan ajar
(64,1%) dan mereka tertarik dengan CD yang akan dikembangkan adalah adanya
pembelajaran (66,67%). Keunggulan CD interaksi dengan peserta didik (37,93%)
pembelajaran IPA (kimia) yang telah dan berisi uraian materi yang bersifat
mereka lihat adalah memudahkan singkat, jelas, dan padat (31,04%).
memahami konsep abstrak (40,82%), Kesimpulan yang dapat diambil
animasi dan tampilan menarik (32,65%), adalah siswa mendukung rencana
serta materi yang disajikan singkat dan pengembangan bahan ajar berbasis ICT
padat (26,53%). Dari data tersebut dapat dalam bentuk CD pembelajaran. Harapan
disimpulkan bahwa siswa tertarik dengan siswa terhadap CD pembelajaran yang
media CD pembelajaran dengan akan dikembangkan yaitu, berisi uraian
keunggulan-keunggulan yang mereka materi singkat, jelas, dan padat, serta
ketahui sebelumnya. siswa dapat berinteraksi dengan bahan
Lebih dari setengah siswa SMPN 5 ajar.
Bekasi menyatakan bahwa materi IPA Hasil wawancara dengan guru IPA
(kimia) kelas VII cukup sulit (66,67%) SMPN 5 Bekasi diperoleh hasil bahwa
dan penyebabnya adalah kurangnya responden telah lama mengajar Sains/IPA
motivasi untuk belajar kimia (48,98%). terutama Fisika di SMP yaitu sekitar 28
Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya tahun.Selama mengajar, banyak metode
media pembelajaran (27,66%) dan sedikit yang telah diterapkan mulai dari ceramah
yang berpendapat bahwa penyajian materi hingga demonstrasi.Secara keseluruhan
yang monoton (14,89%). Dari hasil tidak ada materi IPA SMP yang
tersebut dapat dinyatakan bahwa memerlukan penanganan khusus, hanya
diperlukan media pembelajaran tambahan saja kesulitan yang dihadapi dalam
sebagai pelengkap guna memotivasi pembelajaran kimia yaitu, dalam
siswa dalam belajar kimia, yang dirasa menyampaikan materi kimia yang dirasa
oleh mereka pelajaran yang cukup sulit. baru oleh siswa kelas VII.
Berkaitan dengan rencana Sejak tahun 2008 SMPN 5 Bekasi
pengembangan bahan ajar berbasis ICT menjadi Sekolah Rintisan Bertaraf
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Internasional (RSBI).Fasilitas yang
belajar mengajar IPA kimia SMP, hampir disediakan SMPN 5 Bekasi untuk

ISSN: 2252-5378 41
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

menunjang kegiatan belajar mengajar IPA dengan menggunakan berbagai literatur


cukup lengkap, seperti laboratorium dan
baik melalui buku teks maupun pencarian
alat-alat laboratorium.Responden juga
cukup sering untuk melakukan melalui internet. Adapun isi CD
demonstrasi atau praktikum di pembelajaran yang dikembangkan, berisi
laboratorium dalam mengajarkan pelajaran pengertian, konsep, soal review, ilustrasi
IPA.
gambar pendukung, animasi reaksi kimia,
Fasilitas komputer, laptop, dan LCD
dan evaluasi berupa soal pilihan ganda
cukup memadai dengan jumlah komputer
berikut dengan penjelasannya.
sebanyak 30 buah dan LCD terpasang di
a. Uji Kelayakan Materi
setiap kelas.
Uji kelayakan materi bertujuan
Responden juga telah mengenal
untuk menguji kelayakan CD
software/CD pembelajaran dan pernah
pembelajaran yang telah dibuat dari segi
menggunakannya. Reponden menyatakan
materi.Hasil analisis materi dijadikan
bahwa CD pembelajaran sangat
sebagai masukkan untuk perbaikan
membantu guru dan siswa dalam proses
produk.Uji kelayakan materi dilakukan
pembelajaran. Responden juga
oleh dua orang pengkaji yang merupakan
mendukung mengenai rencana
dosen kimia FMIPA UNJ.
pengembangan bahan ajar berbasis ICT. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
Berdasarkan data-data tersebut, CD pembelajaran yang dikembangkan
diperlukan suatu bahan ajar untuk memiliki relevansi dan standar kompetensi
yang harus dikuasai siswa (95%), CD
memudahkan pembelajaran IPA (kimia)
pembelajaran juga telah sesuai dengan
baik untuk guru maupun untuk siswa. perkembangan peserta didik (95%), dan
Bahan ajar akan dibuat dalam bentuk isi CD pembelajaran telah
CD pembelajaran yang akan digunakan di sesuai dari segi konsep materi (88,3%).
Berdasarkan data yang telah diuraikan
kelas. Oleh karenanya diperlukan
dapat diambil kesimpulan bahwa bahan
mengembangkan bahan ajar IPA (kimia) ajar perubahan fisika dan kimia yang
berbasis ICT yang diharapkan dapat dikembangkan dapat digunakan sebagai
Kemudian mengembangkan bahan ajar pelengkap dalam pembelajaran IPA
(kimia) di SMP.

Tabel 2. Hasil Analisis Uji kelayakan Media

No. Indikator Butir Pertanyaan % Interpretasi

1. Struktur dan navigasi 5, 6, 7, dan 8 80 Baik

2. Desain visual 1, 2, 3, dan 4 85 Sangat Baik

42 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Kelayakan Oleh Guru

No. Indikator Butir Pertanyaan % Interpretasi


Relevansi materi dengan
1. 1 90 Sangat Baik
kompetensi
2. Sajian menarik 4 dan 5 90 Sangat Baik
2, 3, 6, 7, dan
3. Isi 94 Sangat Baik
10
4. Sistem navigasi 8 dan 9 95 Sangat Baik
11, 12, 13, 14,
5. Desain visual 86 Sangat Baik
dan 15

b. Uji Kelayakan Media elemen saja yang agak menggangu dan


Uji kelayakan media dilakukan oleh banyak menggunakan warna.
dosen UNJ sebanyak dua orang, dengan c. Uji Kelayakan Oleh Guru
rincian dosen kimia FMIPA UNJ satu Uji kelayakan pada tahap ini untuk
orang dan dosen seni rupa FBS UNJ mengetahui pendapat guru mengenai
satu orang.Tujuan uji kelayakan ini bahan ajar yang dikembangkan dalam
adalah untuk mengetahui menarik atau bentuk CD pembelajaran.Uji kelayakan
tidaknya media tersebut serta menguji dilakukan pada dua responden guru IPA
kelayakan bahan ajar dari segi (mengajar fisika dan kimia), yaitu guru
tampilan.Hasil uji kelayakan media kelas 7 SMPN 5 Bekasi dan SMP
terdapat pada tabel 2. Terpadu Widya Duta.Hasil analisis uji
Berdasarkan data di atas diketahui kelayakan CD pembelajaran oleh guru
bahwa persentase desain visual sebesar dapat dilihat pada tabel 3.
85% yang menginterpretasikan bahwa
desain visual telah sangat baik, dan Berdasarkan data tersebut dapat
untuk struktur dan navigasi pun mendapat diketahui bahwa persentase sistem
persentase sebesar 80% yang navigasi memperoleh nilai tertinggi
menandakan struktur dan navigasi pada dengan nilai 95%, yang menandakan
CD pembelajaran sudah baik. Komentar bahwa sistem navigasi dapat digunakan
dan saran-saran yang diperoleh dari dengan mudah dan tidak membuat
pengkaji media adalah untuk tampilan lay bingung pengguna.CD pembelajaran telah
out menu utama sudah baik, warna- berisi materi yang jelas dan memiliki
warna yang dipilih senada dan urutan yang sangat baik (94%).Relevansi
mewakilkan keceriaan, warna background materi dengan kompetensi sangat baik
sudah sesuai, untuk tombol-tombol yang dan sajian materi dalam CD
akan di klik sebaiknya menggunakan pembelajaran menarik (90%).Desain visual
warna background yang berbeda atau yang disajikan jelas dan susuai dengan
diberi button agar dapat dibedakan dan materi (86%).Adapun masukan yang
memudahkan siswa dalam meng-klik. terima adalah penulisan huruf yang perlu
Navigasi sudah cukup baik dan lay out diperbesar dan agar produk yang
dapat dikatakan baik, hanya beberapa dikembangkan dapat disebarluaskan dan
disosialisasikan.

ISSN: 2252-5378 43
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Kelayakan Siswa Kelompok Kecil

No. Indikator Butir Pertanyaan % Interpretasi


1. Sajian menarik 3, 4, dan 13 79,3 Baik
2. Isi media 1, 2, 5, dan 6 92 Sangat Baik
3. Sistem navigasi 7, 8, dan 10 83 Sangat Baik
4. Desain visual 9, 11, dan 12 76,3 Baik

Berdasarkan deskripsi tersebut, dapat ajar yang akan di kembangkan dan


diketahui bahwa materi dalam bahan ajar perbaikan dini sebelum di uji pada
yang dikembangkan sesuai dengan kelompok besar.
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Berdasarkan hasil uji coba kelompok
Sistem navigasi dalam pengoperasian kecil, nilai persentase isi media sebesar
mudah digunakan, media bahan ajar atau 92%, hal tersebut menunjukan bahwa isi
desain visual menarik untuk dilihat, dan media terinterpretasikan pada kategori
isi sudah sesuai dengan kompetensi sangat baik.Sistem navigasi media mudah
dasar materi.Maka, dapat disimpulkan untuk dioperasikan (83%). Sajian dalam
bahwa pengembangan media bahan ajar CD pembelajaran sudah baik (79,3%) dan
perubahan fisika dan kimia dapat atau desain visual memperoleh angka 76,3%
layak digunakan sebagai bahan ajar dengan interpretasi yang juga baik.
pelengkap dalam pembelajaran IPA Saran-saran yang diperoleh dari siswa
(kimia) di SMP. adalah warna yang digunakan lebih
banyak lagi dan gambar-gambar perlu
d. Uji Coba Kelompok Kecil diperbanyak.
Uji coba oleh siswa bertujuan untuk Berdasarkan uraian hasil uji kelayakan
mengetahui pendapat siswa mengenai oleh siswa kelompok kecil dapat
bahan ajar yang dikembangkan dalam disimpulkan CD pembelajaran yang
bentuk CD pembelajaran.Uji coba dikembangkan telah sesuai dari segi isi
kelompok kecil ini dilakukan pada siswa maupun desain tampilan. Sehingga dapat
kelas 9 SMPN 5 Bekasi dan SMP membantu siswa dalam memahami materi
Terpadu Widya Duta Bekasi.Kelompok perubahan fisika dan kimia (reaksi kimia).
kecil diperoleh dengan mengambil sampel
10 siswa SMPN 5 Bekasi dan 10 siswa e. Uji Coba Kelompok Besar
SMP Terpadu Widya Duta. Uji coba kelompok besar dilakukan
Tujuan pengambilan data uji coba pada 26 siswa SMPN 5 Bekasi dan 26
kelompok kecil adalah untuk mengetahui siswa SMP Terpadu Widya Duta dengan
hasil sementara guna mempermudah total sebanyak 52 siswa.Hasil uji
perhitungan sebagai gambaran awal kelayakan oleh siswa kelompok besar
mengenai sikap siswa terhadap bahan terdapat pada tabel 5.

44 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

Tabel 5. Uji Kelayakan Siswa Kelompok Besar

No. Indikator Butir Pertanyaan % Interpretasi


1. Sajian menarik 3, 4, dan 13 81,7 Sangat Baik
2. Isi media 1, 2, 5, dan 6 89,5 Sangat Baik
3. Sistem navigasi 7, 8, dan 10 81,3 Sangat Baik
4. Desain visual 9, 11, dan 12 80,8 Sangat Baik

Dari hasil tersebut dapat dikatakan semua interpretasi setiap indikator sudah
bahwa persentase isi media masih sangat baik.
menduduki peringkat pertama dalam nilai Maka, dapat disimpulkan bahwa
persentase yaitu sebesar 89,5%. Sistem bahan ajar perubahan fisika dan kimia
navigasi memperoleh persentase sebesar yang dikembangkan layak dan dapat
81,3% dengan interpretasi sangat baik. digunakan sebagai pelengkap dalam
Hal ini menandakan bahwa sistem pembelajaran IPA (kimia) di SMP.
navigasi pada media mudah digunakan
4. Kesimpulan dan Saran
atau dioperasikan. Pada indikator desain
Berdasarkan hasil penelitian yang
visual persentase yang hasilkan sebesar
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
80,8%, hal tersebut menunjukan bahwa
bahwa:
desain media layak untuk ditampilkan.
1. Penelitian ini telah berhasil
Nilai persentase indikator sajian menarik
mengembangkan bahan ajar dalam
adalah sebesar 81,7% dengan interpretasi
bentuk CD pembelajaran untuk materi
baik, dengan kata lain sajian dalam
perubahan fisika dan kimia (reaksi
media sudah menarik untuk ditampilkan
kimia).
sebagai bahan ajar pelengkap
2. Berdasarkan hasil uji kelayakan bahan
pembelajaran materi perubahan fisika dan
ajar oleh ahli materi, media dan guru
kimia (reaksi kimia). Adapun saran-saran
serta hasil uji coba kepada siswa
yang diberikan siswa mengenai bahan
kelompok kecil dan besar, bahan ajar
ajar CD pembelajaran adalah sebagai
yang dikembangkan dalam bentuk CD
berikut: (1) animasi perlu diperbanyak, (2)
pembelajaran menggunakan
karakter tulisan dibuat semenarik
macromedia flash layak digunakan
mungkin, dan (3) warna-warna yang
sebagai bahan ajar pelengkap bahan
digunakan lebih meriah.
ajar dalam pembelajaran IPA (kimia)
Berdasarkan uraian hasil uji coba
Kelas VII di SMP.
kelompok besar, dapat disimpulkan bahwa

ISSN: 2252-5378 45
Vol. 1, No. 1 (2011) JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, N. F. 2010. Mewujudkan Pembelajaran Berbasis ICT.


http://forantum.blogspot.com/2010/01/mewujudkan-pembelajaran-berbasis-ict.html, 30
Desember 2010, pukul 20.12 WIB.
Abidin, M. Z. 2010.Konsep dan Pentingnya Penelitian dan
Pengembangan.http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/penelitian-dan-
pengembangan/, 23 Agustus 2010, pukul 22.05 WIB.
Adimphrana, K. 2008. Makalah Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK.
http://kwarta.wordpress.com/2008/08/25/strategi-pengembangan-pembelajaran-berbasis-
tik/, 30 Desember 2010, pukul 20.50 WIB.
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Cet. Ke-3.
Arsyad, A. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafinda Persada.
Hanckey.2006. Pengembangan Bahan Ajar.http://www.hanckey.pbwiki.com/f/Sistem-
informasi-untuk-Pendidikan-(8).pptosn.web.id/Data/Presentasi/BAHAN-AJAR/Bahan-
Ajar.ppt, 14 September 2009, pukul 09.25 WIB.
Juanda, E. A., Liliasari, dan Suhandi, A. 2007. Implementasi ICT Based Lesson Study
Dalam Pembelajaran Sains Untuk Membangun Learning Community Bagi Guru
IPA SMP Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar Di Jawa Barat.
http://file.upi.edu/Direktori/E-
FPTK/JUR.PEND.TEKNIKELEKTRO/195508261981011ENJANGAHMADJUANDA/Artikel
SeminarInternasionalLSICT_REV.pdf, 23 Agustus 2010, pukul 21.10 WIB.
Munir.2001. Aplikasi Teknologi Multimedia Dalam Proses Belajar Mengajar, Mimbar
Pendidikan. Bandung: University Press UPI.
Munir.2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Muslim. 2007. Teknologi Informasi Dalam Pendidikan.
http://www.linkpdf.com/download/dl/teknologi-informasi-dalam-globalisasi-pendidikan-.pdf,
23 Agustus 2010, pukul 20.02 WIB.
Nurbaity. 2004. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: FMIPA UNJ.
Sadiman, A. S. 2002. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Scerri, E. R. 2000. Philosophy of Chemistry—A New Interdisciplinary Field?.Journal of
Chemical Education, Vol. 77 No. XX.
http://www.chem.ucla.edu/dept/Faculty/scerri/pdf/p.o.c._JCE.pdf_1.pdf, 10 Januari
2010, pukul 03.15 WIB.
Semiawan, C. R. 2007. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan. Jakarta: Kencana prenada Media group. Cet I.

46 ISSN: 2252-5378
JURNAL RISET PENDIDIKAN KIMIA Vol. 1, No. 1 (2011)

Sidik, I. D. 2001.Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru Pendidikan.


Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Sudijono, A. 2001.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sujadi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Sukmadinata, N. S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.
Wasis, Sukarmin, Sudibyo, E., Azizah U., dan Kuswanto, H. 2008. Contextual Teaching
and Learning Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

ISSN: 2252-5378 47

Anda mungkin juga menyukai