Anda di halaman 1dari 21

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 STEP I
SKENARIO

APA YANG SEBAIKNYA SAYA LAKUKAN?

Seorang pasien Tn A berusia 38 tahun masuk UGD RS X menderita sariawan sudah 3


bulan tidak sembuh – sembuh, dan berat badanya turun secara berangsur – angsur. Semula Tn A
badanya gemuk tapi 3 bulan terkahir ini badanya kurus dan telah turun 13 kg dari berat badan
semula. Tn A ini merupakan seorang sopir truk yang sering keluar kota karena tuntutan
kerjaanya bahkan jarang pulang ,kadang – kadang 2 minggu sekali bahkan sebulan sekali.

Dokter menyuruh pasien untuk diopnme di ruang penyakit dalam karena kondisi Tn A
yang sudah sangat lemas dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Tn A yang ingin tahu sekali
tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah di
dapatkan hasil pemeriksaan. Hasilnya mengatakan bahwa Tn A positif terjangkit penyakit
HIV/AIDS. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn A untuk menghadap dokter
yang menangani Tn A. Bersama dokter dan seizin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang
kondisi pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan binggung. Keluarga meminta kepada
dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakit ini kepada Tn A. Keluarga takut
Tn A akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.

Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan
keluarga namun disisi lain perawat tersebut harus memberitahuksn kondisi yang dialami Tn A
karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi. Tetapi secara kode etik dan
standard paraktik keperawatan dan profesi, perawat tersebut tetap harus merahasiakan dengan
menjalankan prinsip etik sesuai dengan kasus tersebut.

3
KLARIFIKASI ISTILAH :

1. Pasien

Seseorang yang menerima perawatan medis sering kali pasien menderita penyakit atau
cedera yang memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya,

2. UGD (Unit Gawat Darurat)

Salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.

3. Sariawan

Suatu luka di dalam mulut yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit apabila mulut bergerak
dan biasanya terpada pada mulut dan gusi.

4. Opname

Proses perawatan oleh tenaga kesehatan profesional dimana pasien di rawat di suatu
ruangan rawat inap.

5. Advice

Adalah nasehat atau masukan.

6. Perawat

Suatu profesi dimana seseorang yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi
dan ilmu kesehatan dalam bidang keperawatan

7. Laboratorium

Tempat penilitian atau pengujian suatu hal yang di lengkapi dengan peralatan untuk
melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran atau pembuatan obat-obatan dan
bahan-bahan kimia.

8. Sampel Darah

4
Suatu bahan uji yang di gunakan dalam suatu percobaan ilmiah untuk praktik
laboratorium klinik. Biasa dilakukan dengan tusukan vena (Vena Puncture), tusukan kulit (Skin
Puncture) dan tusukan arteri atau nadi`

9. HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh seseorang. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi
tubuh yang melemah akibat serangan-serangan virus HIV pada sistem kekebalan tubuh.

10. Frustasi

Sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya
keinginan dan juga rasa kecewa yang mendalam karena tujuan yang dikehendaki tidak terkujung
terlaksanakan

11. Hak Pasien

Kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh klien atau pasien untuk mendapatkan
atau memutuskan untuk berbuat sesuatu terhadap kehidupannya.

12. Dilema etik

Situasi yang dihadapi oleh perawat yang mana dia harus mengambil sikap yang layak dan
suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral suatu tindakan terapi dan
keduanya tidak dapat dilakukan keduanya ini merupakan kondisi dimana setiap alternatif
melakukan prinsip moral/prinsip

13. Kode etik

Pelayanan keperawatan menghargai hak sebagai sebuah pedoman perilaku perawat saat
bertindak kepada pasien yang dibuat berdasarkan prinsip moral.

14. Etik

Suatu hubungan dengan bagaimana seseorang bertindak dan melakukan hubungan


dengan orang lain.

5
2.2 STEP II
A) Pertanyaan :
1. Bagaimana kronologi Tn.A yang menyebabkan sariawan 3 bulan idak sembuh dan berat
badan menurun ?
2. Apakah ada hubungan pekerjaan Tn.A terhadap penyakit yang dideritanya ?
3. Apa saja kriteria pasien yang harus di opname ?
4. Kenapa sariawan menyebabkan penyakit HIV/AIDS
5. Bagaimana penyakit HIV / AIDS terjadi ?
6. Apa solusi dari perawat terhadap keinginan pasien dan keluarga yang berbanding terbalik
?
7. Apakah kalimat “keluarga meminta kepada dokter terutama perawat untuk tidak
memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn.A” termasuk dalam hak pasien ?
8. Apakah keluarga harus diberi tau dahulu ?
9. Bagaimana tindakan perawat agar pasien tidak frustasi ?
10. Apa saja hak-hak pasien
11. Apakah ada undang-undang yang mengatur tentang hak pasien ?
12. Apakah yang terjadi jika hak pasien dilanggar ?
13. Apakah standar praktik keperawatan dan kode etik perawat dan profesi keperawatan ?
14. Apakah merahasiakan kondisi pasien merupakan kewajiban perawat ? Dan apa saja
kewajiban perawat itu ?

2.3 STEP III


B) Jawaban :
1. Munculnya gejala sariawan atau gejala HIV/AIDS, yang menyebabkan sistem imun
menurun.
2. Ada, karena kemungkinan pekerjaan Tn Asebagai supir truk membutuhkan banyak
tenaga sehingga membuat Tn A sering meminum atau menkonsumsi supleman yang tidak
sesuai dengan dosisnya atau secara berlebihan.
3. Kriteria pasien yang harus di opname yaitu : membutuhkan pertolongan yang cepat atau
pasien yang sedang mengalami penyakit parah.

6
4. Sariawan hanya gejala yang ditimbulkan.
5. Dengan cara seperti berikut :
a. Hubungan seks bebas
b. Melalui jarum suntik
c. Transfusi darah
d. Seorang ibu hamil yang mederita penyakit HAIV/AIDS yang ditularkan kepada
sang anak
e. Obat-obatan terlarang
6. Dengan cara perawat tetap memberi informasi tentang penyakit yang diderita pasien
secara tidak langsung, karena mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita
pasien merupakan hak pasien. Sedangkan untuk keluarga, perawat dapat memberi
pengertian tentang betapa perlunya pasien mengetahui penyakit yang dideritanya.
7. Tidak, pasien memiliki hak untuk mengetahui penyakitnya karena itu merupakan hak
dari pasien untuk mendapatkan informasi.
8. Ya, karena keluarga merupakan orang terdekat pasien, sehingga keluarga yang terlebih
dahulu diberitahu tetang penyakit yang di derita pasien dimana penyakit tesebut
merupakan aib bagi pasien.
9. Memenuhi spiritual, biologis, psikologi dan memberikakn sopport kepada pasien
sehingga pasien merasa tenang.
10. Hak-hak pasien :
 Mendapatkan informasi yang benar dan jujur tentang tindakan keperawatan.
 Dirawat sesuai dengan penyakit.
 Berhak mendapatkan pelayanan.

11. Ada yaitu :


 UU No. 44 Tahun 2009tentang hak dan kewajiban pasien
 Pada pasal 38 bagian 2 tentang hak dan kewajiban pasien.
12. Pasien dan keluarga pasien dapat menuntut rumah sakit terkait dengan kelalaian
pelayanan.
13. Suatu tindakan mandiri.

7
14. Tidak, karena salah satu kewajiban perawat adalah memberikan informasi secara benar
dan jujur kepada pasien. Dan hak dari pasien yaitu mendapatkan informasi dan tidak
rahasia-rahasiaan.

8
2.4 STEP IV
SKEMA

ASPEK LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN,


PENDOKUMENTASIAN ASKEP DAN DILEMA ETIK

Kodisi tubuh Klien memburuk :

1. Timbul Sariawan
2. Berat badan turun drastis

Pemeriksaan Urin Klien

Klien terkena penyakit AIDS

Keluarga Klien memohon kepada pihak tim medis


Klien ingin mengetahui kondisi/penyakitnya
agar merahasiakan kondisi/penyakit dari Klien

Dilema Etik

Kode Etik dan Prinsip Keperawatan

Etik (Tindakan yang dilakukan perawat dalam menyelesaikan kasus dilema etik)

9
2.5 STEP V
1. Apa saja Aspek legal dalam praktik keperawatan dan pendokumentasian askep?
2. Kode Etik Keperawatan ?
3. Konsep etik keperawatan ?
4. Sanksi perawat yang melanggar kode etik ?
5. Prinsip Etika Keperawatan ?
6. Solusi Jika Keinginan Pasien Tidak Sesuai dengan Kode Etik Keperawatan ?
7. Hak dan kewajiban pasien dan perawat ?
8. Kerangka Penyelesaian Dilema Etik Keperawatan ?
9. Isu-isu Etik ?
10. Masalah legal yang harus dihindari oleh seorang perawat ?
11. lingkup praktik keperawatan ?

2.6 STEP VI
MANDIRI

2.7 STEP VII

1. Aspek legal dalam praktik keperawatan pendokumentasian askep.

Legal = Sah, sesuai dengan undang-undang dan hukum.

Praktik Keperawatan = Tindakan mandiri seorang perawat profesional melalui kerja sama
dengan klien individu, keluarga atau komunitas, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.

Aspek legal dibagi menjadi :

a) Aspek legal dalam pendidikan keperwatan


Perawat harus mengikuti pendidikan sesuai dengan kurikulum yang diatur dalam
UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

10
b) Aspek legal sarana kesehatan
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan yang disebut sarana kesehatan.
c) Aspek legal dalam profesi keperawatan
Perawat harus menaati peraturan yang ditetapkan PPNI. Hanya Ners atau perawat
yang memenuhi strandar melakukan praktik keperawatan.
d) Aspek legal dalam hukum kesehatan
Harus melalui perizinan dan wajib menyimpan rahasia dokter.

2. Kode Etik Keperawatan

PERAWAT DAN KLIEN


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan bangsa, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
pasien dan klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada merekayang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Peawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
percayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.

PERAWAT DAN PRAKTEK

1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar


terus menerus.

11
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran yang professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbnagkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional.

PERAWAT DAN MASYARAKAT

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untukmemprakarsai dan


mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT

1. Perawat senantiasa memiliki hubungan yang baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

PERAWAT DAN PROFESI

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
2. Peraawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpatisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudny asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

12
3.Konsep etik keperawatan

1.Autonomy (Otonomi)

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembelaan diri.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

2.Beneficience(Berbuat Baik)

Beneficience berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik.Kadang-kadang dalam situasi


pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.

3.Justice(Keadilan)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral,legal dan kemanusiaan.Nilai ini direfleksikan dalam praktek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4.Non Maleficience(tidak merugikan)

Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya /cedera
secara fisik dan psikologik.

5.Veracity(Kejujuran)

Prinsip ini berarti penuh dengan kebeanaran.Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien untuk meyakinkan bahwa pasien
sangat mengerti.

6.Fidelity(Ketaatan)

Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain.Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan,mencegah
penyakit,memulihkan kesehatan,dan meminimalkan penderitaan.

13
7.Confidentiality(Kerahasiaan)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga
privasinya.Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti prsetujuan.

8.Akuntabilitas

Prinsip ini berarti bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai seseorang.

4.Sanksi perawat yang melanggar kode etik

Berdasarkan jenis pelanggarannya sanksi perawat dibagi menjadi 3:

1) Pelanggaran ringan : maka sanksinya dikenakan peringatan lisan, pembinaan dan


pencabutan izin kerja selama-lamanya 3 bulan.
2) Pelanggaran sedang: maka sanksinya pencabutan izin kerja selama-lamanya 6 bulan
3) Pelanggaran berat : maka sanksinya pencabutan izin kerja selama-lamanya 1 tahun dan
hingga dapat di penjara.

Penetapan pelanggaran sesuai dengan UU Keperawatan BAB XI Pasal 58 tentang

Administrasi yang terdiri dari :

1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18 ayat (1),Pasal 21,Pasal 24 ayat (1),dan Pasal
27 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

2)Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :

a. teguran lisan;

b. peringtan tertulis;

c. denda administratif;dan atau

d. pencabutan izin.

14
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

5. Prinsip Etika Keperawatan

Prinsip-prinsip etika keperawatan terdiri dari :

1. Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
professional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

2. Beneficience (Berbuat Baik)


Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan
kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.

3. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam
praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.

15
4. Non Maleficience (tidak merugikan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan
bahaya/cedera secara fisik dan psikologik.

5. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk
meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

6. Fidelity (loyalty/ketaatan)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia
pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan
komitmen yang dibuatnya.

7. Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga
privasi-nya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang
klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.

8. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab pasti
pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain. Akuntabilitas
merupakan standar pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

16
6. Solusi Jika Keinginan Pasien Tidak Sesuai dengan Kode Etik Keperawatan

Memberi pengertian kepada pasien bahwa keinginan pasien tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan, jika dilanggar perawat akan diberi sanksi yang terkandung didalam UU RI
Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Keinginan pasien yang tidak sesuai dengan
kode etik juga harus diberi tahu kepada pihak-pihak yang terkait seperti keluarga pasien dan
dokter yang menangani pasien tersebut.

Perawat yang melakukan permintaan pasien yang tidak sesuai dengan kode etik keperawatan
dan tanpa sepengetahuan keluarga pasien dan dokter yang menangani pasien termasuk
tindakan illegal.

7. Hak dan kewajiban pasien dan perawat

Hak Pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.

Adapun hak pasien yaitu :

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan manusiawi, adil, dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran / kedokteran gigi tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan.
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan pihak lain.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
 Penyakit yang diderita dan tindakan medik apa yang hendak dilakukan

17
 Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya
 Alternatif terapi lainnya
 Prognosanva
 Perkiraan biaya pengobatan.
Kewajiban pasien adalah hal-hal yang wajib dilakukan oleh pasien.
Adapun kewajiban pasien yaitu :
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib
rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tetang
penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit/dokter.

Hak perawat adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai perawat.
Adapun hak perawat adalah :
1. Perawat berhak mendapatkan jasa keperawatan sesuai kesepakatan.
2. Perawat berhak mendapatkan kesempatan untuk menjalankan ibadah.
3. Perawat berhak mendapatkan kesempatan untuk kebutuhan pribadi (MCK, makan,
istirahat, sesuai kondisi pasien.
4. Diberikan tempat yang memadai untuk melakukan observasi.
5. Berhak mendapatkan keamanan dan keselamatan pribadi dalam menjalankan asuhan dan
keperawatan.

Kewajiban perawat adalah hal-hal yang wajib dilakukan oleh perawat.


Adapun kewajiban perawat adalah :
1. Menghormati hak pasien.

18
2. Memakai pakaian dinas perawat.
3. Menunjukkan identitas diri sebagai tim homecare.
4. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan UU.
5. Memberikan informasi berkaitan dengan kesehatan/penyakit dalam terapi pasien.
6. Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan.
7. Melakukan catatan keperawatan dengan baik.
8. Melakukan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penepatan diagnosa.
9. Melakukan pelayanan tindakan medik yang hanya dapat dilakukan atas dasar permintaan
tertulis dokter.
10. Perawat berwenang melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang ditujukan
untuk keselamatan jiwa, dalam keadaan yang mengancam jiwa.

8.Kerangka Penyelesaian Dilema Etik Keperawatan

Nilai dan
11.
Kepercayaan Pribadi
Kerangka Pembuat Keputusan dan
Keputusan Tindakan

12.Konsep Moral
Keperawatan
Pengenalan dilema etik keperawatan

13.
Kode Etik Perawat
Indonesia Mengumpulkan data aktual yang relevan

Teori Prinsip Etika Menganalisis dan mencari kejelasan individu yang terlibat
14.

Mengevaluasi argumentasi untuk setiap isu dan alternatif penyelesaian

Mengambil tindakan dan mengadakan evaluasi

19
9. Yang termasuk kedalam Isu Etik adalah :
- Isu biomedis, menyangkut persepsi dan perilaku profesional dan instutisional terhadap
hidup dan kesehatan manusia
- Isu bioetika, mengacu pada kegiatan rekayasa genetik, teknologi reproduksi, eksperimen
medis, donasi dan transplantasi organ
- Isu etika medis, masalah dalam pelayanan medis dirumah sakit yang lebih banyak
dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya malpraktek
- Isu keperawatan pelaksanaan kolaborasi perawat dengan dokter, digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu

10. Masalah legal yang harus dihindari oleh seorang perawat adalah :
- Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika menciderai pasien dengan cara tidak
melakkan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melaukan tugas
dengan hati-hati.
- Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda merasa bersalah karena telah
mencuri dan akan mendapatkan hukuman
- Fitnah
Seorang perawat jika membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang
tersebut, maka perawat tersebut dinyatakan salah karena sudah melakukan fitnah
- False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otoritas yang tepat merupakan pelanggaran hukum,
mengancam pasien untuk melakukan kerja sama juga salah satunya
- Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusaha untuk menyentuh tubuh orang lain atau
bahkan mengancam untuk melakukan pemukulan berarti secara nyata menyentuh orang
lain tanpa izin
- Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan irusan pribadinya. Pelanggaran
terhadap kerahasiaan adlah pelanggaran privasi dan itu tindakan melawan hukum

20
11. Yang termasuk kedalam lingkup praktik diantaranya :
- Perawat rumah sakit
- Perawat klinik
- Fasilitas pelayanan keperawatan
- Pelayanan keperawatan dirumah
- Pelayanan keperawatan umum / swasta
- Industrial nurse
- Perawat supervisi
- Perawat praktis

21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Keperawatan sebagai suatu profesi yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat
atas pelayan atau asuhan keperawan berdasarkan atas hukum dan etika keperawatan
,standar asuh keperawatan sangata lah dipentingkan untuk melaksanakan Pratik
keperawatan sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh oraganisasi profesi,etik
merupakan kesadaran yang sistematis ,etik berbicara yang benar dan yang salah
dan didalam etik terdapat nilai nilai moral yang merupakan dasar perilaku
manusia , setiap orang memiliki hak dan hak untuk berkembang demikian juga
dengan pasien dan perawat

3.2SARAN
1 pentingnya membuat Pratik professional denga ada pertanggung jawaban
2 perlunya peraturan atau perudang undang yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindung hukum baik pemberi dan penerima Pratik
3 kode etik yang sudah dibuat harus lah dilakukan seraca baik dan lapang

22
IV. DAFTAR PUSTAKA

Buku teori dan praktik keperawatan , pengatar keperawatan professional ,


http://www.google.co.id/search?q=ebook+etika+keperawatan&cline=ucweb-b&channel=sb

23

Anda mungkin juga menyukai